Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hasil laut yang sangat
beragam dan potensial. Salah satu hasil perikanan yang potensial di Indonesia
adalah udang. Udang termasuk komoditas utama yang banyak dicari oleh negaranegara luar. Udang dari hasil laut Indonesia banyak diekspor ke negara-negara
besar seperti China dan Jepang. Menurut KKP (2012), pada tahun 2012, udang
merupakan komoditas ekspor terbesar ke negara China (50%), Amerika Serikat
(46%), Jepang (28%), dan Uni Eropa (19%).
Pasar ekspor udang Indonesia meliputi Jepang, Amerika Serikat, dan
negara-negara Uni Eropa. Selama ini negara tujuan utama ekspor udang Indonesia
adalah Jepang sekitar 60 persen dari total ekspor. Pada tahun 1998 Jepang
mengimpor udang 238.900 ton, dan Indonesia sebagai pemasok utama dengan
pangsa pasar 22,48 persen. Berdasarkan data, volum dan nilai ekspor udang dari
tahun 2005 sampai tahun 2011 mengalami penurunan hampir di setiap tahunnya,
baik itu di Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa (Yasin, 2013),
Udang termasuk kedalam komoditas perikanan penting, selain karena
banyaknya permintaan dan minat pasar akan udang tapi juga karena udang
mengandung protein yang cukup tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia, terutama kandungan protein essensial. Hal ini diperkuat oleh pendapat
Sulistyono (2005), udang termasuk salah satu jenis hasil perikanan yang cukup
penting dalam menunjang penerimaan devisa negara melalui ekspor komoditi
non migas. Kandungan protein pada udang relatif tinggi, sekitar 21% dan

rendah kolesterol. Selain itu udang juga mempunyai kandungan vitamin A


dan B1, serta zat kapur maupun fosfor.
Pembekuan

sama

dengan

pendinginan,

yang

dimaksudkan

untuk

mengawetkan sifat-sifat alami produk yang dibekukan. Pembekuan mengubah


hampir seluruh kandungan air pada produk yang dibekukan menjadi es. Keadaan
beku menyebabkan bakteri dan enzim terhambat kegiatannya, sehingga daya awet
peroduk yang dibekukan lebih besar dibandingkan dengan produk yang hanya
didinginkan (Murniyati dan Sunarman, 2000).
I.2. Permasalahan
Udang di Indonesia merupakan salah satu komoditas unggul di bidang
perikanan dan sumberdaya perikanan ekonomis penting. Udang menjadi salah
satu hasil perikanan yang banyak dicari dan diminati baik di dalam maupun luar
negeri, karena udang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Udang memiliki
kandungan kalsium dan protein yang tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi
tubuh manusia.
Permintaan pasar banyak menginginkan udang dalam kondisi segar,
terutama pasar luar negeri. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa udang
merupakan salah satu hasil perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu.
Sehingga diperlukan penanganan khusus agar udang sampai ke tangan konsumen,
terutama konsumen luar negeri, memiliki kualitas yang tetap baik. Salah satu
penanganan yang dapat menjaga kesegaran udang adalah dengan cara pembekuan.
Pembekuan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengawetkan
udang, agar udang tetap dalam kondisi yang baik dan mempertahankan sifat-sifat
alami udang. Konsumen luar negeri pun menginginkan udang masih memiliki
kualitas yang tetap baik. Oleh karena itu dilakukan-lah proses pembekuan udang.

Produk pembekuan udang memiliki beberapa macam, diantaranya adalah


udang tanpa kepala (headless), udang dengan kepala (head on), udang kupas
(peeled), udang kupas dengan ekor (peeled tail on) dan lainnya. Biasanya produk
peeled diproduksi untuk memenuhi pesanan luar negeri.
Untuk lebih mengetahui studi langsung mengenai prosedur dan teknik
pengolahannya sehingga perlu dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan khususnya
tentang proses pembekuan udang vannamei (L. vannamei) peeled tail on stretch
dengan metode individual quick freezing di PT Indokom Samudra Persada,
Lampung.

I.3. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk
mengetahui teknik dan proses pembekuan udang vannamei (L. vannamei) bentuk
peeled tail on stretch yang diterapkan di PT Indokom Samudra Persada, Bandar
Lampung, Lampung.

I.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan PKL ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendapatkan pengalaman yang sangat berharga tentang usaha unit
pembekuan udang;
2. Memperluas

pengetahuan

tentang

pembekuan

udang

vannamei

(L. vannamei) baik untuk diri sendiri dan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, baik mahasiswa, peneliti maupun masyarakat umum.

I.5. Waktu dan Tempat


Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari
20 Februari 2015 di PT Indokom Samudra Persada, Lampung.

Anda mungkin juga menyukai