Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Kami menyusun makalah ini untuk menambah referensi dalam pembelajaran Bahasa
Indonedonesia Untuk Penulisan Karya Ilmiah tentang Kalimat Efektif.Disini kami
mencantumkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan pembahasan tentang Kalimat
Efektif.
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa yang telah memberkati kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan
fakta pada makalah ini. Kami menyusun makalah ini tidak lepas dari referensi buku Bahasa
Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat kekurangan. Kami menerima
kritikan atau saran dari pembaca. Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang
membantu menyusun makalah ini.

Bandung,20 Agustus 2015

Penyusun
Kelompok 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah

C. Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

B. Ciri ciri Kalimat Efektif

C. Contoh Kalimat Efektif 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

10

10

10

DAFTAR PUSTAKA

11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa bukan sematamata alat komunikasi atau sebuah sistem kode atau nilai yang secara
sewenangwenang menunjuk suatu realitas monolitik. Bahasa adalah suatu kegiatan sosial.
Secara sosial ia terikat, dikonstruksi, dan rekonstruksi dalam kondisi khusus dan setting sosial
tertentu, ketimbangan tertata menurut hukum yang diatur secara ilmiah dan universal.
Karenanya, sebagai representasi dari hubunganhubungan sosial tertentu, Bahasa senantiasa
membentuk subjeksubjek, strategistrategi, dan tematema wawancara tertentu. Singkatnya,
Bahasa merupakan ruang bagi pergelaran kuasakuasa tertentu. Pergeseran praktik Bahasa
yang disebabkan pergelaran kuasakuasa ini ternyata dalam proses sejarah sosial juga ikut
menyebabkan punahnya suatu orde tata sosial lama dan terciptanya suatu orde tata sosial baru
dengan Bahasa sebagai rezim yang berkuasa.
Kesadaran akan pentingnya Bahasa sebagai semen sosial, cara mengada dan berkuasa telah
menyedot minat banyak pemikir. Bahasa menjadi tema yang cukup dominan dalam pemikiran
filsafat eropa continental maupun dalam filfasat Inggris dan Amerika. Baik fenomenologi
Perancis maupun filsafat analitis Inggris fokus perhatiannya beredar di sekitar.

B.

Rumusan Masalah

1.
2.
3.

Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?


Sebutkan ciri ciri kalimat efektif?
Bagaimana contoh kalimat efektif?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan tentang kalimat efektif
beserta contoh contohnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat efektif lebih mengutamakan keefektifan kalimat itu sehingga
kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
B. Ciri ciri Kalimat Efektif
Ciri ciri kalimat efektif antara lain:
1. Kesepadanan Struktur
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah kesepadanan atau keseimbangan antar pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesatuan gagasan yang kompak dan perpaduan pikiran yang baik.
Kesepadan kalimat itu memiliki beberapa cirri seperti tercantum dibawah ini:
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau
predikat suatu kalimat, tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek
dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata
depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.Contoh:
Bagi semua maha siswa perguruan tinggi ini harus membaya ruang kuliah. (salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar)
b. Tidak terdapat subjek yang ganda.
Contoh:
a) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
b) Soal itu saya kurang jelas.
Kalimat kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara:
a) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
b) Soal itu bagi saya kurang jelas
c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh:
a) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Perbaikan kalimat kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan
menjadikan kalimat itu kalimat majemuk dan kedua mengganti ungkapan penghubung
intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut.
a) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
atau
4

Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
atau
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor
Suzuki.
d. Predikat kalmiat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh:
a) Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu.
b) Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.
Perbaikannya adalah sebagai berikut.
a) Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu.
b) Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.
2. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan
seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba,
bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
a) Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b) Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Kalimat yang pertama tidak ada kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat
terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki
dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
Kalimat yang kedua tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat yang
tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang, pengujian, dan pengaturan.
Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nominal, sebagai berikut:
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,
pemasangan penerangan, pengujian system pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
3. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide
pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat.
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan
yang ada pada dirinya.
5

Penekanannya ialah: Presiden mengharapkan


Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
Penekanannya: Harapan Presiden
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.
b. Membuat urutan kata yang berurutan/bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjutajuta rupiah, Ia telah membantu anak
anak terlantar.
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjutajuta rupiah Ia telah membantu anak anak
terlantar.
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh:
Saudaralah yang bertanggung jawab.
4. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif ialah hemat mempergunakan kata,
frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus
menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini
mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak
menyalahi kaidah bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
a) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Perhatikan contoh :
a. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
b. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.
a. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui presiden datang.
6

b) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat


pada hipomini kata.
Kata merah sudah mencakup kata warna.
Kata pipit sudah mencakupi kata burung.
Perhatikan:
Ia memakai baju warna merah.
Dimana engkau menangkap burung pipit itu?
Dapat diubah :
Ia memakai baju merah.
Dimana engkau menangkap pipit itu?
c) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu
kalimat.
Kata naik bersinonim keatas.
Kata turun bersinonim kebawah.
Kata hanya bersinonim kata saja.
Kata sejak bersinonim kata dari.
Perhatikan kalimat-kalimat dibawah ini.
a) Dia hanya membawa badannya saja.
b) Sejak dari pagi dia bermenung.
Kalimat ini dapat diperbaiki :
a) Dia hanya membawa badannya.
b) Sejak pagi dia bermenung.
d) Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakan kata-kata yang
berbentuk jamak. Misalnya :
Bentuk Tidak Baku

Bentuk Baku

Para tamu-tamu
Beberapa orang-orang

Para tamu
Beberapa orang

5. Kecermatan
Yangh dimaksud dengan cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan
tepat dalam pilihan kata.
Perhatikan kalimat berikut.
7

a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.


b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal mahasiswa atau perguruan
tinggi. Kalimat b) memiliki makna ganda, yaitu beberapa jumlah uang, seratus ribu rupiah
atau dua puluh lima ribu rupiah.
Perhatikan kalimat berikut.
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja para hulubalang, dan para menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan yang
menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi :
Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
6. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga
informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele
dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak sistematis. Oleh karena itu, hindari kalimat
yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya :
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita kemanusiaan itu dan yang secara
tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Insonesia dari sudut kemanusiaan
yang adil dan beradab.
Silakan anda perbaiki kalimat diatas supaya menjadi kalimat padu.
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek+ agen + verbal secara tertib dalam kalimatkalimat yang berpredikat persona.
Surat itu saya sudah baca.
Saran yang dikemukakannya kami akan dipertimbangkannya.
Kalimat diatas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal.
Seharusnya kalimat itu berbentuk :
Surat itu sudah saya baca.
Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antar predikat kata kerja dan objek
penderita.
Perhatikan kalimat ini.
Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
8

Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya :
Mereka membicarakan kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai
dengan ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat dibawah ini.
a) Waktu dan tempat kami persilakan.
b) Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.
Kalimat yang tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
a) Bapak menteri kami persilakan.
b) Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini.
Kelogisan sebuah kalimat ditandai pula oleh ejaan, seperti yang dibicarakan pada bab-bab
terdahulu.
C. Contoh Kalimat Efektif
No Bentuk yang Salah
.
1. Untuk mengetahui baik atau buruknya pribadi
seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari
hari.
2.
3.
4.

Bentuk yang Benar

Baik atau buruknya pribadi


seseorang dapat dilihat dari
tingkah lakunya sehari
hari.
Semoga dimaklumi.
Semoga
Bapak
dapat
memakluminya.
Pekerjaan itu ayah tidak cocok.
Pekerjaan itu bagi ayah
tidak cocok.
Perkara yang diajukan ke meja hijau 51 buah. Perkara yang diajukan ke
Sedangkan perkara yang telah selesai disidangkan meja hijau berjumlah 51
berjumlah 23 buah.
buah, sedangkan perkara
yang
telah
selesai
disidangkan berjumlah 23
buah.

BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat efektif lebih mengutamakan keefektifan kalimat itu sehingga
kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Ciri ciri kalimat efektif diantaranya kesepadan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan,
kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Penggunaan kalimat efektif erat kaitannya dengan penulisan berbagai karya ilmiah seperti,
makalah, skripsi, thesis, dan desertasi. Oleh karena itu, mempelajari kalimat efektif sangatlah
penting.
B.

Saran
Setelah kami mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kalimat efektif, ternyata
tidak mudah untuk memilih pilihan kata yang tepat, karenaharus memperhatikan ciri
cirikalimat efektif seperti kesepadan struktur, keparalelan, keytegasan, dan kelogisan, yang
ciri - cirinya harus diterapkan untuk menyusun kalimat yang efektif. Sehingga kita dapat
mengetahui kalimat mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam situasi tertentu.

10

DAFTAR PUSTAKA
Heryanto, Ariel dkk. 1996. Bahasa dan Kekuasan. Bandung: MizanPustaka
Sofyan, Agus Nero dkk. Bahasa Indonesia. Bandung. Universitas Widyatama

11

Anda mungkin juga menyukai