Anda di halaman 1dari 16

TUGAS I EKSTRAKSI

2013

1. Fixed Bed
Fixed Bed adalah reaktor dengan menggunakan katalis padat yang diam dan zat
pereaksi berfase gas. Butiran-butiran katalisator yang biasa dipakai dalam reaktor fixed bed
adalah katalisator yang berlubang di bagian tengah, karena luas permukaan persatuan berat
lebih besar jika dibandingkan dengan butiran katalisator berbentuk silinder, dan aliran gas
lebih lancar.
Fixed bed dalam prosesnya mempunyai prinsip kerja pengontakan langsung antara pereaktan
dengan partikel-partikel katalis. Dan biasanya digunakan untuk umpan (pereaktan) yang
mempunyai viskositas kecil.

Bentuk Reaktor Fixed Bed


Bentuk reactor Fixed Bed dapat dibagi menjadi :
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013
a. Reaktor dengan satu lapis tumpukan katalisator (Single Bed)
Sebagai penyangga katalisator dipakai butir-butir alumunia (bersifat inert terhadap zat
pereaksi) dan pada dasar reactor disusun dari butir yang besar makin keatas makin kecil,
tetapi pada bagian atas katalisator disusun dari butir kecil makin keatas makin besar.

b. Multi bed
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan katalisator lebih dari
satu tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatic. Jika reaksi yang terjadi sangat
eksotermis pada konversi yang masih kecil suhu gas sudah naik sampai lebih tinggi dari suhu
maksimum yang diperbolehkan untuk katalisator, maka gas harus di dinginkan terlebih
dahulu kedalam alat penukar panas diluar reactor untuk di dinginkan dan selanjutnya
dialirkan kembali ke reaktor melalui tumpukan katalisator kedua, jika konversi gas yang
keluar dari tumpukan kedua belum mencapai yang direncanakan, tetapi suhu gas sudah lebih
tinggi dari yang diperbolehkan maka dilakukan pendinginan lagi dengan mengalirkan gas kea
lat penukar panas kedua kemudian di kembalikan ke reactor yang masuk melalui tumpukan
katalisator ketiga dan seterusnya sampai diperoleh konversi yang diinginkan. Jika reaksi
bersifat endotermis maka penukar panas diluar reactor dapat digunakan untuk pemanas gas
reaksi.

Pemilihan katalisator
Untuk menentukan katalisaor mana yang sebaiknya digunakan dapat dipakai pertimbangan
sebagai berikut :
1.

Sebaiknya dipakai katalisator yang berumur panjang dengan maksud untuk


menghemat dana untuk membeli katalisator baru, untuk mengurangi waktu produksi yang
hilang guna penggantian katalisator.

2.

Harga katalisator

Dipilih harga katalisator yang murah, untuk menghemat investasi dan biaya operasi
1.
Mudah atau tidaknya diregenerasi.
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013
Jika katalisator dapat diregenerasi tanpa harus merusak aktivitasnya dapat mengurangi biaya
pembelian katalisator baru
1.

Dapat diproduksi dalam jumlah yang besar

2.

Tahan terhadap racun. Jika katalisator tahan terhadap racun akan berumur panjang dan
tidak mudah kehilangan aktivitasnya

2. Fluidized Bed
Fluidized Bed Reaktor adalah adalah jenis reaktor kimia yang dapat digunakan untuk
mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini menggunakan fluida
(cairan atau gas) yang dialirkan melalui katalis padatan (biasanya berbentuk butiranbutiran kecil) dengan kecepatan yang cukup sehingga katalis akan terolak sedemikian
rupa dan akhirnya katalis tersebut dapat dianalogikan sebagai fluida juga. Proses ini,
dinamakan fluidasi

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

reaktan dimasukkan dari bagian bawah reaktor


sebagian kecil katalis disuspensikan oleh reaktan yang berwujud gas ke dalam
fluidized bed
sebagian padatan kecil dari katalis dapat lepas dari atas reaktor
padatan terlepas dari reaktor dipisahkan dengan menggunakan siklon untuk
membuang padatan
kemudian gas tersebut digunakan kembali ke dalam reaktor
Kelebihan:
reaktor mempunyai kemampuan untuk memproses fluida dalam jumlah yang besar
pengendalian temperatur lebih baik
pencampuran (mixing) yang bagus untuk katalis dan reaktan
Kelemahan:
Rancang-Bangun kompleks sehingga biaya mahal
jarang digunakan di (dalam) laboratorium

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

3. Shaft Furnace
(1) CHARGING DEVICE
(2) GAS OUTLET
(3) TUYERE
(4) OUTSIDE CRUCIBLE
(5) SLAG NOTCH
(6) MATTE HOLE
(7) INSIDE CRUCIBLE

Tungku yang bekerja secara tegak dengan chamber yang melingkar, elips atau persegi
panjang dan digunakan untuk meleburkan atau ditaruh bersama-sama bahan. Panas yang
dibutuhkan untuk peleburan adalah didapat dari pembakaran bahan bakar baik secara
langsung dalam tungku atau dalam sebuah firebox eksternal yang kemudian produk
pembakaran dimasukkan ke tungku. Kecepatan yang moderat pada produk pembakaran gas
merupakan karakteristik dari shaft furnace. Pada kecepatan yang seperti itu, bagian terbesar
dari bahan ditaruh bersama-sama tidak sama dengan aliran gas naik dan, dalam kasus yang
berbeda dengan fluidized bed, aerodinamis yang mempertahankan stabilitas. Gerakan muatan
yang berlawanan (dari atas ke bawah) dan gas-gas dipaksa bergerak melalui muatan (dari
bawah ke atas) dan kontak langsung antara muatan dan gas panas mengakibatkan pertukaran
panas yang baik dan generasi suhu rendah gas buang.

4. Rotary Kiln
Sebuah Rotary Kiln adalah perangkat pyroprocessing digunakan untuk menaikkan
bahan sampai suhu tinggi (kalsinasi) dalam suatu proses berkelanjutan. Bahan yang
diproduksi menggunakan rotary kiln meliputi:
1. Semen
2. Kapur
3. Refraktori
4. Metakaolin
5. Titanium dioksida
6. Alumina
7. Vermiculite
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013
8. Pelet bijih besi

Prinsip kiln adalah pembuluh silinder, cenderung sedikit ke horisontal, yang diputar
perlahan sekitar porosnya. Bahan yang akan diolah dimasukkan ke dalam ujung atas silinder.
Sebagai kiln berputar, bahan secara bertahap bergerak ke bawah menuju ujung bawah, dan
mungkin menjalani sejumlah pengadukan dan pencampuran. Gas panas melewati sepanjang
kiln, kadang-kadang ke arah yang sama sebagai bahan proses tetapi biasanya dalam arah yang
berlawanan (arus balik). Gas panas dapat dihasilkan dalam tungku eksternal, atau dapat
dihasilkan oleh api di dalam tungku. Seperti nyala api diproyeksikan dari pipa burner-(atau
"penembakan pipa") yang bertindak seperti pembakar Bunsen besar. Bahan bakar untuk ini
mungkin gas, minyak atau batu bara bubuk.

5. Reverberatory Furnace

Reverberatory furnace adalah tungku metalurgi atau proses yang mengisolasi bahan
yang diproses dari kontak dengan bahan bakar, tetapi bukan dari kontak dengan pembakaran
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013
gas. Istilah reverberatory yang digunakan disini dalam arti umum memantulkan atau
mencerminkan, bukan dalam arti akustik bergema.
Operasi dan perbedaan dengan Blast Furnace
Proses kimia menentukan hubungan optimal antara bahan bakar dan bahan, antara
variabel-variabel lainnya. Reverberatory furnace berbeda di satu sisi dengan blast furnace, di
mana bahan bakar dan bahan dicampur dalam ruang yang tunggal, dan, di sisi lain, dengan
wadah, muffling, atau retort tanur, di mana bahan subjek terisolasi dari bahan bakar dan
semua produk pembakaran termasuk gas dan abu. Ini telah dinyatakan dalam beberapa
konteks bahwa reverberatory furnace juga biasanya memisahkan materi dari gas panas, tapi
ini tampaknya tidak akan terjadi pada umumnya. Memang, beberapa aplikasi memerlukan
kontak antara material dan gas panas.

6. Retort
Retort adalah wadah yang digunakan untuk memanaskan dan memasak emas
(amalgam); uap dari raksa yang mendidih akan mengalir melalui tabung dan terkumpul ke
dalam tempat pendingin yang telah disediakan. Dengan retort, jumlah raksa yang tertangkap
kembali biasanya mencapai lebih dari 95%. Dengan demikian polusi udara yang besar dapat
dikurangi.
Jenis retort ada berbagai macam. Beberapa di antaranya dibuat dari besi tahan karat
dan beberapa yang lain terbuat dari besi bekas biasa yang murah. Retort bisa pula dibuat
sendiri dari bahan logam.

Prinsip kerja retort yaitu elemen pemanas pada retort akan memanaskan
air membentuk uap panas. Uap panas ini akan mengusir udara dari dalam retort, sehingga
terbentuk uap panas murni. Uap panas murni tersebut digunakan untuk memanaskan bahan
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013
yang terdapat dalam wadah. Jumlah panas yang diperlukan untuk sterilisasi yang memadai
tergantung beberapa faktor antara lain ukuran kaleng dan isinya serta
pH bahan makanan.Sterilisasi makanan lebih tepat disebut sterilisasi komersial, artinya suatu
proses untuk membunuh semua jasad renik yang dapat menyebabkan kebusukan makanan.
Pada

kondisi

penyimpanan

renik

tahan proses

sterilisasi,

tetapi

tidak mampu berkembang biak pada suhu penyimpanan normal yang ditetapkan untuk makan
antersebut. Sterilisasi komersial mempunyai dua tipe yaitu tipe sterilisasi dalam kemasan (in batch
sterilization), dimana bahan dan kemasan disterilisasi bersama-sama setelah bahan
dikalengkan, dan tipe aseptic (in flow sterilization), dimana bahan dan kemasan
disterilkan secara terpisah kemudian bahan dimasukkan ke dalam kemasan dala
mruangan steril atau kondisi aseptis

7. Electric Arc Furnace


Electric Arc Furnace (EAF) merupakan suatu alat untuk melebur baja, dengan menggunakan
elektroda bentuk EAF seperti cangkir raksasa yang dilengkapi 3 buah elektroda. Cara kerja
EAF, sama seperti pada las listrik, di mana elektroda tersebut diberikan arus listrik yang akan
mengeluarkan percikan bunga api. Temperatur yang dibutuhkan untuk melebur baja sekitar
1.600 - 1.650 oC dan membutuhkan energi listrik sebesar 85.000 - 100.000 kWh.
Daya yang diperlukan oleh furnace untuk melakukan satu kali heat (pemanasan) adalah
sekitar

670

kWh/ton

dengan power

factor sebesar

0,7.

Sebelum

melakukan

pemanasan/peleburan, mula-mula furnace diberi kapur bakar, kemudian scrap, dan terkahir
besi spon (DRI), jumlah scrap dalam satu kali heat sekitar 15 20 % dan DRI 80 85 %.
Pemanasan ini berlangsung 90 menit.
Bagian-bagian utama pada EAF yaitu :

Badan Furnace

Furnace Shell, bagian terluar dari furnace yang dibuat dengan cara pengelasan
(Welding) atau dengan pembentukan pelat baja sehingga memiliki bentuk seperti
silinder.

Slag Door, tempat keluarnya slag ( kotoran besi yang terapung dipermukaan baja cair)
yang kemudian di tampung di slag pot.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

Tap Hole, tempat keluarnya baja cair hasil dari peleburan yang melalui saluran
penuangan (tapping spout)

Roof atau penutup bagian atas furnace ini berbentuk sepeerti kubah, bertujuan sebagai
pengisolasi panas agar panas tersebut tidak keluar, dan juga supaya debu yang
dihasilkan dari proses peleburan ini tidak keluar, karena debu mudah terisap oleh
lubang dedusting, sehingga debu tidak bertebaran di udara.

Elektroda Karbon dan Penyangga Elektroda


Elektroda karbon terdiri dari grafit dan mengalirkan arus listrik dengan cepat.
Elektroda ini dapat disambung antara elektroda yang satu dengan yang lainnya
menggunakan bagian ujung dari elektroda tersebut. Penyangga elektroda terdiri dari
tiang penyangga dan lengan penyangga.

Gear (Gigi Penggerak)


Fungsi gigi penggerak adalah untuk menggerakkan atau memiringkan badan furnace.
Di pabrik slab baja ini menggunakan sistem hidrolik sehingga badan furnace dapat
digerakkan dengan halus.

Batu Tahan Api


Di pabrik slab baja ini, furnace menggunakan batu tahan api basa, yang sebagian
besar mengandung MgO sebesar 80 %, sisanya adalah aluminium dan unsur-unsur
lainnya.

Sistem Hidrolik
Sistem ini yang sangat dominan digunakan untuk menggerakkan peralatan mekanik
seperti : Roof (tutup dapur), mengatur posisi tungku (furnace) dan menggerakkan
peralatan-peralatan dengan piston silinder.

Sistem Elektrik
Transformer merupakan sistem elektrik yang memegang peranan penting dalam
proses peleburan baja. Transformer yang digunakan untuk mensuplai daya ke dapur
listrik (EAF).

Sistem Pendinginan
Sistem menggunakan sirkulasi air yang didinginkan, sehingga temperaturnya tidak
boleh melebihi 50oC.dengan menggunakan air pendingin maka dapur busur listrik
akan aman dari temperatur yang berlebihan. Pendinginan diFurnace khususnya untuk
mendinginkan Roof dan Furnace Shell.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

Continuous Feeding

Alat ini unuk mengisi bahan baku seperti besi spons dan batu kapur. Continous
feeding dilakukan setelah dapur dengan bahan baku 40% dari total bahan yang harus
dilebur.

Sehingga

dengan

demikian continous

feedingdilakukan

pada

saat

kondisi furnace bekerja pada potensi maksimum


Peralatan pendukung yang terlibat secara langsung dalam proses peleburan baja, terdiri dari:
1. Ladle, tempat penampungan baja cair dari hasil peleburan di furnace, juga sebagai
tempat pengadukkan (Rinsing) dan pencampuran dengan bahan lain (Alloying).
2. Slag Pot, tempat penampungan slag yang keluar dari furnace.
3. Fibrating

Feeder, untuk

mengatur

pengeluaran

besi

spons

dan limestone dari bunker ke furnace.


4. Weighting Feeder, untuk mengatur jumlah besi spons dan limestone yang keluar
dari bunker
5. Bunker Spons, tempat penampungan besi spons di mana besi spons tersebut kemudian
dipindahkan olehconveyor menuju furnace.
6. Bunker

Limestone, tempat

penampungan limestone di

mana limestone tersebut

kemudian dipindahkan oleh conveyor menuju furnace.


7. Mesin Injeksi Karbon, berfungsi untuk menyemprotkan karbon ke dalam furnace, dan
juga untuk membuangan slag.
8. Mesin Injeksi Oksigen, berfungsi untuk menyemprotkan oksigen ke dalam furnace,
agar di dalam furnace tersebut terjadi pembakaran/peleburan.
9. Gunning Machine, untuk menyemprotkan material preparasi ke dinding refractory
pada furnace.
10. Sistem Dedusting, merupakan sistem penghisap debu yang terjadi saat peleburan
berlangsung.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

Proses Electric Arc Furnace :


1. Kapur bakar dimasukkan ke dalam Furnace.
2. Kemudian dimasukkan Scrap sebanyak 15-20% dari total bahan yang akan dilebur
3. Dan masukkan Direct Reduction Iron (DRI) sebanyak 80-85% dari total bahan yang
akan dilebur
4. Roof ditutup
5. Elektroda diturunkan hingga mendekati bahan yang akan dilebur (Scrap dan DRI)
6. Listrik dialirkan pada tap yang paling rendah
7. Muncul bunga api listrik dan panas
8. Tap dinaikkan setahap demi setahap
9. Seluruh baja akan mencair bersamaan waktunya dengan saat tap yang paling tinggi
10. Baja cair hasil peleburan tersebut siap untuk dibentuk.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

8. Cell for Salt Fuse Electrolysis

Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di katoda
dan gelembung gas Cl2 di anoda. berikut ini adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl
(yang dikenal dengan istilah sel Downs) :
Katoda (-)

: 2 Na+(l) + 2 e- > 2 Na(s) ..... (1)

Anoda (+)

: 2 Cl-(l) Cl2(g) + 2 e- .... (2)

Reaksi sel

: 2 Na+(l) + 2 Cl-(l) > 2 Na(s) + Cl2(g) .. (1) + (2)

Pada katoda, terjadi persaingan antara air dengan ion Na+. Berdasarkan Tabel Potensial
Standar Reduksi, air memiliki Ered yang lebih besar dibandingkan ion Na+. Ini berarti, air
lebih mudah tereduksi dibandingkan ion Na+. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda
adalah air. Sementara, berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, nilai Ered ion Cl- dan
air hampir sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan potensial tambahan (overvoltage),
maka oksidasi ion Cl- lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang
bereaksi di anoda adalah ion Cl-. Dengan demikian, reaksi yang terjadi pada elektrolisis
larutan garam NaCl adalah sebagai berikut :
Katoda (-)

: 2 H2O(l) + 2 e- > H2(g) + 2 OH-(aq) ... (1)

Anoda (+)

: 2 Cl-(aq) > Cl2(g) + 2 e- .... (2)

Reaksi sel

: 2 H2O(l) + 2 Cl-(aq) > H2(g) + Cl2(g) + 2 OH-(aq) . ..(1) + (2)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013

Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH(basa) di katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH- pada katoda dapat
dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah diberi
sejumlah indikator fenolftalein (pp). Dengan demikian, terlihat bahwa produk elektrolisis
lelehan umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.
Salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada proses yang disebut penyepuhan. Dalam
proses penyepuhan, logam yang lebih mahal dilapiskan (diendapkan sebagai lapisan tipis)
pada permukaan logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis. Baterai umumnya
digunakan sebagai sumber listrik selama proses penyepuhan berlangsung. Logam yang ingin
disepuh berfungsi sebagai katoda dan lempeng perak (logam pelapis) yang merupakan logam
penyepuh berfungsi sebagai anoda. Larutan elektrolit yang digunakan harus mengandung
spesi ion logam yang sama dengan logam penyepuh (dalam hal ini, ion perak). Pada proses
elektrolisis, lempeng perak di anoda akan teroksidasi dan larut menjadi ion perak. Ion perak
tersebut kemudian akan diendapkan sebagai lapisan tipis pada permukaan katoda. Metode ini
relatif mudah dan tanpa biaya yang mahal, sehingga banyak digunakan pada industri perabot
rumah tangga dan peralatan dapur.

9. Cell for aqueous electrolysis


Aqueos electrolysis adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2)
dan hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Pada
katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013
H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi
gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+dan
OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi
keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk
menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan hidrogen.

Elektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis air (1800). Davy segera mengikuti
dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga kini elektrolisis
digunakan untuk menghasilkan berbagai logam. Elektrolisis khususnya bermanfaat untuk
produksi logam dengan kecenderungan ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi
aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu
Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint
Hroult (1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan
lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3).
Sebagai syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda.
Salah satu cara yang paling jelas agar ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan
larutan dalam air. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam air jelas tidak tepat
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

TUGAS I EKSTRAKSI
2013
sebab air lebih mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana ditunjukkan di bawah
ini.
Al3+ + 3e- > Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38)
2H2O +2e- > H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ITS SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai