Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

WORKSHOP PERSIAPAN MENERAPKAN POLA


PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH (PPK BLUD) BAGI RUMAH SAKIT DAERAH

PENDAHULUAN
Saat ini berbagai lembaga pelayanan publik mendapat tekanan untuk lebih
meningkatkan kinerja dan mutu pelayanannya, namun tetap dalam koridor
efisiensi anggaran pemerintah. Tuntutan ini dapat dipenuhi dengan
memotong alur birokrasi yang bersifat non value added activities pada
sistem manajemen rumah sakit, sehingga mencegah terjadinya delay
pelayanan atau pemborosan sumber daya yang tidak perlu.
Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan, sudah
selayaknya RS fokus pada core businessnya. Segala aktivitas yang tidak
berkaitan langsung dengan aktivitas tersebut atau disebut dengan aktivitas
pendukung sebaiknya tidak mengkonsumsi sumber daya dan waktu yang
terlalu besar, apalagi sampai lebih besar dari aktivitas inti. Yang termasuk
dalam aktivitas pendukung ini antara lain budaya kerja yang dikembangkan,
struktur organisasi dan pengelolaan sumber daya strategis seperti SDM,
keuangan, sumber daya informasi, dan penguasaan teknologi. Efisiensi
pelayanan dapat dilakukan dengan mengurangi berbagai prosedur pada
aktivitas pendukung yang tidak menambah nilai bagi aktivitas pelayanan
pada pasien.

BAGAIMANA POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD (PPK


BLUD) BISA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PELAYANAN DI
RUMAH SAKIT?
Pengelolaan keuangan pada lembaga pelayanan publik khususnya rumah
sakit, merupakan salah satu aktivitas penunjang (bukan aktivitas utama)
karena tidak berhubungan langsung dengan proses terapi maupun
rehabilitasi pasien. Meskipun bukan aktivitas utama namun seringkali
menghabiskan sumber daya (tenaga, waktu, dan sumber daya lain) yang
tidak sedikit untuk melaksanakannya. Permendagri 61/2007 tentang PPK
BLUD dibuat untuk memberikan kesempatan kepada lembaga pelayanan
1

publik termasuk rumah sakit untuk mengurangi prosedur birokrasi yang


terkait dengan keuangan, dalam koridor transparansi dan auditable. Hakekat
dari Permendagri ini adalah reformasi dibidang pengelolaan keuangan
negara yang mendorong institusi pelayanan publik meningkatkan kinerjanya.
Permendagri ini mengatur tentang Badan Layanan Umum Daerah, yaitu
institusi di lingkungan pemerintah daerah yang diberikan fleksibilitas dalam
mengelola
keuangannya
untuk
meningkatkan
pelayanan
kepada
masyarakat. Sebagaimana dijelaskan di atas, pada rumah sakit pengelolaan
keuangan adalah salah satu aktivitas pendukung yang prosedur-prosedurnya
dapat diefisienkan sehingga institusi pelayanan publik dapat fokus pada
aktivitas utamanya. Permendagri 61/2007 ini memberikan peluang bagi
lembaga pelayanan publik untuk lebih fleksibel dalam pengelolaan
keuangan, sehingga aturan-aturan yang bersifat terlalu birokratis dan
berpotensi memperpanjang alur pelayanan dapat dikurangi. Dengan
fleksibilitas ini diharapkan lembaga pelayanan publik dapat meningkatkan
daya saingnya terhadap lembaga swasta sejenis. Bagi rumah sakit daerah,
fleksibilitas yang diberikan pada BLUD sangat signifikan untuk memperbaiki
proses pelayanan kepada masyarakat.
Implikasi dari peraturan perundangan terkait dengan fleksibilitas
pengelolaan keuangan ini sangat terasa bagi institusi pelayanan kesehatan.
Dengan fleksibilitas tersebut RS tidak lagi harus menunggu proses
pembahasan anggaran di DPR/DPRD yang dapat memakan waktu berbulanbulan, hanya untuk sekedar membeli persediaan obat atau mengganti alat
yang rusak. Secara hukum, UU Rumah Sakit yang baru saja disahkan oleh
DPR RI menetapkan bahwa rumah sakit pemerintah harus dikelola secara
BLUD. Ini mengindikasikan bahwa para wakil rakyat di pusat pun telah
memahami dengan baik bahwa BLUD akan mampu meningkatkan kualitas
pelayanan yang dihasilkan lembaga publik untuk masyarakat.

YANG PERLU DIPERSIAPKAN UNTUK MENERAPKAN PPK


BLUD
Menjadi lembaga yang menerapkan PPK BLUD tidak mudah. Hal ini karena
fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diberikan harus diimbangi dengan
kemampuan lembaga yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan
segala sumber daya yang dikelolanya tersebut secara transparan dan sesuai
dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Apalagi rumah sakit adalah
suatu entitas bisnis yang kompleks dimana ada bermacam profesi yang
berinteraksi di dalamnya dan jenis pelayanan yang dihasilkan juga
bermacam-macam. Untuk itu, rumah sakit harus dilengkapi dengan sistem
2

manajemen yang baik, khususnya sistem keuangan dan sistem informasi


yang
akan
mendukung
untuk
menghasilkan
laporan-laporan
pertanggungjawaban kinerja yang diperlukan.
Secara administratif, syarat yang harus dipenuhi oleh lembaga pelayanan
publik untuk menjadi PPK BLUD sesuai dengan pasal 11 Permendagri
61/2007 adalah:
a. surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
b. pola tata kelola;
c. rencana strategis bisnis;
d. standar pelayanan minimal;
e. laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan;
dan
f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara
independen.
Pola tata kelola merupakan peraturan internal SKD atau unit kerja yang akan
melaksanakan PPK-BLUD. Rencana strategis lima tahunan yang mencakup,
antara lain pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian
kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima
tahunan dari SKPD atau Unit Kerja. Sedangkan Standar Pelayanan Minimal
merupakan dokumen yang memuat batasan minimal mengenai jenis dan
mutu layanan dasar yang harus dipenuhi oleh SKPD atau Unit Kerja yang
menerapkan PPK-BLUD.
Laporan keuangan pokok yang dimaksud pada pasal 11 permendagri
61/2007 tersebut adalah laporan keuangan SKPD/Unit Kerja yang biasanya
dibuat untuk diserahkan ke Pemda dan menjadi bagian dari laporan
keuangan Pemda. Biasanya membuat laporan keuangan ini tidak sulit bagi
SKPD/Unit Kerja karena sudah menjadi laporan rutin yang dibuat pada setiap
akhir tahun dan mengikuti standar Laporan Keuangan Pemda. Kesulitan akan
muncul saat SKPD/Unit Kerja sudah disahkan menjadi PPK-BLUD dan harus
menghasilkan laporan yang sesuai dengan standar akuntansi yang
dikeluarkan oleh organisasi profesi (IAI). Oleh karena itu, RS yang ingin
menerapkan PPK-BLUD harus menyiapkan sistemnya agar kelak mampu
menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar IAI tersebut.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud
3

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu RS dalam mempersiapkan


dokumen-dokumen persyaratan administratif untuk menerapkan PPK-BLUD.
Tentu saja persyaratan ini diharapkan tidak sekedar menjadi dokumen
belaka, namun harus bersifat aplikatif dan membantu RS dalam mencapai
tujuannya.

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. memaparkan kepada stakeholders eksternal RS mengenai kebutuhan
pengembangan RS
2. melatih tim/pokja-pokja di RS dalam menyusun Rencana Strategis
Bisnis, Standar Pelayanan Minimal, Dokumentasi Tata Kelola RS dan
Laporan Keuangan Pokok RS sesuai dengan persyaratan administratif
PPK-BLUD.

LINGKUP PEKERJAAN DAN METODE PENYELENGGARAAN


Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, maka lingkup pekerjaan yang akan
dilakukan adalah:
a. Mensosialisasikan kegiatan kepada stakeholder eksternal dan internal
RS;
b. Melatih POKJA RS dalam proses pengumpulan data, analisis hingga
dokumentasi hasil;
c. Melakukan review terhadap hasil-hasil yang telah diperoleh POKJA dan
memberikan masukan untuk finalisasi dokumen pasca pelatihan.
Kegiatan ini sepenuhnya akan dilaksanakan di RS.
Workshop ini akan diselenggarakan dalam kurun waktu empat (4) hari
dimana pada hari pertama akan membahas isu besar mengenai BLUD,
sedangkan hari kedua sampai dengan keempat akan bersifat lebih teknis dan
berisi latihan-latihan menyusun RSB, tata Kelola dan SPM lembaga.

TIM FASILITATOR
Kegiatan tersebut di atas membutuhkan keahlian lintas disiplin. PMPK FK
UGM mengusulkan susunan Tim Fasilitator sebagai berikut:
1. Fasilitator bidang Manajemen Rumah Sakit
2. Fasilitator bidang Manajemen Keuangan dan Akuntansi RS
3. Fasilitator bidang Kelembagaan RS
4. Fasilitator bidang Hukum Kesehatan

JADWAL KEGIATAN
Hari Pertama
Peserta:
o Eksekutif di daerah
o Dinas Kesehatan
o Pimpinan dan Manajer Madya RS
Waktu
08.00
08.30
08.30
09.30

9.30 9.45
9.45
11.00

Acara
Registrasi Peserta

Keterangan

Pembukaan
Pengantar: Permendagri 61/2007 dan
Surat Edaran Mendagri mengenai
pedoman pelaksanaan BLUD
Coffee Break
Panel:

Drs. Bejo Mulyono, MML


(Staf BAKD Depdagri)

Peran Dinas Kesehatan sebagai


Regulator untuk menjamin mutu
lembaga pelayanan publik

Kepala Dinas Kesehatan

Tuntutan terhadap peningkatan mutu


pelayanan di lembaga pelayanan
publik

Dr. Tjahjono Kuntjoro,


MSc, PhD

Moderator

11.00
12.00

Diskusi
Langkah-langkah yang perlu ditempuh
oleh lembaga pelayanan publik
sebagai persiapan menjadi BLUD
Diskusi

12.00
13.00
13.00
14.00
14.00
14.15
14.15

Dr. Kunjtoro Adi


Puryanto, M.Kes.
(Direktur RSUD Salatiga,
Ketua I ARSADA Pusat,
anggota Tim Penilai
BLUD Provinsi Jawa
Tengah)

ISHOMA
Identifikasi Kesiapan RS sebagai BLUD

Tim Fasilitator PMPK FK


UGM

Diskusi
Coffee break
Penutupan hari pertama:
5

Waktu
15.00

Hari Kedua
Peserta:
o
o
o
o
o

Acara
1. Kesimpulan dan saran mengenai
strategi penyiapan Lembaga
Pelayanan Publik menuju
penerapan PPK Badan Layanan
Umum Daerah
2. Dukungan Pemprov terhadap upaya
RS menuju penerapan PPK BLUD

Keterangan
Prof. Dr. Laksono
Trisnantoro, MSc, PhD

Sekda

Keempat:
Pimpinan dan manajer menengah RS
Pokja Tata Kelola
Pokja Keuangan
Pokja RSB
Pokja SPM

a. Rencana Strategis Bisnis dan Rencana bisnis Anggaran


Hari Kedua:
Waktu
08.30
09.30
09.30
09.45
09.45
10.30
10.30
11.15
11.15
12.00
12.00
13.00
13.00
13.45
13.45

Acara

Narasumber

Sesi 1:
Pengenalan Rencana Strategis Bisnis
Diskusi
Coffee break

Prof. Dr. Laksono


Trisnantoro, MSc, PhD

Sesi 2:
Diagnosis Organisasi: Analisis
Lingkungan Bisnis (Eksternal RS)
Sesi 3:
Latihan Analisis Lingkungan Bisnis
RS
Sesi 4:
Analisis Lingkungan Internal RS
ISHOMA

Ni Luh Putu Eka, SKM,


MKes

Sesi 5:
Latihan Analisis Lingkungan Internal
RS
Sesi 6:

Ni Luh Putu Eka, SKM,


MKes

Ni Luh Putu Eka, SKM,


MKes
Ni Luh Putu Eka, SKM,
MKes

Ni Luh Putu Eka, SKM,


6

14.45
14.45
15.00
15.00
16.00

Strategi dan Program


Diskusi
Coffee break

MKes

Sesi 7:
Latihan menyusun strategi dan
program

Ni Luh Putu Eka, SKM,


MKes

Hari Ketiga:
Waktu
Acara
08.30
Sesi 8:
09.30
Indikator
Latihan
09.30
Coffee break
09.45
09.45
Sesi 9:
10.30
Rencana Pemasaran
10.30
Sesi 10:
11.15
Latihan Menyusun Rencana
Pemasaran
11.15
Sesi 11:
12.00
Rencana Manajemen
12.00
ISHOMA
13.00
13.00
Sesi 12:
13.45
Latihan Menyusun Rencana
Manajemen
13.45
Sesi 13:
15.00
Rencana Keuangan:
Proyeksi Pendapatan dan Biaya &
latihan
15.00
Coffee break
15.15
15.15
Sesi 14:
16.30
Latihan Menghitung Proyeksi Biaya
Hari Keempat:
Waktu
Acara
08.30
Sesi 15:
09.30
Proyeksi Arus Kas
09.30
Coffee break
09.45
09.45
Sesi 16:
11.30
Latihan Proyeksi Arus Kas
11.30
Sesi 17:
12.30
Proyeksi Neraca
12.30
ISHOMA
13.30

Narasumber
Ni Luh Putu Eka, SKM,
MKes

Ni Luh Putu Eka, SKM,


MKes
Ni Luh Putu Eka, SKM,
MKes
Ni Luh Putu Eka, SKM,
MKes
Ni Luh Putu Eka, SKM,
MKes
Yos Hendra, SE, MM, Ak

Yos Hendra, SE, MM, Ak

Narasumber
Yos Hendra, SE, MM, Ak

Barkah Prasetyo, SE, Ak


Yos Hendra, SE, MM, Ak

13.30
14.15
14.15
15.00
15.00
15.15
15.15
16.00

Sesi 18:
Latihan Proyeksi Neraca
Sesi 19:
Penyusunan Rencana Strategis
Bisnis
Coffee break

Barkah Prasetyo, SE, Ak

Sesi 20:
Pengenalan Rencana Bisnis
Anggaran

Ni Luh Putu Eka, SKM,


MKes
Yos Hendra, SE, MM, Ak

Yos Hendra, SE, MM, Ak

b. Sub Topik SPM & Tata Kelola


Hari Kedua:
Waktu

Acara

Standar Pelayanan Minimal


08.30
Sesi 1:
Pengantar
09.30
Pengertian Standar dan Standar
Pelayanan Minimal & Sosialisasi
KepMenkes 129/2008
09.30
09.45
09.45
11.00
11.00
12.00
12.00
13.00
12.00
13.00
13.00
14.00
14.00
15.00
15.00
15.15
15.15
16.00

Narasumber

Dr.Tjahjono
Kuntjoro,MPH,DrPH

Coffee Break
Latar Belakang munculnya SPM di
lembaga pelayanan publik; studi
kasus RS
Sesi 2:
Langkah langkah penyusunan
Standar Pelayanan Minimal
ISHOMA
Sesi 2 (lanjutan):
Langkah langkah penyusunan
Standar Pelayanan Minimal
Sesi 3:
Format Standar Pelayanan Minimal
Sesi 3 (lanjutan):
Format Standar Pelayanan Minimal

Dr.Tjahjono
Kuntjoro,MPH,DrPH

Dr.Tjahjono
Kuntjoro,MPH,DrPH

Nusky Syaukani,S.Sos
Dr.Tjahjono
Kuntjoro,MPH,DrPH
Nusky Syaukani,S.Sos

Coffee Break
Sesi 4:
Latihan Menyusun Standar
Pelayanan Minimal

Nusky Syaukani,S.Sos

Hari Ketiga:
Waktu
08.30
09.30
09.30
09.45
09.45
10.45
10.45
12.00
12.00
13.00
Tata Kelola;
13.00
14.00
14.00
15.00
15.00
15.15
15.15
16.15

Acara
Sesi 4 (lanjutan):
Latihan Menyusun Standar
Pelayanan Minimal
Coffee Break
Sesi 5:
Presentasi Standar Pelayanan
Minimal
Sesi 6:
Penyusunan Plan of Action
Pelaksanaan SPM di Bapelkes/BPTPK
ISHOMA
Corporate Bylaws
Sesi 1:
Pemahaman Tata Kelola
Sesi 2:
Prinsip Prinsip Dasar Tata Kelola
Yang Baik (Good Governance)
Coffee Break
Sesi 3:
Aplikasi Konsep Tata Kelola Yang
Baik

Hari keempat:
Waktu
Acara
Sesi 4:
08.30
Tata Kelola Lembaga Pelayanan
09.30
Publik dengan PPK BLUD:
Pengertian Corporate Bylaws
09.30
Coffee Break
09.45
09.45
Sesi 5:
Tahapan Penyusunan Dokumen Tata
11.15
Kelola
11.15
Sesi 6:
Perancangan Penyusunan Hukum
12.00
(Legal Drafting)
12.00
ISHOMA
13.00
13.00
Sesi 7

Narasumber
Nusky Syaukani,S.Sos

Dr. Tjahjono Kuntjoro,


MPH, DrPH
Dr. Tjahjono Kuntjoro,
MPH, DrPH

dr. Kuntjoro A. Purjanto,


M.Kes
dr Sofwan Dahlan,SpF
(K)

dr. Kuntjoro A. Purjanto,


M.Kes

Narasumber
dr Sofwan Dahlan,SpF
(K)

dr Sofwan Dahlan,SpF
(K)
dr Sofwan Dahlan,SpF
(K)

Waktu
14.00
14.00
15.00
15.00
15.15
15.15
16.00

Acara
Latihan Penyusunan Dokumen Tata
Kelola
Sesi 7 (lanjutan):
Latihan Penyusunan Dokumen Tata
Kelola
Coffee Break

Narasumber
dr Sofwan Dahlan,SpF
(K)

Sesi 8:
Presentasi Dokumen Tata Kelola
oleh tim POKJA Tata kelola RS
Penutup

Tim Fasilitator PMPK FK


UGM

dr Sofwan Dahlan,SpF
(K)

c. Sub Topik Penyusunan Laporan Keuangan


Hari Kedua:
Waktu

Materi

08.30
09.30

09.30
09.45

09.45
10.45

10.45
12.00

12.00
13.00

13.00
14.00

14.00
15.00

15.00

Sesi 1:
Pengantar: Persiapan Sistem
Keuangan dan Akuntabilitas pada
BLUD

Pembicara /
Fasilitator
BAKD/Depdagri

Coffee Break
Sesi 2:
Implikasi akuntansi keuangan
Permendagri No. 61 Tahun 2007
dan langkah-langkah strategis
dalam pengelolaan keuangan
Sesi 3:
Laporan Keuangan pada BLUD:
Penerapan Akuntansi Berbasis
Akrual (IAI) dan SAP yang berlaku
di daerah (Permendagri 13/2006)

BAKD/Depdagri

BAKD/Depdagri

ISHOMA
Sesi 4:
Siklus Transaksi dan Kebijakan
Akuntansi
Sesi 5:
Penyusunan Standard Operating
Procedure manual dan Sistem
Akuntansi dan keuangan sebagai
Persiapan Audit oleh Auditor
Independen
Coffee Break

Arief Surya Irawan


SE.,M.Comm., Ak

Arief Surya Irawan


SE.,M.Comm., Ak

10

Waktu
15.15
15.15
16.15

Materi

Sesi 6:
Prosedur Pendapatan

Pembicara /
Fasilitator
Yos Hendra SE., MM

Hari Ketiga:
Waktu

Materi

08.30
09.30

09.30
09.45

09.45
10.45

10.45
12.00

12.00
13.00

13.00
14.00

14.00
15.00
15.00
15.15
15.15
16.15

Sesi 7:
Latihan membuat Prosedur
pendapatan

Fasilitator
Yos Hendra SE., MM

Coffee Break
Sesi 8:
Prosedur Pengupahan dan
Pengadaan barang dan jasa dan
latihan
Sesi 9:
Prosedur Pengelolaan Persediaan
dan Aset tetap dan Latihan

Yos Hendra SE., MM

Yos Hendra SE., MM

ISHOMA
Sesi 10:
Prosedur Pengelolaan kas,
Pelaporan Keuangan dan
pengendalian internal dan latihan
Sesi 11:
Pedoman Akuntansi

Yos Hendra SE., MM


Arief Surya Irawan
SE.,M.Comm., Ak

Coffee Break

Sesi 12:
Laporan Keuangan

Arief Surya Irawan


SE.,M.Comm., Ak

Hari Keempat
Waktu

Materi

08.30
09.30

09.30
09.45
09.45
10.45

Sesi 13:
Latihan membuat Jurnal dan Buku
Besar

Pembicara /
Fasilitator
Yos Hendra SE., MM

Break
Sesi 12:
Latihan membuat Jurnal dan Buku

Yos Hendra SE., MM

11

Waktu

Materi

10.45
12.00

12.00
13.00

13.00
14.00

14.00
15.00

15.00
15.15
15.15
16.15

Besar
Sesi 13:
Latihan Membuat Neraca, Aliran
Kas dan Lap Laba Rugi (Aktivitas /
Operasional)

Pembicara /
Fasilitator
Arief Surya Irawan
SE.,M.Comm., Ak

ISHOMA
Sesi 14:
Latihan Membuat Neraca, Aliran
Kas dan Lap Laba Rugi (Aktivitas /
Operasional)
Sesi 15:
Latihan Membuat Neraca, Aliran
Kas dan Lap Laba Rugi (Aktivitas /
Operasional)

Arief Surya Irawan


SE.,M.Comm., Ak
Arief Surya Irawan
SE.,M.Comm., Ak

Coffee Break

Sesi 16:
Penutupan

Yos Hendra SE., MM

Catatan:
Susunan pembicara/fasilitator bisa berubah sewaktu-waktu terkait dengan agenda
masing-masing fasilitator.

ANGGARAN
Terlampir.

12

Anda mungkin juga menyukai