Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis dan persaingan pasar saat ini bergerak dengan sangat
cepat dan dinamis. Kondisi ini menuntut setiap industri untuk meningkatkan daya
saing dan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, guna mempertahankan
eksistensi industri rakyat, diperlukan penguatan dari berbagai aspek, agar tidak
tersisihkan dari produk-produk yang dihasilkan secara massal oleh industri yang
sudah menggunakan teknologi modern. Beberapa aspek yang dianggap strategis
dan sangat berpengaruh terhadap eksistensi produk hasil pertanian, antara lain
adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dan kualitas produk hasil
kerajinan yang menarik perhatian konsumen (Hady, 2004).
Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan
perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain kemasan. Daya tarik suatu
produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Kemasan merupakan pemicu
karena ia langsung berhadapan langsung dengan konsumen. Karena itu kemasan
harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon konsumen
positif, dalam hal membeli produk, karena tujuan akhir dari pengemasan adalah
untuk menciptakan penjualan.
Produk hasil pertanian merupakan peranan sektor pertanian dan bukan saja
dapat dilihat dari kenyataan bahwa sebagian besar rakyat hidup dari usaha-usaha
pertanian, melainkan juga dari besarnya sumbangan sektor ini kepada pendapatan
nasional. Walaupun sejajk tahun 1969 besarnya sumbangan sektor pertanian

kepada produk domestik bruto secara relatif menurun sedikit demi sedikit, tetapi
secara absolut, menunjukkan kenaikan. Kenaikan secara absolut disebabkan
karena usaha-usaha pembangunan yang intensif dalam sektor pertanian itu sendiri.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu tempat produksi dari
hasil-hasil pertanian yang cukup banyak. Nusa Tenggara Barat memiliki berbagai
hasil pertanian yang banyak dikembangkan oleh dinas pertanian Provinsi Nusa
Tenggara Barat, karena Nusa Tenggara Barat memiliki banyak lahan yang
mengembangkan produk hasil pertanian.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
prioritas pembanguna pertanian di Nusa Tenggara Barat selain pada upaya
peningkatan produksi dan pengembangan komoditas untuk mendukung
peningkatan ketahanan pangan, juga diarahkan pada pengembangan produk
melalui pengembangan industri yang mengoloah hasil pertanian primer menjadi
produk olahan, baik produk antara (Intermediate product), semi akhir (semi
finished product) maupun product akhir (finishproduct) guna mendukung
pengembangan agribisnis (Rangkuti, 1993)
Akan tetapi, pengembangan produk hasil pertanian ini masih memiliki banyak
kendala. Seperti modal yang terbatas dan penggunaan sarana teknologi yang
masih tradisional, serta kualitas produk dan kemasannya masih standar.
Kurangnya informasi tentang kemasan yang tepat menyebabkan produk yang
dihasilkan tidak menarik perhatian konsumen. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh
penggunaan kantong plastik sebagai bahan kemasan produk. Kemasan produk
juga masih dipandang sebagai pembungkus semata, bukan sebagai pemikat

konsumen (Ansar, 2012). Demikian juga, kemasan masih dianggap sebagai


penyebab biaya produksi tinggi. Oleh karena itu, tujuan khusus penelitian ini
adalah melakukan peningkatan keterampilan perajin melalui teknik deasain
kemasan untuk menghasilkan produk hasil pertanian yang berkualitas dan berdaya
saing global.
(Susanti, 2013) mengatakan bahwa dalam era pasar bebas seperti sekarang ini,
kemasan mempunyai peranan yang sangat penting karena selalu terkait dengan
komoditi yang akan dikemas dan sekaligus merupakan nilai jual dan citra produk.
Sejalan dengan itu, penelitian tentang teknik desain kemasan menjadi inspirasi
untuk meningkatkan daya saing produk.
Jenis dan ruang lingkup teknologi pengemasan untuk produk hasil pertanian
saat ini juga semakin meluas. Mulai dari bahan yang sangat bervariasi, hingga
model atau bentuk teknologi pengemasan yang semakin canggih dan menarik.
Bahan kemasan dari plastik, logam, dan fiber memiliki keunggulan, seperti kuat,
tidak tembus udara, dan ulet. Akan tetapi, bahan kemasan seperti ini memiliki
masalah yang sama yaitu tidak dapat diurai oleh tanah maupun oleh organisme
(non biodegradable) difokuskan pada bahan kemasan yang mudah hancur secara
alami dan mudah diperoleh. Sehimgga kontribusi bahan pembuatan kemasan
terhadap ilmu pengetahuan adalah diperoleh desain kemasan yang inovatif dan
kreatif, berwawasan lingkungan, dan dapat diterapkan untuk produk hasil
pertanian, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produk
(Julianti, 2006).

Dalam sebuah kemasan hal yang paling penting dapat diperhatian juga yaitu
kekuatannya atau daya tekan dari kemasan. Kekauatan merupakan daya tahan atau
sampai seberapa lama kemasan dapat dipergunakan sehingga mengalami
kerusakan. Kekuatan tekan adalah kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam
menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Beberapa bahan akan patah
pada batas tekan, beberapa mengalami deformasi yang tidak dapat dikembalikan.
Deformasi tertentu dapat dianggap sebagai batas kekuatan tekan, meski belum
patah, terutama pada bahan yang tidak dapat kembali ke kondisi semula
(irreversible). Pengetahuan mengenai kekuatan tekan merupakan kunci dalam
mendesain sebuah struktur. Kekuatan tekan dapat diukur dengan mesin uji
universal (Anonim, 2014)
Dengan memperhatikan hal tersebut peneliti bermaksud mengadakan penelitian
dengan judul desain kemasan produk hasil pertanian guna meningkatkan kualitas
dan nilai jual produk. Dalam penelitian yang akan dilaksanakan peneliti akan
mengambil satu jenis kerajinan buh-buahan yang sering dikenal dengan vas bunga
atau bentuk buah-buahan yang terbilang kecil.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Melakukan desain kemasan untuk produk hasil pertanian.
2. Melakukan uji tekan kemasan untuk produk hasil pertanian
3. Melakukan uji estetika menggunakan kuisioner

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah:
1. Dapat diterapkan di industri produk hasil pertanian untuk menghasilkan desain
kemasan yang menarik.
2. Untuk mengetahui daya tekan yang paling kuat.
3. Dapat memberikan solusi strategis atas permasalahan teknik pengemasan yang
dialami oleh para perajin buah-buahan yang selama ini masih menggunakan
plastik dan kertas korna bekas.

Anda mungkin juga menyukai