PENDAHULUAN
penangkapan dengan ciri-ciri (c) ada perubahan bentuk dan ukuran dari jaring aslinya,
terutama pemendekan ukuran sayap (b) teknik pemotongan bagian jaring masih
menggunakan potongan lurus (all point dan all mesh), (c) kebanyakan belum
menambah bagian medan jaring (square) masih tetap seperti kondisi aslinya (d) ada
penambahan kelengkapan jaring berfungsi alat pembuka mulut jaring baik berupa
palang/gawang (beam) maupun papan rentang (otter board) dan kondisi aslinya. Okda
perubahan metode pengoperasian dari cara ditarik dari atas perahu atau pantai menjadi
cara dengan diseret/dihela oleh sebuah kapal (Nedelec and Prado, 1990).
1.2. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana sejarah alat tangkap trawl atau pukat hela?
b.
Bagaimana Klasifikasi alat tangkap trawl atau pukat hela?
c.
Apa saja yang digunakan dalam alat tangkap trawl atau pukat hela?
d. Apa saja hasil tangkapan alat tangkap trawl atau pukat hela?
1.3. Tujuan Penulisan
a.
Mengetahui sejarah alat tangkap trawl atau pukat hela;
b.
Mengetahui klasifikasi alat tangkap trawl atau pukat hela;
c.
Mengetahui bahan-bahan pada alat tangkap trawl atau pukat hela;
d.
Mengetahui hasil tangkapan dari alat tangkap trawl atau pukat hela.
BAB 2.
PEMBAHASAN
Komponen lainnya adalah otter board, tali guci (otter pendant), hand rope, dan warp
(selanjutnya trawl dasar ditulis trawl).
Adapun bentuk umum trawl dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
besi
Otter trawl
Otter trawl adalah alat tangkap trawl yang mempergunakan otter board atau
door (pintu) atau kite (layang-layang) untuk membuka mulut jaring kearah
samping
Bull trawl (paranzela)
Bull trawl yaitu trawl yang dioperasikan dengan menggunakan dua kapal untuk
size) yang relatif lebih besar dari alat tangkap pukat udang.
Pukat udang (shrimp net).
Pukat udang merupakan alat tangkap trawl modifikasi yang ditambahi dengan
alat pemisah ikan/API (Bycatch Excluder Divice (BED) pada bagian depan
kantong (cod end), di Amerika alat tersebut biasa dengan alat untuk meloloskan
penyu (Turtel Excluder Divisce).
resistance). Kekuatan putus simpul sangat dibutuhkan pada panel bawah terutama pada
bagian kantong, karena bagian inilah yang paling banyak menerima gesekan baik dari
dasar perairan maupun dari badan kapal. Ekstensibilitas tinggi dalam arti gabungan
antara sifat elongasi (elongation) tinggi dengan elastisitas (elasticity) tinggi dan
kekuatan putus yang besar akan menghasilkan kekuatan (toughness) yang besar.
Kemampuan menahan gesekan yang dibutuhkan pada kondisi dasar tersebut di atas.
Berikut ini adalah urutan bahan jaring yang memiliki elongasi tertinggi hingga terendah
untuk tingkat pintalan sedang (medium twist), yaitu Polyamide (PA) staple fiber
memiliki elongasi tertinggi, Polyvinyl alcohol (PVA) staple fiber, PA continuous
filament, Polyethylene (PE) mono filament, Polypropylene (PP) continuous filament,
PP split (film) fiber, Polyester (PES) continuous filament memiliki elongasi terendah.
Kawasan Eropa banyak menggunakan polyamide continuous filament (braided system)
dan Asia menggunakan polyethylene mono filament (twisted system), walaupun tidak
ideal tapi harganya murah dan banyak diproduksi.
Bahan ris atas dan ris bawah umumnya adalah kompon (compound rope).
Kompon merupakan modifikasi dari tali baja (Steel wire) dimana masing-masing strand
dibalut dengan serat polyvinyl alcohol (PVA) atau polyester (PES), bagian tengahnya
(core) diisi dengan tali katun (cotton rope) yang telah dicelup dengan bahan pelumas
(grease) dan rope itu sendiri dililit (seizing) dengan benang PVA. Pelampung yang
terpasang pada ris atas berbentuk bola (kosong di tengah) terbuat dari bahan plastik
(PL), berkuping satu atau dua. Pemberat umumnya terdiri dari rantai besi yang
dipasangkan pada ris bawah, bola besi (bobbin), dan potongan ban bekas berbentuk
bulat (rubber slices). Bahan warp terbuat dari tali baja (steel cable).
a. Warp
Tali yang menghubungkan kapal dengan trawl disebut warp. Karakteristik penting
gerakan trawl di dalam air dipengaruhi oleh kedalaman trawl, jarak antara trawl dan
kapal saat towing sepanjang haluan yang ditempuh, dan panjang warp. Bentuk warp
di dalam air yang bergerak pada kecepatan konstan ditentukan oleh kerja sistem gaya
yang mempengaruhinya.
b. Otter boad
Otter board dimaksudkan untuk membuka mulut trawl ke arah horisontal (bukaan
samping) dengan memanfaatkan resistan hidrolik (hydraulic resistance) terhadap
aliran air. Fungsi otter board mirip dengan layang-layang di udara yang
menghasilkan dua komponen gaya yaitu gaya angkat (lift) dan hambatan (drag).
Demikian juga otter board menghasilkan dua komponen gaya, yaitu sheer dan drag.
Sheer (mirip pada layang-layang, lift) akan mendorong otter board ke arah luar garis
lunas (centerline) sebaliknya drag (drag force) akan meningkatkan total resistant
trawl. Otter board yang baik memiliki sheer yang besar dan drag yang kecil.
Bentuk-bentuk otter board terdiri dari rectangular flat, rectangular cambered, oval
cambered slotted, Vee, dan yang paling populer dan efisien digunakan adalah tipe
rectangular cambered yang memiliki perbandingan tinggi terhadap panjang (aspect
ratio) 2 : 1 dan drag sangat rendah yang memungkinkan diperoleh bukaan samping
optimum.
c. Kantong (Cod End)
Kantong merupakan bagaian dari jarring yang merupakan tempat terkumpulnya hasil
tangkapan. Pada ujung kantong diikat dengan tali untuk menjaga agar hasil
tangkapan tidak mudah lolos (terlepas).
d. Badan (Body)
Merupakan bagian terbesar dari jaring, terletak antara sayap dan kantong. Bagian ini
berfungsi untuk menghubungkan bagian sayap dan kantong untuk menampung jenis
ikan-ikan dasar dan udang sebelum masuk ke dalam kantong. Badan tediri atas
bagian-bagian kecil yang ukuran mata jaringnya berbeda-beda.
e. Sayap (Wing)
Sayap atau kaki adalah bagian jaring yang merupakan sambungan atau perpanjangan
badan sampai tali salambar. Fungsi sayap adalah untuk menghadang dan
mengarahkan ikan supaya masuk ke dalam kantong.
f. Mulut (Mouth)
Trawl memiliki bibir atas dan bibir bawah yang berkedudukan sama. Pada mulut
jaring terdapat:
Pelampung (float): tujuan umum penggunan pelampung adalah untuk
memberikan daya apung pada alat tangkap cantrang yang dipasang pada
bagian tali ris atas (bibir atas jaring) sehingga mulut jaring dapat terbuka.
Pemberat (Sinker): dipasang pada tali ris bagian bawah dengan tujuan agar
bagian-bagian yang dipasangi pemberat ini cepat tenggelam dan tetap berada
pada posisinya (dasar perairan) walaupun mendapat pengaruh dari arus.
7
Tali Ris Atas (Head Rope) : berfungsi sebagai tempat mengikatkan bagian
sayap jaring, badan jaring (bagian bibir atas) dan pelampung.
Tali Ris Bawah (Ground Rope) : berfungsi sebagai tempat mengikatkan
bagian sayap jaring, bagian badan jaring (bagian bibir bawah) jaring dan
pemberat.
2.4. Pengoperasian Trawl
Sebelum kapal menuju daerah penangkapan pada umumnya melakukan persiapan
terhadap segala perlengkapan untuk operasi penangkapan yang meliputi persiapan alat
tangkap dan suku cadangnya, bahan bakar, perbekalan, termasuk obat-obatan dan
kelengkapan surat-surat kapal.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan daerah penangkapan
sebagai berikut:
1. Keadaan daerah penangkapan yang dilihat berdasarkan pada keadaan musim saat itu;
2. Hasil laporan penangkapan dari kapal lain yang sedang beroperasi;
3. keadaan penangkapan pada tahun sebelumnya.
Persiapan sebelum menuju daerah penagkapan dilakukan seperti melumasi
peralatan-peralatan yang perlu agar dalam pengoperasian tidak menimbulkan bahaya.
Peralatan-peralatan tersebut seperti roda gigi, winch trawl, katrol, block.
Adapun persiapanpersiapan yang dilakukan sebelum tiba di daerah penangkapan
sebagai berikut:
1. Membuka boom masing-masing kekanan dan kekiri, kemudian dikaitkan sehingga
boom pada posisinya;
2. Melewatkan warp pada block yang berada diujung boom yang telah dihubungkan
dengan winch trawl;
3. Menyiapkan kedua otter board pada kedua sisi kapal;
4. Membuka boom masing-masing;
5. Menurunkan jaring atau alat tangkap dari tempatnya dan menghubungkannya dengan
otter board masing-masing;
6. Menghubungkan dua pasang otter board dengan warp;
7. Memasang stopper hook pada posisinya di sisi kiri dan di sisi kanan kapal;
8. Memasang try net pada posisinya.
Pada diktat ini yang dibahas adalah teknik penangkapan ikan dengan stren trawl,
double rig trawl dan bull trawl (paranzela).
a) Operasi Penangkapan Ikan dengan Stren Trawl
8
dapat
terhindar
dari
penangkapan.
Selanjutnya
otter
board
di
lepas
dan
dipasang
pada
pengantungnya.
Joining wire dihibob sampai dengan net pendant tergulung
pada drum.
Pengikat drum dikencangkan dan dilepas dari perputaran trawl
winch.
Dengan mengunakan tali salang (mako) badan jaring diikat
dan ditarik menggunakan sling, sampai dengan kantong naik
keatas dek.
Kantong dibuka tali pengikatnya pada bagian ujung belakang,
kemudian pada bagian depan kantong diikat dan ditarik ke atas
sehingga ikan hasil tangkapan yang ada dikantong tertumpah
ke atas dek.
Setelah ikan tertumpah di atas dek ujung kantong diikat
kembali sehingga siap untuk disetting.
Ikan hasil tangkapan ditangani.
b) Operasi penangkapan dengan double rig trawl
Penurunan Jaring (Setting)
Pada dasarnya penurunan alat tangkap sama yaitu agar alat tangkap
terbuka dengan sempurna sehingga hasilnya optimum. Sebelum
diturunkan jaring beserta otter board telah berada diujung out rriger
(boom) siap untuk diturunkan, sementara kantong jaring masih berada
di atas kapal. Adapun urut-urutan penurunan jaring pada operasi
penangkapan dengan double rig trawl sebagai berikut:
ABK menempati posisi masing-masing setelah mendapat
perintah setting dimulai dari perwira atau nakhoda.
Kapal melaju dengan kecepatan antara 45 knot-an.
Setelah diperintahkan lego jaring, maka ABK yang bertugas
menurunkan
kantong
melempar
kantong
tersebut,
ini
pengikatnya
dan
kecepatan
kapal
ikan-ikan
dan
biota-biota
laut
lainnya.
kembali.
Pengangkatan Jaring (Hauling)
Hauling dilakukan setelah waktu towing berakhir. Dalam hal ini
nahkoda atau perwira jaga memberikan aba-aba stand by, pertama-
12
di dasar laut dan danau (zona demersal). Lingkungan mereka pada umumnya berupa
lumpur, pasir, dan bebatuan, jarang sekali terdapat terumbu karang. Sehingga
berdasarkan definisi ini, ikan demersal dapat ditemukan dari lingkungan pantai hingga
zona laut dalam (abyssal zone), dan terbanyak ditemukan di lingkungan dekat
punggung laut. Termasuk juga jenis-jenis udang (shrimp trawl, double ring shrimp
trawl) dan juga jenis-jenis kerang. Dikatakan untuk perairan laut jawa, komposisi catch
antara lain terdiri dari jenis ikan patek, kuniran, ikan pe, manyung, utik, ngangas,
bawal, tigawaja, gulamah, kerong-kerong, patik, sumbal, layur, remang, kembung,
cumi,kepiting, rajungan, cucut dan lain sebagainya.
Catch yang dominan untuk sesuatu fish ground akan mempengaruhi skala usaha,
yang kelanjutannya akan juga menetukan besar kapal dan gear yang akan dioperasikan.
14
BAB 3.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Trawl merupakan jaring yang berbentuk kerucut yang dioperasikan dengan
menghela (towing) di dasar perairan dengan menggunakan kapal. Untuk membuka
mulut jaring kearah samping atau secara vertikal digunakan otterboard dan untuk
membuka kearah atas dipasang pelampung pada tali ris atas dan pemberat pada tali ris
bawah.
Trawl dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara yaitu berdasarkan:
-
board, Kantong (Cod End), Badan (Body, Sayap (Wing), Mulut (Mouth ).
Pada umumnya dalam pengoperasian penangkapan ikan harus memperhatikan
saat penurunan jaring, penghelaan jaring dan pengangkatan jaring.
Sasaran tangkapan untuk alat trawl antara lain ikan-ikan dasar atau ikan yang
pada umumnya hidup di lumpur, pasir, bebatuan seperti patek, pe, layur dan lain
sebagainya begitupun dengan jenis udang-udang.
3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah informasi mengenai alat tangkap trawl atau
pukat hela kepada para pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://fiqrin.wordpress.com/artikel-tentang-ikan/alat-tangkap-trawl/
Nedelec, C. and J. Prado. 1990. Definition and Clasification of Fishing Gears
Categories. FAO FISEHRIES TECHNICAL PAPER 222 Rev.1, FAO Fisheries
Industries
Division,
Rome.
92p.
JICA,
Abdul
Tokyo
Mufid,
TEKNIK
PENANGKAPAN
IKAN
DENGAN
TRAWLhttp://dokecentos.blogspot.co.id/2013/12/teknik-penangkapan-ikan-dengantrawl.html
http://dokumen.tips/documents/alat-tangkap-trawl.html
http://www.terangi.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=224%3Akajian-keramahan-lingkunganalat-tangkap-menurut-klasifikasi-statistik-internasional-standarfao&catid=59%3Aperikanan-ornamental&Itemid=54&lang=id
http://hendisantoso.blogspot.co.id/2010/10/macam-macam-alat-penangkapanikn.html
http://mukhtar-api.blogspot.co.id/2012/11/alat-tangkap-trawl-pukatharimau_21.html
https://id.scribd.com/doc/76190447/Alat-Tangkap-Ikan-Trawl-Dan-Lift-Net
16