NIM
11010112140756
JAWABAN
1. Hubungan negara dengan tanah pada masa kolonial adalah domein verklaring
(pernyataan kepemilikan). Negara sebagaipemilik tanah, semua tanah yang ada di Hindia
Belanda adalah mutlak milik negara, masyarakat tidak punya hak milik atas tanah.
Sedangkan hubungan negara dengan tanah pada masa Indonesia merdeka, tidak lagi
menerapkan domein verklaring,yaitu negara sebagai kekuatan seluruh rakyat Indonesia
hanya menguasai tanah. Ada hubungan penguasa dalam artian mengatur, masyarakat bisa
memiliki tanah dengan mengajukan hak milik atas tanah.
2. Keseluruhan peraturan yg merupakan pelaksanaan dari politik Agraria Pemerintah dalam
kedudukannya sebagai badan penguasa. Hukum agraria administratif adalah bagian dari
Hukum Administrasi Negara sebagai landasan hukum kpd penguasa dlm melaksanakan
politik pertanahan/agraria.
3. Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam pasal 2 ditentukan
adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat
diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum.
4. Hukum Agraria secara luas: sekelompok bidang hukum yang masing-masing mengatur
hak-hak penguasaan atas sumber-sumber daya alam tertentu meliputi: hukum
tanah,hukum air, hukum pertambangan , hukum kehutanan, hukum perikanan, hukum
penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa, sedangkan.
Hukum Agraria secara sempit : bidang hukum yang mengatur mengenai hak-hak
penguasaan atas tanah.
5. Menurut Budi Harsono, Hukum agrarian merupakan satu kelompok berbagai bidang
hukum, yang masing-masing mengatur hak-hak penguasaan atau sumber-sumber daya
alam tertentu yang termasuk pengertian agrarian. Misalnya Hukum Tanah, Hukum Air,
Hukum Pertambangan, Hukum Perikanan, Hukum Atas Penguasaan Atas Tenaga dan
Unsur-unsur dalam Ruang Angkasa.
6. Konversi adalah perubahan atau penggantian atas suatu hak lama menjadi hak yang
barus sedangkan Hak Konversi adalah suatu kewenangan mutlak yang dimiliki oleh
seseorang/badan hukum untuk melakukan perubahan atau pergaantian atas suatu hal.
7. Karena dalam tafsiran Pemerintah Hindia Belanda tanah-tanah yang dipunyai rakyat
dengan hak milik adat dan tanah-tanah ulayat masyarakat hukum adat adalah tanah
domein negara. Sehingga azas domein sebagai dasar hukum untuk Pemerintah Hindia
Belanda memberikan hak atas tanah kepada pihak lain selaku pemilik tanah.
8. 3 tafsiran menurut VV :
a. Tanah Domein Negara adalah tanah yg bukan Hak Eigendom yg diatur dalam
KUH Perdata.
b. Tanah Domein Negara adalah tanah yg bukan tanah Hak Eigendom, Hak
Agrarische Eigendom dan bukan tanah milik rakyat yg telah bebas dari
lingkungan hak ulayat.
c. Tanah Domein Negara tanah yg bukan tanah hak eigendom, hak agrarische
eigendom dan bukan pula tanah milik rakyat, baik yg sudah maupun yg belum
bebas dari lingkungan hak ulayat.
9. Keuntungan domein verklaring bagi Pemerintah Hindia Belanda :
a. Pada saat pemberian hak Erfpacht kepada para pengusaha, dimana untuk
melakukan
pemberian
menyatakan
tanah-tanah
yang
a. Hak Bangsa Indonesia (Ps. 1 UUPA) adalah Hak Atas Tanah yang tertinggi
memiliki aspek perdata dan publik, Hak Bangsa artinya seluruh wilayah RI yang
meliputi bumu, air dan ruang angkasa merupakan karunia Tuhan YME dan
merupakan kekayaan dan memiliki hubungan abadi dengan Bangsa Indonesia.
b. Hak menguasai dari Negara(P. 2 UUPA) sebagaimana diatur dalam PS. 33 (3)
UUD45, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya termasuk
ruang angkasa dikuasai oleh Negara. Negara memiliki wewenang untuk mengatur
dan menentukan peruntukan serta hubungan-hubungan hukum antar orang/
bangsa dengan bumi, air, dan ruang angkasa.
c. Hak Ulayat masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih ada
(Ps. 3 UUPA).
d. Hak-hak Individu/ Perorangan yang terdiri dari :
a) Hak Atas Tanah, meliputi :
Hak atas tanah primer, yaitu hak atas tanah yang diberikan oleh negara.
Seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak milik, serta hak pakai
a.
dihapuskannya asas domein dan diakuinya hak ulayat, yang harus ditundukkan
e.
pemiliknya;
Perlu diadakan pendaftaran tanah dan perencanaan penggunaan tanah.
16. Untuk menjamin kepastian hukum agraria perlu adanya hukum agraria nasional, yang
h.
berdasarkan atas hukum adat tentang tanah, yang sederhana dan menjamin kepastian
hukum bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan tidak mengabaikan unsur-unsur yang
bersandar pada hukum agama/hukum adat.
17. Hukum agraria yang berlaku terhadap bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional dan negara, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan
lainnya dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama/hukum
adat.
18. Sumber daya alam tanah, air, serta ruang angkasa merupakan karunia Tuhan YME yang
dianugrahkan kepada masyarakat Hukum Adat, berdasarkan kenentuan Pasal 1 ayat 2
UUPA.
19. Syarat :
a. Sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.
b. Berdasarkan atas persatuan bangsa.
c. Sesuai dengan sosialisme Indonesia.
d. Tidak bertentangan dengan peraturan yang tercantum dalam UUPA dan peraturan
lainnya
20. Asas pemisah horizontal maksudnya yaitu memisahkan kepemilikan tanah dan bangunan
dan atau tanaman diatasnya, antara tanah disatu pihak dengan bangunan di lain pihak
dipisahkan secara mendatar, seseorang yang memiliki tanah belum tentu memiliki
bangunan dan/atau tanaman di atasnya.