Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENGAJARAN

TERAPI BERMAIN PADA ANAK

Judul

: Terapi Bermain Pada Anak

Hari/tanggal

: Senin/28 Oktober 2013

Tempat

: Lab Pediatrik STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.

Lama
Penyaji
Audiens

A.

: 20 menit
: Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
: Pasien anak usia 3-6 tahun.

Latar Belakang
Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh yang sangat penting. Jika alat ini
terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan
dapat menyebabkan kematian.
Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran
pernapasan manusia :

1. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium


tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding
alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil.
Akibatnya napas penderit terengah-engah
2. RDS Adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tanda-tanda
takipnue (>60 x/mnt), retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap atau memburuk pada
48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik. Tanda-tanda klinik sesuai dengan besarnya
bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan ada tidaknya shunting darah melalui PDA (Stark 1986).
RDS terjadi pada bayi prematur atau kurang bulan, karena kurangnya produksi surfaktan. Produksi
surfaktan ini dimulai sejak kehamilan minggu ke-22, makin muda usia kehamilan, makin besar pula
kemungkinan terjadi RDS. Ada 4 faktor penting penyebab defisiensi surfaktan pada RDS yaitu
prematur, asfiksia perinatal, maternal diabetes, seksio sesaria.. Surfaktan biasanya didapatkan pada
paru yang matur. Fungsi surfaktan untuk menjaga agar kantong alveoli tetap berkembang dan berisi
udara, sehingga pada bayi prematur dimana surfaktan masih belum berkembang menyebabkan daya

berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak nafas. Gejala tersebut biasanya muncul
segera setelah bayi lahir dan akan bertambah berat.
RDS merupakan penyebab utama kematian bayi prematur. Sindrom ini dapat terjadi karena ada
kelainan di dalam atau diluar paru, sehingga tindakan disesuaikan dengan penyebab sindrom ini.
Kelainan dalam paru yang menunjukan sindrom ini adalah pneumothoraks/pneumomediastinum,
penyakit membran hialin (PMH),
3. Bronkopneumonia adalah peradangan paru, biasanya dimulai di bronkioli terminalis.
Bronkopneumonia adalah nama yang diberikan untuk sebuah inflamasi paru-paru yang biasanya
dimulai di bronkiolus terminalis. Bronkiolus terminalis menjadi tersumbat dengan eksudat
mukopurulen membentuk bercak-bercak konsolidasi di lobulus yang bersebelahan. Penyakit ini
seringnya bersifat sekunder, mengikuti infeksi dari saluran nafas atas, demam pada infeksi spesifik
dan penyakit yang melemahkan sistem pertahanan tubuh. Pada bayi dan orang-orang yang lemah,
Pneumonia dapat muncul sebagai infeksi primer.
4. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang
menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat
peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchile sehingga mengakibatkan
penyimpatan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.
Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat
polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.

B.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti permainan ini, anak bisa terlatih motorik kasarnya.

C.

Tujuan Instruksional Khusus


A. Melatih kemampuan baru lewat permainan
B. Memberikan stimulus untuk pertumbuhan anak
C. Melatih anak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
D. Mengenalkan kegiatan sehari-hari yang baru.

D.

Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan kepada anak-anak .

D. Materi (terlampir)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Deskripsi permainan
Tujuan permainan
Ketrampilan yang dilakuakan
Jenis permainan
Alat bermain
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bermain

E. Media :
1. Laptop
2. LCD
4. Kazoos

F. Setting Tempat

Keterangan:
: Leader

: observer

: fasilitator

: co-leader

: anak

G. Kegiatan Bermain

No.

1.

2.

Tahap

Pembukaan

Pelaksanaan

Waktu

3 menit

30 menit

Kegiatan

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan proses bermain

Menanyakan apakah anak pernah bermain

Media

puzzle

meniup kazoos

3.

Penutup

2 menit

Menjelaskan aturan bermain.

Membagikan kazoos

Membimbing anak cara meniup kazoos

Evaluasi
Memberi reinforcement positif
Memberi salam penutup

H. Metode
Demonstrasi
I. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Alat : Kazoos
b. Pengaturan tempat: dilakukan diruang Laboratorium Pediatrik
2. Standar hasil
a. Anak mampu meniup kazoos dengan tepat
b. Anak mampu melatih kemampuan baru lewat permainan
c. Anak mampu memberikan stimulus
d. Anak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
e. Anak mampu mengenalkan kegiatan sehari-hari yang baru.

DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. (2001). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.
Markum. A. H, (2004), Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta
Suherman. (2000). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta : EGC

TINJAUAN TEORI
A. Deskripsi permainan

Terapi bermain yang akan dilakukan adalah Kazoos. Merupakan permain untuk anakanak penderita trakeostomi dengan menggunakan kazoos untuk ditiup karna dalam terapi ini
bertujuan untuk mengetahui ekspansi.
Kelompok umur

: 3 sampai 8 tahun

Pasien / staf rasio

: 5:1

Perkiraan panjang

: 30 menit

Terapi alasan untuk mempromosikan:

ekspansi paru
Pernapasan

pencegahan dan pembatasan anak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini harus memiliki
penggunaan kedua tangan anak-anak akan memerlukan bantuan menusuk tabung, periksa
gunting pencegahan.

Implementasi :
1. Setelah anak-anak melukis tabung, meninggalkan 1 - inci ruang di salah satu ujung
dicat
2. Ketika cat telah kering, leaderhe kegiatan harus menggunakan alat yang tajam untuk
menempatkan tiga lubang 2 inci terpisah secara vertikal di sepanjang tabung
3. Memotong lingkaran kertas lilin 1 inci lebih besar dari diameter tabung
4. Anak-anak telah cetakan kertas lilin untuk menutupi pembukaan akhir dicat tabung
dan kencangkan dengan karet gelang.
5. Telah anak-anak bernyanyi, bersiul, atau hum ke ujung terbuka kazoo
Variasi : komersial, gasing diproduksi juga dapat digunakan

B. Tujuan permainan
Permainan yang dilakukan bertujuan untuk :
1. Melatih reflek

2. Melatih kerjasama mata , mulut , dan tangan


3. Ketrampilan dengan gerakan berulang-ulang
C. Ketrampilan yang dilakukan
1. Membantu proses penyembuhan pada anak
2. Melatih koordinasi tangan , mulut dan mata
3. Pengendalian emosi, yaitu anak tidak marah dan menangis saat bermain
4. Kemampuan motorik halus

D. Jenis permainan
Kegiatan bermain yang akan dilakukan adalah Kazoos

E. Alat bermain
Alat bermain yang mendukung terapi bermain ini adalah :

Cat
Sikat
Gelang karet
Kertas lilin
Gunting atau benda tajam lainnya

F. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bermain :


1. Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan ekstra energi
2. Waktu
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain

3. Alat permainan
Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf
perkembangannya
4. Ruangan untuk bermain
Ruangan tidak terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus untuk bermain. Anak bisa
bermain di ruang tamu, halaman bahkan di ruang tidurnya

5. Pengetahuan cara bermain


6. Teman bermain

Saat ini banyak anak yang keluar dari rumah sakit dengan trakeostomi dan dirawat di
rumah . Dalam kegiatan untuk anak dengan trakeostomi perencanaan , berikut ini harus
dipertimbangkan :
1. Memantau permainan anak sehingga jari , makanan , atau mainan tidak dimasukkan ke
dalam tabung trakeostomi . Memfokuskan menuntut tabung agar tidak keluar selama
kegiatan.

2. Jangan gunakan mainan boneka atau hewan peliharaan berambut halus, karena rambut dan
serat dapat menghambat trakea.
3. Mengawasi anak dalam setiap kegiatan bermain air.
4. Jangan gunakan kegiatan yang melibatkan bubuk atau semprotan aerosol .
5. Apakah mesin penyedot portabel dan kateter yang tersedia dalam rekreasi adalah dalam
kasus tabung trakeostomi menjadi terhambat . Jika tidak ada anggota staf klinis yang
tersedia , individu yang menyediakan aktivitas pengalihan harus diinstruksikan pada
manajemen yang tepat dari anak dengan trakeostomi .
Sebagian besar kegiatan dalam bab ini memerlukan biaya ringan sampai moderat energi.
Anak-anak dengan kondisi gangguan jantung atau pernapasan harus dipantau untuk tandatanda sulit bernapas atau sesak napas dengan pengerahan tenaga . Jika perubahan pernapasan
anak , ia tampaknya ' kehabisan napas ' , atau tingkat aktivitas nya menurun , aktivitas harus
dihentikan . Anak harus dibantu untuk posisi istirahat dan dievaluasi oleh dokter .
TUJUAN KEGIATAN DAN INFORMASI
Karena kegiatan dalam buku ini melibatkan penggunaan balon , maka memerlukan
kehati-hatian. Balon tidak boleh digunakan untuk anak di bawah 3 tahun atau dengan anak
yang tidak bisa mengikuti perkembangan arah karena risiko aspirasi . Kegiatan yang
melibatkan inflasi balon berulang memerlukan pernafasan dalam dan penggunaan otot
pernafasan . Pastikan untuk menggunakan balon yang lentur .
Kegiatan dalam bab ini dapat dikelompokkan .

Anda mungkin juga menyukai