Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari masyarakat, kelompokkelompok sosial, maupun lembaga-lembaga sosial yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat itu sendiri. Masyarakat merupakan suatu kelompok
individu-individu yang terorganisasi serta berpikir tentang diri mereka sendiri
sebagai suatu kelompok yang berbeda.
Di dalam masyarakat terdapat pula kelompok-kelompok sosial yang
menyatukan masyarakat. Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan
manusia yang hidup bersama. Dikatakan kelompok sosial karena pelakunya lebih
dari satu, sehingga ada aksi dan reaksi. Tindakan tersebut dapat terjadi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan
kelompok. Kegiatan interaksi yang sedemikian itu akan terus berlangsung setiap
harinya untuk menunjang kehidupan manusia sebagai individu maupun sebagai
bagian dari kehidupan bermasyarakat.
Kemudian, untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dan kehidupan
kelompok sosial agar terus berjalan teratur dan seimbang, maka dalam suatu
negara, bahkan dalam masyarakat itu sendiri tentunya memiliki lembaga-lembaga
sosial. Lembaga-lembaga sosial tersebut diantaranya yaitu lembaga keluarga,
lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga aama, dan lembaga politik.
Masing-masing lembaga sosial tersebut memiliki karakteristik, fungsi, tujuan, dan
simbol yang khas. Sehingga, suatu negara maupun masyarakat yang tidak memiliki
lembaga sosial, akan mengalami kehancuran. Oleh sebab itu, lembaga sosial
berperan penting dalam suatu masyarakat dan negara.
Dari uraian-uraian di atas, sudah jelas bahwa masyarakat, kelompok sosial
dan lembaga sosial merupakan satu-kesatuan yang saling terkait dan berpengaruh.
Sehingga untuk mewujudkan keteraturan maupun kesejahteraan dalam kehidupan
setiap individu, maka perlu menjaga keteraturan yang terkait dengan masyarakat,
kelompok sosial, dan lembaga sosial. Jika salah satu saja dari ketiga aspek tersebut
mengalami masalah ataupun kendala, maka akan terganggu pula kehidupan
individu-individu yang berada di dalamnya.
2
3
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Individu, Kelompok Sosial dan Masyarakat
a. Manusia Sebagai Individu
Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dari kelompok
masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu,
dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi,
demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga
jumlah anak dapat lebih dari satu.
Individu berhubungan dengan orang perorangan atau pribadi, berarti
individu bertindak sebagai subjek yang melakukan sesuatu hal, subjek yang
memiliki pikiran, subjek yang memiliki keinginan, subjek yang memiliki
kebebasan, subjek yang memberi arti (meaning) pada sesuatu, subjek yang
mampu menilai tindakan sendiri dan tindakan orang lain. Dengan demikian,
tidak ada dua orang manusia yang sama. Hal tersebut mencitrakan bahwa
betapa beragamnya sosok tubuh dan latar belakang kejiwaan manusia.
Seseorang dilahirkan sebagai suatu sistem yang tidak dapat dipisahpisahkan (individe) antara subsistem jasmani dan subsistem rohani. Dia lahir
sebagai individu yang memiliki kelengkapan fisik-biologis dan potensipotensi psikologis yang berkembang dan dapat dikembangkan.
Individu yang tumbuh berkembang menjadi pribadi, merupakan suatu
keutuhan mulai dari masa sebelum lahir, menjadi bayi yang selanjutnya
berinteraksi dengan lingkungannya. Secara pribadi, ia memiliki otonomi untuk
menentukan jalan hidupnya. Namun, sebagai makhluk sosial budaya, ia
dipengaruhi oleh lingkungannya. Karena itu, menurut Nursid Sumaatmadja
(1998) Kepribadian
merupakan
keseluruhan perilaku
individu
yang
Lingkungan
Sosial-budaya
INDIVIDU
Pembentukan
Kepribadian
Potensi
Mental-psikologis
Lingkungan
Alam/Fisikal
PRIBADI
kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antara anggotaanggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi.
Hasil dari hubungan timbal balik antara anggota-anggota
kelompok tersebut secara psikologis berupa peleburan individu dengan
kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompoknya.
Pendapat dari Selo Soemarjan dan Soemardidalam Setangkai
Bunga Sosiologi (1964: 401) menyatakan bahwa primary group
merupakan kelompok-kelompok kecil yang permanen berdasarkan
saling mengenal secara pribadi diantara anggotanya. Perlu
digarisbawahi bahwa kehidupan dalam keharmonisan awal kehidupan
kelompok kecil tidaklah mutlak sifatnya. Namun, meski terjadi
pertentangan-pertentangan semuanya bertujuan bagi kepentingan
kelompok. dengan demikian, dapat dikatakan bahwa primary group
merupakan kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanen)
dan berlandaskan sifat saling kenal-mengenal secara pribadi antara
anggota-anggotanya.
Konsep Davis (1960: 290) tentang primary group lebih
memperjelas pendapat Cooley dengan menggarisbawahi ciri-ciri utama
sebagai berikut:
1) Kondisi-kondisi fisik
Sifat kenal-mengenal dan kedekatan secara fisik memberi
kemungkinan bagi terbentuknya primary group akan tetapi tidak
terlepas dari keberdayaan yang ada pada masyarakat bersangkutan.
Adanya norma-norma di lingkungan masyarakat yang mengatur
hubungan fisik antar anggota masyarakat dapat menjadi penghalang,
seperti kasta-kasta yang berbeda derajatnya, contoh di India dengan
sistem pelapisan sosialnya yang tertutup.
Akan halnya kelompok harus kecil, sebagai salah satu syarat
primary group disebabkan ketidakmungkinan bagi seorang individu
untuk berhubungan sekaligus dengan banyak orang. Dalam suatu
kelompok yang kecil, dimungkinkan individu berperan bagi
pengambilan atau penentuan keputusan-keputusan kelompoknya.
Demikian pula dengan keakraban yang memungkinkan bagi
kelancaran hubungan merupakan faktor yang utama untuk
pembentukan primary group. Keakraban tersebut tergantung dari
9
12
Exclusive
bentuk
dalam
bentuk
campuran
antara
diantara
anggotanya. Formal
Group bisa
dikatakan
13
ii.
lain-lain.
Kerumunan ekspresif contohnya kerumunan orang yang
iii.
menghadiri pesta.
Kerumunan sementara,
bersifat
kurang
menyenangkan
b. Publik
Publik adalah merupakan kelompok yang tidak merupakan
kesatuan. Interaksi yang terjadi berlangsung melalui alat-alat
komunikasi
pendukung,
seperti
pembicaraan
berantai
secara
14
Ciri
utama
masayarakatsetempat
adalah
adanya
Social
Jumlah penduduk
ii.
iii.
iv.
15
16
c. Masyarakat
Masyarakat adalah Sekumpulan individu yang mengadakan
kesepakatan
bersama
&
Shores adalah
untuk
Soemardjan.
suatu
secara
bersama-sama
kelompok
individu-individu
yang
yang
berbeda.
Pengertian
ini
mengandung
hal,
kelahiran.
Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
Akibat hidup bersama dalam jangka waktu yang lama menghasilkan
kebudayaan
berupa
sistem
nilai,sistem
ilmu
pengetahuan
dan
kebudayaan.
Suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai comunnity apabila memiliki
syarat-syarat sebagai berikut :
Adanya beberapa rumah atau rumah tangga yang terkonsentrasi disuatu
wilayah geografis tertentu.
Warganya mempunyai taraf interaksi sosial yang terintegrasikan.
Adanya rasa kebersamaan, yang tidak perlu didasarkan pada adanya
hubungan kekerabatan.
18
individu
&
masyarakat
dilihat
dari
konsep
organisme
maupun
organisme
hidup
sama-sama
mengalami
pertumbuhan.
2) Pertambahan dalam ukuran ini akan mengubah struktur tubuh (social
body) maupun tubuh organisme hidup (living body) yang mengalami
pertumbuhan juga.
3) Tiap bagian yang tumbuh dalam tubuh organisme biologis maupun
organisme sosial memiliki fungsi & tujuan tertentu.
4) Baik dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan pada
suatu bagian akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain & pada
akhirnya di dalam sistem secara keseluruhan.
5) Bagian-bagian tersebut walau saling berkaitan, merupakan suatu struktur
mikro yang dapat dipelajari secara terpisah.
Menurut paham individualistis, hubungan individu & masyarakat
menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu, kepentingan &
kebutuhan individu lebih penting dari pada kebutuhan & kepentingan
masyarakat. Individu yang menentukan corak masyarakat yang diinginkan.
Paham individualistis juga disebut atomisme. Atomisme berpendapat bahwa
hubungan antara individu itu seperti hubungan atom-atom yang membentuk
molekul.
J.J. Rousseau (1712-1778), dalam bukunya yang berjudul Kontrak
Sosialmenjelaskan paham liberalisme & individualisme dalam suatu kalimat
yang terkenal : Manusia itu dilahirkan merdeka, tetapi dimana-mana
dibelenggu.
Paham yang memandang hubungan antara individu & masyarakat dari
segi interaksi disebut juga dengan totalisme. Paham totalisme berpijak pada
masyarakat, sebaliknya paham individualisme mengedepankan kepentingan
individu. Totalisme mengabaikan peranan individu dalam masyarakat,
sebaliknya paham individualisme mengabaikan peranan masyarakat dalam
kehidupan individu. Hubungan individu dalam masyarakat, yaitu bahwa
19
kebutuhan
khusus
dalam
kehidupan
masyarakat
20
22
23
24
25
26
yang
terjadi si
27
sebagai
subjek
dengan
sumber
28
29
30
BAB III
PENUTUP
1
Kesimpulan
Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Individu berhubungan dengan
orang perorangan atau pribadi, berarti individu bertindak sebagai subjek yang
melakukan sesuatu hal, subjek yang memiliki pikiran, subjek yang memiliki
keinginan, subjek yang memiliki kebebasan, subjek yang memberi arti (meaning)
pada sesuatu, subjek yang mampu menilai tindakan sendiri dan tindakan orang lain.
Kebutuhan manusia untuk saling berhubungan akan melahirkan kelompokkelompok sosial dalam kehidupan. Namun demikian, tidak semua himpunan
manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Pada dasarnya individu-individu
yang berada dalam suatu kelompok sosial yaitu individu-individu yang memiliki
kepentingan yang sama. Selain kelompok sosial, adapla sebutan masyarakat yang
sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat adalah Sekumpulan
individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama
mengelola kehidupan.
Lembaga kemasyarakatan adalah sesuatu bentuk sekaligus mengandung
pengertian-pengertian yang abstrak perihal norma-norma dan peraturan-peraturan
tertentu yang menjadi ciri dari lembaga tersebut. Lembaga kemasyarakatan
terdapat dalam setiap masyarakat, pada berbagai taraf budaya, baik sederhana
maupun modern. Hal ini dikarenakan setiap masyarakat mempunyai kebutuhankebutuhan pokok yang jika dikelompokkan akan terhimpun menjadi lembaga
kemasyarakatan.
Saran
31
DAFTAR RUJUKAN
32