Anda di halaman 1dari 2

1.

Tujuan dari ITU Tujuan utamanya meliputi standardisasi, pengalokasian spektrum radio,
dan mengorganisasikan perjanjian rangkaian interkoneksi antara negara-negara berbeda.
Fungsinya adalah:
1. Fungsi Pengaturan
1. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang perizinan jaringan dan jasa
telekomunikasi.
2. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standar kinerja operasi
penggunaan jaringan dan jasa telekomunikasi.
3. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang biaya interkoneksi.
4. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standardisasi alat dan perangkat
telekomunikasi.
2. Fungsi Pengawasan
1. Mengawasi kinerja operasi penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi
yang dikompetisikan.
2. Mengawasi persaingan usaha penyelenggaraan jasa dan jaringan
telekomunikasi yang dikompetisikan.
3. Mengawasi penggunaan alat dan perangkat penyelenggaraan jasa dan jaringan
telekomunikasi yang dikompetisikan.

2.Mengapa perlu diperlukan ITU agar dapat melalukan standarisasi dan mengatur
alokasi spectrum radio,kemudian mengorganisasikan perjanjian yang terkait
telekomunikasi dan regulasi antar Negara.
3.perkembangan ITU di Eropa,Amerika dan asia:
Negara-negara besar di Dunia Eropa,Amerika dan Asia secara berlomba-lomba
mengembangkan inovasi dan penelitian untuk menghadirkan teknologi yang
muktahir.Hampir semua Negara di eropa masuk kedalam 10 besar penetrasi koneksi
internet dunia,sebagai contoh adalah islandia menduduki peringkat pertama di
duniadengan 96.5% penduduknya telah menggunakan sarana internet untuk
kebutuhan sehari-hari.Di Asia Negara yang masih jauh tertinggal terhadap populasi
pemggunaan internetnya adalah Myanmar (1,2%) dan timor leste (1,1%)
Semakin berkembangnya teknologi di berbagai Negara2 maju,sebagai standar global
ITU harus mengupdate tentang hal yang terkait alokasi spectrum,interkoneksi,dan
telekomunikasi di Negara masing-masingnya.

4. Penerapannya di indonesia
Dalam undang-undang tersebut diatur mulai dari penyelenggara jaringan-jaringan
telepon (bell operating companies), lembaga penyiaran (penyiaran service),
penyelenggara telekomunikasi kabel (cable service), sejalan dengan perkembangan
sistem informasi komputer sebagai alat atau sarana telekomunikasi dengan konsepnya
Information Technology (IT) atau teknologi informasi yang dikembangkan oleh
beberapa Negara maju termasuk Indonesia.
Sebagai contoh, untuk menetapkan kanal-kanal spektrum frekuensi dinas-dinas
telekomunikasi di Indonesia, pemerintah berpedoman pada master plan frekuensi
yang dikeluarkan oleh International Telecommunication Union (ITU), dimana ITU
telah membagi dunia menjadi tiga Region dan Indonesia berada pada Region III.
Sebaliknya, jika pemerintah Indonesia telah memberikan persetujuan dan izin
penggunaan salah satu kanal frekuensi kepada suatu dinas, pemerintah akan
menyampaikan perihal penggunaan kanal frekuensi tersebut kepada badan khusus
ITU Radio Regulation Board (RRB) untuk dicatat dalam Daftar Induk Frekuensi
Internasional (Master International Frequency Register).3 Dimana untuk penggunaan
televisi harus menggunakan frekuensi ultra tinggi (ultra high frequency) dengan
frekuensi sekitar 30 MHz300 MHz.

Anda mungkin juga menyukai