Anda di halaman 1dari 3

dasar teori pesawat atwood

Dasar Teori Pesawat Atwood


Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk mengamati
hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Alat ini mulai dikembangkan sekitar abad ke
delapan belas untuk mengukur percepatan gravitasi g. Dalam kehiduapan sehari-hari kita bias
menemui penerapan pesawat Atwood pada cara kerja lift. Sederhananya alat ini tersusun atas
seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan massa
beban m1 dan m2. Jika massa benda m1 dan m2 sama (m1 = m2), maka keduanya akan diam.
Akan tetapi jika massa benda m2 lebih besar dari pada massa benda m1 (m2 > m1), maka massa
m1 akan tertarik oleh massa benda m2.
Adapun gerak yang terjadi pada pesawat Atwood diantaranya:
1. Gerak Lurus Beraturan
Merupakan gerak lurus yang kelajuannya konstan, artinya benda bergerak lurus tanpa
ada percepatan atau a = 0 m/s2. Secara matematis gerak lurus beraturan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
S= v/t

keterangan

S = jarak tempuh benda

v = kelajuan
t = waktu tempuh
2. Gerak lurus Berubah Beraturan
Merupakan gerak lurus dengan kelajuan berubah beraturan, dengan percepatan a adalah
konstan.
S= S0+v0t +1/2 at2

keterangan

S = jarak yang ditempuh

S0= jarak awal


v0= kecepatan awal
t = waktu

Hukum-hukum yang terjadi pada pesawat Atwood diantaranya:

Hukum I Newton berbunyi jika sebuah benda atau system tibak dipengaruhi oleh
gaya luar, maka benda atau system benda itu akan selalu dalam keadaan setimbang. 1[1]
Jika semula benda diam, maka selamanya benda itu akan diam. Dan jika benda semula
bergerak maka benda akan bergerak lurus beraturan. Secara matematis hukum I Newton
dirumuskan sebagai
F = O
Yang diturunkan dari persamaan F = dp/dt dimana p adalah momentum linier.
Hokum II Newton berbunyi jika suatu benda atau system benda diberikan gaya luar,
maka percepatan yang ditimbulkan besarnya berbanding lurus dengan resultan gaya itu, dan
searah dengan arah gaya tersebut.2[2] Semakin besar resultan gaya F maka percepatan a
akan semakin besar. Secara matematis Hukum II Newton dapat dituliskan dengan persamaan:
F = ma

Hokum III Newton menyatakan bahwa gaya-gaya selalu terjadi dalam pasangan aksi-reaksi,
dan bahwa gaya reaksi adalah sama besar dan berlawanan arah dengan gaya aksi.3[3]
Faksi = -Freaksi
Jika kita tinjau dari gaya-gaya yang bekerja dan gerak yang terjadi pada pesawa atwood,
maka kita akan membaginya menjadi beberapa gerak, yaitu:
Gerakan dari C ke A
Benda m1 bergerak dipercepat beraturan ke atas, dan benda m2 bergerak dipercepat ke
bawah. Jika gesekan katrol FK diperhitungkan, maka akan diperoleh gaya-gaya sebagai
berikut:
F = ma
W2 - W1 Fk = m tota
(m2-m1)g Fk = (m1 + m2 + mk) a
1
2
3

(m2-m1)g Fk = (m1 + m2 + I/R2) a


a=

(m2 - m1)g Fk
(m1 + m2 + I/R2)

Jika m2 = m1 + m, maka akan dipeoleh nilai a


a=

mg Fk
(m1 + m2 + I/R2)

Gerakan dari A ke B
Jika waktu dari A ke B adalah tAB dan jarak tempuhnya adalah SAB, maka akan diperoleh
hubungan
SAB = vtAB
Gerakan dari A ke B merupakan gerak beraturan, jadi benda tidak mengalami
penambahan kelajuan, sehingga percepatannya sama dengan nol (a=0).

DAFTAR PUSTAKA
Giancolli Douglas C. 1998. Fisika Jilid 1 (terjemahan). Erlangga: Jakarta.
Tippler. 1991. Fisika Untuk Sains dan Tehnik. Erlangga:Jakarta.
Supiyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Phieta: Jakarta.
Arsini, S.Si., M.Sc.2012. Panduan Praktikum Fisika Dasar 1. IAIN Walisongo: Semarang

Anda mungkin juga menyukai