PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era pasar bebas dewasa ini, sector pelayanan kesehatan di Indonesia di
tuntut untuk dapat bersaing dengan kompetitor luar negeri. Mereka yang dapat
bertahan adalah pemberi jasa pelayanan kesehatan dengan mutu yang terjamin,
dengan tingkat keakurasian, kenyamanan dan tingkat keamanan yang dapat
diandalkan.
Khususnya
dalam
ini
adalah
Fasilitas
Radiologi
RSUD
akan memberikan
informasi diagnostik yang tepat dengan paparan radiasi yang serendah mungkin
terhadap pasien dan personil.
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan radiologi khususnya radiologi
diagnostik, maka dibuat buku Standar Operasional Prosedur Pelayanan Radiologi
untuk dijadikan salah satu arahan bagi pengelola rumah sakit.
B. Maksud dan Tujuan.
Maksud dan tujuan disusunnya buku pedoman ini adalah sebagai salah satu
buku petunjuk / arahan dalam melaksanakan Prosedur pelayanan radiologi di RSUD
C. Sasaran
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Radiologi
BAB II
TATA LAKSANA PELAYANAN RADIOLOGI
A. PELAYANAN RADIOLOGI
Foto Manus
Foto Antebrachii
Foto Scapula
Foto Clavicula.
Foto Femur
Foto Cruris
Foto Calcaneus
Foto Pedis.
3. Foto Schedel
4. Foto Sinus Paranasal
5. Foto Mastoid
6. Foto Sella Turcica
6. Foto Nasal
7. Foto Mandibulla
8. Foto TMJ ( Temporo Mandibular Joint)
9. Foto Cervical
10.Foto Thoracal
11.Foto Lumbal
Dipastikan semua telapak tangan berada ditengah kaset sisi satu ( 1 kaset di
split ), jari-jari seperti mengepal bola dengan cara tangan diputar endoratasi
hingga 45 derajat.
Mengatur batas penyinaran sesuai dengan kebutuhan.
FFD 100 cm
Central Ray tegak lurus dengan bidang datar kaset.
Center Point berada pada caput metacarpal III.
Diintrukksikan pada pasien untuk tidak bergerak saat dilakukan X ray untuk
menghindari pengulangan foto.
Kriteria Foto Manus Yaitu
1. Proyeksi PA
Objek Manus Berada simetris ditengah film, tampak gambaran 1/3
distal radius dan ulna, tampak wirst joint, tampak gambaran carpalia,
metacarpal, dan Phalangs.
2. Proyeksi Oblique
Objek Manus Berada simetris ditengah film, tampak gambaran 1/3
distal radius dan ulna, tampak wirst joint, tampak gambaran carpalia,
metacarpal, dan Phalangs.
2. Pemeriksaan Wirst Joint
Merupakan pemeriksaan extremitas atas dari pergelangan tangan yang dapat
menunjukkan kelainan secara Radiologis.
Indikasi Pemeriksaan Wirst Joint yaitu :
1. Fractur
2. Tumor
3. Dislokasi
4. Corpus Alenum
5. Ostemilytis
6. Arthtitis.
Pelaksanaan pemeriksaan X ray foto Wirst Joint AP sbb :
Pasien duduk menghadap meja pameriksaan.
Lengan bawah dan tangan supine diatas meja pemeriksaan, wrist joint diatur
true AP diatas kaset.
Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan.
Mengatur batas penyinaran sesuei dengan kebutuhan.
FFD 100 cm
Central Ray tegak lurus dengan bidang datar kaset.
Center Point berada pada titik tengah antara processus styloideus radius dan
processus styloideus ulna.
Diintruksikan pada pasien untuk tidak bergerak saat dilakukan X ray untuk
menghindari pengulangan foto.
Pelaksanaan Pemeriksaan X ray foto wrist joint lateral adalah sbb :
Pasien duduk menghadap meja pameriksaan.
Sendi siku flexi, wrist joint true lateral diatas kaset .
Kaset horizontal diatas meja pemeriksaan.
Mengatur batas penyinaran sesuei dengan kebutuhan.
FFD 100 cm
Central Ray tegak lurus dengan bidang datar kaset.
Center Point berada pada titik tengah antara processus styloideus radius dan
processus styloideus ulna.
Diintruksikan pada pasien untuk tidak bergerak saat dilakukan X ray untuk
menghindari pengulangan foto.