Kelompok D3 :
Nurrizky Safitri
Octa Putra Pandawa
Qibtiah Hasnah Hijriani
Rabiah Lurusati
Lokal 3B
Jurusan Farmasi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
A. Tujuan Praktikum
Mampu memahami penyarian simplisia dengan cara perkolasi serta hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menyari simplisia dengan cara perkolasi
Mengetahui perbedaan nilai rendemen ekstrak kunyit antara maserasi dan perkolasi
B. Dasar Teori
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Prinsip perkolasi yaitu menempatkan serbuk
simplisia dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, kemudian
cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah
disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan daya
kapiler yang cenderung untuk menahan.
Kekuatan yang berperan pada proses perkolasi antara lain gaya berat, kekentalan,
daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, daya kapiler dan daya gesekan (friksi).
Cara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi, karena :
1. Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan
yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi.
2. Ruangan antara butir-butir serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan
penyari. Karena kecilnya saluran kapiler tersebut, maka kecepatan pelarut cukup untuk
mengurangi lapisan batas, sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi.
Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut percolator, cairan yang digunakan untuk
menyari disebut cairan penyari atau menstrum, larutan zat aktif yang keluar dari perkolator
disebut sari atau perkolat, sedangkan sisa setelah dilakukan penyarian disebut ampas atau sisa
perkolasi.
Ada beberapa bentuk perkolator yang dapat digunakan dalam perkolasi yaitu tabung, paruh
dan corong. Pemilihan perkolator tergantung pada jenis serbuk simplisia yang akan disari.
Serbuk yang mengandung sejumlah besar zat aktif yang larut, tidak baik bila diperkolasi
dengan alat perkolasi yang sempit, karena perkolat akan segera menjadi pekat dan berhenti
mengalir. Pada pembuatan tingtur dan ekstrak cair, jumlah cairan penyari yang tersedia lebih
besar dibandingkan dengan jumlah cairan penyari yang diperlukan untuk melarutkan zat
aktif, pada keadaan tersebut pembuatan sediaan digunakan perkolator lebar untuk
mempercepat proses perkolasi. Ukuran perkolator yang digunakan harus dipilih sesuai
dengan jumlah bahan yang akan disari. Jumlah bahan yang disari tidak lebih dari 2/3 tinggi
perkolator. Perkolator dibuat dari gelas, baja tahan karat atau bahan lain yang tidak saling
mempengaruhi dengan obat atau cairan penyari.
Monografi Senyawa
Nama Lain
: Kunyit / kunir
: Curcuma domestica
Keluarga
: Zingiberaceae
Penggunaan
Pemerian
: Akar tinngal
Waktu panen
: 1 tahun lebih
Penyimpanan
Alat :
Botol perkolat
Timbangan simplisia
Rotary evaporator
Waterbath
Cawan penguap
Batang pengaduk
Bahan
Aquadest
Etanol konsentrasi 50%,
70%, dan 96%
Methanol
Simplisia kunyit
Wadah ekstrak
D. Cara Kerja
E. Hasil
Parameter
Berat Simplisia
Volume Filtrat
Lamanya
Penguapan
Berat Ekstrak
Pemerian Ekstrak
Bentuk
Bau
Warna
% Rendemen
Etanol 50 %
25 gram
250 ml
8 jam 39 menit
Etanol 70 %
25 gram
250 ml
5 jam
Etanol 96 %
25 gram
250 ml
90 menit
7,7 gram
8,3 gram
2,81 gram
Cairan Kental
Kental menggumpal
Kental,
Khas kunyit
Khas kunyit
menggumpal
Coklat kemerahan
Merah kecoklatan
Khas kunyit
33,2 %
Merah kecoklatan
11,24 %
30,8 %
35%
33%
31%
30%
25%
20%
15%
11%
10%
5%
0%
Etanol 50 %
Etanol 70 %
Etanol 96 %
Parameter
Berat Simplisia
Volume Filtrat
Lamanya
Etanol 50 %
25 gram
250 ml
8 jam
Etanol 70 %
25 gram
250 ml
2 jam 37 menit
Etanol 96 %
25 gram
250 ml
65 menit
8,2 gram
8,8 gram
6,9 gram
Cairan Kental
Kental
Kental
Bau
Khas kunyit
Khas kunyit
Khas kunyit
Warna
% Rendemen
Kuning kecoklatan
32,8 %
Kuning kecoklatan
35,2 %
Coklat kemerahan
27,6 %
Penguapan
Berat Ekstrak
Pemerian Ekstrak
Bentuk
40%
35%
35%
33%
30%
28%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Etanol 50 %
Etanol 70 %
Etanol 96 %
Etanol 50 %
25 gram
250 ml
6 jam
Etanol 70 %
25 gram
250 ml
4 jam 20 menit
Etanol 96 %
25 gram
250 ml
2 jam 10 menit
10,7 gram
9,6 gram
2,7 gram
Cairan
Cairan
Cairan kental
Bau
Khas kunyit
Khas kunyit
Khas kunyit
Warna
% Rendemen
Coklat
42,8 %
Coklat muda
38,4 %
Coklat
10,8 %
Penguapan
Berat Ekstrak
Pemerian Ekstrak
Bentuk
45%
38%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
11%
10%
5%
0%
43%
Etanol
50 %
Etanol 70 %
Etanol 96 %
Etanol 50 %
25 gram
250 ml
4 jam 22 menit
Etanol 70 %
25 gram
250 ml
5 jam
Etanol 96 %
25 gram
250 ml
2 jam 20 menit
13,1 gram
8,6 gram
6,75 gram
Cairan Kental
Kental menggumpal
Cairan kental
Bau
Khas kunyit
Khas kunyit
Khas kunyit
Warna
% Rendemen
Coklat kemerahan
52,4%
Kuning kecoklatan
34,4 %
Coklat kemerahan
27 %
Penguapan
Berat Ekstrak
Pemerian Ekstrak
Bentuk
60%
52%
50%
40%
34%
30%
27%
20%
10%
0%
Etanol 50 %
Rendemen =
BOBOT EKSTRAK
BOBOT SIMPLISIA
Etanol 70 %
Etanol 96 %
x 100%
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan ekstraksi dengan cara perkolasi.
Pada pembuatan perkolasi kunyit ini, kita menggunakan 25 gram kunyit yang sudah
dihaluskan dan diayak dengan ayakan No. 12 dan menggunakan pelarut etanol 50 %,
70 %, 96 % sebanyak 12,5 25 ml. Prinsip perkolasi yaitu menempatkan serbuk
simplisia dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori,
kemudian cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan
penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan
jenuh.
perkolasi yang sesungguhnya membutuhkan waktu yang lama. Maka, waktu yang
diperlakukan untuk pengadukan adalah untuk menutup keran dan dibiarkan selama
18 menit.
Kemudian setelah 24 menit, biarkan cairan menetes. Dan lihat kategori
kecepatan cairan tetes perkolasi, jika kecepatannya 2-3 tetes/detik maka termasuk
golongan cepat, jika kecepatannya 1 tetes/detik maka termasuk golongan sedang,
jika kecepatannya 1 tetes/3 detik maka tergolong lambat. Dan yang kami dapatkan
pada praktikum perkolasi yang sebelumnya telah kami lakukan adalah kategori cepat
yaitu 2-3 tetes/detik dan kami menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 20 ml.
a. Kesimpulan
Hasil rata-rata rendemen
45%
40%
40%
35%
35%
30%
25%
19%
20%
15%
10%
5%
0%
Etanol 50 %
Etanol 70 %
Etanol 96 %
2. Cairan yang tersisa diatas simplisia hanya selapis saja, jangan terlalu banyak.
3. Kecepatan tetesan filtrat harus konstan dan jangan sampai cairan selapis habis.
Soal perkolasi :
1. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan ekstrak secara perkolasi !
2. Bagaimana cara menyiapkan alat perkolasi sebelum digunakan ?
3. Jelaskan pengaruh perbedaan konsentrasi etanol terhadap nilai rendemen ekstrak
kunyit secara perkolasi !
4. Etanol konsentrasi berapa yang memberikan rendemen terbesar dari ekstrak simplisia
kunyit secara perkolasi ?
5. Berapa lama waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menguapkan mscela/filtrat hasil
perkolasi hingga menjadi ekstrak kental ?
6. Sebutkan perbedaan antara maserasi dan perkolasi !
7. Jelaskan perbedaan nilai rendemen ekstrak kunyit antara maserasi dan perkolasi !