Bab I
Bab I
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Maret 2015
Penyusun
BAB I
1. Latar Belakang
Dalam mempelajari sistem kendali sangat bergantung pada penggunaan
matematika terapan. Satu dari tujuan utama mempelajari sistem kendali adalah untuk
mengembangkan alat bantu analitis sehingga perancang meng-hasilkan perancangan
yang dapat diprediksi dan dapat dipercaya tanpa tergantung sepenuhnya pada
percobaan atau simulasi komputer.
Transformasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan
permasalahan dalam suatu sistem yang mengandung masukan dan keluaran, dengan
melakukan transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain pengamatan yang
lain. Transformasi Laplace memiliki peran penting dalam aplikasi-aplikasi dalam
bidang fisika, optik, rekayasa listrik, rekayasa kendali, pemrosesan sinyal dan teori
kemungkinan.
Dalam matematika jenis transformasi ini merupakan suatu konsep yang
penting sebagai bagian dari analisis fungsional, yang dapat membantu dalam
melakukan analisis sistem invarian-waktu linier, seperti rangkaian elektronik, osilator
harmonik, devais optik dan sistem-sistem mekanik. Dengan mengetahui deksripsi
matematika atau fungsional sederhana dari masukan atau keluaran suatu sistem,
transformasi Laplace dapat memberikan deskripsi funsional alternatif yang kadang
dapat menyederhanakan proses analisis kelakukan dari sistem atau membuat suatu
sistem baru yang berdasarkan suatu kumpulan spesifikasi.
Dalam sistem fisik sebenarnya transformasi Laplace sering dianggap sebagai
suatu transformasi dari cara pandang domain-waktu, di mana masukan dan keluaran
dimengerti sebagai fungsi dari waktu, ke cara pandang domain-frekuensi, di mana
masukan dan keluaran yang sama dipandang sebagai fungsi dari frekuensi angular
kompleks, atau radian per satuan waktu. Transformasi ini tidak hanya menyediakan
cara mendasar lain untuk mengerti kelakukan suatu sistem, tetapi juga secara drastis
mengurangi kerumitan perhitungan matematika yang dibutuhkan dalam menganalisis
suatu sistem.
Transformasi Laplace memiliki peran penting dalam aplikasi-aplikasi dalam
bidang fisika, optik, rekayasa listrik, rekayasa kendali, pemrosesan sinyal dan teori
kemungkinan.
Nama transformasi ini diberikan untuk menghormati seorang ahli matematika
dan astronomi, Pierre-Simon Laplace, yang menggunakan teknik transformasi ini
pada hasil karyanya dalam teori kemungkinan. Sebenarnya teknik ini ditemukan
sebelumnya oleh Leonhard Euler, seorang ahli matematika prolific Swiss abad
kedelapanbelas.
Dalam matematika jenis transformasi ini merupakan suatu konsep yang
penting sebagai bagian dari analisis fungsional, yang dapat membantu dalam
melakukan analisis sistem invarian-waktu linier, seperti rangkaian elektronik, osilator
harmonik, devais optik dan sistem-sistem mekanik. Dengan mengetahui deksripsi
matematika atau fungsional sederhana dari masukan atau keluaran suatu sistem,
transformasi Laplace dapat memberikan deskripsi funsional alternatif yang kadang
dapat menyederhanakan proses analisis kelakukan dari sistem atau membuat suatu
sistem baru yang berdasarkan suatu kumpulan spesifikasi.
Dalam sistem fisik sebenarnya transformasi Laplace sering dianggap sebagai
suatu transformasi dari cara pandang domain-waktu, di mana masukan dan keluaran
dimengerti sebagai fungsi dari waktu, ke cara pandang domain-frekuensi, di mana
masukan dan keluaran yang sama dipandang sebagai fungsi dari frekuensi angular
kompleks, atau radian per satuan waktu. Transformasi ini tidak hanya menyediakan
cara mendasar lain untuk mengerti kelakukan suatu sistem, tetapi juga secara drastis
mengurangi kerumitan perhitungan matematika yang dibutuhkan dalam menganalisis
suatu sistem.
Nama transformasi ini diberikan untuk menghormati seorang ahli matematika
dan astronomi, Pierre-Simon Laplace, yang menggunakan teknik transformasi ini
pada hasil karyanya dalam teori kemungkinan. Sebenarnya teknik ini ditemukan
sebelumnya oleh Leonhard Euler, seorang ahli matematika prolific Swiss abad
kedelapanbelas.
Transformasi Laplace dari suatu fungsi f(t), yang terdefinisi untuk semua nilai
t riil dengan t 0, adalah fungsi F(s), yang didefinisikan sebagai:
Limit bawah
2.1