Anda di halaman 1dari 7

NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA SERTA PENGARUHNYA

TERHADAP PERJUANGAN PERGERAKAN DI INDONESIA


Nasionalisme di kawasan Asia Afrika muncul sebagai akibat dari adanya kolonialisme bangsa
Barat, adapun faktor pendorong kemunculannya adalah sebagai berikut :
1. Kenangan terhadap kejayaan masa lampau, bahwa bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika
semula adalah yang merdeka dan memiliki peradaban yang tinggi. Oleh sebab itu mereka
terdorong untuk kembali mewujudkan kejayaan yang pernah mereka miliki.
2. Kesengsaraan rakyat akibat adanya segregasi, bahwa kaum kolonialis dalam usaha
melanggengkan kekuasaannya di daerah koloni mempraktekkan politik segragasi
(pembedaan perlakuan) terhadap bangsa yang dikuasainya.
3. Kemenangan Jepang atas Russia (1905), akibat dari tekad bangsa Jepang untuk melakukan
restorasi dan modernisasi di segala aspek kehidupan tanpa meninggalkan tradisi etos kerja
yang tinggi, bangsa Jepang tumbuh sebagai bangsa Asia yang pertama dapat menyejajarkan
diri dengan bangsa-bangsa Barat di segala bidang. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan
Jepang dalam perang melawan Russia pada tahun 1904-1905. Kemenangan ini memiliki arti
yang sangat penting bagi masyarakat Asia-Afrika yang semakin menyadari bahwa
superioritas Eropa dapat dikalahkan dengan menyejajarkan diri dengan kemampuan mereka.
4. Munculnya golongan elite baru, umumnya golongan ini muncul akibat dari pendidikan barat
yang mereka dapatkan, yang pada akhirnya justru menyadarkan mereka akan perlunya
melepaskan bangsanya dari cengkeraman penjajah.

Adapun nasionalisme Asia-Afrika yang hendak dikaji dalam pembahasan ini adalah :
1. Nasionalisme Jepang
2. Nasionalisme Cina
3. Nasionalisme India

4. Nasionalisme Mesir
5. Nasionalisme Turki

NASIONALISME JEPANG
Meskipun munculnya nasionalisme Jepang disebabkan oleh
peristiwa masuknya Komodor M.C.Perry, namun bukan
karena penjajahan bangsa Barat akan tetapi kesadaran
mereka akan perlunya integrasi bangsa yang dirasakan
semakin merosot terbukti dengan keberhasilan komodor
Perry menembus "tembok" isolasi bangsa Jepang. Secara
umum penyebab timbulnya nasionalisme Jepang adalah :
1. Merosotnya Wibawa pemerintahan Bakufu (Shogunat) di
bawah Shogun Ieyesada, akibat penandatanganan
Perjanjian Shimoda (1854) yang salah satu isinya adalah
membuka pelabuhan (Shimoda dan Hakodate) bangsa
asing. Dengan demikinsa maka terbukalah politik isolasi
yang selama ini di praktikkan oleh Jepang. Perjanjian ini
terpaksa dilakukan oleh Shogun mengingat tak mungkin
Gb. 7 Kaiar Mutsuhito
menandingi teknologi perang yang dibawa oleh 7 (tujuh)
buah kapal yang dipimpin oleh Perry.
2. Semakin menguatnya dukungan terhadap Tenno, yang sejak tahun 1129 hanya berfungsi
sebagai simbolkenegaraan, sedang urusan pemerintahan dipegang oleh shogun dan
para daimyo di bawah pemerintahan bakufu.
Restorasi Meiji, berdasarkan musyawarah antara Tenno dengan para Daimyo (3 Januari 1868)
diambil satu keputusan penting yakni pemerintahan bakufu dihapuskan, dan dipulihkannya
kembali kekuasaan Tenno. Peristiwa pemulihan kekuasaan Tenno ini dalam sejarah dikenal
sebagai Restorasi Meiji (Restore = memulihkan, Meiji = berpikiran cerah, gelar dari Tenno
Mutsuhito).
Meskipun muncul ketidakpuasan dari keluarga Tokugawa terhadap keputusan tersebut dan
berakibat munculnya perang saudara, namun gejolak ini berghasil diatasi berkat dukungan dari

pendukung Tenno. Modernisasi Jepang, sejak kehadiran kapal-kapal "pendobrak" dari Amerika
Serikat berhasil membukaisolasi Jepang, bangsa Jepang segera menyadari bahwa untuk dapat
menandingi kekuatan Barat satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah memodernisir diri di
segala bidang. Tekad ini tampak tercermin dari proklamasi yang dikeluarkan oleh Tenno Meiji
pada tanggal 10 April 1868 yang berisi :

1. Akan membentuk Dewan Perwakilan Rakyat


2. Semua jabatan terbuka untuk semua orang
3. Adat istiadat kolot dan menghambat dihapuskan
4. Tentara Samurai dihapuskan dan diganti dengan Tentara Nasional
5. Tanah milik Daimyo dikembalikan kepada Tenno
6. Tiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama
Sejarah membuktikan bahwa dengan tekad bulat yang didukung oleh segenap warga negara
proses modernisasi berlangsing begitu gemilang sehingga pada awal abad ke- 20 Jepang
telah tampil sebagai kekuatan terbesar di Asia dan mampu menyejajarkan diri dengan
bangsa-bangsa Barat. Namun sayangnya kemajuan yang dicapai oleh Jepang berakibat
tumbuhnya semangat ultranasionalisme yang menyeretnya menjadi imperialis baru.

NASIONALISME CINA
Secara singkat pertumbuhan nasionalisme Cina dapat dirunut dari :
1. Kekecewaan terhadap pemerintahan Manchu yang lemah, terbukti dari serangkaian
kekalahan perang dan perjanjian yang merugikan Cina :
a. Perang Candu (1839 - 1842), yang berakhir dengan kekalahan Cina, oleh karena itu
Inggris memaksaCina untuk menandatangani perjanjian Nanking (1842) yang
menandai dibukanya praktik isolasi Cina secara paksa oleh Inggris.
b. Perang Jepang - Tiongkok (1894 - 1895), dengan mudah Cina dapat dikalahkan oleh
Jepang dan harusmenandatangani perjanjian Shimonoseki (1895). Bahkan ketika
wilayahnya dijadikan ajang pertempuran Jepang dan Russia Cina tak mampu berbuat
apa-apa. Maka wajarlah jika kebencian rakyat kepada pemerintahan Manchu
semakin meluap, terlebih dinasti Manchuadalah bangsa penjajah.
Rasa ketidakpuasan rakyat ini pada awalnya muncul dalam bentuk perlawanan fisik
berupa pemberontakan :
a. Pemberontakan T'ai P'ing (1850 - 1864)
b. Pemberontakan Bokser (1900 - 1901)
2. Munculnya kaum terpelajar, mereka memanfaatkan pendidikan barat yang mereka
peroleh untuk memperjuangkan kembalinya kejayaan bangsa Cina. Cita-cita mereka
adalah Cina baru, modern dan jaya. Mereka memperjuangkannya melalui saluran politik
sebagai pelengkap dari perjuangan fisik dari generasi pejuang sebelumnya.
Peristiwa-peristiwa penting sekitar Nasionalisme Cina
Wuchang Day (10 - 10 - 1911, The double ten day), meletusnya
revolusi nasional di kota Wuchang. Peristiwa ini disulut oleh
kekecewaan bangsa Cina akibat penolakan pembangunan jalan
kereta api oleh pengusaha Cina yang oleh pemerintah Manchu
justru dipercayakan kepada konsorsium asing (Konsorsium Inggris,
Perancis, Jerman dan Amerika Serikat). Peristiwa ini ditandai
dengan diproklamasikannya Republik Cina yang beribukota di
Nanking. Akibat pembelotan yang dilakukan oleh Yuan Shih Kay
maka berakhirlah kekuasaan dinasti Manchu (12 Februari
1912), sejak itu Cina diperstukan dalam kekuasaan Republik Cina,
dalam upaya memeliharakeutuhan Cina Dr. Sun Yat Sen
mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepresidenan
Gb. Dr. Sun Yat Sen
kepadaYuan Shih Kay, yang kemudian berkembang menjadi
diktator. Setelah kematiannya (1918) suasana menjadi keruh karena terjadinya perebutan
antara para warlords di utara, dalam kondisi ini Dr. Sun Yat Sen kembali memegang kendali.

Kepartaian di Cina
1. Kuo Min T'ang, di dirikan oleh Dr. Sun Yat Sen pada tanggal 13 Agustus 1912, partai ini
merupakan jelmaan dari organisasi pergerakan yang terdahulu (Tung Meng Hui). Partai
ini merupakan sarana bagi kaum nasionlis untuk mewujudkan cita-cita mereka, yaitu
membentu negara Cina yang besar yang bersendikan Nasionalisme, demokrasi, dan
sosialisme sebagaimana ajaran Dr. Sun Yat Sen dalam bukunya San Min Chu I.
2. Kung Chang T'ang, didirikan oleh Li Li San pada tahun 1921, partai ini berfaham
komunis. Salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Kung Chang T'ang adalah
Long March (perjalanan jauh) yang dilakukan oleh Kung Chang T'ang dari Kiangshi di
Cina Selatan ke Yenan, Cina Utara (9000 Km), diikuti oleh 100.000 orang, akan tetapi
yang masih bertahan hingga di Yenan hanya 20.000 orang. Dari tempat inilah Mao Tse
Tung (pengganti Li Li San setelah tahun 1931) menyusun dan memperkokoh
pemerintahan komunis dan menyebarkannya ke seluruh penjuru Cina.
Dalam perkembanganya nanti kedua partai ini tak memiliki kesepahaman langkah dalam
mewujudkan negara Cina, satu-satunya kerja sama yang pernah mereka galang adalah saat
mereka menghadapi musuh bersama, yakni dalam pertempuran melawan Jepang pada pra PD II hingga berakhirnya PD II. Setelah itu mereka saling bertikai mempperebutkan kekusaan lagi,
sialnya pertikaian ini ditunggangi pula oleh Amerika Serikat dan Russia yang saat sedang
mengembangkan pengaruhnya. Maka terjadilah perang saudara yang berhasil dimenangkan oleh
pihak komunis, dan tanggal 1 Oktober 1949 Mao Tse Tung memproklamasikan berdirinya Republik
Rakyat Cina. Sedang kaum nasionalis mengundurkan diri di Pulau Formosa (Taiwan).

NASIONALISME INDIA
Benih nasionalisme India dapat dirunut dari :
1. Berdirinya organisasi-organisasi pembaharuan :
a. Brahma Samaj, didirikan oleh Ram Mohan Roy pada tahun 1830, ia berusaha untuk
melakukan pembaharuan di bidang :
1. Agama Hindu, terutama untuk menggantikan kepercayaan Hindu yang polytheis menjadi
monotheis
2. Sosial, terutama berusaha menghapus sistem kasta, dan kebiasaan sati
3. Pendidikan, terutama berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mendirikan
perguruan tinggiVedanta di Calcuta.
b. Arya Samaj, didirikan oleh Sarasvati, gerakan ini mengalami perkembangan yang pesat saat
dipimpin oleh Swami Narendranath Dutta (Swami Vivekananda), perjuangannya adalah :
1. Agama Hindu, terutama untuk mempertahankan ajaran Hindu yang sejati, yang
diperjuangkannya lewat Rama Krishna.
2. Pendidikan, terutama berusaha menintegrasikan pengetahuan Barat dengan Vedanta.
c. Santi Niketan, didirikan oleh seorang sastrawan besar India, Rabindranath Tagore, organisasi
ini terutama berusaha mananamkan semangat cinta tanah air dan bangsa.
d. Gerakan pembaharuan Islam di Aligarh (1875) yang didirikan oleh Sayed Ahmad Khan,
terutama berusaha memajukan pendidikan.
2. Pemberontakan Sipahi (Sepoy, The Great Mutiny, 1857 - 1859)
Pemberontakan ini dilakukan oleh para prajurit (sepoy) di asrama militer Meerut, New Delhi, dan
meluas hingga ke Jhansi dan Marata. Peristiwa pemberontakan ini memberikan pelajaran akan
perlunya persatuan perbedaan kelompok etnis, dan agama.
Akibat pemberontakan ini adalah :
a. Dibubarkannya EIC (1 November 1858), dengan demikian India mulai diperintah oleh
pemerintah kolonial Inggris.
b. Tumbuhnya nasionalisme India.

Kepartaian di India
1. All India National Congress (Congress Party, 1885)

Berdirinya partai ini diprakarsai oleh seorang pejabat Indian Civil Service, Allan Octavian
Hume. secara gradual haluan partai ini berubah sesuai dengan tuntutan dan tantangan
jaman, yang secara singkat dapat dipaparkan sebagai berikut :
a.
Semula berhaluan kooperatif, mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial
terutama dalam usaha memajukan kesejahteraan rakyat India. Cita-cita politik yang
dituntutnya adalah swaraj (Home Rule, pemerintahan sendiri) di bawah lingkungan
kerajaan Ingrris.
b.
Perkembangannya menjadi Non Kooperatif, terutama setelah dipegang oleh seorang
radikal bernama Bal Gangadahr Tilak yang kemudian diteruskan oleh peneruspenerusnya, terutama dalam rangka mewujudkan cita-cita Purna Swaraj (merdeka
penuh).
2. Moslem League (1906), partai ini berdiri sebagai akibat
dari semboyan yang dikembangkan B.G. Tilak, yakni India
adalah Hindu, sehingga menyulut kekecewaan unsur
muslim ditubuh Kongres yang diwujudkan dengan
mendirikan partai baru terpisah dari Kongres.Partai ini
bercita-cita mendirikan Negara Islam, yang kelak
terwujud dengan berdirinya negara Pakistan.

Tokoh Sentral India

Dalam operjuangan mencapai kemerdekaan India memiliki tokoh


sentral yang amat dikagumi tak hanya oleh masyarakat India tetapi
juga oleh dunia. Dia adalah Mohandas Karamchan Gandhi, karena
keluhuran budinya ia mendapat gelaran sebagai Mahatma (Sang
jiwa suci, jiwa besar) Gandhi. Ialah inspirasi bagi perjuangan rakyat
India dengan ajaran-ajarannya, yaitu ;
Gb. 9 Gandhi
1. Swadeshi, gerakan yang berusaha untuk mencukupi
kebutuhan sendiri. Unsur utama dalam gerakan ini adalah aksi boikot terhadap barang-barang
Inggris (non importation).
2. Satya Graha, Gerakan tidak mau bekerja sama (non Kooperasi) dengan pemerintah kolonial atas
dasar kebenaran.
3. Ahimsa, gerakan melawan pemerintah kolonial tanpa menggunakan kekerasan (non violence)
4. Hartal, Gerakan/aksi protes kepada pemerintah kolonial terhadap berlakunya suatu
tindakan/peraturan yang merugikan rakyat.
5. Purna Swaraj, gerakan memperjuangkan kemerdekaan penuh bagi India.

India Merdeka
Jalan ke arah kemerdekaan bagi India menjadi kian jelas seiring dengan berakhirnya Perang
Dunia II. Proses ke arah kemerdekaan secara kronologis dapat diuraikan secara singkat
sebagai berikut :
1. 16 Mei 1946, Inggris mengutus Stafford Cripps untuk memberikan status Home Rule kepada
India dengan sistem desentralisasi, ditunjuk sebagai kepala pemerintah dan wakil Raja Muda
adalah Sir Pandit Jawaharlal Nehru.
2. 2 Juli 1947, atas prakarsa Raja Muda Lord Louis Mountbatten diselenggarakan pertemuan
antara Gandhi, Nehru, dan Jinnah, dan berhasil dicapai satu kesepakatan yang dituangkan
dalam India Independence Bill (Naskah Kemerdekaan India), yakni kesepakatan untk
mendirikan dua negara dominion yang terpisah, yaitu India dan Pakistan.
3. 14/15 Agustus 1947 Lord Louis Mounbatten mengumumkan kemerdekaan India dan Pakistan
dalam lingkungan persemakmuran Inggris.
4. 26 Januari 1950, India meninggalkan status dominion dan memproklamasikan
kemerdekaan penuh.

NASIONALISME TURKI
Di antara negara di kawasan Asia Turki adalah negara yang sangat unik. Salah satu keunikan yang
dimilikinya adalah proses timbulnya nasionalisme, karena semangat kebangsaan yang ditumbuhkan
oleh kaum nasionalis Turki berhulu pada keinginan untuk mengangkat derajat bangsanya dari
keterpurukan salah urus oleh pemerintah dari bangsanya sendiri, bukan akibat penjajahan bangsa

asing Keterpurukan Turki inilah yang diistilahkan oleh orang-orang Eropa dan kemudian dalam sejarah
dikenal sebagai The Sick Man, satu bentuk personifikasi dari imperium, yang tak lagi berdaya
mengurus kekayaannya yang sangat besar.Keterpurukannya ini pulalah yang mengakibatkan
munculnya masalah yang dalam sejarah disebut sebagai The East Question (Soal Timur), yakni kasak
kusuk negara-negara tetangganya terhadap
1. Masa depan Turki dan
2. Masa depan daerah jajahan Turki
Mengapa karena melihat si sakit yang berada di ambang maut, dibiarkan saja mati ataukah perlu
diupayakan agar tetap hidup. Negara yang menganut pendirian yang pertama adalah Russia yang
merasa lebih teruntungkan apabila Turki mati, sedang pendirian ke dua didukung oleh Ingrris, Perancis,
dan terutama Austria yang khawatir Russia akan menjadi penguasa dominan di wilayah Eropa Selatan.
Dari Kasak kusuk negara-negara Eropa ini menimbulkan krisis yang menyangkut daerah jajahan Turki,
yakni :
1. Krisis Balkan, yang melibatkan Russia dengan Austria
2. Krisis Mesir yang melibatkan Inggris dan Perancis.
Kondisi ini menyadarkan kaum terpelajar untuk segera mengambil tindakan dengan cara menekan
pemerintah untuk membenahi keadaan melalui organisasi politik.

The Young Turks Movement (Gerakan Turki Muda)


Gerakan Turki Muda adalah merupakan penamaan dari sejumlah organisasi revolusioner
yang menghendaki perubahan dalam kesultanan Turki Usmaniah, mereka itu antara lain :
1. The New Ottomans (Usmani Baru), didirikan oleh kaum intelektual dan wartawan Turki,
mereka terkenalrajin mempropagandakan bentuk pemerintahan demokratis yang
menghormati hak-hak warga negaranya. Akan tetapi karena kerajinan mereka mengkitisi
pemerintah pada tahun 1867 mereka diusir dari Turki, tetapi pengusiran ini tak menyurutkan
perjuangan mereka, terbukti mereka berhasil mengobarkan perjuangan di pengasingan.
Tokoh-tokoh terkenal dari The New Ottomans ini adalah : Namik Kemal, Ziya Bey, dan Ali
Suavi.
2. The Committee of Union and Progress ( Komite untuk Persatuan dan Kemajuan),
didirikaan di PAris oleh Ahmad Riza Bey (1889), organisasi ini berjuang untuk mempersatukan
berbagai kelompok perjuangan dalam satu organisasi yang kuat. Karena mendapat dukungan
dari pihak militer kaum pergerakan pada 23 Juli 1908 berhasil memaksa Sultan untuk
memberlakukan kembali konsitusi 1876, namun ternyata satu tahun kemudian gairah Sultan
Abdul Hamiduntuk berkuasa secara absolut kambuh lagi, dan kali ini tak ada ampun baginya,
maka kaum nasionalis segera memakzulkannya dan menggantinya dengan Sultan
Muhammad V (1909 - 1913).

Perang Dunia I dan Proses berdirinya Republik Turki


Perang Dunia I berakhir dan Turki berada di salah satu Blok yang kalah perang karena memihak
Jerman. Untuk itu ia harus rela menandatangani Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920), yang sangat
menghinakan Turki karena daerah kekusaan Turki dicabik-cabik, isi perjanjian ini antara lain :
1. Daerah Turki diperkecil, hingga tinggal Konstantinopel dan
Anatolia. Semua daerah yang penduduknya bukan orang Turki
harus dilepaskan.
2. Smyrna dan Thracia diberikan kepada Yunani
3. Armenia menjadi negara merdeka
4. Bosporus, Marmora, dan Dardanella diinternasionalisir.
Tak rela dengan tercabik-cabiknya Turki kaum nasionalis di bawah
kordinasi Mustafa Kemal Pasha melakukanpenentangan terhadap isi
persetujuan Sevres baik secara fisik maupun diplomatis. Berkat
perjuangan yang gigih maka pada tanggal 3 Oktober 1922 tercapai
persetujuan Mudania, disusul kemudian dengan perjanjian Lousanne
(24 Juli 1924) yang pada dasarnya merupakan revisi dari persetujaun
Sevres, terutama menyangkut Thracia Timur dikembalikan kepada
Turki.
Kesediaan pihak sekutu untuk melakukan perundingan dengan Turki
pada dasarnya adalah merupakan modal bagi kaum pergerakan untuk
segera memproklamasikan berdirinya Republik Turki (29 Oktober
Gb. 11 Musthafa Kemal Attaturk

1923), menghapuskan bentuk kesultanan (1 November 1923) dan memberlakukan UUD baru (20
Maret 1924).
Kemalisme
Pembangunan Turki dilaksanakan atas dasar garis filsafat Mustafa Kemal Pasha yang lazim disebut
dengan kemalisme, yang merupakan ajaran yang harus dipraktekkan oleh segenap lapisan
masyarakat Turki. Kemalisme ini terdiri dari 6 (enam) prinsip yaitu :
1. Etatisme, perekonomian dikuasai oleh negara
2. Republikanisme, bentuk pemerintahan Turki adalah Republik dengan kepala negara dan
pemerintah dipegang oleh presiden yang memiliki kekuasaan luas.
3. sekularisme, bentuk negara Turki adalah negara nasionala yang tidak berdasarkan atas agama,
karena agama adalah hak paling asasi dari manusia maka negara tidak ikut campur dalam urusan
agama.
4. Nasionalisme,
membangun perasaan cinta tanah air dan bangsa sebagai kekuatan untuk
membangun Turki. Untuk itu Mustafa Kemal Pasha menerapkan Turkifikasi, yaitu penonjolan
identitas Turki.
5. Populisme, pemerintahan republik Turki didasarkan atas demokrasi kerakyatan.
6. Revolusianisme,
merombak seluruh aspek kehidupan kebudayaan dan kenegaraan dengan
mengacu pada pola kehidupan Barat (westernisasi), karena Mustafa kemal Pasha meyakini bahwa
kemajuan Turki hanya dapat dicapai dengan mengubah budaya Turki sebagaimana budaya Barat.

NASIONALISME MESIR
Faktor pendorong timbulnya nasionalisme Mesir
1. Pengaruh Revolusi Perancis 1789, gagasan-gagasan baru yang berkembang setelah
Revolusi Perancis 1789, menyebar ke Mesir yang pada gilirannya mampu merevitalisasi
budaya Mesir menuju pada pembaharuan pemikiran terutama yang menyangkut bidang
ketatanegaraan dan pemerintahan.
2. Modernisasi oleh Muhammad Ali, sejak keberhasilan Muhammad Ali menghadapi tentara
Perancis, rakyat Mesir berusaha mempertahankannya sebagai gubernur Mesir, dan
ternyata merupakan pilihan yang tepat karena sejak 1811 Muhammad Ali berhasil
melakukan pembaharuan di segala bidang, sehingga pada akhirnya Turki sebagai
penguasa Mesir di buat kewalahan dalam dua kali peperangan antara Turki - Mesir (1832
- 1833, dan 1839 -1840).
3. Reaksi terhadap penjajahan ganda, secara resmi penguasa Mesir adalah Turki akan
tetapi karena Turki jatuh sakit (sebagai The Sick Man) dan nyaris menjadi pecundang
saat terjadinya perang Mesir Turki II jika tidak mendpat bantuan Inggris, maka sebagai
negara yang berjasa terhadap Turki Inggris memiliki pengaruh di Mesir. Pengaruh ini
semakin terkukuhkan sejak tahun 1914 ketika Turki berseberangan dengan Inggris
sebagai lawan dalam Perang Dunia I, sehingga Inggris mengklaim Mesir sebagai daerah
protektoratnya.
4. Pengaruh gagasan Jamaludin Al Afghani, sebagai seorang ulama besar Jamaludin Al
Afghani mencita-citakan persatuan umat Islam dibawah satu pemerintahan Islam yang
kuat dengan menggunakan aliran pemikiran modern. Menurutnya hal ini hanya dapat
terwujud apabila umat Islam bersatu mematahkan hegemoni pemerintah kolonial.
Karena pemikirannya yang revolusioner dan terutama menghendaki persatuan umat
Islam inilah maka Jamaludin Al Afghani dikenal sebagai penumbuh Pan Islam.
Pemikirannya yang revolusioner ini sempat memicu terjadinya perlawanan terhadap
Inggris yang dipimpin oleh Arabi Pasha di Tel El Kebir (1882) yang dicatat dalam sejarah
Mesir sebagai awal tumbuhnya nasionalisme.

Jalan ke arah kemerdekaan


Seusai PD- I kaum nasionalis menekan pemerintah kolonial Inggris untuk memberikan
kemerdekaan kepada Mesir. Gerakan ini antara lain dipelopori dipelopori oleh Saad Zaghlul
Pasha (Partai Wafd), tak hanya melalui perjuangan fisik (1919), tetapi juga dengan saluran
diplomasi. Tekanan kaum nasionalis berhasil melunakkan pemerintah kolonial dengan
diumumkannya Unilateral Declaration
(Deklara sepihak) pada 23 Februari 1922 yang
pada intinya memberikan kemerdekaan secara bersyarat kepada Mesir. Perjuangan terus
dilakukan oleh kaum pergerakan hingga akhirnya pada tanggal 26 Agustus 1936
dicapaikemerdekaan penuh, dengan bentuk negara monarchi konstitusional.

Dinamika perjuangan kaum pergerakan ternyata terus bergulir, terutama


perjuangan mendapatkan keadilan dari penguasa yang korup dan reaksioner,
sehingga pada 23 Juli 1952 terjadi Revolusi Mesir yang menghasilkan
perubahan bentuk negara dari Monarchi konstitusional ke Republik (18 Juli
1953)..

Anda mungkin juga menyukai