Latar Belakang
Daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) adalah daerah
kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang
dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Penentuan daerah tertinggal
menggunakan 6 (enam) kriteria dasar, yaitu perekonomian masyarakat,
sumberdaya manusia, infrastruktur, kemampuan keuangan lokal, aksesibilitas
dan karakteristik daerah.
Pembangunan di DPTK merupakan upaya terencana untuk mengubah
suatu wilayah yang dihuni oleh komunitas dengan berbagai permasalahan
sosial ekonomi dan keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju dengan
komunitas yang kualitas hidupnya sama atau tidak jauh tertinggal dibandingkan
dengan masyarakat Indonesia lainnya. Pembangunan dI DTPK tidak hanya
meliputi pembangunan aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial, budaya dan
keamanan. Di samping itu kesejahteraan kelompok masyarakat yang hidup di
daerah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan yang besar dari
pemerintah. Permasalahan yang dihadapi daerah tertinggal antara lain kualitas
sumber daya manusia di daerah tertinggal relatif lebih rendah di bawah ratarata nasional akibat terbatasnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan
layanan kesehatan karena terbatasnya tenaga kesehatan dari berbagai jenis
yang belum memenuhi rasio minimal dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang harus dilayani (Strategi Nasional PDT,2004).
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 26 ayat (1)
mengatur kebijakan penempatan tenaga kesehatan dalam rangka pemerataan
pelayanan kesehatan. Selain itu, penempatan tenaga kesehatan di DTPK telah
diatur dalam Kepmenkes No. 1080/Menkes/SK/XI/2009 tentang pedoman
pelaksanaan penugasan khusus sumber daya manusia (SDM) Kesehatan di
puskesmas daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Tenaga kesehatan
dengan penugasan khusus ini mendapatkan insentif penugasan khusus yang
diatur dalam Kepmenkes No.1235/MenKes/SK/ XII/2007 tentang pemberian
insentif bagi SDM kesehatan yang melaksanakan penugasan khusus di daerah
tertinggal, perbatasan dan kepulauan. Namun pada kenyataannya ada
TOR Sipenmaru Alokasi Khusus
Page 1
mandiri dan berkeadilan. Untuk mencapai visi tersebut ditempuh melalui misi
sebagai pertama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; kedua,
melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; ketiga,
menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan; keempat,
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Sedangkan tujuan
Kementerian Kesehatan sekaligus tujuan pembangunan kesehatan adalah
terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menegaskan bahwa salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional
adalah mengedepankan semangat demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural dan kemajemukan bangsa. Dalam rangka menjunjung tinggi salah
satu prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional dan dalam upaya mengatasi
permasalahan pemenuhan SDM kesehatan dalam jenis, jumlah, mutu dan
penyebaran di DTPK, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan
Semarang, sebagai perguruan tinggi negeri di bawah Kementerian Kesehatan
merasa berkewajiban ikut menyiapkan dan mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas di DTPK melalui kebijakan affirmatif dalam proses
penerimaan mahasiswa baru dengan penawaran pemberian kesempatan
pendidikan lanjut lulusan pendidikan menengah atas dari DTPK sebagai calon
Page 2
B. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 850/Menkes/SK/V/2000 tahun
C. Tujuan
Tujuan umum
Program ini merupakan kebijakan affirmatif, untuk memberikan kesempatan
dan peluang yang sama bagi putra daerah di DTPK untuk menjadi calon tenaga
kesehatan dengan menempuh pendidikan tinggi kesehatan di Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang.
Tujuan khusus :
1. Membantu pemerintah Kabupaten/Kota DTPK dalam memenuhi tenaga
kesehatan
2. Memperkuat retensi tenaga kesehatan di DTPK dalam rangka mendukung
pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota.
3. Menjalin kerjasama antara Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang dengan pemerintah Kabupaten/Kota DTPK dalam pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi dan pengembangan potensi putra daerah
sebagai tenaga kesehatan.
Page 3
Kemenkes
Semarang,
mempunyai
(delapan)
Jurusan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Program Studi
18
19
20
21
22
23
24
17
Akreditasi
BAN-PT
B
C
B
B
C
C
Dalam proses
B
B
B
Dalam proses
B
B
B
B
Lama Studi
(tahun)
4
3
4
Gelar Lulusan
B
B
B
4
3
Page 4
No.
Uraian
3
4
5
6
7
8
*)
D III Gizi
D III
Kesling
10,500,000
D III
Keperawat
an Gigi
9,000,000
9,000,000
7,200,000
10,800,000
11,100,000
400,000
400,000
400,000
400,000
400,000
400,000
400,000
6,500,000
7,000,000
7,000,000
4,500,000
4,500,000
4,500,000
6,500,000
6,000,000
120,000
120,000
120,000
120,000
120,000
120,000
120,000
120,000
180,000
180,000
180,000
180,000
180,000
180,000
180,000
180,000
300,000
300,000
300,000
300,000
300,000
300,000
300,000
300,000
20,000
20,000
20,000
20,000
20,000
20,000
20,000
20,000
3,600,000
4,100,000
4,350,000
3,475,000
4,985,000
3,525,000
4,520,000
4,350,000
24,020,000
26,520,000
22,870,000
17,995,000
19,505,000
16,245,000
22,840,000
22,470,000
D III
Keperawatan
D III
Kebidanan
D III TRR
12,900,000
14,400,000
400,000
biaya tersebut di atas, di luar biaya seragam dan dana kemahasiswaan yang besarannya ditentukan kemudian
Page 5
D III RMIK
D III Analis
Biaya Pendidikan Program Diploma IV (Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 180/PMK.05/2011) *)
No.
Uraian
3
4
5
6
7
*)
D IV Gizi
D IIV
Kesling
D IV Analis
20,400,000
D IV
Keperawatan
Gigi
20,400,000
20,400,000
20,400,000
20,400,000
450,000
450,000
450,000
450,000
450,000
450,000
6,500,000
7,000.000
7,000,000
4,500,000
4,500,000
4,500,000
6,500,000
160,000
160,000
160,000
160,000
160,000
160,000
160,000
240,000
240,000
240,000
240,000
240,000
240,000
240,000
400,000
400,000
400,000
400,000
400,000
400,000
400,000
20,000
20,000
20,000
20,000
20,000
20,000
20,000
28,170,000
33,710,000
28,670,000
26,170,000
26,170,000
26,170,000
26,170,000
D IV
Keperawatan
D IV
Kebidanan
D IV TRR
20,400,000
25,440,000
450,000
biaya tersebut di atas, di luar biaya seragam dan dana kemahasiswaan yang besarannya ditentukan kemudian
Page 6
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Page 7
dilihat
dan
diunduh
pada
laman
http://www.sipenmaru.poltekkes-smg.ac.id
2.
Mulai
Selesa
i
BANK
Bank menerima pembayaran
berdasarkan Nomor
Pembayaran dari peserta
Bank memberikan Nomor
Aktifasi/PIN kepada peserta
Nomor Aktifasi/PIN ini
digunakan peserta untuk
melakukan aktifasi pendaftaran
di laman Poltekkes
Page 8
NO
KEGIATAN
Pendaftaran online
6
7
8
Feb
Agt
10
11
12
H. Penutup
Demikian Term of Reference (TOR) pelaksanaan Program Alokasi Khusus
Mahasiswa Putra Daerah asal Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK) ini disusun sebagai kerangka kerja dan batasan-batasan dalam
pelaksanaan program tersebut. Sebagai bentuk kelengkapan administrasi,
disamping TOR ini harus disusun pula MoU antara Poltekkes Kemenkes
Semarang dengan Pemerintah Kabupaten/Kota sebelum dimulainya Tahun
Akademik yang baru.
Page 9
Sept