Anda di halaman 1dari 4

Gray Lawrence Sirosi Putra

281927/EK/17506
INCOME STATEMENT
Pengukuran Pendapatan
1. Selama produksi
Pendapatan diakui selama produksi untuk kontrak jangka panjang tertentu, jika
estimasi yang andal tentang sejauh mana kemajuan dan biaya untuk
menyelesaikannya dapat dibuat dan jika terdapat jaminan kolektabilitas yang
proporsional.
e.g.: kontrak konstruksi jangka panjang (membangun gedung).
2. Pada saat produksi selesai
Pendapatan diakui pada saat produksi selesai jika produk dapat terjual dan terdapat
pasar yang pasti, adanya harga yang pasti, dan tidak ada biaya pemasaran yang besar.
e.g.: utk pertanian tertentu (gandum di USA) dan pertambangan tertentu (logam
mulia).
3. Pada saat penjualan
Pendapatan diakui pada saat penjualan, ketika kepemilikan legal telah berpindah.
Pada bab 1 ARB 43: laba (pendapatan) dianggap terealisasi ketika penjualan dalam
kegiatan normal bisnis terpengaruh, kecuali pada keadaan dimana penerimaan harga
penjualan tidak dapat diasumsikan secara layak.
e.g.: penjualan dgn syarat penyerahan barang fob shipping point atau fob destination
point.
4. Pada saat kas diterima
Pendapatan diakui pada saat kas diterima, ketika metode angsuran digunakan dengan
jangka waktu yang panjang dan dengan kepastian pelunasan yang rendah. Mengakui
pendapatan pada basis kas, apakah itu angsuran atau cost recovery diperbolehkan jika
tidak ada dasar yang wajar untuk mengestimasi kolektabilitas.
e.g.: penjualan real estate
Klasifikasi Biaya
Pendapatan & biaya matching (mempertemukan pendapatan & biaya utk menghitung L/R)
1. Biaya-biaya yg dapat dihubungkan secara langsung dengan pendapatan periode
matching pada saat pendapatan diakui.
Menimbulkan masalah pengakuan, seperti contohnya item-item overhead yang
memerlukan alokasi pada beberapa dasar untuk produk yang dihasilkan.
2. Biaya-biaya yang dihubungkan dengan beberapa dasar selain yang dihubungkan
dengan pendapatan matching pada periode terjadinya biaya.
Menimbulkan masalah pengakuan, menyangkut biaya-biaya yang secara jelas tidak
berakhir (expired) dalam periode terjadinya namun tidak berkaitan dengan pendapatan
periode tertentu.
3. Biaya-biaya yang tidak dapat dihubungkan ke salah satu periode secara praktis
matching pada saat terjadinya biaya tersebut.
Tidak menimbulkan masalah pengakuan yang signifikan, biaya yang terjadi dalam
periode sekarang yang tidak memberikan manfaat masa depan seperti biaya-biaya
yang terjadi pada periode lalu yang dibebankan secara langsung.
Current Operating vs All Inclusive Income
1|

1. Current operating manajemen hanya dituntut untuk hal-hal yang menjadi


tanggungjawabnya/yg dapat dikendalikan saja.
Laporan laba/rugi seharusnya hanya memuat item-item operasi normal, dan itemitem non-operasi seharusnya dilaporkan dalam laporan laba ditahan.
Laporan laba/rugi lebih berguna dalam menilai kinerja manajemen dan
memprediksi kinerja masa depan jika item-item yang tidak berhubungan dengan
keputusan manajemen saat ini tidak dimasukkan.
2. All inclusive manajemen dituntut untuk semua hal yang mempengaruhi
perusahaan.
Laporan laba/rugi seharusnya memuat semua komponen dari laba komprehensif, dan
laporan laba ditahan seharusnya hanya mencerminkan total laba yang dilaporkan
dalam laporan laba/rugi dan distribusi dividen, sebagai tambahan dari saldo awal dan
saldo akhir.
Laba komprehensif
Teori kepemilikan semua perubahan dalam modal (kecuali utk transaksi
modal dengan pemilik) masuk ke dalam perhitungan laba komprehensif, yang
mempengaruhi kepentingan pemilik.
Metode pelaporan laba komprehensif (SFAS No.130):
1) Dalam sebuah laporan gabungan kinarja keuangan
2) Dalam sebuah laporan terpisah laba komprehensif
3) Dilaporkan dalam sebuah laporan perubahan ekuitas.
Bagian Non-operasi
Mencakup 3 subdivisi:
1. Extraordinary items
Merupakan kejadian dan transaksi dari dampak material yang tidak diharapkan terjadi
berulangkali dan yang tidak dianggap sebagai faktor yang berulang dalam evaluasi
proses operasi normal bisnis. Syarat untuk dapat dimasukkan ke dalam kategori
extraordinary non-operasi:
Sifat yang tidak biasa Kejadian atau transaksi yang mendasari harus
mempunyai tingkat abnormalitas yang tinggi dan yang tidak berhubungan atau
berhubungan secara insidental terhadap aktivitas normal dan aktivitas khusus
entitas, yang mempertimbangkan lingkungan dimana entitas beroperasi.
Tidak rutin terjadi Kejadian atau transaksi yang mendasari harus merupakan
tipe yang tidak layak untuk diharapkan terjadi lagi di masa depan, yang
mempertimbangkan lingkungan dimana entitas beroperasi.
2. Accounting changes
Perubahan dalam metode akuntansi dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
laporan keuangan. Perubahan tersebut diklasifikasikan menjadi 3 kategori:
Perubahan dalam prinsip akuntansi Karakteristik dari perubahan dalam prinsip
akuntansi yaitu perubahan berasal dari satu yang berlaku umum yang telah
digunakan sebelumnya pada yang lain yang juga berlaku umum.
E.g.: perubahan dari depresiasi garis lurus menjadi metode depresiasi dipercepat.
Perubahan dalam estimasi akuntansi ketika suatu perubahan dalam item yang
diestimasikan sebelumnya terjadi karena diketahuinya informasi yang lebih untuk
pembuatan estimasi.
E.g.: perubahan estimasi umur aset disusutkan, dimana depresiasi sebelumnya
didasarkan pada 10 tahun masa manfaat dan setelah 5 tahun aset tersebut
diestimasikan hanya akan digunakan untuk penambahan 2 tahun.
2|

Perubahan dalam entitas pelaporan ketika adanya perubahan material dalam


entitas pelaporan semenjak laporan keuangan terakhir disusun.
E.g.: ketika kelompok anak perusahaan tertentu yang terdiri dari entitas pelapor
secara signifikan berbeda dari kelompok tertentu yang dilaporkan dalam periode
pelaporan sebelumnya.
3. Discontinued operations
Discontinued Jika salah satu bagian/divisi usaha tidak menghasilkan, dan oleh
karena itu dimaksudkan untuk dijual.
Tanggal memutuskan mennjual diukur nilai buku divisi tersebut.
Tanggal terjual terdapat laba/rugi (penjualan dibandingkan dengan nilai buku).
4. Prior Period Adjustment *note: sama bapaknya disilang ^^
Earnings Management
Manajemen laba intervensi dalam proses pelaporan keuangan eksternal, dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Penelitian atas manajemen laba sering dilakukan dengan menggunakan teori
keagenan, karena manajemen perusahaan berusah mempengaruhi laba untuk:
o Memaksimalkan kompensasi pribadi
o Menghindari pelanggaran perjanjian utang atas liabilitas obligasi, yang menunda
pembayaran deviden
o Meminimalkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi interfensi pemerintah.
Situasi umum terkait manajemen laba meliputi kompensasi manajemen dan income
smoothing.
1. Kompensasi Manajemen
Kontrak kompensasi manajemen menyelaraskan perilaku manajemen dengan
kepentingan pemegang saham karena adanya kepentingan dua kelompok
tersebut dapat memicu konflik.
Kompensasi kas meliputi insentif yang didasarkan pada laba dan/atau harga
saham, dan opsi saham.
Bonus didasarkan pada harga saham.
Laba dapat diatur dengan memanipulasi discretionary accruals (earnings
management) akrual yang dapat dikendalikan oleh kemampuan manajemen
dalam jangka pendek.
2. Income Smoothing
Manajemen berusaha meratakan laba dari waktu ke waktu sehingga aliran laba
lebih stabil dengan perbedaan yang sedikit antar tahun, hal tersebut mendorong
penilaian yang lebih tinggi atas perusahaan.
Jika pasar tidak efisien smoothing dapat disukai manajer dan pemegang
saham.
Jika pasar efisien smoothing tidak terlalu disukai/tidak dipedulikan.
3 cara mencapai perataan (smoothing):
1) Waktu transaksi merupakan pilihan manajerial daripada pilihan akuntansi,
tetapi merupakan metode yang paling langsung dan berpengaruh dalam
memanipulasi laba akuntansi.
2) Pilihan metode/prosedur alokasi
3) Klasifikasi perataan antara laba operasi dan non operasi diasumsikan
bahwa ditujukan untuk meratakan laba operasi.
Beberapa penelitian empiris mendukung hipotesis bahwa income smoothing
dicapai melalui pilihan metode akuntansi (alokasi) dan klasifikasi hal
3|

tersebut menjelaskan mengapa APB memilih menggunakan keseragaman rigid


dalam APB Opinion No.30 tentang item-item non operasi daripada keseragaman
finite yang yang digunakan dalam APB Opinion No.9.

4|

Anda mungkin juga menyukai