Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tri Puspita Sari

Tugas 1 Teratologi

NPM : 1306365745

Dosen : Bu Setiorini

Langkah langkah memegang dan

1. n

memperlakukan mencit :

Angkat ekor mencit dengan tangan kanan dan


biarkan mencit menjangkau kawat kandang
dengan kaki depannya, tarik sedikit ekornya

Dengan tangan kiri, cubit kulit diantara dua


telinga dan tiga jari yang lain memegang
kulit punggung

Ekor dijepit diantara jari manis dan


kelingking.

Gambar 1. Cara memegang mencit


[Sumber : Dokumentasi Pribadi ]

Langkah langkah mencekok mencit :

2.

Cairan obat diberikan dengan menggunakan


sonde oral.

Sonde oral ditempelkan pada langit langit


mulut atas mencit

Masukkan perlahan lahan sampai ke


esofagus dan cairan dimasukkan.

Gambar 2. Cara mencekok mencit


[Sumber : Dokumentasi Pribadi ]

Langkah langkah menyuntik mencit :

3.

Hewan dipegang sesuai dengan ketentuan


yang telah disebutkan diatas

Pada saat penyuntikan, posisi kepala lebih


rendah

dari

abdomen,

yaitu

dengan

menunggingkan mencit.

Jarum disuntikkan dengan sudut sekitar 10


dengan abdomen

Posisi jarum berada pada daerah yang sedikit


menepi dari garis tengah (linea alba), agar
jarum suntik tidak terkena kandung kemih
dan tidak terlalu tinggi supaya tidak terkena
penyuntikan pada hati.

Gambar 3. Cara menyuntik mencit


[Sumber : Dokumentasi Pribadi ]

4.

Langkah langkah dislokasi cervicalis :

nn

Ekor mencit dipegang dan ditempatkan pada


permukaan yang dapat dijangkau (kawat
penutup kandang) sehingga mencit akan
meregangkan badannya.

Kemudian pada tengkuk ditempatkan suatu


penahan seperti pensil atau batang logam
yang dipegang dengan tangan kiri

Kemudian bagian ekor ditarik kencang


dengan tangan kanan sehingga lehernya
terdislokasi dan mencit akan terbunuh atau
mati.

Gambar 4. Dislokasi cervicalis


[Sumber : Dokumentasi Pribadi ]

Langkah langkah pembuatan preparat

5.

olesan vagina :

Mencit betina yang telah matang kelamin


disiapkan

Mencit diterlentangkan untuk diperiksa

Cotton bud dibasahi dengan larutan NaCl


0,9%, kemudian dimasukkan ke dalam
vagina mencit sedalam 5 mm, lalu diputar
sebanyak dua hingga tiga kali secara perlahan

Object glass kering yang telah dibersihkan


dengan alkohol 70% disiapkan

Cotton bud digulirkan diatas object glass,


kemudian dibiarkan mengering

Setelah itu Object glass ditetesi dengan


larutan Giemsa, lalu biarkan mengering pada
suhu ruang (Jka pewarnanya berlebih, dapat
ditetesi dengan akuades)

Tutup object glass dengan cover glass

Gambar 5. Olesan vagina mencit

Preparat diamati dengan mikroskop

[ Sumber : Dokumentasi Pribadi ]

Hasil yang diperoleh dgambar dan di


dokumentasikan untuk
estrus mencit.

menentukan

fase

6.

Gambar 6 : Hasil olesan vagina mencit


[Sumber : Dokumentasi Pribadi ]
Siklus estrus merupakan rangkaian kejadian yang berhubungan dengan persiapan uterus
untuk penerimaan dan penanaman ovum. Siklus estrus pada mencit terdiri atas 4 fase utama yaitu :
proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus.
Siklus tersebut dapat mudah diamati dengan melihat perubahan sel penyusun lapisan epitel
vagina melalui metode apusan/olesan vagina dengan pewarnaan giemsa. Terjadi penambahan
ustrinitas kelenjar dan pembuluh pada endometrium dan mukosa vagina pada fase proestrus.
Dinding uterus menjadi lebih tebal dan halus. Folikel graft di dalam ovarium telah masak dan
menghasilkan hormon-hormon esteron dan progesteron pada fase proestrus sebelum terjadi
ovulasi. Perubahan ini disebabkan oleh hormon FSH. Produksi estron bertambah dan terjadi
ovulasi pada fase estrus. Mukosa dari estrus mengembang dan banyak mengandung darah, pada
waktu inilah hewan betina siap untuk menerima hewan jantan. Terbentuknya corpus luteum dari
sel-sel folikel terjadi pada fase metestrus. Corpus luteum dari waktu ovulasi pada akhir siklus
estrus bekerja sebagai kelenjar endokrin. Progestron pada waktu ini aktif sekali mempersiapkan
dinding uterus bagi implantasi ovum, sebaliknya estron hanya terdapat sedikit di dalam
tubuh. Fase anestrus adalah periode istirahat seksual, uterus kembali lagi mengambil struktur
semula. Fase diestrus adalah periode antara selesainya perombakan persiapan kawin berikutnya
(Djuhanda 1981). Namun, berdasarkan hasil percobaan, tidak dapat terlihat jelas fase yang sedang
dialami oleh mencit tersebut. Sel yang terlihat di mikroskop berukuran sangat kecil dan rapat
sehingga sulit untuk di identifikasi. Hal tersebut di duga karena ketidaktelitian praktikan saat
mengamati preparat di mikroskop.

Djuhanda, T. 1981. Embriologi Perbandingan. Armico, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai