Anda di halaman 1dari 14

Keadaan Umum Kabupaten Berau

1. Letak Geografi dan Administratif


Kabupaten Berau mempunyai luas wilayah 34.127 km2, terdiri dari 13 kecamatan yaitu
Kecamatan Kelay, Tabalar, Talisayan, Biduk-biduk, Pulau Derawan, Maratua, Sambaliung,
Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Segah, Teluk Bayur, Batu Putih dan Biatan.
Kabupaten Berau terletak antara 10 sampai 2033 Lintang Utara (LU) dan 1660 sampai
1190 Bujur Timur (BT). Batas Administrasi Kabupaten Berau di sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Bulungan, di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sulawesi, di
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur dan di sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara dan Malinau (Tabel 1.1).

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kabupaten Berau

Letak geografi
LU

BT

10 - 2033

1.2.

1160 - 1190

Utara

Timur

Kab. Bulungan

Laut Sulawesi

Batas wilayah
Selatan
Kab. Kutai Timur

Barat
Kab. Kutai Barat, Kutai
Kartanegara dan Malinau

Luas Wilayah dan Geologi


1.2.1. Luas wilayah berdasarkan kemiringan dan ketinggian

Luas wilayah berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut tertera pada Tabel 1.2. Wilayah yang terluas adalah wilayah yang
mempunyai ketinggian tempat 100-500 m di atas permukaan laut, yang mencapai 897.881 ha atau 42,27% dari wilayah Kabupaten
Berau.

Tabel 1.2.

Luas wilayah berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut Kabupaten Berau

Ketinggian (m)
0-100
100-500
500-1000
> 1000
Jumlah

1.2.2.

Luas Wilayah km2

Persentase (%)
816.709
897.881
345.550
63.860
2.124.000

38,45
42,27
16,27
3,01
100

Jenis tanah

Jenis tanah di Kabupaten Berau tertera pada Tabel 1.3. Jenis tanah yang terluas adalah podsolik yang mencapai luas 820.085,60 ha
atau 24,03% dari luas wilayah Kabupaten Berau.

Tabel 1.3. Jenis tanah dan luas wilayah Kabupaten Berau


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Jenis Tanah

Luas (Ha)

Regosol
Alluvial
Alluvial Gambut
Organosol
Podsolik
Podsolik/Latosol
Podsolik/Litosol
Podsolik/Regosol
Mediteran
Renzina
Latosol
Litosol

Persentase (%)
5.278,20
81.056,40
17.594,90
4.756,90
820.085,60
438.198,30
1.669,70
465.790,00
134.236,70
66.467,40
9.947,50
72.749,50

0,15
2,38
0,52
0,14
24,03
12,84
0,05
13,65
3,93
1,95
0,29
2,13

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Kabupaten Berau, 2011

1.2.3.

Iklim

Komponen iklim adalah curah hujan (jumlah curah hujan tahunan, bulanan, hari hujan), suhu udara, kelembaban, penyinaran matahari.
Iklim merupakan komponen penting dalam menentukan keberhasilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan di suatu
daerah/wilayah. Bagi tanaman pangan, khususnya curah hujan sangat diperlukan untuk menentukan waktu tanam dan waktu panen,
serta proses pasca panen. Terjadinya penyimpangan iklim akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya hasil, dan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, misalnya serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu pengetahuan iklim dari suatu
daerah/wilayah sangat penting untuk diketahui.

1.3.

Curah hujan dan hari hujan

Jumlah curah hujan dan distribusi curah hujan mempunyai hubungan yang erat dengan petumbuhan tanaman dan potensi hasil.
Kebutuhan jumlah curah hujan serta distribusinya yang optimal, berbeda untuk setiap jenis tanaman. Demikian halnya kebutuhan
jumlah curah hujan setiap fase pertumbuhan berbeda, umumnya menjelang saat panen jumlah curah hujan, lebih sedikit dibanding
pada saat fase pertumbuhan aktif.

Di Indonesia, pada umumnya tanaman padi ditanam pada musim hujan, karena pengairannya ditentukan oleh turunnya hujan. Di
wilayah Asia Tenggara, umumnya tanaman padi berkembang pada daerah-daerah dengan jumlah curah hujan 1.150 mm, yang
tersebar selama lima bulan (IRRI, 1976). Bilamana dihitung dari jumlah tersebut, rata-rata jumlah hujan per bulan ada 250 mm. Di
Kabupaten Berau, jumlah curah hujan pada tahun 2009 mencapai 3.132,40 mm, dimana rata-ratanya 261,03 mm/bulan (Tabel 1.4).
Jumlah hari hujan per bulan pada tahun 2009 ada 20 hari hujan (Tabel 1.5).

Tabel 1.4. Rata-rata curah hujan tahun 2010 s/d 2012 di Kabupaten Berau

No

Bulan

Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah per tahun
Rata-rata per bulan

2010

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

267
263
200
156
248
117
129
124
106
161
214
292
2.277
189,75

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau, 2012.

Curah hujan (mm)


2011
287
221
358
139
189
91
132
151
112
201
263
186
2.330
194,17

Rata-rata
2012
127
146
208
117
265
96
52
117
146
182
175
165
1.796
149,67

227
210
255,33
137,33
234
101,33
104,33
130,67
121,33
181,33
217,33
214,33
2.134.33
177,85

Tabel 1.5. Rata-rata hari hujan tahun 2010 s/d 2012 di Kabupaten Berau

No

Bulan

Hari hujan (hari)


2011

2010

1. Januari
2. Pebruari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Oktober
11. November
12. Desember
Jumlah
Rata rata hari hujan

16
15
15
11
14
10
10
8
11
10
13
15
148
12,3

Rata-rata
2012
23
13
15
12
11
10
9
8
11
12
23
17

164
13,67

10
8
11
5
11
7
4
5
6
8
11
14
100
8,33

16,3
12
13,67
9,3
12
9
7,67
7
9,3
10
15,67
15,3
128,21
10,68

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau, 2010.

1.3.1 Suhu
Suhu besar pengaruhnya terhadap dua proses penting pada tanaman yaitu produksi bahan kering dan deferensiasi tanaman, melalui
reaksi-reaksi fisiologi dan biokimia dalam tanaman. Pengaruh ini merupakan hasil kombinasi antara pengaruh suhu dan sinar matahari.

Suhu untuk pertumbuhan berbagai tanaman pangan di daerah tropis tidak jauh berbeda. misalnya untuk tanaman padi berkisar antara
24-330C, untuk tanaman jagung 21-340C, sedangkan suhu optimum untuk ubi jalar 21-270C, tetapi tanaman ubi jalar masih toleran
pada temperatur minimum 160C dan temperatur maksimum 400C, meskipun hasilnya kurang baik (Dede Juanda dan Bambang
Cahyono, 2000).
Suhu minimum dan maksimum di Kabupaten Berau tahun 2009 tampak pada Tabel 1.6. Rata-rata suhu minimum 21,60C dan rata-rata
suhu maxsimum 32,60C.

Tabel 1.6.

No
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Bulan
Min
3
Jan
Peb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okto
Nov
Des
Rata-rata 2

Suhu minimum dan maksimum tahun 2006 s/d 2010 di Kabupaten Berau.

2006
Max
4
-

2007
Min
Max
5
6
-

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau, 2010

Suhu minimum dan maxsimum (0C)


2008
2009
Min
Max
Min
Max
7
8
9
10
23,2
31,5
22,9
31,8
23,0
31,7
23,9
32,0
23,3
33,6
23,4
32,5
22,4
32,8
23,2
33,6
23,4
34,3
23,3
33,4
23,5
32,2
23,1
31,7
23,2
32,6

2010
Min
Max
11
12
-

Rata-rata
Min
13
23,2
22,9
23,0
23,9
23,3
23,4
22,4
23,2
23,4
23,3
23,5
23,1
23,2

Max
14
31,5
31,8
31,7
32,0
33,6
32,5
32,8
33,6
34,3
33,4
32,2
31,7
32,6

1.4.

Demografi

Jumlah penduduk di Kabupaten Berau meningkat terus dari tahun 2007 sampai tahun 2010 (Tabel 1.7). Pada tahun 2010 jumlah
penduduk mencapai 179.444 jiwa.

Tabel 1.7.

No
1.
2.
3.
4.
5.

Luas wilayah dan jumlah penduduk tahun 2006 s/d 2010 Kabupaten Berau

Kecamatan

Kelay
Talisayan
Tabalar
Biduk-biduk
Pulau Derawan
6. Maratua
7. Sambaliung
8. Tanjung. Redeb
9. Gunung Tabur
10. Segah
11. Teluk Bayur
12. Batu Putih
13. Biatan

Luas wilayah
(km2)
6.135
1.798
2.373
3.003
3.859
4.119
2.404
24
1.987
5.116
176
1.651
1.432

Jumlah (jiwa)
Pertumbuhan (%)

2006
5.490
8.982
6.107
7.117
8.283
3.302
25.805
53.273
14.269
6.973
16.956
6.317
4.822
167.696

2007
5.259
8.743
6.177
6.795
8.253
3.263
24.435
53.071
14.807
6.907
16.750
5.493
4.548
164.501
-1,91

Tahun
2008
5.364
8.917
6.300
6.930
8.418
3.326
24.923
54.137
15.103
7.045
17.085
5.602
4.639
167.791
2,00

2009
4.750
9.643
5.559
5.813
8.433
3.166
24.234
59.270
15.258
8.224
19.047
6.377
4.887
174.661
4,09

2010
4.490
10.036
5.079
5.355
8.399
3.079
24.080
62.857
15.039
8.694
20.588
6.689
5.059
179.444
2,74

II. Sumberdaya
1.

Sumberdaya Lahan Basah, Kering dan Air

Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Berau tahun 2009, tampak pada Tabel 2.1. Luas lahan yang digunakan untuk sawah 7.642 ha,
lahan bukan sawah seluas 1.142.685 ha dan lahan lain-lainnya (rawa, hutan Negara, jalan, sungai, dan sebagainya) seluas 2.262.373
ha, jadi total luas lahan 3.412.700 ha.Lahan yang digunakan untuk budidaya padi sawah yang ditanami padi setahun, pada tahun 2009
mencapai 3.031 ha (Tabel 2.2). Perluasan areal tanaman pangan di Kabupaten Berau dari tahun 2006-2010, tertera pada Tabel 2.3.
Pada umumnya luas areal untuk tanaman pangan (padi sawah, padi ladang, jagung, ubikayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan
kacang hujau) tidak stabil, naik turun dari tahun 2006-2010.

Tabel 2.1. Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Berau, Tahun 2012

Realisasi Dalam Satu Tahun


No

Tidak

Penggunaan Lahan

Sementara

Jumlah

Ditanami

Tidak

(3)+(4)+(5)+

Ditanami Padi

Tiga Kali

Dua Kali

Satu Kali

Padi

Diusahakan

(6)+(7)

1 Lahan Pertanian
1.1 Lahan Sawah
a. Irigasi Teknis

940

940

b. Irigasi Setengah Teknis

147

147

c. Irigasi Sederhana

d. Irigasi Desa/Non PU

e. Tadah Hujan

436

934

845

737

2.952

f. Pasang Surut

217

521

140

274

1.152

g. Lebak

h. Lainnya (Polder, rembesan, dll)

80

25

105

Jumlah Lahan Sawah

623

998 163

210

292 -

2.363

2.825

1.994

1.148

292

1.246

7.582

No Penggunaan Lahan

Luas

1.2 Lahan Bukan Sawah


a. Tegal/Kebun
b. Ladang/Huma

24841
12046

c. Perkebunan

277755

d. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat

243037

e. Tambak

4384

f. Kolam/Tebat/Empang
g. Padang Penggembalaan/Rumput
h. Sementara tidak Diusahakan **
i. Lainnya (perkerangan yang ditanami tanaman pertanian, dll )
Jumlah Lahan Bukan Sawah
2

69
5500
98005
409466
1075103

Lahan Bukan Pertanian


a. Rumah, Bangunan dan Halaman Sekitarnya
b. Hutan Negara
c. Rawa-rawa ( taidak ditanami )
d. Lainnya ( jalan, sungai, danau, lahan tandus, dll )
Jumlah Lahan Bukan Peranian

9349
2215203
33252
72211
2330015

Total (Luas Wilayah Kecamatan) = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian
Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan Pertanian
Sumber :

Laporan Pengunaan Lahan di Kabupaten Berau, 2012 Badan Pusat Stastistik dan Dept. Pertanian.

3412700

Tabel 2.2. Luas penggunaan lahan untuk budidaya padi sawah yang ditanami padi setahun di Kabupaten Berau tahun
2006-2010

No

Jenis lahan sawah (ha)

2006

1. Irigasi teknis
2. Irigasi setengah teknis
3. Irigasi sederhana
4. Irigasi desa/Non PU
5. Tadah hujan
6. Pasang surut
7. Lebak
8. Lainnya (polder, rembesan dsb)
Jumlah

Tahun
2008

2007
-

2009
-

Rata-rata (ha)

2010

940
100
1.429
527
944
503
27
3.031

2009
3.800
-6,73
8.108
34,82
765
90,30
338
37,40
224
17,28
459
91,25
639
7,94
124
5,98
14.357

2010
5.358
41,00
5.937
-26,78
646
-15,56
337
-0,30
190
-15,18
391
-14,81
550
-13,93
133
7,26
13.542

940
100
1.429
527
944
503
27

Tabel 2.3.Perluasan areal tanaman pangan di Kabupaten Berautahun 2006-2010.

No

Jenis Tanaman Pangan

1. Sawah
Pertambahan luas (%)
2. Ladang
Pertambahan luas (%)
3. Jagung
Pertambahan luas (%)
4. Ubi kayu
Pertambahan luas (%)
5. Ubi jalar
Pertambahan luas (%)
6. Kacang tanah
Pertambahan luas (%)
7. Kedelai
Pertambahan luas (%)
8. Kacang hijau
Pertambahan luas (%)
Jumlah

2006
5.358
10.317
500
356
291
290
1.266
143
18.521

2007
3.616
-32,51
5.376
-47,89
414
-17,20
263
-26,12
207
-28,87
249
-14,14
359
-71,64
111
-22,38
10.595

Tahun
2008
4.074
12,67
6.014
11,87
402
-2,90
246
-6,46
191
-7,73
240
-3,61
592
64,90
117
5,41
11.776

Rata-rata (ha)
4.441,2
3,61
7.150,4
-7,00
545,4
13,66
308,0
1,13
220,6
-8,63
325,8
14,67
681,2
-3,18
125,6
13.862

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Berau, 2010

2.

Sumberdaya Petani dan Kelembagaan.

2.1.

Sumberdaya petani

Jumlah petani di Kabupaten Berau tahun 2012 tertera pada Tabel 2.4, yaitu jumlah kelompok tani 449 kelompok dan anggotanya
berjumlah 9.501 orang. Pada (Tabel 2.5)Penangkar benih padi terdapat di Kecamatan Tabalar, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk
Bayur. Jumlah penangkar benih padi dari 4 kecamatan ada 23 penangkar (Tabel 2.5). Jumlah penangkar padi terbanyak terdapat di
Kecamatan Sambaliung yaitu 12 penangkar, disusul Kecamatan Teluk Bayur 9 penangkar, sedangkan di Kecamatan Tabalar dan
Gunung Tabur, masing-masing hanya terdapat 1 penangkar benih padi. Varietas padi yang dikembangkan penangkar adalah Inpari 1,
Inpari 2, Inpari 3 dan Inpari 4. Varietas yang lain adalah IR-64, Cibogo, Ciherang, Cinsentana dan Situ Bagendit.Penangkar tanaman
buah-buahan di Kabupaten Berau, terdapat di Kecamatan Sambaliung, jenis buah yang dikembangkan adalah jeruk Borneo Prima,
dengan 5.310 pohon. Penangkar buah Langsat Roko terdapat di Kecamatan Batu Putih dimana jumlah pohon buahnya mencapai 3.500
pohon (Tabel 2.6).Jumlah Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Kabupaten Berau mencapai 46 perkumpulan, yang tersebar di
sepuluh kecamatan (Tabel 2.7).

Tabel 2.4. Jumlah kelompk tani dan anggotanya setiap kecamatan di Kabupaten Berau tahun 2012

No.

1.

Kecamatan

Desa

Nama Kelompok Tani

Sambaliung
1. Sukan

Jumlah

Jumlah

Jenis

Tingkat

Kelompok

Anggota

Kelompok

Kemampuan

Tani

(orang)

Tani

127

2559

15

296

Mawar Putih

20

KD

Lanjut

Sukur Rahmat

17

KD

Lanjut

Mekar Sari

16

KD

Lanjut

Gunung Beribit

15

KD

Lanjut

Massandra Buana 1

25

KD

Pemula

Harapan Gemilang

30

KD

Lanjut

Mandiri

20

KD

Lanjut

Rindu Cerah

30

KD

Lanjut

Subur Makmur

21

10

Rimba Jaya

22

11

Jaya Makmur

20

12

Mega Buana Lestari

21

13

Sumber Tani

19

14

Sejahtra Bersama

20

15

Sanggam Mas Hijau Sejahtra

KD

Lanjut

2. Tj. Prangat

10

169

Karya Makmur I

17

Karya Makmur II

15

Subur Makmur

23

KD

Lanjut

Sumber Rejeki I

16

KD

Lanjut

Sumber Rejeki II

16

KD

Lanjut

Tani Harapan

17

KD

Lanjut

Mekar Sari

16

KD

Lanjut

Banua Usaha

15

KD

Lanjut

Sumber Jaya

17

KD

Lanjut

10

Tanjung Rejo

17

KD

Lanjut

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Berau, 2012.

Tabel 2.5. Jumlah penangkar benih padi Kabupaten Berau tahun 2010
No

Kecamatan

Jumlah penangkar

Jumlah desa

1
12
1
9
23

1
3
1
2
7

1. Kelay
2. Talisayan
3. Tabalar
4. Biduk-biduk
5. Pulau Derawan
6. Maratua
7. Sambaliung
8. Tanjung Redeb
9. Gunung Tabur
10. Segah
11. Teluk Bayur
12. Batu Putih
13. Biatan
Jumlah

Luas (ha)

Varietas

Inpari 1,3,4,10

IR 64, Cibogo
Ciherang, Cisentana
Situ Bagendit

34

Sumber : Dinas PertanianKabupaten Berau, 2010.

Tabel 2.6. Jumlah penangkar benih buah-buahan Kabupaten Berau tahun 2010
No

Kecamatan
1. Kelay
2. Talisayan
3. Tabalar
4. Biduk-biduk
5. Pulau Derawan
6. Maratua
7. Sambaliung
8. Tanjung Redeb
9. Gunung Tabur
10. Segah
11. Teluk Bayur
12. Batu Putih
13. Biatan
Jumlah

Jenis buah

Jumlah penangkar

Jumlah Desa

Luas (ha)/ jlh pohon

Jeruk Borneo Prima


Langsat Rokok
-

1
1
2

Kp. Limunjan
Ds. Batu Putih
-

5.310 pohon
3.500 pohon
-

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Berau, 2010.

Tabel 2.7. Jumlah Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Kabupaten Berau tahun 2010.

No

Kecamatan
1. Kelay
2. Talisayan
3. Tabalar
4. Biduk-biduk
5. Pulau Derawan
6. Maratua
7. Sambaliung
8. TanjungRedeb
9. Gunung Tabur
10. Segah
11. Teluk Bayur
12. Batu Putih
13. Biatan
Jumlah

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Berau, 2010.

Jumlah P3A
1
17
2
13
2
8
2
1
46

Luas sawah (Ha)


Potensial
-

Fungsional
-

Keterangan

2.2.

Kelembagaan

Kelembagaan seperti kios saprodi, KUD dan BRI unit Desa, sangat diperlukan di suatu wilayah pertanian. Di Kabupaten Berau,
terdapat 31 KUD dan 4 BRI Unit Desa, sedangkan jumlah kios saprodi belum ada data (Tabel 2.8).

Tabel 2.8.
N

Jumlah kios saprodi, KUD, dan BRI Uni Desa di Kabupaten Berau

Kecamatan

o.

Jumlah kios saprodi

Jumlah KUD

Jumlah BRI Unit Desa

7
3
3
5
4
1
5
1
2
31

1
2
1
4

1. Kelay
2. Talisayan
3. Tabalar
4. Biduk-biduk
5. Pulau Derawan
6. Maratua
7. Sambaliung
8. TanjungRedeb
9. Gunung Tabur
10. Segah
11. Teluk Bayur
12. Batu Putih
13. Biatan
Jumlah
*)

Tidak tercatat lokasinya (Badan Pusat Statistik, Kabupaten Berau.Kabupaten Berau Dalan Angka, 2010.

III. sarana produksi dan Alat mesin pertanian


Untuk memperkuat ketahanan pangan dan untuk mengantisipasi kondisi iklim yang dapat mengganggu, pemerintah mengeluarkan
kebijakan untuk memberikan bantuan langsung benih unggul (BLBU) kepada petani melalui kelompok tani. Benih unggul yang
diberikan meliputi benih padi, benih jagung dan benih kedelai.

Target dan realisasi bantuan langsung benih unggul (BLBU) padi dan palawija di Kabupaten Berau, tertera pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Target dan realisasi BLBU (2006 s/d 2010) di Kabupaten Berau

2008

Jumlah (unit)
2009

2010

A. Padi Non-Hibrida
1. Target BLBU
2. Realisasi

7.500
7.500

87.500*)
87.500*)

B. Padi Hibrida
1. Target BLBU
2. Realisasi

2.250
2.250

C. Padi Lahan Kering


1. Target BLBU
2. Realisasi

50.000
50.000

D. Jagung Hibrida
1. Target BLBU
2. Realisasi

3.750
3.750

E. Kedelai
1. Target BLBU
2. Realisasi

20.000
20.000

20.000*)
20.000*)

No

Jenis lahan sawah (ha)

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Prov Kaltim 2011


*) Dinas Pertanian, Kabupaten Berau, 2011.

Alat-alat mesin pertanian (Alsintan) diperlukan untuk menghasilkan kinerja petani yang lebih efisien serta menghasilkan produk-produk
pertanian yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas. Data sebaran Alsintan (tahun 2006 sampai dengan 2010) di Kabupaten
Berau tertera pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3. Jumlah bantuan Hand tractor dari tahun 2006 sampai 2010 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Jenis Alsintan lainnnya adalah Power Tresher, RMU, Dryer, Handspayer dan Cultivator, dengan jumlahnya seperti tertera pada Tabel
3.3.

Tabel 3.2. Jumlah bantuan hand tractor (2006 s/d 2010) di Kabupaten Berau

No

Uraian

1. Hand tractor

2006
7

2007
20

Juamlah (unit)
2008
1

2009
32

2010
26

Tabel 3.3. Data sebaran Alsintan (2008 s/d 2012) di Kabupaten Berau

No

Jenis lahan sawah (ha)

1. Power Tresher
2. RMU
3. Dryer
4. Handspayer
5. Cultivator

2008
-

2009
6
3
-

Jumlah (unit)
2010
-

2011
150
19
19
70
-

2012
141
19
19
70
-

Sumber : Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura 2012.

IV. Produksi Pertanian Tanaman Pangan


Perkembangan luas tanam, luas panen dan produksi padi sawah dan padi ladang di Kabupaten Berau dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan
Tabel 4.2, sedangkan total keduanya tertera pada Tabel 4.3. Produksi padi sawah di Berau pada tahun 2009 lebih rendah dari pada
tahun 2008 hal ini mungkin disebabkan oleh turunnya luas tanam. Produksi padi sawah ini masih dapat ditingkatkan mengingat lahan
sawah yang sementara tidak ditanami pada tahun 2009 ada seluas 1.293 ha (Tabel 2.1).

Perkembangan luas tanam, luas panen dan produksi tanaman palawija di Kabupaten Berau dari tahun 2008 sampai tahun 2012,
tercantum pada Tabel 4.4 (tanaman jagung), Tabel 4.5 (ubikayu), Tabel 4.6 (ubi jalar), Tabel 4.7 (kedelai), Tabel 4.8 (kacang tanah)
dan Tabel 4.9 (kacang hijau).

Perkembangan luas panen dan produksi sayuran (kacang panjang, ketimun, sawi, bayam dan cabe) dari tahun 2008 sampai dengan
2012 di Kabupaten Berau, tertera pada Tabel 4.10.

Tabel 4.1 Produktivitas, Produksi dan Luas Panen Tahun 2012

No

Luas Panen

Produktivitas

Produksi

( ha )

( ku/ha )

( ton )

Nama Komuditi

Padi Sawah

4.343

38,76

16.836

Padi Ladang

7.508

24,70

18.545

Padi

11.851

29,85

35.380

Jagung

1.037

21,67

2.248

Kedelai

278

15,92

442

Kacang Tanah

313

11,65

365

Kacang Hijau

92

11,77

108

Ubi Kayu

267

156,88

4.189

Ubi Jalar

157

94,58

1.485

Sumber : ATAP 2012

Tabel 4.2. Angka Ramalan Produktivitas, Produksi Dan Luas Panen Tahun 2013

No

Luas Panen

Produktivitas

Produksi

( ha )

( ku/ha )

( ton )

Nama Komuditi

Padi Sawah

4.958

40,57

20.117

Padi Ladang

8.556

24,65

21.090

Padi

13.514

30,49

41.207

Jagung

740

21,69

1.605

Kedelai

462

15,92

735

Kacang Tanah

240

11,88

285

Kacang Hijau

91

11,79

107

Ubi Kayu

294

157,21

4.622

Ubi Jalar

164

94,56

1.551

Sumber : ARAM 2013

Tabel 4.3. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi sawah (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Berau

No

Uraian

Tahun
2008

2009

2010

2011

Rata-rata

2012

1. Luas tanam (ha)

4.074

3.800

5.358

4.336

4.694

4.452,4

2. Luas panen (ha)

4.293

3.522

5.059

4.456

4.343

4.334,6

3,43

3,44

3,55

3,71

3,87

3,6

14.706

12.128

17.968

16.559

16.836

15.639,4

3. Produktivitas (ton/ha)
4. Produksi (ton)

Sumber :Dinas Pertanian Tanaman PanganKabupaten Berau, Tahun 2012.

Tabel 4.4. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi ladang (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Berau.

No

Uraian

Tahun
2008

2009

2010

2011

2012

Rata-rata

1. Luas tanam (ha)

6.014

8.108

5.937

7.428

7.507

6.998,8

2. Luas panen (ha)

6.033

5.127

8.330

5.446

7.508

6.448,8

2,47

2,48

2,49

2,43

2,47

2,46

14.901

12.693

20.731

13.248

18.545

16.023,6

3. Produktivitas (ton/ha)
4. Produksi (ton)

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Berau, tahun 2012.

Tabel 4.5. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi sawah + padi ladang (2008 s/d
2012) di Kabupaten Berau.

No

Uraian

Tahun
2008

2009

2010

2011

Rata-rata

2012

1. Luas tanam (ha)

10.088

11.908

11.295

11.764

12.201

11.451,2

2. Luas panen (ha)

10.326

8.649

13.389

9.902

11.851

10.769,4

2,87

2,87

2,90

3,01

2,98

2,92

29.607

24.821

38.742

29.807

35.380

31.671,4

3. Produktivitas (ton/ha)
4. Produksi (ton)

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Berau, tahun 2012.

Tabel 4.6.
Berau.

No

Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi jagung (2008 s/d 2012) di Kabupaten

Uraian

Tahun
2008

2009

2010

2011

Rata-rata

2012

1. Luas tanam (ha)

402

765

925

1.064

1.553

941,8

2. Luas panen (ha)

206

305

646

607

1.037

560,2

3. Produktivitas (ton/ha)

2,31

1,21

2,19

2,66

2,16

2,10

4. Produksi (ton)

475

368

1.413

1.615

2.248

1.223,8

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Berau, tahun 2012.

Tabel 4.7. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi ubi kayu (2008 s/d 2012) di Kabupaten
Berau

No

Uraian

Tahun
2008

2009

2010

2011

Rata-rata

2012

1. Luas tanam (ha)

146

338

337

252

277

288,00

2. Luas panen (ha)

294

276

316

267

267

291,80

3. Produktivitas (ton/ha)

14,60

10,69

15,67

15,66

15,68

14,14

4. Produksi (ton)

4.292

2.951

4.952

4.183

4.189

4.138,40

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Berau, tahun 2012.

Tabel 4.8. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi ubi jalar (2008 s/d 2012) di Kabupaten
Berau.

No

Uraian

Tahun
2008

2009

2010

2011

Rata-rata

2012

1. Luas tanam (ha)

191

224

190

161

164

186

2. Luas panen (ha)

185

177

188

170

157

175,4

3. Produktivitas (ton/ha)

9,32

8,39

9,44

9,44

9,45

9,20

1.723

1.484

1.774

1.605

1.485

1958,8

4. Produksi (ton)

Sumber :Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Kabupaten Berau tahun 2012.

Tabel 4.9. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kedelai (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Berau.

No

Uraian

Tahun
2008

2009

2010

2011

Rata-rata

2012

1. Luas tanam (ha)

592

639

550

365

348

2. Luas panen (ha)

592

449

472

384

278

435

3. Produktivitas (ton/ha)

1,87

1,98

1,59

1,57

1,58

1,71

1.108

891

750

606

442

759,4

4. Produksi (ton)

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Berau, tahun 2012.

498,8

Tabel 4.10. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kacang tanah (2006 s/d 2010) di
Kabupaten Berau

No

Uraian

Tahun
2008

1. Luas tanam (ha)

2009
240

2010
459

391

2011

Rata-rata

2012

316

321

354,4
330,2

2. Luas panen (ha)

219

397

418

304

313

3. Produktivitas (ton/ha)

1,16

1,26

1,16

1,17

1,16

1,18

4. Produksi (ton)

254

501

485

358

365

392,6

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Berau, tahun 2012

Tabel 4.11. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kacang hijau (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Berau

No

Uraian

1. Luas tanam (ha)

Tahun
2008

2009
117

2010
124

2011
133

Rata-rata

2012
94

96

112,8
106,8

2. Luas panen (ha)

122

97

121

102

92

3. Produktivitas (ton/ha)

1,15

1,82

1,17

1,17

1,17

1,29

4. Produksi (ton)

140

122

141

120

108

126,2

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Berau, tahun 2012

Tabel 4.12.

Perkembangan luas panen dan produksi sayuran (2010 s/d 2012) di Kabupaten Berau.

2011
No

2012

Jenis Sayuran
Luas panen
(ha)

Produktivitas
Ton/ha

Prod (t)

Luas panen
(ha)

Prod (t)

Produktivitas
Ton/ha

1.

Bawang Merah

4,3

1,08

1,2

1,20

2.

Bawang Putih

3.

Bawang Daun

15

32

2,11

17

36

2,14

4.

Ketang

5.

Kubis

6.

Kembang Kol

7.

Petsai/Sawi

86

107

1,24

97

104

1,08

8.

Wortel

9.

Lobak

10.

Kacang Merah

11.

Kacang Panjang

228

242

1,06

220

228

1,04

12.

Cabe Besar

112

134

1,19

108

102

0,94

13.

Cabe Rawit

137

173

1,26

153

166

1,08

14.

Jamur

15.

Tomat

116

121

1,04

87

0,92

80

16.

Terung

168

157

0,94

172

169

0,98

17.

Buncis

76

85

1,12

92

82

0,90

18.

Ketimun

100

159

1,59

125

184

1,47

19.

Labu Siam

44

172

3,92

20.

Kangkung

138

108

0,79

112

71

0,64

21.

Bayam

139

95

0,68

109

56

0,51

22.

Melon

23.

Semangka

56

218

3,88

87

383

4,41

24.

Blewah

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau, 2012.

Anda mungkin juga menyukai