Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah


Manajemen Pendidikan Kejuruan
Dibimbing oleh Bapak Tri Admadji Sutikno

Oleh :
Andini Nurul Wardani150533601974
Andri Inoviyan Dhewi

150533604673

Anidia Wulansari

150533601651

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
SEPTEMBER 2016

DAFTAR ISI
Halaman sampul...................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................. ii
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................ 3
BAB 2 Pembahasan................................................................................................. 4
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Definisi Dari Data, Sistem, Informasi dan Manajemen..................................... 4


Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli........................... 4
Karakteristik Dari Sistem Informasi Manajemen.............................................. 5
Komponen Dari Sistem Informasi Manajemen................................................. 6
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.................................................. 8
Proses Pengolahan Data Dalam Sistem Informasi Manajemen......................... 10
Bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan...................... 13
Dampak Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan terhadap
Etika Dan Sosial
.......................................................................................................................

16
I. Hasil Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan......................... 18
BAB 3 Penutup........................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan, pengorganisasian , kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya
dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan keputusan. Semua kegiatan tersebut
membutuhkan informasi.
Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan,
disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen SIM (Management
Information System) yaitu sistem yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi
untuk manajer secara teratur. Informasi ini memanfaatkan sebagai dasar untuk
melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasi-hasil yang dicapai
Menurut Shrode dan Voich (1994) yang dikutip oleh Tim Dosen
Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (Manajemen
Pendidikan : 2012, halaman 163) , informasi merupakan sumber berfungsi

secara efektif. Sedangkan Gordon Davis (1994) mengartikan sistem informasi


manajemen sebagai sebuah sistem manusia / mesin yang terpadu untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) yang dikutip oleh Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012,
halaman 164) mendefinisikan Sistem Informasi Maagemen (SIM) sebagai suatu

sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan
kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas
organisasi formal atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan suatu
organisasi yang salah satu sistemnya utamnya menjelaskan mengenai apa yang
yang telah terjadi , apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinan nya dimassa
mendatang.
Dengan kata lain, sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan
jaringan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keteranganketerangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungsi untuk
mengembalikankeputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun
perorangan . Informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah , dianalisis
melalui suatu cara sehingga memiliki arti dan makna (worth). Sedangkan data
adalah adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah , angka ,
nama, labang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi.

Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi
informasi yang penting , dibutuhkan , dan berarti bagi pengambilan keputusan,
baik yang menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal-hal yang perlu
mendapat perhatian dalam SIM menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012,
halaman 164)adalah

Perlunya diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan


Perlunya sumber data dan informasi yang dibutuhkan
Perlunya ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan
Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat, terpercaya kepada

para pengguna
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat
berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainya
menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 164) , yaitu:

Uniformity
Lengkap
Jelas
Tepat waktu
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar
manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. SIM yang efektif adalah SIM
yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah yang baik hal tersebut dapat tercapai dengan disediakanya informasi
sesuai dengan kebutuhan baikdalam jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya.
Informasi yang berlebihan dan tidak akurat, dan tidak tepat waktu, selain
biayanya mahal juga tidak berguna.
Mencermati berbagai fenomena dari perkembangan sistem informasi manajemen
pendidikan dan pemanfaatannya di dalam dunia pendidikan saat ini maka
bagaimana seharusnya pihak-pihak terkait mengantisipasi perkembangan sistem
informasi manajemen pendidikan serta pemanfaatannya tanpa kehilangan
kontrol dan landasan organisasi pendidikan yang antara lain menyangkut
efektivitas dan efisiensinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari data, sistem, informasi dan manajemen?
2. Bagaimana pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut para ahli?
3. Apa saja karakteristik dari sistem informasi manajemen?
4. Apa saja komponen dari Sistem informasi manajemen?

5. Bagaimana pengembangan Sistem Informasi manajemen?


6. Bagaimana proses pengolahan data dalam sistem informasi manajemen?
7. Apa bentuk implementasi sistem informasi manajemen pendidikan?
8. Apa dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap
etika dan sosial?
9. Apa hasil implementasi sistem informasi manajemen pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari data, sistem, informasi dan manajemen
2. Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut para ahli
3. Untuk mengetahui karakteristik dari sistem informasi manajemen
4. Untuk mengetahui komponen dari Sistem informasi manajemen
5. Untuk mengetahui pengembangan Sistem Informasi manajemen?
6. Untuk megetahui proses pengolahan data dalam sistem informasi manajemen?
7. Untuk mengetahui bentuk implementasi sistem informasi manajemen
8.

pendidikan
Untuk mengetahui dampak implementasi sistem informasi manajemen

pendidikan terhadap etika dan sosial


9. Untuk mengetahui hasil implementasi sistem informasi manajemen
pendidikan.

BAB 2
PEMBAHASAN
A. DEFINISI DATA, INFORMASI, MANAJEMEN DAN SISTEM
1. Data menurut Deni dan Kunkun (Sistem Informasi Manajemen : 2013,
halaman 1)
Data dalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam
menghasilkan informasi.
2. Informasi menurut Deni dan Kunkun (Sistem Informasi Manajemen : 2013,
halaman 2)
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil
dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang
tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi orang tersebut.
Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan :

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data


2. Memberikan makna atau arti
3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian.
3. Manajemen menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 174)
Proses pengelompokkan dari mulai pengumpulan data hingga
menjadi informasi, termasuk proses transferan informasi kepada
yang memerlukan.
4. Sistem menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 174)

Sistem adalah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang
saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain untuk mencapai
tujuan bersama.
B. PENGERTIAN SISTEM NFORMASI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Drs. Soetedjo Moeljodihardjo sebagaimana telah dikutip oleh Tata
Subari (Sistem Informasi Manajemen : 2003, halaman 91)
Sistem informasi manajemen adalah suatu metode untuk menghasilkan
informasi yang tepat waktu bagi manjemen tentang lingkungan luar organisasi
dan kegiatan operasi di dalam kegiatan organisasi dengan tujuan untuk
menunjang proses pengambilan keputusan serta memperbaiki proses
perencanaan dan pengawasan.
2. Menurut Robert G. Murdick dan Joel E. Ross sebagaimana telah dikutip oleh
Tata Subari (Sistem Informasi Manajemen : 2003, halaman 91)
Sistem informasi manajemen adalah proses komunikasi di mana informasi
masukan (input) direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan output
yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan.
3. Menurut F. Kelly sebagaimana telah dikutip oleh Tata Subari (Sistem
Informasi Manajemen : 2003, halaman 91)
Sistem informasi manajemen adalah perpaduan sumber daya manusia dan
sumber daya yang berbasis komputer yang menghasilkan kumpulan
peyimpanan, komunikasi, dan penggunaan data untuk tujuan operasi
manajemen yang efisisen serta perencanaan bisnis.
4. Menurut B. Davis sebagaimana telah dikutip oleh Tata Subari (Sistem
Informasi Manajemen : 2003, halaman 91)
Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia/mesin yang terpadu guna
menyajikan informasi untuk mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusan didalam suatu organisasi.
5. Menurut Drs. Komaruddin sebagaimana telah dikutip oleh Tata Subari (Sistem
Informasi Manajemen : 2003, halaman 91)

Sistem informasi manajemen adalah suatu pendekatan yang terorganisir dan


terencana untuk memberi eksekutif bantuan bantuan informasi yang tepat dan
dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen.
C. KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Menurut Tata Subari (Sistem Informasi Manajemen : 2003, halaman 93)
karakteristik Sistem Informasi Manajemen diantaranya :
1. Sistem Informasi Manajemen membantu manajer secara terstruktur pada
tingkat operasional dan tingkat kontrol saja. Meskipun demikian, Sistem
Informasi Manajemen dapat digunakan pula sebagai alat untuk perencanaan
bagi staf yang sudah senior.
2. Sistem Informasi Manajemen di disain untuk memberikan laporan operasional
sehari hari sehingga dapat memberikan informasi untuk mengontrol operasi
tersebut dengan lebih baik.
3. Sistem Informasi Manajemen sangat bergantung pada keberadaan data
organisasi secara keseluruhan, serta bergantung pada alur informasi yang
dimiliki oleh organisasi tersebut.
4. Sistem Informasi Manajemen biasanya tidak memiliki kemampuan untuk
menganalisis masalah. Kemampuan untuk menganalisis masalah terletak pada
decision support system
5. Sistem Informasi Manajemen biasanya berorientasi pada data data yang sudah
terjadi atau data data yang sedang terjadi, bukan data data yang akan terjadi
seperti forecasting
6. Sistem Informasi Manajemen juga berrientasi pada data data didalam
organisasi dibanding data data dari luar organisasi. oleh karena itu, informasi
yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi Manajemen adalah informasi yang
sudah diketahui formatnya serta relatif stabil
7. Sistem Informasi Manajemen biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan
laporan yang dihasilkan banyak sudah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa
Sistem Informasi Manajemen memiliki kemampuan agar manajer dapat
membuat laporannya sendiri, tetapi sebenarnya data data yang dibutuhkan
manajer tersebut sudah ada dan suda disiapkan lebih dulu.
8. Sebagaimana problematika yang telah disebutkan diatas Sistem Informasi
Manajemen membutuhkan perencanaan yang sangat matang dan panjang,
sambil memperhitungkan perkembangan organisasi di mas mendatang. Sebuah
literatur menyebukan bahwa analisis dan desain Sistem Informasi Manajemen
biasanya membutuhkan waktu antara 1 sampai 2 tahun.

D. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Dikutip dari sebuah artikel online yang ditulis oleh Citra Widyanti,
http://hocuspocus23.blogspot.co.id /2014/11/ Komponen komponen sistem
informasi.
Komponen sistem informasi terbagi menjadi dua yaitu komponen Sistem
informasi manajemen secara fungsional dan sistem informasi manajemen secara
fisik
1. Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan
dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan
penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem Administrasi dan Operasional
Sistem ini melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin seperti bagian personalia,
administrasi dan sebagainya dimana telah ditentukan prosedurprosedurnya dan sistem ini harus diteliti terus menerus agar perubahanperubahan dapat segera diketahui.
b. Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem ini berfungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan-laporan
yang bersifat periodik kepada pengambil keputusan atau manajer.
c. Sistem Database
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa
unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang
sejalan dengan perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit
akan bertambah besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga
akan semakin bertambah.
d. Sistem Pencarian Berfungsi memberikan data atau informasi yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan dan
dalam bentuk yang tidak terstruktur.
e. Manajemen Data Berfungsi sebagai media penghubung antara komponenkomponen sistem informasi dengan database dan antara masing-masing
komponen sistem informasi
2. Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fisik
Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan
perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem
informasi manajemen. Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Perangkat keras:
1)Komputer (CPU, Memory)
2) Pesawat Telepon

3) Peralatan penyimpan data (Decoder)


b. Perangkat lunak :
1) Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data
2) Program aplikasi
c. DataBase :
1)File-file tempat penyimpanan data dan informasi
2) Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.
d. Prosedur pengoperasian :
1)Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk
mendapatkan informasi yang akan digunakan
2) Instruksi penyiapan data sebagai input
3) Instruksi operasional
e. Personalia pengoperasian:
1)Operator
2 ) Programmer
3) Analisa sistem
4) Personalia penyiapan data
5) Koordinator operasional SIM dan pengembangannya.
E. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pada dasarnya ada dua pihak utam yang terlibat langsung
dalam

upaya

mengembangkan

suatu

sistem

informasi

untuk

manajemen suatu organisasi, yaitu analisis sistem dan manajemen.


Orang yang merencanakan sistem informasi untuk manajemen,
mengkaji unjuk kerjanya, merancang perbaikanya dalam suatu sistem
biasanya dikatakan sebagai seorang analisa sistem. Karena itu ia tidak
hanya perlu mengenal medan sistem di mana informasi hendak
dikembangkan , tetapi terutama ia harus menguasai seluk beluk dari
informasi itu sendiri. Hal hal mengenai karakter berbagai jenis dan
betuk dari informasi itu sendiri. Hal hal mengenai berbagai jenis dan
bentuk data; berbagai model, teknik, metode, dan pendekatan
pengolahan data ;dan wujud wujud hasil olahan yang bisa dibuat ,
kesemua hal itu harus dikuasainya. Namun demikian fungsi analis
sistem

yang

intinya

merancang

sistem

untuk

mengoptimalkan

keterhubungan orang-orang, material, mesin, dan uang nampak


seperti layaknya seorang manajer . maka dalam kaitan ini seorang
manajer dapat dipandang sebagai seorang operator sistem yang
menentukan perincian kritis sistem informasi yang dibutuhkan dan
karenanya ia pun dapat sebagai analis sistem (Bocchino:1972) dikutip
oleh Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 175). Dengan

demikian bagi kalangan organisasi pendidikan pada lingkup yang


relatif kecil (sekolah) sebaliknya para kepala sekolah berperan sebagai
manajer sekaligus sebagai analis sistem . untuk itu mereka dituntut
untuk mengenal dan menguasai dasar dasar konsepsional dan praktik
keinformasianyang cocok untuk diterapkan di lingkungan kerjanya
adapun

langkah-langkah

dasar

yang

dapat

ditempuh

dalam

mengembangkan sistem informasi menurut Tim Dosen Administrasi


Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan :

2012, halaman 176) meliputi :


Studi fisiblitas
Menentukan persyaratan sistem
Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri dari
atas basis data (database) , persiapan fisik, langkah-langkah kerja dan

solusi program.
Perubahan keorganisasian
Pengetesan solusi
Konservasi
Manajemen proyek
Dalam kaitan inilah proses pengembangan sistem informasi
manajemen memungkinkan mencapai taraf kualitas yang memadai.
Hanya saj kunci utamanya tetap pada unsur manusia yang terlibat di
dalamnya.
Karena itu untuk mewujudkan keterpaduan sistem yang utuh
dalam pengembangan sistem informasi nasional pendidikan sangat
dituntut kemelekan para manajer di setiap tingkatan terhadap dasrdasar

pengelolaan

informasi

pendidikan

yang

diotomatisasikan.

Setidaknya mereka tidak hnya menyadari dan memberikan dorongan


bagi operasi sistem secara konsisten berdasarkan prinsip-prinsip dan
ketentuan organisasi, tetapi mereka mesti secara nyata memenuhi
pelaksanaan operasi itu sendiri. Jadi bila seseorang guru atau, kepala
sekolah menyampaikan laporan , maka ia harus melaksanakanya
dengan cara, materi waktu dan format yang diminta serta memenuhi
kriteria objektivitas. Dengan demikian ia bukanlah saja menjalankan
sebagian dari tugasnya, tetapi lebih jauh telah berkonsentrasi sebagai
mana bagi kemungkinan

sistem informasi yang mencakup wilaya

kerjanya sebagaimana mestinya.


Dalam kaitanyadengan pengembangan database management,
pemahaman terhadap suatu sistem untuk menggunakan basis data
sangat diperlukan. Sistem termaksud merupakan suatu rangkaian

peraturan atau metode yang memungkinkan pemberian definisi ,


penciptaan, perubahan, pembacaan, pemeliharaan, dan perlindungan
basis data . dengankata lain terdapat sistem

pengolaan basis dat

(SPBD) yang terpusat dalam suatu informasi


Proses perkembangan SPBD yang menggunakan komputer
elektronik berbeda dengan tidak menggunakan. Tapi perbedaanya
bukan terletak pada informasi yang dihasilkan.sebab rancanga sistem
informasi, baik yang menggunakan komputer elektronik atau tidak,
tetap harus berorentasi pada pemakainya. Artinya harus menghasilkan
informasi menurut kebutuhan pemakai, buakn disesuaikan dengan
perangkat yang digunakan akan tetapi perbedaan pokoknya bertolak
belakang dari peranan pelaku pengola dta. Disatu pihak semuanya
dilakukan

oeh

orang-orang

melalui

catatan-catatan

yang

pada

umumnya memakai dan dipihak lain sebagian besar dilakukanmesin


komputer.

Melalui

catatan

berupa

pulsa

listrik

yang

dalam

penambahan, perubahan dan penghapusanyan dengan cra mengetik


permintaanya pada sebuah display (layar pengamat).
Dengan demikian tipa tingkat manajemen dapat membangun
SPBDnya sendiri yang sesuai dengan kebutuhan DPBD manajemen
diatasnya, jadi sekolah sebagai manajemen terbawah dari organisasi
nasional pendidikan sangat dituntut untuk memiliki sistem basis data
yang menunjang komputerisasi SPBD kandepdikbud kecamatan untuk
SD, sekalipun perangkat keras untuk otomatisasi SPBD belum tersedia
di sekolah.
F. PROSES PENGOLAHAN DATA DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Proses kerja suatu sistem informasi manajemen menurut Tim
Dosen

Administrasi

Pendidikan

Universitas

Pendidikan

Indonesia

(Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 177) merupakan suatu alur


proses yang kontinu dari mulai perencanaan sampai dengan umpan
balik. Alur ini dimulai dengan rencana dari standar, yang menyangkut
pencapain tujuan tertentu. Yang kemudian ditentukan standar tujuan
itu dan dilakukan proses pemasukan data, kemudian dilanjutkan
dengan proses pengolahan data. Hasil pengolahan data dijadikan
umpan balik terhadap perencanaan standar. Bila memenuhi rencana
dan standar, maka dilanjutkan dengan penyampaian
manajemen untuk menggerakkan

hasil pada

organisasi. Selain sebagai umpan

balik untuk mengevaluasi proses kerja SIM, yang kemudian akan


bergerak lagi sesuai dengan kebutuhan.
Dengan demikian proses pengolahan data menjadi sangat
penting. Karena penerima informasi, seperti para pimpinan tidak
mungkin dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat, bila
yang diterimanya sebagai bahan pembuatan keputusan itu berupa
data yang terkumpul yang belum diproses dengan baik.
Berikut

adalah

proses

pengolahan

data

menurut

Tim

Dosen

Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (Manajemen


Pendidikan : 2012, halaman 178)meliputi :
a.
b.
c.
d.

Pengumpulan data
Pengolahan data
Penyimpanan data
Pengeluaran data

a. Pengumpulan data
Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 176) untuk
mengumpulkan data dapat dipergunakan beberapa metode :
1) Melalui pengamatan secara langsung
Dengan metode ini data data dapat dikumpulkan dengan cermat, karena
pengamat sendiri yang mengumpulkannya. Evektifitas metode ini
berkurang ketika organisasi menjadi besar dan luas, sehingga data
yang harus dikumpulkan menjadi lebih kompleks dan banyak, waktu
yang dibutuhkan menjadi lebih lama.
2) Melalui wawancara
Salahsatu untuk menanggulangi banyaknya bagian yang harus diamati
adalah dengan wawancara, yang dapat diwakilkan pada orang lain.
Namun ketelitian wawancara snagat bergantung pada pewawancara,
sehingga hasilnya sedikit banyak akan terpengaruhi wawancara.
3) Melalui perkiraan koresponden (pembawa berita)
Dalam hal ini koresponden diminta untuk memberikan informasi yang
diperlukan kepada pengamat. Angka angka yang diberikan mereka
mungkin hanya merupakan pemikiran-pemikiran.
Keuntungan metode ini adalah sangat murah dan meliputi daerah yang
luas.
4) Melalui daftar pertanyaan metode ini akan lebih efisien dibandingkan
dengan wawancara, karena melalui daftar pertanyaan ini proses
pengumpulan

data

tidak

memerlukan

pewawancara.

Daftar

pertanyaan dapat disebar langsung kepada pembawa data, sehingga


memungkinkan lebih cepat.
b. Pengolahan data
Pengolahan data menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 181)
adalah suatu proses kegiatan pikiran dengan bantuan tangan atau
suatu

peralatan

dengan

mengikuti

serangkaian

langkah-langkah

perumusan atau pola tertentu, untuk mengubah data tertentu menjadi


bentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih berguna.
Serangkaian aktivitas dalam proses pengolahan data, menurut Burch dan
Strater (1974: 26-27) yang dikutip oleh Tim Dosen Administrasi
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan :
2012, halaman 181) adalah :
1) Capturing
Menunjukkan pencatatan data dari suatu peristiwa dalam suatu bentuk,
yaitu berupa formulir-formulir
2) Verifying (pemeriksaan)
Pengecekan data untuk menjamin agar data tersebut dapat diperoleh dan
dicatat secara cermat
3) Classifying (penggolongan)
Menempatkan unsur-unsur data dalam kategori khusus .
4) Penyusunsn atau penyortiran
Menempatkan unsur-unsur data dalam suatu rangkaian urutan khusus .
5) Summarizing (peringkasan)
Menggambungkan unsur data secara matematik, kemudian dengan
pengurangan secara logika.
6) Calculating (penghitungan)
Pengolahan data dengan menggunakan alat dan ilmu hitung atau logika.
7) Storing (penyimpanan)
Menempatkan data kedalam suatu media penyimpanan seperti kertas dan
sebagainya. Atau bisa disebut pengarsipan
8) Retreiving (pengambilan kembali)
Proses pengambilan kembali data ketika diperlukan
9) Reproduksi
Kegiatan memperbanyak data dari suatu media ke media yang lain .
10) Disseminating Communicating ( penyebaran-pengkomunikasian)
Pemindahan data dari suatu tempat ke tempat lain

c. Penyimpanan Data
Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 183) penyimpanan

data termasuk di dalamnya pengarsipan. Tujuan penyimpanan atau pengarsipan


ini adalah :

Sewaktu-waktu diperlukan bagi pemecahan dapat dengan mudah diambil.


Menjaga dan memelihara fisik arsip atau dokumen agar terlindung dari
kemungkinan rusak, terbakar atau hilang.

Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan


Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012, halaman 183) d ata atau

informasi yang harus tersimpan dalam Sistem Informasi Manajemen meliputi


beberapa macam :
1. Lapisan dasar adalah informasi untuk transaksi
2. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi yang menunjang operasioperasi manajemen sehari-hari.
3. Lapisan ketiga adalah sumber-sumebr informasi untuk menunjang perencanaan
taktis dan pembuatan keputusan bagi kontrol manajemen.
4. Lapisan keempat sumber-sumer informasi yang menunjang perencanaan
pembuatan policy pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.
d. Pengeluaran Data
Pengeluaran data atau informasi menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia (Manajemen Pendidikan : 2012,
halaman 184) adalah memindahkan data atau informasi dari bagian Sistem

Informasi Manajemen ke bagian yang memerlukan, terutama pada


pembuatankeijakan.
Data informasi yang dikeluarkan, disesuaikan dengan kebutuhan. Pengeluaran data ini
adalah bukan hanya pengeluaran dari komputer atau dari alat-alat pengolahan
data atau informasi, tetapi dari bagian pengelolaan Sistem Informasi Manajemen
atau bank data dan informasi pada bagian lain atau pada pembuat kebijakan.

G.

BENTUK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PENDIDIKAN
Sistem informasi manajemen menurut Gordon B. Davis (Kerangka Dasar
Sistem

Informasi

Manajemen :1998

halaman

7)

merupakan

sistem

operasional yang malaksanakan beraneka-ragam fungsi untuk menghasilkan


luaran yang berguna bagi pelaksanaan operasi dan manajemen organisasi yang
bersangkutan. Penerapan sistem informasi manajemen pada kehidupan sehari-hari

kini makin banyak dijumpai. Selain seperti pada bisnis, perbankan, pemerintahan,
ataupun perhotelan. Dalam dunia pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi
manajemen serta teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang berhasil
mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung proses pembelajarannya,
baik di dalam maupun di luar negeri sehingga dapat mengadopsi pola
pembelajaran yng lebih mudah, cepat, memiliki nilai tambah serta inovatif dalam
mencari formulasi baru untk memberikan tambahan ilmu maupun keterampilan
bagi peserta didiknya, menurut Eti Rochaety, dkk., (Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, halaman 74). Sekolah yang melakukan pelayanan terhadap siswa
merupakan institusi yang sangat membutuhkan kehadiran teknologi informasi
sebagai pendukung peningkatan kualitas pelayanan.
Dikutip dari makalah (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan : 2013)
yang disusun oleh Suparman, Suryati dan Suryanegara; Sistem informasi
manajemen Sekolah dapat dikatakan berjalan apabila semua komponen sekolah
dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem itu sendiri. Sebagai contoh ada
suatu sistem informasi sekolah lengkap dan terpadu yaitu Integrated School
Information System (I-SIS) yang memiliki fasilitas terpadu atau terintegrasi jadi
satu mulai dari database peserta didik, guru, Bimbingan dan Konseling, kartu
pelajar barcode, absensi siswa, guru pegawai, nilai (ulangan, UTS, UAS, try
out dll) Rapor otomatis, pembayaran, SMS Gateway. Selain itu I-SIS juga bisa
terhubung dengan Scanner LJK bila ulangan atau ujian menggunakan lembar
jawaban komputer makascanner akan otomatis mengirim nilai ke database sistem,
untuk absensi siswa, guru dan pegawai dapat menggunakan sidik jari yang
otomatis terlapor ke wali siswa bila siswa bolos atau alpha. Manfaat untuk guru
bidang studi nilai akan diolah otomatis tinggal memasukan rumus sesuai
keinginan masing-masing guru, ledger dan rapor juga otomatis tinggal print.
Aplikasi SMS Gateway sistem atau biasa disebut SMS Smart School ini
juga mudah karena dikelola sendiri oleh sekolah jadi biaya akses lebih murah dan
mudah dipantau. Dengan SMS Smart School wali siswa dapat menerima laporan
otomatis dari sekolah misalnya : nilai (ulangan, Ujian, Try out, Unas), absensi
siswa, pelanggaran disiplin, pembayaran, data guru dan informasi sekolah lainnya.
Selain terkirim otomatis wali murid juga bisa mengirim permintaan info sekolah

melalui SMS. Dengan SMS ini guru juga bisa mengirim tugas rumah atau soal
melalui SMS, Kepala sekolah bisa memantau aktivitas di sekolah melalui handphone. Dalam sistem ini juga dilengkapi aplikasi perpustakaan, piket, bel sekolah
dan lain-lainnya. Waktu yang dibutuhkan implementasi I-SIS sampai berjalan
hanya 3 hari termasuk training dan pelatihan. Gambaran di atas adalah sebuah
sistem informasi manajemen sekolah yang saat ini sangat diperlukan dalam
pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi informasi yang sangat
bermanfaat untuk efisiensi kerja, meningkatan mutu pembelajaran maupun
efisiensi biaya.
Pada

pelaksanaan

implementasi

sistem

informasi

manajemen

sekolah, suatu sistem dapat dikatakan berjalan baik dan normal apabila semua
komponen sekolah mulai guru, bimbingan konseling, tata usaha, bendahara dan
juga kepala sekolah bisa menggunakan dan memanfaatkan fasilitas sesuai dengan
kebutuhan masing-masing dan tidak tergantung pada administrator sekolah.
Manajemen pendidikan merupakan sekumpulan fungsi untuk menjamin
Efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, melalui perencanaan, pengambilan
keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan
koordinasi personil, penciptaan iklim organisasi yang kondusif, serta penentuan
pengembangan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat di
masa depan. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan
kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang didayagunakan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu
cabang ilmu manajemen pendidikan yang mempelajari penataan sumber daya
manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana serta upaya mencapai tujuan
lembaga secara dinamis. Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan
terdiri atas unsur input, proses dan output.
Apabila unsur-unsur tersebut diterapkan pada sekolah, maka akan terlihat
sebagai berikut :
1. Input terdiri atas kurikulum,kesiswaan,kepegawaian, sarana dan prasarana,
hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan, marketing dan sim biodata
smk ;
2. Proses dapat dilakukan dengan manual dan bantuan computer. Proses manual
dengan

cara

konvensional

sedangkan

proses

denganbantuan computermempersyaratkan

kondisi

tertentu,

yaituadanya

struktur organisasi dan prosedur yang pasti, tersedia data, adanya pengelolaan
dan pemeliharaansystem;
3. Output merupakan informasi yang disajikan untuk pimpinan(kepala sekolah)
atau pihak lain yang membutuhkan sebagai bahan dalammembuat atau
mengambil keputusan.
Proses penerapan pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan
berbasis computer, harus di ketahui bagaimana proses dan alur penanganan informasi
di sekolah, yaitu :
a. Proses perencanaan data, menetapkan tujuan, jenis data dan waktupengumpulan data;
b. Proses pengorganisasian data, menentukan tugas dan ruang lingkup data yang
ditangani oleh sekolah ;
c. Proses

pengumpulan

dan

penyiapan

data,

menentukan

metode

menentukansumber data, dan menyusun pengumpulan data, serta pelaksanaan


pengumpulan data;
d. Proses pengolahan data, menentukan format sajian, menyesuaikan permintaan
informasi dan mengamankan informasi;
e. Proses penyajian laporan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil
olahandata serta mengamankan hasilnya.
Untuk melihat sampai sejauh mana proses implementasi Pengelolaan
sistem informasi manajemen pendidikan, sebagai kepala sekolah mempunyai
beberapa kriteria dalam menjalankan sistem informasi manajemen pendidikan
antara lain sebagai berikut :
1) Dapat menentukan pendekatan yang tepat dalam merencanakan sistem Informasi manajemen pendidikan di sekolahnya.
2) Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan secara efektif dan efisien
oleh kepala sekolah ditunjukkan dengan kemampuan: mengumpulkan data
secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan, mampu mengolah data
denganmenjadi informasi yang tepat, mampu menggunakan sistem informasi
manajemen pendidikan sebagai hasil olahan dalam mengambil keputusan.

Kriteria atau ukuran keberhasilan manjemen pendidikan adalah produktivitas pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas dan pada
proses, suasana atau efisiensi. Kriteria keberhasilan memerlukan proses manajemen pendidikan, minimal meliputi perilaku manusia dalam berorganisasi.
Perilaku manusia dalam berorganisasi dapat dinyatakan dalam bentuk
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atau pengendalian termasuk memimpin.
H.

DAMPAK

IMPLEMENTASI

SISTEM

INFORMASI

MANAJEMEN

PENDIDIKAN TERHADAP ETIKA DAN SOSIAL


Melihat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat serta
penggunaannya yang sangat banyak diminati khususnya oleh organisasi
pendidikan memunculkan beberapa dampak positif dan negatif. Menurut Eti
Rochaety (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, halaman 75-76), dampak
positif diterapkannya teknologi informasi pada organisasi pendidikan adalah
kinerja organisasi lebih efisien karena teknologi informasi dapat menghapus posisi
penyambung

komunikasi

dari

dua

tempat

yang

berkepentingan,

juga

menghapuskan batas waktu untuk operasi internasional. Selain itu peserta didik
atau mahasiswa bisa melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang
biasa disebut dengan e-learning sehingga pembelajarannya lebih praktis dan hasil
atau mutu dari pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran klasikal.
Dikutip dari makalah (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan : 2013)
yang disusun oleh Suparman, Suryati dan Suryanegara; Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa dampak negatif yang dimunculkan dari diterapkannya teknologi
informasi ini di organisasi pendidikan adalah terjadinya pengurangan tenaga kerja
karena pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia sudah tergantikan oleh
teknologi inforasi yang berkembang. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya
angka pengangguran.
Secara umum perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu, bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika
penggunaannya misalnya; pemanfaatan teknologi komputer dengan mudah dapat
mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah, belum lagi ada sebahagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang

lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobi, adapula yang
memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Bukan suatu hal yang baru bila kita mengamati bahwa dengan kemajuan
teknologi, semakin meningkat pula kejahatan dengan memanfaatkan teknologi
informasi ini. Kejahatan yang di maksud tersebut adalah salah satu dampak
teknologi informasi terhadap etika dan sosial seperti kriminalitas ataupun
penipuan.
Dari berbagai uraian di atas, penulis dapat menarik suatu gambaran bahwa
teknologi informasi yang berkembang cepat membawa dua dampak yaitu positif
dan negatif. Namun, terlepas dari dampak tersebut, terlihat bahwa berbagai
organisasi khususnya organisasi pendidikan menyambut dengan baik perkembangan teknologi informasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya
sekolah dan universitas yang menerapkan teknologi informasi. Keputusan yang
diambil oleh sekolah dan perguruan tinggi dalam menerapkan teknologi informasi
memang sangat baik apabila disesuaikan dengan kondisi dari sekolah atau universitas karena memang banyak sekali manfaat serta dampak postif yang diperoleh
dari penerapan teknologi informasi. Namun, sekolah dan universitas juga harus
mempersiapkan strategi untuk menghadapi dampak negatif dari penerapan
teknologi informasi yaitu pengurangan tenaga kerja yang nantinya berimbas pada
meningkatnya angka pengangguran. Untuk itu, diperlukan suatu strategi untuk
mengatasi maslah tersebut. Salah satu caranya adalah memadukan antara
teknologi informasi dengan sumber daya manusia agar tidak terjadinya
peningkatan pengangguran.
Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat penerapan
teknologi informasi tersebut akan memberikan kesempatan kepada guru dan
pengurus sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada
siswa. Dengan demikian siswa akan merasa lebih dimanusiakan dalam upaya
mengembangkan kepribadian dan pengetahuannya.

I. HASIL IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PENDIDIKAN
Dikutip dari

sebuah artikel online yang ditulis oleh Eko Nugroho;

http://www.sastramasalahkita.blogspot.com/2012/03/sudah-saatnya-

pemanfaatan-sistem.html ; Teknologi informasi sekarang ini berkembang begitu


pesatnya sehinggaimplementasi teknologi informasi dan komunikasi beserta
komponen infra strukturnya benar-benar telah menandai terjadinya revolusi
peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan dalam sistem organisasi
dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan efisien.
Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang
pendidikan sudah sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal
pengelolaan

administrasi

akademik,

akademik

kepegawaian,

administrasi

pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan layanan
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Kebutuhan aplikasi database yang
dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah dan komitekomite pengajaran dan pembelajaran, juga mengangkat kebutuhan untuk
menjadikan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi
terkait seperti laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke
Kementrian Pendidikan Nasional.

Dikutip dari sebuah artikel online yang ditulis oleh Kenneth Promozic,
http://www.jsofian.wordpress.com /2009/05/06/tahapan-gelombang-inovasi.
Dalam rangka memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah. Sebuah komitmen terhadap kualitas
pendidikan. Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip
penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan
reformasi pendidikan. Pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari
paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, agar efektif dan
efisien.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah
standar proses. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan

proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan


efisien. Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2007. Implementasi sistem informasi BIOSMK di sekolah
merupakan upaya yang sudah seharusnya dilakukan. Sesuai dengan standar isi
pendidikan yaitu sistem informasi manajemen pendidikan (SIM) BIOSMK untuk
mendukung proses manajemen pendidikan. Pimpinan sebuah lembaga pendidikan
(kepala sekolah) pada dasarnya adalah pengolah informasi. Seorang pimpinan
harus memiliki kapabilitas untuk memperoleh, menyimpan, mengolah, mengambil
kembali, serta menyajikan informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan yang dapat dipertanggung jawabankan secara moral.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang
ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para
pengguna lainnya yang berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan
lain dalam cakupan organisasi ataupun perorangan. Informasi itu sendiri,
merupakan data yang telah diolah, dianalisis melalaui suatu cara sehingga yang
belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang, yang menggambarkan
suatu objek, ide, kondisi, ataupun situasi.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam Sistem Informasi Manajemen
adalah : 1) perlu diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan; 2) Perlu
ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan; 3) Perlu ditentukan siapa
yang membutuhkan informasi dan kapan; 4) Perlu dikomunikasikan informasi itu
secara tepat, terpercaya kepada para pengguna.
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi,
bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainnya, yaitu : 1)
Uniformity; 2) Lengkap; 3) jelas; dan 4) tepat waktu.

Konsep Sistem Informasi Manajemen memiliki beberapa karakteristik : 1) Dalam


suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola Sistem Informasi
Manajemen; 2) Sistem Informasi Manajemen merupakan jalinan lau lintas data
dan informasi dari setipa bagian di dalam organisasi yang terpusat di bagian
Sistem Informasi Manajemen; 3) Sistem Informasi Manajemen merupakan jalinan
hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian Sistem Informasi
Manajemen; 4) Sistem Informasi Manajemen merupakan segenap proses yang
mencakup : a) Pengumpulan data; b) Pengolahan data; c) Penyimpanan data; d)
Pengambilan data; dan e) penyebaran informasi dengan cepat dan tepat. 5) Sistem
Informasi Manajemen bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas
dengan baik dan benar serta pimpinan dapat membuat keputusan dengan cepat dan
benar.
DAFTAR RUJUKAN
1. Darmawan, Deni., dan Fauzi, Kunkun Nur.2013.Sistem Informasi
Manajemen.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
2. Sutabri, Tata.2003. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta : Andi
3. Citra Widyanti, Online http://hocuspocus23.blogspot.co.id/2014/11/komponenkomponen-sistem-informasi.html
4. Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan
Indonesia.2012.Manajemen Pendidikan.Bandung : Alfabeta
5. Eti Rochaety, dkk.,. 2009. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
6. EkoNugroho, Online; http://www.sastramasalahkita.blogspot.com/2012/03/sudahsaatnya-pemanfaatan-sistem.html
7. Kenneth Promozic, Online;
http://www.jsofian.wordpress.com /2009/05/06/tahapan-gelombang-inovasi.
8. Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
9. Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Cet. IV; Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
10. Suhertian Piet A, Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Cet. I;Bandung:
Alfabeta, 2011.
11. Zilkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi, Cet.III; Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2001.

Anda mungkin juga menyukai