Anda di halaman 1dari 11

BAB I

MENCARI AKAR PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE


NEWTON RHAPSON

A. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mencari akar persamaan non linear
menggunakan penyelesaian numerik.
B. Dasar Teori
Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol
yang menyatakan bahwa dua hal adalah persis atau sama. Terdapat dua
macam persamaan, yaitu persamaan linier dan non linier. Persamaan linier
adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung konstanta,
atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan
linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus
dalam sistem koordinat kartesius.
Perbedaannya :
1. Bentuk Persamaan
Persamaan linier ax + b =0
Persamaan non linier ax2 + bx + c = 0

2. Bentuk Grafik
Persamaan linier garis lurus
y

x
Gambar 2.1. Grafik garis lurus

Persamaan non linier parabola


y

x
Gambar 2.2. Grafik parabola

Penyelesaian persamaan Non Linear :


1. Analitik
Metode abc

Metode faktorisasi

2. Numeris
Biseksi
Regula Falsi
Secant
Newton Rhapson
Penyelesaian persamaan non linier
1. Metode Tertutup
Mencari akar pada range (a,b) tertentu.
Dalam range (a,b) dipastikan terdapat satu akar.
Hasil selalu konvergen, disebut juga metode konvergen.
2. Metode Terbuka
Diperlukan tebakan awal.
xn dipakai untuk menghitung xn+1.
Hasil dapat konvergen atau divergen.
Metode Tertutup
2

Metode tabel
Metode Biseksi
Metode Regula Falsi
Metode Terbuka
Metode iterasi sederhana
Metode Newton Rhapson
Metode Secant.
Dalam bidang teknik sering didapatkan persamaan non linear :
f(x) = 0. Ingin dicari hagra x yang memenuhi persamaan tersebut. Ada
beberapa cara numeris yang dapat digunakan. Di sini akan dibahas cara
Newton Rhapson.
Mula mula diramal suatu harga x, (misal xold), yang kira kira dapat
memenuhi. Berdasarkan harga tersebut dicari harga x yang lebih baik, yaitu
xnew, yang didapatkan dengan persamaan :

Selanjutnya harga xnew menjadi xold untuk mencari xnew berikutnya.


Demikian seterusnya hingga diperoleh harga x yang cukup baik. Hal ini
ditandai dengan harga xnew mendekati xold atau harga : f(xnew) 0
Newton Rhapson
Di antara semua metode pencarian akar, Metode newton raphsonlah
yang paling terkenal dan yang paling banyak dipakai dalam terapan sains dan
rekayasa. Metode ini disukai karena konvergensinya paling cepat diantara
metode lainnya.
Metode

newton

raphson

adalah

metode

pendekatan

yang

menggunakan satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope


atau gradien pada titik tersebut.
Ada dua pendekatan dalam menurunkan rumus metode newton
raphson, yaitu
3

a.

Penurunan rumus newton raphson secara geometri.

Gambar 1. Gradien garis singgung kurva

Dari gambar grafik gradien garis singgung di

adalah

atau

Sehingga prosedur lelaran metode Newton-Raphson adalah

b.

Penurunan rumus newton raphson dengan bantuan deret Taylor.


Uraikan

disekitar

ke dalam deret Taylor:

yang bila dipotong sampai suku orde-2 saja menjadi

Karena kita mencari akar, maka

sehingga atau

yang merupakan rumus metode Newton-Rophson.


Kondisi berhenti lelaran Newton-Rophson adalah bila

atau bila menggunakan gelat relative hampiran

dengan

dan

adalah toleransi galat yang diinginkan.

Catatan :
1. Jika terjadi

, ulangi kembali perhitungan lelaran dengan

yang lain.
2. Jika persamaan

memiliki lebih dari satu akar, pemilihan

yang berbeda beda dapat menemukan akar yang lain.


3. Dapat pulaterjadilelaran konvergen ke akar yang berbeda dari yang
diharapkan (seperti halnya pada metode lelaran titik-tetap).
Algoritma :
1.
2.
3.

Menentukan nilai x dan


Menghitung nilai f(xold)
Menghitung nilai f (xold) dengan cara central

4.

Menghitung xnew

5.

Iterasi dihentikan ketika Xold = Xnew


BAB II
PERSOALAN DAN PENYELESAIAN

A. Latihan
1.
Xold

6
0.0001

Xold

f(Xold)

6.0000
2.9736
84
1.5889
64
1.0902
25
1.0028
59
1.0000
03

115.000

0.000

0.000

27.476
5.752
0.746
0.023
0.000

Jadi, akar pesamaan dari

y 3x 2 2 x 5

Xold
+
6.00
01
2.97
38
1.58
91
1.09
03
1.00
30
1.00
01
1.00
01
1.00
01

Xold
5.99
99
2.97
36
1.58
89
1.09
01
1.00
28
0.99
99
0.99
99
0.99
99

y 3x 2 2 x 5

f'(Xol
d)
38.0
00
19.8
42
11.5
34
8.54
1
8.01
7
8.00
0
8.00
0
8.00
0

Xnew
f(Xnew)
2.97
37 27.4758
1.58
90
5.7523
1.09
02
0.7462
1.00
29
0.0229
1.00
00
2E-05
1.00
00
3E-11
1.00
00
0
1.00
00
0

adalah 1.0000

2.
Xold

y x 2 x ln x 0.15

6
0.0005

Xold
6.00
00
2.84
96
1.43
55
0.86
15
0.68
13
0.65
47
0.65
40
0.65
40

f(Xold)
46.6006
10.9539
2.4295
0.4636
0.0528
0.0012
0.0000
0.0000

Xold +

6.00
05
2.85
01
1.43
60
0.86
20
0.68
18
0.65
52
0.65
45
0.65
45

Xold
5.99
95
2.84
91
1.43
50
0.86
10
0.68
08
0.65
42
0.65
35
0.65
35

f'(Xold
)
14.79
18
7.746
3
4.232
4
2.573
8
1.978
9
1.885
7
1.883
4
1.883
4

y x 2 x ln x 0.15

Jadi, akar pesamaan dari

Xnew
2.84
96
1.43
55
0.86
15
0.68
13
0.65
47
0.65
40
0.65
40
0.65
40

f(Xnew)
10.9539
2.4295
0.4636
0.0528
0.0012
0.0000
0.0000
0.0000

adalah 0.6540

3.
Xold

Xold
1.000
0
0.512
3
0.319
6
0.284
7
0.283
9
0.283
8
0.283
8

1
0.0001

f(Xold)
12.1428571
429
2.69972783
84
0.36246377
33
0.00882211
80
0.00000509
74
0.00000000
00
0.00000000
00

Xold +

1.000
1
0.512
4
0.319
7
0.284
8
0.284
0
0.283
9
0.283
9

Xold
0.999
9
0.512
2
0.319
5
0.284
6
0.283
8
0.283
7
0.283
7

f'(Xold
)
24.89
80
14.00
68
10.41
23
9.919
2
9.907
7
9.907
7
9.907
7

Xnew
0.512
3
0.319
6
0.284
7
0.283
9
0.283
8
0.283
8
0.283
8

f(Xnew)
2.6997278
384
0.3624637
733
0.0088221
180
0.0000050
974
0.0000000
000
0.0000000
000
0.0000000
000

0.283
8

0.00000000 0.283 0.283


00
9
7

2
Jadi, akar pesamaan dari y 12 x

9.907 0.283
7
8

0.0000000
000

1
ln x adalah 0.2838
5x 2

B. Tugas
1.
Xold

Xold
2.00
00
2.06
34
2.08
66
2.04
65
2.04
46
2.04
47
2.04
47

2.00
00
0.00
05
f(Xol
d)
1.01
6
0.95
1
0.95
2
0.19
6
0.00
2
0.00
0
0.00
0

y e 2 x x 3 sin(3 x 4 2 x)

2.0005

Xold
f'(Xold)
1.99
95 16.0169

Xnew
2.06
34

2.0639

2.06
29 40.9523

2.08
66

2.0871

2.08
61 23.7358

2.04
65

2.0470

2.04 103.258
60
9

2.04
46

0.19
6
0.00
2

2.04 104.435
41
7
2.04 104.443
42
8
2.04 104.443
42
8

2.04
47
2.04
47
2.04
47

0.00
0
0.00
0
0.00
0

Xold +

2.0451
2.0452
2.0452

Jadi, akar pesamaan dari y e 2 x x

2.
8

f(Xne
w)
0.95
1
0.95
2

sin(3 x 4 2 x) adalah 2.0447

Xold

3.00
00
0.00
05

4x 2

y 2 x 3 e 2 x 4 x 3 cos(2 x 2 3 x) sin

Jadi, akar pesamaan dari

4x 2

y 2 x 3 e 2 x 4 x 3 cos(2 x 2 3 x) sin

BAB III
9

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Kualitatif
Dari latihan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar nilai
xold maka semakin banyak pula iterasi yang dilakukan. Hal ini dikarenakan nilai
tebak dari xold jauh dari nilai yang sebenarnya, sehingga diperlukan beberapa kali
iterasi agar mendapat nilai x yang sebenarnya. Selesainya iterasi ditandai dengan
nilai xold dan xnew yang sama, dan f(xold) bernilai 0. xold dan xnew pada f(xold) = 0
tersebut merupakan akar dari persamaan yang dicari.
Metode Newton Rhapson merupakan metode terbuka yaitu diperlukan
tebakan awal, xn dipakai untuk menghitung xn+1, hasil dapat konvergen atau
divergen. Metode Newton Rhapson memiliki kelebihan dan kekurangan,
kelebihan metode ini antara lain adalah konvergensi yang dihasilkan lebih cepat.
Beberapa kekurangannya adalah tidak selalu menemukan akar atau divergen
karena tidak ditentukannya range dari akar akar yang dicari, selain itu sulit
untuk mencari f (xold) dan penetapan xold yang cukup sulit.
Kuantitatif
Pada soal latihan 1 dengan xold tebak sebesar 6 dan 0,0001 diperoleh
akar xold dan xnew pada f (xold) = 0 sebesar 1.0000 dengan f(xold) sebesar
8.0000.
Pada soal latihan 2 dengan xold tebak sebesar 6 dan 0,0005 diperoleh
akar xold dan xnew pada f (xold) = 0 sebesar 0.6540 dengan f(xold) sebesar
1.8834.
Pada soal latihan 3 dengan xold tebak sebesar 1 dan 0,0001 diperoleh
akar xold dan xnew pada f (xold) = 0 sebesar 0.2838 dengan f(xold) sebesar
9.9077.
10

Pada tugas 1dengan xold tebak sebesar 2 dan 0,0005 diperoleh akar xold
dan xnew pada f (xold) = 0 sebesar 2.0447 dengan f (xold) sebesar 104.4438.
Pada tugas 1dengan xold tebak sebesar 3 dan 0,0005 tidak diperoleh
akar xold dan xnew pada f (xold) karena syaratnya harus sama antara akar xold dan
xnew

Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/2Fnoniarizka.files.wordpress.commencari-akarpersamaan-non-linier-dengan-metode-newton-rhapson diakses pada
tanggal 9 oktober 2016
https://www.academia.edu/9311370/Metode_Newton_Rapshon diakses pada
tanggal 11 oktober 2016
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM diakses pada tanggal 11
oktober 2016
Rinaldi Murni, Metode Numerik Perpustakaan Pusat UII, 11/10/16

11

Anda mungkin juga menyukai