ABSTRAK
Proses penuaan kulit yang terjadi, baik karena faktor ekstrinsik akibat paparan ultraviolet (UV) maupun intrinsik, menimbulkan keluhan kulit
keriput. Penelitian kedokteran membuktikan sel punca jaringan lemak mempunyai kandungan beberapa growth factor dan antioksidan
superoxide dismutase (SOD); diduga dapat digunakan sebagai terapi anti-aging.
Kata kunci: Penuaan kulit, paparan UV, sel punca,anti-oksidan, anti-aging
ABSTRACT
Skin aging process occurred because of extrinsic (UV exposure) and intrinsic factor, causes wrinkles. Research showed that fat tissue stem
cells consists of growth factors and anti-oxidant superoxide dismutase (SOD), and can be used as anti aging therapy. Betty Ekawati
Suryaningsih Irianto. Fat Stem Cells as Anti-aging Therapy for UVinduced Premature Skin Aging.
Keywords: Skin aging, exposured UV, stem cells,anti-oxidant, anti-aging
PENDAHULUAN
Penuaan kulit dini terjadi karena faktor
ekstrinsik dan intrinsik. Pajanan komponen
ultraviolet berlebihan terhadap kulit
manusia mempunyai efek merugikan
berupa terbakar, gangguan pigmentasi,
penuaan kulit dini, karsinoma sel basal dan
skuamosa, melanoma, katarak serta supresi
imun.1
Banyak upaya rejuvenasi kosmetik dan
dermatologis seperti laser, vitamin C, antioksidan topikal, growth factor topikal, dan
asam retinoat; semua hal tersebut diharapkan dapat menginduksi sintesis kolagen,
sehingga memperbaiki keriput dan tekstur
kulit, namun harus dioleskan berulang dalam
waktu lama. Diperlukan adanya anti-aging
mengandung growth factor dan anti-oksidan
agar dapat memberikan hasil yang lebih
baik.1,2
Alamat korespondensi
632
Sel punca adalah sel yang belum terspesialisasi dan mempunyai potensi berkembang
menjadi berbagai jenis sel-sel spesifik
pembentuk berbagai jaringan tubuh. Sel ini
mempunyai sifat berdiferensiasi menjadi sel
lain yang spesifik dan mampu meregenerasi
dirinya sendiri, sel punca mampu membuat
salinan sel yang persis sama dengan dirinya
melalui pembelahan sel.3 Sel punca yang
berasal dari jaringan lemak merupakan sel
pluripotent mesenchymal dan mempunyai
karakteristik yang mirip dengan sel punca
yang berasal dari sumsum tulang.3,5 Sel
punca jaringan lemak pada beberapa aplikasi
klinis dapat mengatasi defek atau untuk
penyembuhan luka dengan menstimulasi
kolagen dan migrasi fibroblas.5 Selain itu, sel
punca lemak juga mempunyai kandungan
beberapa growth factor, seperti transforming
growth factor- (TGF-), vascular endothelial
growth factor (VEGF), fibroblast growth factor
email: beshelios@gmail.com
OPINI
menghambat produksi kolagen I, III,
dan meningkatkan breakdown kolagen
melalui regulasi enzim MMPs (matrix
metalloproteinases).1,3,10
Paparan UV berulang akan menyebabkan
terbentuknya ROS (reactive oxygen species),
akan mengaktifkan reseptor permukaan sel
EGF, IL-I, insulin, keratinocyte growth factor,
dan TNF- (tumor recrosis factor-). Reseptor
ini akan menstimulasi jalur sinyal interseluler
mitogen-activated protein (MAP) kinase P38 dan
c-Jun amino terminal kinase (JNK). Aktivasi
kinase selanjutnya menginduksi transkripsi
nuklear AP-1 yang meningkatkan famili MMP,
yaitu: MMP-1, MMP-2, MMP-3, dan MMP-9.
Menurunnya kadar prokolagen I karena peningkatan ekspresi MMP-1 dan MMP-2 lebih
banyak terjadi pada penuaan karena terpapar
UV, sedangkan peningkatan ekspresi MMP-3
dan MMP-9 lebih sering pada penuaan
kronologi atau intrinsik. Stres oksidatif juga
akan meningkatkan elastin m-RNA dermis
yang akan memberikan gambaran elastosis.
Photoaging secara klinis ditandai dengan
adanya penebalan epidermis, elastosis
dermis, inflamasi, ektasia pembuluh darah,
fragmentasi kolagen.4,6,8
Peranan MMPs Pada Penuaan Kulit
MMPs secara umum diketahui mempunyai
peranan dalam beberapa proses fisiologis
kulit, seperti apoptosis, angiogenesis, penyembuhan luka atau perbaikan jaringan, di
beberapa penyakit kulit inflamasi, autoimun,
dan berperan pada proses penuaan kulit.
Penuaan kulit manusia dapat terjadi melalui
proses intrinsik atau penuaan kronologis dan
ekstrinsik atau penuaan karena lingkungan.
Pada proses kronologis, perubahan terjadi
perlahan, spontan, progresif dalam degenerasi jaringan elastin, sehingga klinis
tampak keriput lebih halus, kulit kendur,
dan terdapat tumor jinak kulit. Pada
proses ekstrinsik tampak keriput lebih kasar,
pigmentasi tidak merata, kulit kering, elastosis,
atrofi, telangiektasi, aktinik purpura, dan kulit
kendur. Hal ini terjadi karena pada proses
ekstinsik terjadi akselerasi enzimatik melalui
MMPs dan proteinase lainya. Meskipun
pada kedua proses penuaan tersebut
terjadi peningkatan aktivitas MMPs melalui
mekanisme berbeda.7,8
Paparan UV akan menginduksi ekspresi
633
OPINI
proteksi anti-oksidan yang dihasilkan sel
punca jaringan lemak sampai saat ini masih
belum jelas.3
Sel punca jaringan lemak mempunyai
efek parakrin terhadap human dermal
fibroblast (HDFs), terbukti dari percepatan
penyembuhan luka oleh sel punca.
Penelitian menggunakan kultur fibroblas
membuktikan sel punca jaringan lemak
mempunyai potensi anti-oksidan setara
dengan 100 M asam askorbat; dalam
DAFTAR PUSTAKA
1.
Helfrich RY, Sachs LD, Voorchees JJ. Overview of skin aging and photoaging. Dermatology Nursing 2008; 20(3): 177-83.
2.
Herbein G, Varin A, Fulop T. NF-B, AP-1, zinc-deficiency and aging. Biogerontology 2006; 7: 409-19.
3.
Kim Serk W. The woundhealing and antioxidant effect of adipose-derived stem cells. Expert Opinion on Biological Therapy 2009; 7: 879-87.
4.
Masnec SI, Paduje S. Photoaging. J Coll Anthropology 2008; 32(Suppl 2): 177-80.
5.
Park SB, Jang AK. Adipose derived stem cell and their secretory factors as a promising therapy for skin aging. J Dermatol Surg. 2008; 34: 1323-6.
6.
Rittie L, Fisher JG. UV-light signal cascades and skin aging. Aging Res Rev. 2002; 1: 705-20.
7.
Synder YE, Loring FJ. A role for stem cell biology in the physiological and pathological aspect of aging. J Amer Geriatr Soc. 2005; 53: 287-91.
8.
Sardy M. Role of matrix metalloproteinases in skin aging. Connective Tissue Res. 2009; 50: 132-8.
9.
Yang JA, Chung HM. Potential application of adipose-derived stem cells and their secretory factor to skin: Discussion from both clinical and industrial viewpoint. Expert Opinion Biol
Therapy 2010; 10(4): 495-503.
10. Yaar M, Gilchrest BA. Photoageing: Mechanism, prevention and therapy. Br J Dermatol. 2007; 157: 874-87.
634