Anda di halaman 1dari 42

9/13/2016

Pengantar Reaksi Eliminasi dan


Substitusi Nukleofilik Alkil Halida

Outline
Reaksi SUBSTITUSI: SN2, SN1
Reaksi ELIMINASI: E2, E1

9/13/2016

Reaksi SUBSTITUSI

9/13/2016

9/13/2016

9/13/2016

9/13/2016

Reaksi SN2

9/13/2016

9/13/2016

9/13/2016

9/13/2016

Concerted reaction: pemutusan dan pembentukan ikatan terjadi secara simultan

10

9/13/2016

Diagram Energi Bebas SN2


Absis menunjukkan

konversi raksi
Puncak grafik adalah
kondisi TRANSISI
Energi bebas aktivasi (Gt)
adalah selisih antara kondisi
transisi dengan reaktan
Energi bebas reaksi (Go)
adalah selisih antara reaktan
dan produk

11

9/13/2016

Diagram Energi Bebas SN2


Reaksi eksergonik:

DOWN HILL

Reaksi endergonik:

UP HILL

Efek Suhu
Grafik: jumlah tumbukan

yang mungkin
menghasilkan reaksi adalah
tumbukan dengan free
energy > free energy of
activation (Gt)
Pada suhu lebih tinggi,
frekuensi tumbukan dengan
energi lebih besar daripada
Gt menjadi lebih tinggi

12

9/13/2016

Reaksi SN1

Kecepatan reaksi TIDAK dipengaruhi oleh konsentrasi ion OH-

13

9/13/2016

Mekanisme Reaksi SN1


Dijabarkan sebagai reaksi dengan multi steps

Analogi Jam Pasir

14

9/13/2016

15

9/13/2016

16

9/13/2016

CARBOCATION

CARBOCATION
Electron defficient
Memiliki orbital 2p yang kosong sehingga siap menerima

pasangan elektron bebas (mudah bereaksi)

17

9/13/2016

Stabilitas Carbocation

18

9/13/2016

19

9/13/2016

20

9/13/2016

21

9/13/2016

22

9/13/2016

23

9/13/2016

24

9/13/2016

25

9/13/2016

26

9/13/2016

27

9/13/2016

Reaksi ELIMINASI

28

9/13/2016

Reaksi Eliminasi adalah suatu reaksi dimana bagian suatu

molekul lepas dari atom yang mengikatnya sehingga terbentuk


ikatan rangkap

elimination
(YZ)

Dehidrohalogenasi adalah suatu reaksi eliminasi dimana HX

dieliminasi dari suatu alkil halida sehingga terbentuklah suatu


alkena

+ B
Base

Dehydrohalogenation
(HX)

C C

+ H B + X

Pasangan
elektron bebas

29

9/13/2016

Dehidrohalogenasi sering disebut juga eliminasi atau 1,2

eliminasi
Contoh:
C2H5ONa

CH 3CHCH 3

C2H5OH, 55oC

Br
CH3
H3C

Br

C2H5ONa
C2H5OH, 55oC

CH3

H 2C

CH

CH 3 + NaBr + C2H5OH

(79%)
CH 3
H3C

C CH 2 + NaBr + C2H5OH
(91%)

Contoh basa yang digunakan dalam reaksi dehidrohalogenasi:


1. KOH yang dilarutkan dalam etanol
2. Ion alkoksid dari garam natrium alkoksid dan kalium
alkoksid
Contoh

2 CH 3CH 2

OH + 2 Na

Ethanol
(excess)

2 CH 3CH 2

O Na+ + H2

sodium ethoxide

30

9/13/2016

Contoh:

H + Na+ :H

O Na+ + H

Natrium Hidrid

CH 3
H3CC

OH + 2 K

CH 3
tert-Butyl alcohol
(excess)

CH 3
H3CC

O K+ + H2

CH 3
Potassium tert-butoxide

Reaksi E2

31

9/13/2016

Mekanisme dehidrohalogenasi
Reaksi E2 bimolekuler
Reaksi E1 unimolekuler

REAKSI E2
Contoh:
Reaksi eliminasi isopropil bromida dalam etanol dengan basanya
adalah ion etoksid

Kec.reaksi = k[CH3CHBrCH3] [C2H5O]

Mekanisme reaksi E2

32

9/13/2016

Reaksi E1

Mekanisme Reaksi E1
Contoh:
Reaksi eliminasi tert-butil khlorida dalam etanol 80%

CH 3
H3CC
CH 3

Cl

slow

CH 3
H3CC +
CH 3
(solvated)

Cl
(solvated)

33

9/13/2016

CH 3
Sol

CH 2

fast

C+

O+ H + H2C C

Sol

CH 3

CH 3
E1 reaction

CH 3
2-Methylpropene

Dengan:
Sol = C2H5 atau H
Kecepatan reaksi = k [(CH3)3 CCl-]

Reaksi E1 selalu mendampingi reaksi SN1

CH3

CH 3
CC +

H3

HO
CH 3

Sol

fast

(Sol = H or CH3CH2)

H3CC
CH3

O
H
H

CH 3

Sol

H3CC

O Sol + H

O Sol

SN1
reaction

CH 3
O

Sol

34

9/13/2016

Komposisi hasil:
CH 3

CH 3
H3CC
CH 3
H3CC
CH 3

Cl

80% C2H5OH
20% H2O
25 oC

OH + H3CC

OCH 2CH 3

CH 3
CH 3
tert-Butyl alcohol tert-Butyl ethyl ether
(83%)
CH 3
2-Methylpropene (17%)

H2C C
CH 3

REAKSI SUBSTITUSI vs
REAKSI ELIMINASI
Reaksi SN dan reaksi E sering saling berkompetisi
Penjelasan
Bagian reaktif dari suatu nukleofil atau basa adalah pasangan
elektron bebas. Dengan demikian, semua nukleofil adalah basa
yang potensial, dan semua basa adalah nukleofil yang potensial

35

9/13/2016

SN1 vs E1
Memiliki hasil antara sama (karbokation)
Faktor-faktor yang menguntungkan kedua reaksi:

- substrat yang dapat membentuk


karbokation yang stabil
- pemakaian Nu (basa) yang lemah
- pemakaian pelarut polar

SN1 vs E1
SN1 lebih dominan daripada E1
E1 lebih diuntungkan dengan adanya kenaikan suhu, namun

masih tetap sulit mengubah komposisi produk


Jika lebih diinginkan reaksi eliminasi, maka sebaiknya dipakai
basa kuat akan terjadi reaksi E2

36

9/13/2016

SN2 vs E2
Reaksi E2 terbantu oleh pemakaian basa kuat (nukleofil kuat)
pada konsentrasi yang tinggi

(a)
Nu

C
C

(b)

(a)
elimination
E2

C
C

X
(b)
substitution
SN2

Nu

Efek sterik SN2 vs. E2

37

9/13/2016

Contoh
CH 3CH 2ONa+ + CH 3CH 2Br

C2H5OH
55oC
(NaBr)

Halida primer

C2H5Na+ + CH3CHCH 3
Br

C2H5OH
55oC
(NaBr)

Halida sekunder

CH 3CH 2OCH 2CH 3 + H2C


SN2(90%)

CH3CHCH 3 +
O C2H5
SN2 (21%)

CH 2

E2(10%)

H2C

CHCH 3

E2 (79%)

Kesimpulan:
Urutan kereaktifan alkil halida pada reaksi E2

3o >> 2o > 1o
Peningkatan suhu akan lebih menguntungkan reaksi eliminasi

daripada substitusi

38

9/13/2016

Contoh
CH 3
C2H5 Na+ + CH 3CCH 3
Br

CH3
C2H5Na+ + CH3CCH 3
Br

C2H5OH
25oC
(NaBr)

CH 3
CH 3CCH 3

+ H2C

O C2H5
SN2 (9%)

CHCH 3

E2 (91%)

CH3
C2H5OH
55oC
(NaBr)

H2C

CCH 3 +

C2H5OH

E2 + E1
(100%)

39

9/13/2016

Hal-hal yang berpengaruh pada


SN2 vs E2
1. Pemakaian basa kuat yang punya hambatan sterik akan
menguntungkan reaksi E2
Contoh:

Hal-hal yang berpengaruh pada

SN2 vs E2
Contoh:

40

9/13/2016

Hal-hal yang berpengaruh pada


SN2 vs E2
2. Pemakaian basa kuat yang polarizability
rendah
- ion amida (NH2-)
Menguntungkan
- ion alkoksid
reaksi E2
Pemakaian basa yang kurang kuat yang
polarizability tinggi
- ion asetat
- ion RSMenguntungkan
reaksi SN2

Hal-hal yang berpengaruh pada


SN2 vs E2
Contoh

Ion asetat

41

9/13/2016

Halida Tersier SN1 vs E2


Tidak akan pernah bereaksi mengikuti SN2
Sintesis tert-butil etil eter dari tert-butil bromid reaksi SN1
Untuk memaksimalkan reaksi SN1

- T dijaga rendah
- tidak menggunakan basa kuat
- co: dilakukan etanolisis

Halida Tersier SN1 vs E2


Contoh:

19% (E1)

81% (SN1)

42

Anda mungkin juga menyukai