Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Balans roda / ban ini membahas tentang beberapa hal penting
yang perlu diketahui agar dapat mengatasi gangguan ban akibat
roda yang tidak balans. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam
modul ini meliput:

(a) mengidentifikasi gangguan pada roda/

ban, (b) memahami pengertian balans static dan balans dinamik, dan
(c) membalans roda pada mesin balans.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang identifikasi gangguan pada roda. Kegiatan
belajar 2 membahas tentang pengertian balans static dan balans
dinamik, dan kegiatan belajar 3 membahas tentang membalans roda
pada mesin balans. Setelah mempelajari modul ini peserta diklat
diharapkan dapat memahami cara membalans roda / ban.

B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Program Keahlian
Teknik Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul
prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi
maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR40-016B antara lain adalah OPKR-10-017B dan OPKR-10-019B.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Petunjuk Bagi Peserta diklat
Untuk

memperoleh

hasil

belajar

secara

maksimal,

dalam

menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu


dilaksanakan antara lain :

Modul/Balans roda/ ban

a.

Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi


yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada
materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada
guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.

b.

Kerjakan

setiap

tugas

formatif

(soal

latihan)

untuk

mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki


terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan
belajar.
c.

Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik,


perhatikanlah hal-hal berikut ini :
1).

Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang


berlaku.

2).

Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum)


dengan baik.

3).

Sebelum

melaksanakan

praktikum,

identifikasi

(tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan


cermat.
4).

Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.

5).

Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum


jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih
dahulu.

6).

Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat


semula

d.

Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi


lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah
kepada

guru

atau

instruktur

yang

mengampu

kegiatan

pembelajaran yang bersangkutan.

Modul/Balans roda/ ban

2. Petunjuk Bagi Guru


Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan
untuk :
a.

Membantu peserta diklat dalam merencanakan


proses belajar

b.

Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas


pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar

c.

Membantu peserta diklat dalam memahami


konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat
mengenai proses belajar peserta diklat

d.

Membantu peserta diklat untuk menentukan dan


mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk
belajar.

e.

Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok


jika diperlukan

f.

Merencanakan seorang ahli / pendamping guru


dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan

D.TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar
dalam modul ini peserta diklat diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi gangguan roda dengan baik.
2. Memahami pengertian balans static dan balans dinamik dengan
baik.
3. Mampu membalans roda pada mesin balans dengan baik.

Modul/Balans roda/ ban

E. KOMPETENSI
Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.
KOMPETENSI
KODE
DURASI PEMELAJARAN

: Balans roda / ban


: OPKR-40-016B
: 20 Jam @ 45 menit

LEVEL KOMPETENSI KUNCI


KONDISI KERJA

1.
2.

3.

4.
5.

Balans roda/ ban

A
B
C
D
E
F
G
1
1
1
1
1
Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan
pemeliharaan/servis dan perbaikan di bidang perbengkelan
Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :
Spesialisasi pabrik kendaraan
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
Kebutuhan pelanggan
Kode area tempat kerja
Spesifikasi produk/komponen pabrik
Pelaksanan K3 harus memenuhi :
Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Penghargaan di bidang industri
Sumber-sumber dapat termasuk :
Peralatan tangan/hand tools, balans roda/ban
Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus
termasuk:
Penilaian, visual, balans statik, dinamik dan kombinasi

LEVEL KOMPETENSI KUNCI


Sub
Kompeten
si
1.

Membala
ns
roda/ban.

A
1

B
1

Kriteria Unjuk Kerja


1.Roda dibalans tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya
2.Informasi yang benar diakses dari
spesifikasi pabrik dan dipahami
3.Balans dilaksanakan sesuai panduan
industri yang telah ditetapkan.
4.Seluruh kegiatan membalans roda/ban
dilakukan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedure), Undang-undang K 3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundangan dan
prosedur/kebijakan perusahaan.
5.Identifikasi balans statis dan dinamis

Modul/Balans roda/ ban

C
Lingkup
Belajar
1. Prosedur
pengoper
asian
pembalan
s roda.
2.
Spesifikasi
roda

D
1

E
-

F
1

G
1

Materi Pokok Pembelajaran


Ketrampila
Sikap
Pengetahuan
n
1.

2.

Menerap
kan
prosedu
r kerja
sesuai
dengan
SOP.
Menerap
kan
keselam
atan
kerja.

1.

Informas
i teknik yang
sesuai
2.
Persyara
tan
keamanan
perlengkapan
.
3.
Persyara
tan
keamanan
kendaraan.
4.
Kebijaka
n
perusahaan/p
abrik yang
sesuai.
5.
Prinsip
balans secara
dinamik
6.
Prosedur
balans secara
statik.
7.
Prosedur
kombinasi
balans secara
statik dan
dinamik.

1.

Mengidenti
fikasi
gangguan
pada roda
2. Membalans
roda pada
mesin
balans.
3.
Penggunaa
n
perlengkap
an balans.

F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul OPKR-40-016B, isilah dengan cek list () kemampuan yang telah dimiliki
peserta diklat dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :
Sub
Kompetensi
1. Membalans
roda / ban.

Pernyataan
Saya mampu mengidentifikasi gangguan
roda/ ban dengan baik.
2.
Saya dapat memahami pengertian balans
static dan balans dinamik dengan baik.
3.
Saya mampu membalans roda pada mesin
pembalans dengan baik.
1.

Jawaban
Ya
Tidak

Bila jawaban Ya,


kerjakan
Soal Tes Formatif 1
Soal Tes Formatif 2
Soal Tes Formatif 3

Apabila peserta diklat menjawab Tidak, pelajari modul ini.

Modul/Balans roda/ ban

BAB II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di
bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai
mempelajari setiap kegiatan belajar.

Tangga
l

Jenis Kegiatan

Waktu

Tempa
t
Belaja
r

Alasan
Perubaha
n

Para
f
Guru

1.

Mengidentifi
kasi ganguan
ban/ roda.
2.
Memahami
balans static
dan balans
dinamik
3.
Membalans
ban/ roda.

B.

KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1 : Mengidentifikasi gangguan pada
roda / ban yang diakbatkan oleh roda / ban tidak balans
a.

Tujuan Kegiatan Belajar


Pada akhir kegiatan belajar, Peserta diklat memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya ganguan pada roda /
ban
2. Menjelaskan jenis keausan ban yang tidak wajar
3. Menjelaskan terjadinya getaran pada ban / roda.
4. Menjelaskan analisa gangguan dan cara mengatasinya

Modul/Balans roda/ ban

b.

Uraian Materi
1. GANGGUAN PADA RODA / BAN
Mesin rnemutarkan axle shaft atau drive shaft, dan selanjutnya
memutar ban. Hal ini rnenunjukkan bahwa ban adalah bagian
dari pemindah tenaga. Ban juga mengubah arah gerak
kendaraan mengikuti putaran roda kemudi, dari sini dikatakan
juga bahwa ban merupakan bagian dari system kemudi.
Ditambah lagi karena ban juga menopang berat kendaraan dan
meredam getaran dari jalan, ban juga merupakan bagian dari
system suspensi. Oleh karena itu, pada saat melakukan
troubleshooting pada masalah ban, ketiga system tersebut
yaitu ban dan peiek, kemudi, dan suspensi harus juga
diperhatikan. Sama pentingnya, kesalahan perawatan ban juga
akan menyebabkan gangguan pada ban dan system lainnya
yang

terkait.

Oleh

karena

itu,

langkah

pertama

pada

troubleshooting ban adalah memeriksa apakah ban dipakai


dan dirawat dengan baik. Apabila ban/ roda tidak balans, maka
akan terjadi keolengan atau getaran pada kendaraan. Getaran
yang dipindahkan ke badan mobil, dalam kecepatan tertentu,
akan dapat merusak komponen-komponen kendaraan, antara
lain : pegas rusak/patah, peredam getaran rusak, bantalanbantalan roda rusak, kerusakan pada ball joint, dan kerusakan
pada lengan-lengan kemudi.

Jadi ban/ roda yang balans

dapat : menjamin keselamatan di jalan, menambah rasa aman


berkendaraan dan menambah umur kendaraan.

Modul/Balans roda/ ban

2.

KEAUSAN YANG TIDAK WAJAR


KEAUSAN SPOT [SPOT WEAR (CUPPING)]
Keausan
spot
membentuk
lekukan seperti mangkok pada
beberapa bagian tread roda dan
terjadi jika kendaraan berjalan
pada kecepatan tinggi. Keausan
semacam ini terjadi karena tread
roda
mengalami
slip
pada
interval yang teratur, seperti
diterangkan di bawah. Kalau
bearing roda, ball joint, tie rod
end, dan lain-lain mengalami
Gambar 1 Keausan
keausan yang berlebihan, atau
Spot
kalau spindle bengkok, ban akan
bergoyang pada titik tertentu di
saat berputar dengan
kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat
dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang
telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan
terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini
mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang
cukup besar melingkar pada ban.

Modul/Balans roda/ ban

PENTING !
Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau
tonjolan akan menyebabkan terjadinya keausan spot.
Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga
menyebabkan keausan spot.
Roda yang tidak balans berlebihan juga menyebabkan terjadinya
keausan spot.

Adapun analisa gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa


dilihat pada flow chart di bawah ini,
Periksa bantalan
roda
baik
Periksa ball joint &
tie rod end
baik
Periksa rem

Aus atau longgar

Aus

menyeret

Ganti atau setel

Ganti

Perbaiki atau ganti

baik
Periksa wheel
alignment

tidak tepat

Setel kelurusan roda

baik
Periksa spindle

bengkok

Ganti

baik
Periksa balans roda

tidak tepat

Lakukan balans
static dan dinamik

berlebihan

Perbaiki / ganti
pelek dan / atau ban

baik
Periksa run-out roda

3. GETARAN

Modul/Balans roda/ ban

10

Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, steering flutter, dan
steering shimmy.
a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)
Yang
dimaksud
dengan
goncangan disini adalah getaran
vertikal atau lateral yang terjadi
pada body kendaraan dan roda
kemudi, bersama-sama dengan
getaran tempat duduk. Penyebab
utama goncangan adalah roda
Gambar 2 Body bergoncang
yang tidak balans, run-out yang
berlebihan, dan rigiditas ban
yang tidak seragam. Jika masalah
tersebut
diperbaiki,
maka
goncangan biasanya akan hilang.
Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah
80 km/jam. Di atas kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa,
tetapi kemudian menurun pada kecepatan tertentu. Jika goncangan
terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam, penyebabnya biasanya runout roda yang berlebihan atau ban yang kurang seragam. Goncangan
pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda
yang tidak balans.
b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER
Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab
utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang
berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah
ini diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab
lainnya adalah steering linkage rusak, keausan suspensi yang
berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Shimmy
dibagi
menjadi
dua
tipe
yaitu : getaran yang
terjadi
pada
kecepatan
yang
relatif rendah (20-60
km/jam) dan getaran
(yang
disebut
"flutter") yang terjadi
pada
kecepatan

Modul/Balans roda/ ban

11

tertentu di alas 80
km/jam.
Gambar 3. Steering shimmy
Untuk menganalisa gangguan getaran ban diatas dapat dilihat pada
flow chart dibawah ini;
Bicarakan gejalanya dengan customer

Lakukan tes jalan untuk mendiagnosa


masalah
Tidak rata

Periksa keausan ban

ganti

baik
Terlalu tinggi atau terlalu rendah

Periksa tekanan ban

Setel tekanan angin ban

baik
Periksa steering linkage

Aus atau bergerak berlebihan/bergesekan

Perbaiki atau ganti

baik
aus

Periksa ball joint &


bantalan roda
baik

rusak

Periksa peredam kejut


baik
Periksa hub-to-wheel
centering
baik

ganti
ganti

off center berlebihan


Centerkan kembali

Periksa run-out ban


baik

run-out berlebihan
Periksa run-out pelek
run-out berlebihan
Periksa run-out hub
run-out berlebihan
Ganti hub
Ganti pelek

Perbaiki run-out ban

Periksa balance off-the car

Tidak balans

perbaiki

Periksa run-out ban


Tidak balas
Periksa balance on-the-car

Modul/Balans roda/ ban

perbaiki

12

Periksa wheel alignment

setel

Adapun rincian langkah


sebagai berikut :

analisa

trouble-shooting

dapat

diuraikan

1) Bicarakan gejalanya
Sebelum mengatasi segala bentuk getaran, dianjurkan agar
membicarakan dahulu sifat ganggungan dengan pengemudi
kendaraan. Tentukan pada tingkat kecepatan berapa getaran terjadi
dan dapatkan akibat dari gangguan tersebut, apakah terjadi pada
roda kemudi, apakah tempat duduk bergoncang, apakah kaca spion
bergetar, atau apakah masih terjadi meskipun mobil sudah diperbaiki
dan roda sudah dibalans ?
2) Lakukan test jalan untuk diagnosa.
Lakukan test jalan untuk memastikan keluhan customer kalau
memungkinkan. Jalur yang dipakai test jalan harus mempunyai
permukaan yang baik dimana kecepatan tertentu dapat
dipertahankan. Jalankan kendaraan beberapa kilometer untuk
memanaskan ban hingga tercapai temperatur kerja dan
menghilangkan "standing flats", dan kemudian catat gejala yang
disampaikan oleh pengemudi (misalnya kecepatan kritis, jenis
getaran, dan lain-lain). Pada saat getaran maksimum terjadi, biarkan
kendaraan pada kecepatan ini untuk melihat apakah getarannya
tetap. Kalau getarannya tidak nyata pada saat meluncur dengan
kecepatan kritis, kemungkinan penyebabnya adalah getaran mesin.
Bila getarannya berlangsung pada saat kendaraan sedang meluncur,
kemudian jalankan dijalan yang halus pada kecepatan kritis sambil
memegang roda kemudi dengan ringan dan arahkan ke kiri-kanan.
Kalau tidak ada getaran yang terasa pada steering wheel, tetapi
terasa pada body. Lantai atau tempat duduk, maka penyebabnya
mungkin ban belakang atau pemindah tenaga.
3) Memeriksa Hub-to-wheel centering
Thickness gauge
0,1 mm

Modul/Balans roda/ ban

1). Periksa hub-to-wheel centering


clearance. Periksalah clearance
disepanjang keliling hub. Nilainya
tidak
boleh
melebihi
batas
maksimum. Nilai maksimium : 0,1
mm (0,04 in).

13

Gambar 4. Memeriksa clearance hub


4) Perbaiki hub-to-wheel centering clearance
a). Rubahlah posisi peiek pada hub dan pasang kan kembali pada
posisi yang lerkecil perbedaan sekelilingnya.
b). Kalau tidak ada penurunan terhadap perbedaan sekeliling
walaupun posisi pemasangannya telah dirubah, periksa hub runout, dan pastikan apakah peiek baik atau tidak.
c). Periksa Run-out ban
d). Periksa Run-out pelek
e). Periksa Run-out hub
Nilai batas :
Radial run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang
Lateral run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang

Gambar 5. Mengukur run-out hub


f). Perbaiki Run-out ban
g). Periksa balance off-the-car
1). Cobalah untuk melakukan penyetelan static balance dan
dynamic balance ke 0 gram.
2). Gunakan balancing weight yang sesuai dengan pelek, dan
tempelkan dengan kuat agar tidak jatuh pada saat berjalan.
h). Perbaiki kembali Run-out Ban
1) Periksa run-out ban
Pasangkan ban pada mobil sesuai dengan tanda
pemasangannya
Ukur radial run-out ban dengan menggunakan dial gauge
2) Perbaiki run-out ban

Modul/Balans roda/ ban

14

Pasangkan mur hub untuk sementara (kencangkan dengan


tangan) dan tempatkan bagian yang mempunyai radial runout lebih besar di bagian bawah.
Turunkan kendaraan sampai ban sedikit menyentuh tanah,
dan kencangkan kembali mur hub secara merata dengan
menggunakan kunci mur hub. (Lakukan penyetelan yang
teliti pada hub dan wheel centering clearance).
Ukur vertical run-out pada ban sekali lagi, dan cocokan
hasilnya.
Largest run-out
i). Periksa balance on-the-car
1) Lakukan pemeriksaan sesuai
dengan
petunjuk
untuk
balancer.
2) Pemeriksaan balance off-thecar dan perbaikannya harus
sudah
dilakukan
sebelum
pemeriksaan balance on-thecar.
3) Pemeriksaan
dilakukan
dengan wheel cap, valve cap,
center ornament dan magnet
lock-nut terpasang.
Gambar 6 Memeriksa run-out ban
4) Untuk kendaraan dengan full-time four-wheel drive, ikuti repair
manual yang sesuai.
5) Pada saat memeriksa balance pada drive wheel, putarkan roda
dengan tenaga mesin, tambah kecepatan secara bertahap.

Gambar 7. Mengukur balance on-the-car

Modul/Balans roda/ ban

15

j) Periksa wheel alignment

Modul/Balans roda/ ban

16

c. Rangkuman:
GANGGUAN PADA RODA / BAN
1. KEAUSAN YANG TIDAK WAJAR : KEAUSAN SPOT [SPOT WEAR
(CUPPING)]
Keausan
spot
membentuk
lekukan seperti mangkok pada
beberapa bagian tread roda dan
terjadi jika kendaraan berjalan
pada kecepatan tinggi. Keausan
semacam ini terjadi karena tread
roda
mengalami
slip
pada
interval yang teratur, seperti
diterangkan di bawah. Kalau
bearing roda, ball joint, tie rod
end, dan lain-lain mengalami
keausan yang berlebihan, atau
Gambar 8. Keausan spot
kalau spindle bengkok, ban akan
bergoyang pada titik tertentu di
saat berputar dengan
kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan
menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah
bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman
pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan
spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.

PENTING !
Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran
atau tonjolan akan menyebabkan terjadinya keausan spot.
Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga
menyebabkan keausan spot.
Roda yang tidak balance berlebihan juga menyebabkan
terjadinya keausan spot.

Modul/Balans roda/ ban

17

Adapun analisa gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa


dilihat pada flow chart di bawah ini,
Periksa bantalan
roda
baik
Periksa ball joint &
tie rod end

Aus atau longgar

Aus

Ganti atau setel

Ganti

baik
Periksa rem

menyeret

Perbaiki atau ganti

tidak tepat

Setel kelurusan roda

bengkok

Ganti

tidak tepat

Lakukan balans
static dan dinamik

berlebihan

Perbaiki / ganti
pelek dan / atau ban

baik
Periksa wheel
alignment
baik
Periksa spindle

baik
Periksa balans roda

baik
Periksa run-out roda

Modul/Balans roda/ ban

18

2. GETARAN

Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, steering flutter, dan
steering shimmy.
BODY SHAKE (Body Bergoncang)

Yang
dimaksud
dengan
goncangan disini adalah getaran
vertikal atau lateral yang terjadi
pada body kendaraan dan roda
kemudi, bersama-sama dengan
getaran tempat duduk. Penyebab
utama goncangan adalah roda
yang tidak balans, run-out yang
berlebihan, dan rigiditas ban
yang tidak seragam. Jika masalah
Gambar 9. Bodi
tersebut
diperbaiki,
maka
bergoncang
goncangan biasanya akan hilang.
Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah
80 km/jam. Di atas kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa,
tetapi kemudian menurun pada kecepatan tertentu. Jika goncangan
terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam, penyebabnya biasanya run-out
roda yang berlebihan atau ban yang kurang seragam. Goncangan pada
kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda yang
tidak balans.
STEERING SHIMMY DAN FLUTTER
Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab
utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan
dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah ini diperbaiki
maka shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab lainnya adalah
steering linkage rusak, keausan suspensi yang berlebihan dan
kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi
dua tipe yaitu : getaran
yang
terjadi
pada
kecepatan yang relatif
rendah (20-60 km/jam)
dan
getaran
(yang
disebut "flutter") yang
terjadi pada kecepatan
tertentu di atas 80
km/jam.

Modul/Balans roda/ ban

19

Gambar 10. Steering shimmy


Untuk menganalisa gangguan getaran ban diatas dapat dilihat pada
flow chart dibawah ini;
Bicarakan gejalanya dengan customer

Lakukan tes jalan untuk mendiagnosa


masalah
Tidak
ratakeausan ban
Periksa

ganti

baik
Terlalu tinggi atau terlalu rendah

Periksa tekanan ban

Setel tekanan angin ban

baik
Periksa steering linkage

Aus atau bergerak berlebihan/bergesekan

Perbaiki atau ganti

baik
aus
Periksa ball joint &
bantalan roda
baik

ganti
rusak

Periksa peredam kejut


baik
off center berlebihan
Periksa hub-to-wheel
centering
baik

ganti
Centerkan kembali

Periksa run-out ban


baik

run-out berlebihan
Periksa run-out pelek
run-out berlebihan
Periksa run-out hub
run-out berlebihan
Ganti hub
Ganti pelek

Perbaiki run-out ban


Tiak balans
Periksa balance off-the car

perbaiki

Periksa run-out ban

Periksa balance on-the-car

Modul/Balans roda/ ban

Tidak balans

perbaiki

20

Periksa wheel alignment

setel

d. Tugas :

Analisalah kerusakan komponen kendaraan jika roda / ban tidak balans?

e. Tes Formatif :

1). Jelaskan jenis-jenis kerusakan komponen kendaraan jika roda / ban


tidak balans?
2). Jelaskan keausan ban yang tidak wajar, yang diakibatkan oleh ban /
roda tidak balans?
3). Jelaskan macam-macam getaran ban yang diakibatkan oleh roda/
ban tidak balans?

f. Kunci Jawaban Formatif :


1. Jenis-jenis kerusakan komponen kendaraan akibat ban / roda tidak
balans.
a). Pegas rusak / patah
b). Peredam getaran rusak ( seal bocor)
c). Bantalan roda rusak
d). Kerusakan pada ball joint
e). Keausan ban tidak wajar.
2. Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban:
Keausan Spot/Spot Wear (Cupping). Keausan spot membentuk
lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan
terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan
semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval
yang teratur, seperti : bearing roda, ball joint, tie rod end mengalami
keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah bentuk
atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya keausan spot dengan
ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.

Gambar 11. Keausan Spot


3. Getaran pada kendaraan akibat ban/roda tidak balans :
a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)

Modul/Balans roda/ ban

21

Yang dimaksud dengan goncangan dteini adalah getaran 22ertical


atau lateral yang terjadi pada body kendaraan dan roda kemudi,
bersama-sama dengan getaran tempat duduk. Penyebab utama
goncangan adalah roda yang tidak balance, run-out yang
berlebihan, dan rigiditas ban yang tidak seragam. Jika masalah
tersebut diperbaiki, maka goncangan biasanya akan hilang.
Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di
bawah 80 km/jam. Di atas kecepatan ini, goncangan akan
semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada kecepatan
tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban
yang kurang seragam. Goncangan pada kecepatan rendah
biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda yang tidak balance).

Gambar 12. Bodi bergoncang


b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER
Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar.
Penyebab utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out
yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila
masalah ini diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan
penyebab lainnya adalah steering linkage rusak, keausan
suspensi yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi dua tipe yaitu : getaran yang terjadi pada
kecepatan yang relatif rendah (20-60 km/jam) dan getaran (yang
disebut "flutter") yang terjadi pada kecepatan tertentu di alas 80
km/jam.

Modul/Balans roda/ ban

22

Gambar 13. Steering shimmy

g. Lembar Kerja :
1.

Alat dan Bahan


a). Satu unit mobil praktek
b). Roda dengan rim 13
c). Ban yang sudah dibongkar
d). Lap/majun

2.

Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan
pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d). Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan.

3.

Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan
seefisien mungkin.
b). Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar
kerja dengan teliti.
c). Lakukan pemeriksaan komponen yang rusak akibat ban / roda
tidak balans
d). Mintalah penjelasan pada instruktur, hal yang belum jelas.
e). Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.
f). Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan
bahan yang telah digunakan kepada petugas.

4.

Tugas

Modul/Balans roda/ ban

23

a).

Buatlah laporan kegiatan


praktik saudara secara ringkas dan jelas !
b).
Buatlah
rangkuman
pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan
belajar 1?

Modul/Balans roda/ ban

24

KEGIATAN BELAJAR 2 :
Mengidentifikasi balans statik dan balans dinamik
a.

Tujuan Kegiatan Belajar


Setelah melaksanakan kegiatan belajar ini peserta diklat memiliki
kemampuan:
1). Menjelaskan definisi keseragaman ban
2). Menjelaskan balans statik dan balans dinamik
3). Menjelaskan akibat yang ditimbulkan ban / roda tidak balans

b.

Uraian Materi :
1. KESERAGAMAN BAN
Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi,
maupun rigiditasnya. Akan tetapi, karena keseragaman berat
biasanya disebut wheel balance, dan keseragaman dimensi
disebut run-out, maka keseragaman berarti juga keseragaman
rigiditas.

Keseragaman
dalam arti umum

balance

keseragaman

Keseragaman
dalam distribusi
beban

Keseragaman
dimensi

wheel

run-out

Keseragaman
dalam rigiditas

Apabila roda tidak seimbang putarannya, maka dapat


menimbulkan ketidak seimbangan pada roda. Ketidak seimbangan
roda yang berlebihan dapat mengakibatkan getaran yang dapat

Modul/Balans roda/ ban

25

mempengaruhi kontrol terhadap kemudi kendaraan. Oleh karena


itu, roda dan ban biasanya diperiksa terhadap keseimbangannya
sebelum meninggalkan pabrik. Akan tetapi keseimbangan roda
dapat berubah karena kerusakan atau karena keausan, terutama
pada mobil berkecepatan tinggi.
Roda dan ban yang tidak seimbang disamping membuat
kendaraan tidak nyaman, juga menimbulkan keausan-keausan
tidak normal pada ban (flat sporwear) dan sistem suspensi. Dua
efek penting dari keadaan tidak seimbang adalah "wheel tramp"
(roda bergetar pada arah vertikal) dan "wheel shimmy" (getaran
pada arah samping).
2.

WHEEL BALANCE
Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mesin, handling dan
kemampuan
pengereman,
juga
aerodinamik
body,
ini
memungkinkan kendaraan dapat berjalan dengan kecepatan yang
semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. wheel assembly (ban dan
peiek) yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang
diteruskan ke body melalui komponen suspensi, dan ini tidak
nyaman bagi pengemudi maupun penumpang. Untuk itu, wheel
balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah timbulnya
getaran seperti tersebut di atas. Pekerjaan yang berhubungan
dengan ini disebut dengan wheel balancing. Wheel balancing
dilakukan dengan menggunakan balancing weight
bagi
keseluruhan wheel assembly, yaitu pelek dengan ban yang
terpasang. Wheel balance dibagi menjadi dua : static balance (jika
roda diam ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda
berputar) .

3.

STATIC BALANCE
Untuk mengetahui static balance, gambarkan sebuah roda yang
setimbang berputar bebas pada porosnya. Kalau berat roda
didistribusikan merata pada poros roda, titik tertentu dari roda
akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi semacam
ini roda dikatakan static balance.

Modul/Balans roda/ ban

26

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 14. Roda dalam keadaan balans statik

Spindle
centerline
Gambar 15. Roda tidak Balans Statik

Add balance weights here

Corrective
weights
Gamba 16. Membalans statik

Modul/Balans roda/ ban

27

Radial
vibration

Centrifugal
force

Gambar 17. Gaya sentrifugal pada roda yang tidak balans statik
Akan tetapi, kalau ban selalu berhenti dengan titik (A) berada di bawah,
berarti bagian tersebut jelas-jelas lebih berat dari sisi lawannya, yaitu
titik (B). Jika berat ban tidak terbagi secara merata pada poros roda,
berarti roda dapat dikatakan static yang tidak balance (statically
unbalanced).
Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya
centrifugal yang bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada
titik-titik lainnya, sehingga A akan cenderung menarik keluar dari poros
roda yang akan mengakibatkan bengkoknya poros dan getaran radial
pada saat roda berputar. Pada kendaraan yang sebenarnya, getaran
radial ini diubah menjadi getaran vertikal oleh suspensi, dan diteruskan
melalui body ke steering wheel.
Dengan menempelkan bobot (W,)
yang sama dengan bobot ekstra A
(W,) pada titik B yang posisinya
1800 berhadapan dengan A dan
jaraknya sama dan poros, maka
getaran ini akan dapat dihilangkan
karena W akan bekerja sebagai
bobot
lawan
dari
W,
Gaya
centrifugal yang bekerja pada titik
B akan mencegah aksi pada A,
Balance
Balance
weight
weight
sehingga getaran poros dan roda
dapat dicegah pada saat roda
berputar. Dengan kata lain, static
balance
disebut
sebagai
centrifugal balance pada saat roda
berputar.
Karena
penempelan
bobot pada tread
ban tidaklah
memungkinkan, maka dipakai dua
counter balance weight dengan
ukuran yang sama pada pelek

Modul/Balans roda/ ban

28

sebelah dalam dan luar dengan


posisi berhadapan dengan titik A.
Gambar 18. Membalans gaya sentrifugal

DYNAMIC BALANCE
Dynamic balance
balance

Static balance

Kalau
static
balance
diartikan
sebagai
keseimbangan
bobot
dalam arah radial pada
kondisi statis, dynamic
balance diartikan sebagai
keseimbangan
bobot
dalam arah aksial pada
saat
roda
berputar.
Dengan
difinisi
ini
diterangkan
bahwa
dynamic unbalance tidak
terlihat pada saat roda
berhenti.

Gambar 19. Roda yang balans statik dan dinamik

Sebagai umpama, bobot ekstra A


dan B yang sama ditempel pada
roda seperti gambar di bawah.
Bobot ini akan menyebabkan
roda menjadi static balance.

Modul/Balans roda/ ban

29

A=B

Gambar 20 Roda dengan bobot A dan B dalam keadaan balans statik


Akan tetapi, garis yang menghubungkan pusat bobot dari gaya berat
G1, dan G2, tidak berada pada sekeliling garis pusat roda. Akibatnya,
pada saat roda berputar titik G1, dan G2 cenderung mendekati garis
pusat roda karena momen FA dan FB yang bekerja di sekitar titik pusat
gaya berat roda (Go). Momen ini terbentuk oleh gaya centrifugal (F A,
dan FB;) yang bekerja pada G1, dan G2,

Gambar 21. Roda dengan bobot G1 dan G2 tidak balans dinamik

Modul/Balans roda/ ban

30

Gambar 22. Roda tidak balans dinamik menyebabkan ayunan melingkar

Setiap roda berputar 180, seluruh momen gaya yang ditimbulkan oleh
perubahan arah ini membuat getaran lateral mengikuti ayunan putaran
roda. Getaran lateral ini mengakibatkan kondisi pada steering wheel
yang disebut shimmy yaitu ayunan melingkar dari steering wheel.
Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan
menempelkan dua buah bobot pada roda satu dengan bobot yang sama
dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot yang sama dengan
B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegah momen di
sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya,
bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim,
pada titik C' dan D.'

Modul/Balans roda/ ban

31

Balance
weight

Balance
weight

Gambar 23. Balance weight menjadikan balans dinamik


c. Rangkuman :
1. Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun
rigiditasnya. Akan tetapi, karena keseragaman berat biasanya
disebut wheel balance, dan keseragaman dimensi disebut run-out,
maka keseragaman berarti juga keseragaman rigiditas.
2. Ban dan pelek yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang
diteruskan ke body melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman
bagi pengemudi maupun penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu
diperhatikan benar untuk mencegah timbulnya getaran seperti
tersebut di atas. Wheel balance dibagi menjadi dua : static balance
(jika roda diam ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda
berputar) .
3. Balans statik, roda / ban dalam keadaan balans statik bila :
a) Semua titik disekeliling lingkaran ban sama berat.
b) Gaya sentrifugal yang terjadi disekeliling lingkaran ban sama
besar.
c) Pada kendaraan tidak terjadi getaran naik turun.

Modul/Balans roda/ ban

32

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 24. Roda dalam keadaan balans statik


Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya
centrifugal yang bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada
titik-titik lainnya, sehingga A akan cenderung menarik keluar dari
poros roda yang akan mengakibatkan bengkoknya poros dan getaran
radial pada saat roda berputar.
4. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah
aksial pada saat roda berputar.
Dynamic
balance balance

Static balance

Gambar 25. Roda yang balans statik dan dinamik


Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan
menempelkan dua buah bobot pada roda satu dengan bobot yang sama
dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot yang sama dengan
B pada posisi D. Penempclen bobot ini akan mencegah momen di
sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya,

Modul/Balans roda/ ban

33

bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim,
pada titik C' dan D.'

Balance weight

Balance weight

Gambar 26. Balance weight menjadikan balans dinamik

d.

Tugas
Amati akibat yang terjadi pada kendaraan bila roda / ban tidak
balans statik dan dinamik?

e. Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian balans statik pada ban / roda?
2. Apa yang dimaksud dengan balans dinamik dan jelaskan
bagaimana caranya mengatasi roda yang tidak balans dinamik ?
f. Kunci Jawaban Formatif 2
1. Roda / ban dikatakan dalam keadaan balans statik bila :
a) semua titik disekeliling lingkaran ban sama berat.
b) Gaya sentrifugal yang terjadi disekeliling lingkaran ban sama
besar.
c) Pada kendaraan tidak terjadi getaran naik turun.

Modul/Balans roda/ ban

34

Heavy spot

Berat A = berat
B

Weight heavy

Gambar 27. Roda dalam keadaan balans statik

2. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah


aksial pada saat roda berputar. Dengan difinisi ini diterangkan bahwa
dynamic unbalance tidak terlihat pada saat roda berhenti.
Dynamic
balance

Static
balance

Gambar 28 . Balans statik dan dinamik pada sebuah roda


Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan
menempelkan dua buah bobot pada roda satu dengan bobot yang sama
dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot yang sama dengan

Modul/Balans roda/ ban

35

B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegah momen di


sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya,
bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim,
pada titik C' dan D.'

Balance
weight

Balance
weight

Gambar 29. Balance weight untuk mengatasi balans dinamik

g.

Lembar Kerja

1. Alat dan Bahan


a). Dongkrak
b). Jack Stand
c). Kunci Roda
d). Lap / majun
e). Alat pengukur tekanan udara ban
f). Satu unit mobil praktek
2. Keselamatan Kerja
a).
Gunakanlah peralatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b).
Ikutilah instruksi dari guru atau pun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c).
Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan
pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d).
Pastikan kendaraan dalam keadaan kuat ditahan jack stand.
3. Langkah Kerja:
a).
Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif
dan seefisien mungkin.

Modul/Balans roda/ ban

36

b).
c).
d).
e).

Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru.


Lakukan pelepasan roda-roda dengan langkah yang efektif!
Identifikasi roda / ban yang tidak balans statik dan dinamik
Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara
ringkas.
f).
Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang
telah digunakan seperti keadaan semula.
4.

Tugas :
a).
Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas!
b).
Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari kegiatan belajar 2!

Modul/Balans roda/ ban

37

KEGIATAN BELAJAR 3 :
Membalans ban/ roda dengan alat pembalans
a.

Tujuan Kegiatan Belajar


Peserta diklat memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan penggunaan peralatan pembalans roda / ban.
2. Melaksanakan pekerjaan membalans statik roda sesuai spesifikasi.
3. Melaksanakan pekerjaan membalans dinamik roda sesuai
spesifikasi.
4. Membalans roda secara off-the-car balancer

b.

Uraian Materi 3.
1. Penggunaan peralatan pembalans roda / ban
Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing
dilakukan secara independent, dan on-the-car balancer yang
dalam pengoperasiannya, balancing melibatkan semua bagian
yang berputar (pelek, teromol rem dan axle hub, dan lain-lain)
sementara roda masih terpasang di kendaraan.
Kedua balancer tersebut mempunyai keistimewaan sebagai
berikut:
Item

Tipe

Static balance
Dynamic
balance
Kemudahan Static balance
balancing
Dynamic
balance
Ketelitian

Modul/Balans roda/ ban

Off-the-car
balance
Tinggi
Tinggi

On-the-car balance

Mudah
Mudah

Cukup mudah
Cukup
sulit
(beberapa
balancer
tidak
dapat
mengukur dynamic balance
dengan tepat)

Tinggi
Tidak terlalu tinggi

38

Gambar 30. Wheel balancer OFF-THE-CAR TYPE

Gambar 31. Wheel balancer ON-THE-CAR TYPE

Dahulu, off-the-car type balancer dan on-the-car type balancer dipakai


sendiri-sendiri untuk memperbaiki balance roda. Tetapi sekarang, untuk
memperbaiki getaran yang keras (goncangan body, getaran kemudi,
dan lain-lain) yang terjadi pada kecepatan tinggi, yang tidak dapat
diperbaiki dengan cara terdahulu ; pertama, lakukan static balance
secara tersendiri dengan menggunakan off-the-car balancer, dan
kemudian lakukan dynamic balance dengan ban terpasang pada
kendaraan (on-the-car balancer). Pada akhirnya, ban diperiksa
deviasinya dari tengah ban dan masalah lain yang mungkin muncul
sebagai deviasi pada static balance, serta yang lain-lain diperbaiki
dengan menggunakan on-the-car balancer.

Modul/Balans roda/ ban

39

2. Perhatian Pada Saat Membalans Roda


a. Perhatian sebelum membalans roda
Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
1). Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan
lain-latn yang terselip pada alur tread, dan periksalah juga
kemungkinan bagian tread pecah atau rusak.
2). Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat
pada bagian dalam pelek.
3). Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
4). Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam
ban (Dengarkan suara di dalam ban).
b. Perhatian untuk off-the-car balancing
1). Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
2). Membalans roda sampai diperoleh harga O g.
3). Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan
mempunyai ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak
bekerja dengan baik harus diperbaiki terlebih dahulu.
c. Perhatian untuk on-the-car balancing
1). Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan
roda dengan tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau
dikurangi secara bertahap. Perhatikan agar kendaraan jangan
sampai berjalan.
2). Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan
wheel cap terpasang.
3). Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada
hub dan roda sehingga pada waktu pembongkaran dan
pemasangan ban dari pelek untuk selanjutnya tidak berubah
posisi.
d. Membalans statik
1). Melepaskan roda dari kendaraan
2). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum
dilakukan penyeimbangan
3). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara
menjepitkan bobot timah pada pelek, berlawanan dengan
posisi bagian yang berat.

Modul/Balans roda/ ban

40

4).

Memeriksa
kembali
(menyeimbangkan
roda)
untuk
memastikan hasil yang diinginkan
5). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila
keseimbangan statis tidak baik.
e. Membalans dinamik
1). Mengangkat mobil pada bagian yang akan dilepas rodanya
2). Menyangga dengan jack stand untuk pengaman
3). Melepas roda dari hubungan porosnya dengan membuka murmurnya secara menyilang
4). Membersihkan kotoran atau bobot penyeimbang dari roda dengan
wheel plier (penjepit khusus)
5). Memeriksa tekanan ban supaya sesuai dengan spesifikasi
6). Memeriksa keadaan pelek dan ban (bagian yang aus)
7). Mencatat ukuran ban dan ukuran pelek
8). Melepas adaptor dari poros utama dinamik
wheel balancer
dengan memutarkan mur pengikat
9). Setellah jumlah pemegang universal pada adaptor sesuai dengan
jumlah lubang baut dari roda (misalnya : 4,5 atau 3 lubang). Roda
gigi 1 tepat pada 0, roda gigi yang lain tepat pada tanda panah
(sesuai dengan jumlah lubang yang diperlukan)
10) Menempatkan adaptor pada penyanggah roda
11) Menyetel tangkai universal dengan jalan memutarkan salah satu
gigi universal sesuai dengan lubang-lubang baut roda dan roda
gigi yang akan ikut berputar
12) Memasang roda pada adaptor dilaksanakan di atas penyangga
roda Catatan : Bila lubang baut pada roda mempunyai garis
tengah lebih besar dari universal dapat dipergunakan selongsong
yang tersedia.
13) Mengeraskan Flens pengikat dengan menggunakan palu
kayu/plastik
14) Mengeset gram meter dalam keadaan mesin berjalan pada
kedudukan "O".
15) Mengeset phase meter dalam keadaan berjalan pada kedudukan
"0"
16) Memasang roda yang telah terpasang pada adaptor ke sumbu
utama dari mesin penyeimbang
17) Mengeraskan mur pengikat pada sumbu utama dengan kekuatan
tangan (tidak boleh dengan alat-alat lain) dengan memutar roda
dengan tangan
18) Memberi tanda pada roda dengan kapur sesuai dengan
pembagian skala yang terdapat pada poros utama
19) Mengatur rim diameter selector sesuai dengan garis tengah
ban/roda

Modul/Balans roda/ ban

41

20) Mengatur rim width selector sesuai dengan ukuran lebar dari
ban/roda
21) Mengatur plane selector untuk menentukan pembebanan.
Catatan : Pada angka 1 untuk penyeimbang roda bagian luar
Pada angka 2 untuk penyeimbang roda bagian dalam.
22) Menekan tombol on alat penyeimbang setelah steker dipasangkan
23) Membaca jumlah gram bobot penyeimbang pada gram meter
24) Membaca tempat kedudukan penyeimbang pada phase meter
25) Menekan tombol off alat penyeimbang dan mengerem sampai
roda berhenti
26). Mencocokkan angka dari phase meter dengan angka pada sumbu
utama, roda diputar dengan tangan.
(aa) Memasang bobot penyeimbang pada roda sesuai dengan berat
dan tempat dari pembacaan gram meter/phase meter. Setellah
adaptor dan roda dilepas dari poros utama.
(ab) Mengecek pembebanan balancing dengan menghidupkan
kembali pesawat penyeimbang, sampai jarum gram meter harus
berada pada daerah hijau.
Catatan :
Apabila jarum gram meter tidak berada pada daerah
hijau maka pengukuran harus dimulai kembali seperti
semula.
(ac) Melepaskan adaptor dari poros utama pesawat penyeimbang
roda
(ad) Melepaskan roda dari adaptor dengan meletakkan di atas
penyangga roda/standart
(ae) Memasang kembali roda pada mobil

c. Rangkuman :
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membalans
roda/ban
Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
a). Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lainlain yang terselip pada alur tread, dan periksalah juga
kemungkinan bagian tread pecah atau rusak.
b). Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat
pada bagian dalam pelek.
c). Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
d). Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban
(Dengarkan suara di dalam ban).
2. Perhatian untuk off-the-car balancing
a). Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
b). Membalans roda sampai diperoleh harga O g.

Modul/Balans roda/ ban

42

c). Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan
mempunyai ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak
bekerja dengan baik harus diperbaiki terlebih dahulu.
3. Perhatian untuk on-the-car balancing
a) Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan
roda dengan tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau
dikurangi secara bertahap. Perhatikan agar kendaraan jangan
sampai berjalan.
b) Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan
wheel cap terpasang.
c) Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub
dan roda sehingga pada waktu pembongkaran dan pemasangan
ban dari pelek untuk selanjutnya tidak berubah posisi.
4. Prosedur membalans static
Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing
dilakukan secara independent, dan on-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya, balancing melibatkan semua bagian yang
berputar (pelek, teromol rem dan axle hub, dan lain-lain) sementara
roda masih terpasang di kendaraan.
a). Melepaskan roda dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum
dilakukan penyeimbangan
c).
Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara
menjepitkan bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi
bagian yang berat.
d). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan
hasil yang diinginkan
e). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila
keseimbangan statis tidak baik.
d. Tugas
Lakukan balans roda / ban menggunakan off-the car balancer?
e. Tes Formatif
1.
Jelaskan prosedur yang perlu dilakukan sebelum membalans
roda/ban ?
2.
Jelaskan langkah-langkah membalans statik pada ban/roda ?

f. Kunci Jawaban Formatif

Modul/Balans roda/ ban

43

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membalans


roda/ban
Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
a) Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lainlatn yang terselip pada alur tread, dan periksalah juga
kemungkinan bagian tread pecah atau rusak.
b) Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada
bagian dalam pelek.
c) Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
d) Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban
(Dengarkan suara di dalam ban).
2. Perhatian untuk off-the-car balancing
a) Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
b) Membalans roda sampai diperoleh harga o g.
c) Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan
mempunyai ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak
bekerja dengan baik harus diperbaiki terlebih dahulu.
3. Perhatian untuk on-the-car balancing
a) Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan
roda dengan tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau
dikurangi secara bertahap. Perhatikan agar kendaraan jangan
sampai berjalan.
b) Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan
wheel cap terpasang.
c) Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub
dan roda sehingga pada waktu pembongkaran dan pemasangan
ban dari pelek untuk selanjutnya tidak berubah posisi.
4. Membalans statik
a). Melepaskan roda dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada pelek sebelum
dilakukan penyeimbangan
c).
Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara
menjepitkan bobot timah pada peiek, berlawanan dengan posisi
bagian yang berat.
d). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan
hasil yang diinginkan
e). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila
keseimbangan statis tidak baik.

g. Lembar Kerja

Modul/Balans roda/ ban

44

1. Alat dan Bahan


a).
roda ban dalam dan peleknya
b).
dan bobot pembalans
c).
d).
e).
penggunaan alat pembalans roda

Mobil

lengkap

dengan

Alat pembalans ban/roda


Kunci ban
Dongkrak
Buku

manual

2. Keselamatan Kerja
a).
Gunakanlah
peralatan
yang sesuai dengan fungsinya.
b).
Ikutilah instruksi dari
instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
c).
Mintalah
ijin
dari
instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja.
d).
Gunakan
tekanan
kompresor sesuai tekanan yang diizinkan.
e).
Bila perlu mintalah buku
manual dari ban yang menjadi training object.
f).
Gunakanlah jack stand
untuk menyangga kendaraan.

Modul/Balans roda/ ban

45

3. Langkah Kerja
a).
Persiapkan
alat
dan
bahan praktek secara cermat, efektif dan efisien.
b).
Perhatikan
penjelasan
prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.
c).
Lakukan balans ban/
roda sesuai prosedur yang benar!
d).
Mintalah
penjelasan
pada instruktur mengenai hal yang belum jelas.
e).
Buatlah catatan penting
kegiatan praktek secara ringkas.
4. Tugas
a).
Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari kegiatan belajar 3!
b).
Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan
jelas!

Modul/Balans roda/ ban

46

BAB III
EVALUASI
A.

PERTANYAAN

1. Jelaskan gangguan pada kendaraan yang diakibatkan oleh


roda/ban yang tidak balans?
2. Jelaskan pengertian roda/ban yang tidak balans dinamik dan
akibat yang ditimbulkannya?
3. Lakukan balans roda secara off-the-car balancer pada sebuah
mobil!

B. KUNCI JAWABAN
Gangguan pada kendaraan yang diakibatkan oleh roda/ban
yang tidak balans :
1. Jenis-jenis kerusakan komponen kendaraan akibat ban / roda tidak
balans.
a). Pegas rusak / patah
b). Peredam getaran rusak ( seal bocor)
c). Bantalan roda rusak
d). Kerusakan pada ball joint
e). Keausan ban tidak wajar.
2. Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban:
Keausan Spot/Spot Wear (Cupping). Keausan spot membentuk
lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan
terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan
semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada
interval yang teratur, seperti : bearing roda, ball joint, tie rod end
mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah
berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya
keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada
ban.

Modul/Balans roda/ ban

47

Gambar 32. Keausan Spot


Apabila ban/ roda tidak balans, maka akan terjadi keolengan atau
getaran pada kendaraan. Getaran yang dipindahkan ke badan mobil,
dalam kecepatan tertentu, akan dapat merusak komponenkomponen kendaraan, antara lain : pegas rusak/patah, peredam
getaran rusak, bantalan-bantalan roda rusak, kerusakan pada ball
joint, dan kerusakan pada lengan-lengan kemudi. Jadi ban/ roda
yang balans dapat : menjamin keselamatan di jalan, menambah rasa
aman berkendaraan dan menambah umur kendaraan.
3. Getaran
Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, 'steering flutter,
dan steering shimmy.
a).BODY SHAKE (Body Bergoncang)
Yang dimaksud dengan goncangan disini adalah getaran vertikal
atau lateral yang terjadi pada body kendaraan dan roda kemudi,
bersama-sama dengan getaran tempat duduk. Penyebab utama
goncangan adalah roda yang tidak balance, run-out yang
berlebihan, dan rigiditas ban yang tidak seragam. Jika masalah
tersebut diperbaiki, maka goncangan biasanya akan hilang.
Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di
bawah 80 km/jam. Di atas kecepatan ini, goncangan akan
semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada kecepatan
tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban
yang kurang seragam. Goncangan pada kecepatan rendah
biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda yang tidak balance).

Modul/Balans roda/ ban

48

Gambar 33. Bodi bergoncang akibat roda tida balans


b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER
Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar.
Penyebab utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out
yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila
masalah ini diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan
penyebab lainnya adalah steering linkage rusak, keausan
suspensi yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi dua tipe yaitu : getaran yang terjadi pada
kecepatan yang relatif rendah (20-60 km/jam) dan getaran (yang
disebut "flutter") yang terjadi pada kecepatan tertentu di atas 80
km/jam.

Gambar 34. Goncangan shimmy akibat roda tidak balans


c) Pengertian tidak balans dinamik
1)
Roda tidak sama berat disekeliling penampang lingkaran
ban/roda
2)
Titik-titik yang lebih berat terletak tidak ditengah-tengah
penampang ban/roda
Akibat yang ditimbulkan pada kendaraan :
1) Saat roda berputar, titik-titik yang lebih berat akan tertarik ke
garis tengah roda.
2) Akibat pada roda, roda akan bergetar kearah samping
3) Pada roda kemudi akan terasa shimmy

C.

KRITERIA KELULUSAN

Modul/Balans roda/ ban

49

Skor
(1-10)

Aspek
Kognitif (soal no 1 dan 2)
Ketelitian
pemeriksaan
gangguan tidak balans
Ketepatan
prosedur
membalans ban/ roda
Ketepatan waktu
Keselamatan kerja
Nilai Akhir

Bobot

Nila
i

Keterangan

3
Syarat lulus,
nilai minimal
70
dengan
skor
setiap
aspek
minimal 7

2
3
1
1

Kriteria Kelulusan :
70 s.d. 79

memenuhi

kriteria

memenuhi

kriteria

minimal

dengan

bimbingan
80 s.d. 89

minimal

tanpa

bimbingan
90 s.d. 100

Modul/Balans roda/ ban

di atas minimal tanpa bimbingan.

50

BAB IV
PENUTUP
Modul ini hanyalah salah satu pengantar agar peserta diklat memiliki
kemampuan

membalans

roda.

Agar

peserta

diklat

menguasai

ketrampilan ini dengan baik, disarankan membaca buku manual tentang


alat pembalans roda dan juga buku-buku referensi tentang balans roda
serta mengikuti latihan dengan disiplin dan tekun.
Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat
melanjutkan ke modul berikutnya. Sebaliknya, apabila peserta diklat
dinyatakan tidak lulus, maka peserta diklat harus mengulang modul ini
dan tidak diperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya.
Jika peserta diklat telah lulus menempuh modul ini, maka peserta diklat
berhak memperoleh serfikat kompetensi membalans roda / ban.

Modul/Balans roda/ ban

51

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Group Step 2. Jakarta : PT.


Toyota Astra Motor.
Anonim.

(1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota

Astra Motor.
Anonim.

(1995). Wheel alignment and tires Step 2. Jakarta : PT.

Toyota Service Training


Crouse, William Harry and Donald L. Anglin. (1993). Automotive
mechanics. Singapore : McGraw-Hill
William K. Tobold & Larry Johnson. (1977). Automotive Encyyclopedia.
South Holland : The Good Heart Wilcox Company Inc. Publisher.

Modul/Balans roda/ ban

52

Anda mungkin juga menyukai