Anda di halaman 1dari 39

Proposal Perencanaan

Pengukuran Drainase Kota


(Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Survey Rekayasa I)

Disusun oleh :
Anisa Rachmawati
21110112
130060

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang, Telp (024)
76480785, 76480788
e-mail : jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id

2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Seiring

berkembangnya

suatu

kota,

sudah

barang

tentu

memerlukan berbagai sarana dan prasarana perkotaan yang memadai dalam


perkembangannya ke depan, dimana bertambahnya penduduk sudah barang
tentu diperlukan juga pembangunan permukiman serta penataan lingkungannya.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan di bidang
perumahan

dan

permukiman

adalah

upaya

penciptaan

lingkungan

permukiman yang bersih dan sehat. Peningkatan pembangunan perumahan


dan permukiman secara terarah dan terpadu dengan jalan pemenuhan kebutuhan
prasarana ataupun menata kembali berbagai infrastruktur yang telah ada.
Kenyataan di lapangan keadaan prasarana lingkungan permukiman di Kota
Muara Enim yang dirasakan masih kurang memenuhi persyaratan kualitas
maupun kuantitas. Hal tersebut terlihat bahwa terutama musim penghujan
saluran drainase yang ada sudah tidak bisa menampung air, sehingga akan terjadi
genangan/banjir. Apabila tidak segera ditangani akan mengakibatkan penurunan
daya dukung lingkungan permukiman dan akhirnya akan berdampak terhadap
kesehatan lingkungan.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka perlu kiranya disusun Master
Plan Drainase Kota Muara Enim.

1.2

Maksud dan Tujuan


Maksud dari perencanaan ini adalah :
- Membuat satu rencana sistem drainase yang terintegrasi pada satu
wilayah Kecamatan Muara Enim dengan memperhatikan kondisi
eksisting yang ada.
Tujuan dari perencanaan ini adalah :

- Menyusun perencanaan teknis sistem drainase Kota Muara Enim sebagai pedoman
teknis pelaksanaan untuk membenahi dan atau mengembangkan sistem drainase untuk
mendukung perkembangan kotasehingga sistem drainasenya dapat berfungsi dengan
baik

dan

secara teknis dapat dipertanggungjawabkan, dengan berpedoman pada

kondisi keadaan setempat saat ini khususnya program drainase kota sesuai urutan
prioritas.

1.3

Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan pengukuran untuk saluran drainase antara

lain meliputi :
1. Persiapan.
2. Pembuatan dan Pemasangan Benchmark.
3. Pembuatan dan Pemasangan Patok Stationing (STA).
4. Pengukuran Titik Kontrol Tanah Horisontal dengan Poligon.
5. Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dengan Waterpass.
6. Pengukuran Penampang Melintang Drainase.
7. Pengukuran Penampang Memanjang Drainase.
8. Perhitungan Poligon, Waterpass, dan Penampang Melintang.
9. Penggambaran Penampang Memanjang dan Penampang Melintang.
10. Pembuatan Laporan.
1.4

Lokasi Pekerjaan
Lokasi perencanaan adalah di seluruh wilayah kota Muara Enim.

Kota Kecamatan Muara Enim termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten


Muara Enim dengan luas wilayah 9.223,90 Km2. Kota Kecamatan Muara Enim
terbagi dalam 16 kelurahan/desa. Kota Kecamatan Muara Enim merupakan
ibukota wilayah administratif Kabupaten Muara Enim, oleh karena itu Kota
Kecamatan Muara Enim adalah sentra pertumbuhan ekonomi dan sosial yang
dapat dijadikan acuan bagi Kota Kecamatan lain yang ada dalam wilayah
admistratif Kabupaten Muara

Enim.

Dengan

dilengkapi

fasilitas

sarana

dan prasarana yang baik, diharapkan arah perkembangan tatanan hidup di


Kota Kecamatan Muara Enim menuju ke arah yang lebih baik.

Secara geografis Kecamatan Kota Muara Enim terletak pada 4o sampai 6o


Lintang Selatan dan 104o sampai 106o Bujur Timur dengan luas wilayah 203,80
Km2. Secara geografis Kecamatan Kota Muara Enim berbatasan
langsung dengan :
- Batas Utara : Kecamatan Ujan Mas,
- Batas Timur : Kecamatan Gunung Megang,
- Batas Selatan : Kecamatan Lawang Kidul,
- Batas Barat : Kabupaten Lahat.

BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1

Persiapan
Sebagai Langkah awal dari seluruh kegiatan adalah melaksanakan

tahap pekerjaan persiapan, yang meliputi kegiatan sebagai berikut:


2.1.1 Persiapan Administrasi, Perijinan, dan Persiapan Teknis
a. Persiapan Administrasi dan Perijinan
Pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya, meliputi surat-surat, dokumen-dokumen,
formulir-formulir, buku-buku ukur dan lain sebagainya.
1; Rencana kerja (time schedule pelaksanaan, bobot, prestasi) untuk keperluan
penyusunan progress.
2; Pekerjaan dimulai pada tanggal 1 Agustus 2014.
3; Pembagian tugas personil dan peralatan yang digunakan.
4; Penyiapan buku tamu, buku kerja harian, formulir kendali diri.
5; Hal-hal lain yang menyangkut administrasi proyek, seperti kelengkapan
pembuatan dokumen kontrak dan lain sebagainya.
6; Pembuatan surat tugas melakukan pekerjaan yang ditandatangani oleh
Kepala Desa setempat.
b. Persiapan Teknis dan Operasional
Persiapan teknik dan operasioanal meliputi hal-hal yang
menyangkut persiapan teknis pelaksanaan dan operasional antara lain :
a; Penyiapan data, laporan, peta kerja berupa peta topografi skala 1: 50.000 dan
peta

digital

Rupa

Bumi

Indonesia

termasuk

data

titik

ikat

yang

dipergunakan dalam pengukuran kerangka kontrol horisontal maupun


vertikal.
b; Penyiapan alat ukur serta peralatan bantu lainnya yang sesuai dengan
keperluan pekerjaan, termasuk kalibrasi alat ukur yang akan dipakai.

c; Penjelasan (briefing) kepada seluruh personil yang terlibat dalam pekerjaan


ini, agar pekerjaan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
d; Pengecekan kesehatan personil sebelum diberangkatkan ke Muara Enim.
e; Penyiapan alat tulis, hitung, gambar, foto, cetak dan lain-lain.
f; Pembuatan inception report (laporan pendahuluan) untuk rencana operasi
kerja guna disampaikan pada pemilik pekerjaan yaitu Dinas Pertanian
Kabupaten Muara Enim.

2.1.2 Persiapan Personil


Tujuan dari persiapan personil ini adalah untuk menentukan jumlah personil
yang akan dipekerjakan di dalam suatu proyek pekerjaan survei dan pemetaan ini,
serta untuk menentukan pembagian tugas dari masing-masing personil.
Personil-personil dan pembagian tugas personil terdiri dari :
a. Team

Leader

bertugas

untuk

mengatur

jalannya

Pekerjaan,

mengkoordinasi tugas personil, mengurus perijinan pekerjaan, melakukan


pengawasan kinerja personil, membuat target persentase pencapaian kerja
setiap harinya, tempat konsultasi bila ada masalah di lapangan.
b. Geodetic Engineering : bertugas melakukan perhitungan waterpass,
poligon

dan

penampang

melintang,

melakukan

pemasangan

BM

dengan GPS dan pemasangan patok kayu.


c. Surveyor : bertugas melakukan pengukuran waterpass, penampang
melintang, penampang memanjang, poligon, melakukan pemasangan BM
dengan GPS.
d. Operator Administrasi Kantor : bertugas mengurus semua perijinan, suratsurat, dan dokumen yang digunakan dalam pekerjaan, membuat
rencana anggaran biaya dan rencana kerja,
e. Operator AutoCAD (drafting) : penggambaran penampang memanjang,
cross section, dan Peta kontur.
f.

Office Boy : membantu jalannya pekerjaan, membeli kebutuhan pekerjaan.

g. Tenaga lokal : bertugas membantu pengukuran dan menunjukkan


batas
dari daerah pengukuran sesuai peta perencanaan yang dibuat.

2.1.3 Mobilisasi, Demobilisasi, dan Transportasi Lapangan


Termasuk di dalam hal ini adalah :
1) Mobilisasi demobilisasi personil dan peralatan.
2) Penyediaan kendaraan lapangan.
3) Persiapan base camp lapangan termasuk akomodasi di lapangan.
2.1.4 Survei Pendahuluan
Yang dimaksud survei pendahuluan dalam hal ini adalah kegiatan
untuk mengenal lapangan yang menyangkut:
1) Areal pengukuran beserta batas-batasnya.
2) Pengecekkan Lokasi dan jenis pengukuran yang akan dilaksanakan.
3)

Penentuan jalur pegukuran dan rencana penempatan patok kayu,


bench mark atau titik tetap lainnya yang dinilai perlu di lapangan, sesuai
dengan peta perencanaan.

4) Rencana pengikatan titik kontrol dari titik ikat yang tersedia dan disetujui
direksi.

2.2

Pembuatan dan Pemasangan Benchmark


Patok beton atau Benchmark (BM) dibuat dari beton bertulang dengan

ukuran 20 cm X 20 cm X 100 cm. Patok BM dibuat dari beton yang terdiri dari
semen, pasir dan batu kerikil dengan campuran 1 : 2 : 3. Patok BM dicat warna
kuning agar mudah diidentifikasi di lapangan. Setelah jadi patok BM
dipasang marmer ukuran 10 cm x10 cm dan ditulis nomor kode BM. Patok BM
di pasang dengan interval 2 km, dipasang di daerah yang aman dan tanah yang
stabil serta ditanam sedalam kurang lebih 70 cm di bawah tanah. Setelah
dipasang patok BM kemudian di foto dan dibuat deskripsi Benchmark yang
memberikan informasi :
a. Nomor Urut BM
b. Koordinat BM ( X,Y )
c. Elevasi BM ( Z )
d. Sketsa lokasi BM
e. Keterangan cara pencarian BM

f. Tanggal pemasangan
g. Serta informasi lain sesuai kebutuhan yang diguanakan
2.3

Pembuatan dan Pemasangan Patok kayu (Stationing)


Patok kayu (Stationing) dibuat dari kayu yang keras dan bagus

dengan ukuran 4 cm X 6 cm X 50 cm. Patok kayu dicat warna merah agar


mudah diidentifikasi
dilakukan

dilapangan.

Pemasangan

patok

Stasioning

(STA)

di sepanjang daerah yang akan diukur. Pemasangan patok STA

dilakukan dengan interval 50 m untuk daerah lurus dan 25 m untuk daerah yang
belok. Semua patok yang telah di pasang dibuatkan sketsa jalur patok yang
memberikan gambaran umum lokasi daerah yang akan direncanakan.

2.4

Pengukuran Poligon
Poligon adalah rangkaian segi banyak. Metode ini merupakan salah

satu cara untuk menentukan posisi horisontal titik-titik dimana titik satu
dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak
sehingga membentuk rangkaian titik-titik.
a. Pengukuran sudut mendatar :
Dilakukan dengan alat Theodolit
Pengukuran dimulai dari STA 0 + 000
Alat yang dipergunakan harus diperiksa terlebih dahulu dan dilakukan
adjustment

permanent,

sehingga

kesalahan

sistematis

akibat

alat

menjadi minimum.
Untuk pengukuran sudut mendatar paling sedikit harus diukur 2 (dua) seri
ganda (dua kali bacaan B dan

LB), dengan

perbedaan setiap

bacaan maksimal 5 dan perbedaan antara 2 (dua) seri sekitar 90 derajat.


b. Pengamatan Azimuth
Pengamatan azimuth hanya digunakan sebagai kontrol ukuran sudut pada
interval tertentu.
Pengamatan ke matahari dilakukan dengan Theodolit yang dilengkapi
dengan prisma Reolofs.

Pengamatan azimuth dilakukan dengan Gyrocompass atau dengan


pengamatan

matahari

dan

dilakukan

pda

setiap

titik

paling

sedikit dilakukan 6 (enam) seri yaitu 3 (tiga) seri pagi dan 3 (tiga) seri sore
hari.
Pengamatan harus dilakukan pada setiap selang yang terdiri dari maksimal
15 (lima belas) titik ukur, kecuali bila pada jalur tersebut terdapat titik ikat
lain.
Pengamatan hanya dilakukan pada ketinggian matahari tidak lebih dari 15
(lima belas) derajat.
c. Pengukuran jarak
Jarak diukur dengan alat ukur elektronis (EDM).
Pengukuran jarak setiap sisi poligon paling sedikit dilakukan 3 (tiga) kali.
Hasil ukuran jarak sebelum digunakan pada perhitungan agar
dilakukan koreksi dan reduksi terlebih dahulu sesuai standar yang
digunakan.
d. Pengukuran sudut tegak
Untuk reduksi jarak miring ke jarak datar paling sedikit harus dilakukan 1
(satu) seri pengukuran (B dan LB) sudut tegak dari tiap titik berdiri ke tiap target.
e. Ketelitian pengukuran
Kesalahan penutup sudut mendatar maksimum 10N, dimana N
adalah
jumlah titik pada satu kring.
Kesalahan penutup linier per kring setelah hitungan maksimal 1 :
6.000
dari panjang kring tersebut.
2.4.1 Poligon Terbuka
Poligon ini terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan tetapi
tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian
sama atau lebih tinggi ordenya.
Poligon terbuka kadang-kadang dipakai pada pengukuran jalur lintas, tetapi
pada umumnya patut dihindari karena tidak memberikan cara pengecekan untuk
menemukan galat dan kesalahan. Dalam poligon terbuka, pengukuran harus
diulang untuk mencegah terjadinya kesalahan.

A
AB

B1

12

3
23

B
B

3C
CD

C
2

Gambar 1. Poligon Terbuka

Langkah-langkah dalam perhitungan poligon terbuka (lihat gambar di atas) :


a. Menghitung azimut awal dan akhir
Azimut awal :
ab arc tg
b

a
a

Azimut akhir :
c
c

cd arc tg
d

b. Menghitung koreksi sudut


= ( akhir awal ) + n 180+ f
keterangan :

: azimut

: jumlah sudut yang diukur


f

: kesalahan penutup sudut

: banyaknya titik yang akan diukur sudutnya

Dari harga fyang didapat, maka sudut dikoreksikan kepada sudut-sudut yang
diukur sehingga jumlah sudut yang telah dikoreksi :
terkoreksi = ( akhir awal ) + n 180
c. Menghitung azimut
b1 = ab + 180+ B 360
12 = b1 + 180+ 1 360

10

23 = 12 + 180+ 2 360
3c = 23 + 180+ 3 360
cd = 3c + 180+ c 360
cd = ab + n 180
d. Menghitung kesalahan penutup jarak
Rumus koreksi terhadap sumbu X yaitu :
d sin = ( Xakhir Xawal ) + fx
dimana fx merupakan kesalahan penutup jarak arah X.
Besarnya koreksi tiap sisi yaitu :
fxi

dij
d

fx

Rumus koreksi terhadap sumbu Y yaitu :


d cos = ( Yakhir Yawal ) + fy
dimana fy merupakan kesalahan penutup jarak arah Y
Besarnya koreksi untuk tiap sisi yaitu :
di j y
fyi d f

e. Menghitung koordinat tiap titik


X2 = X1 + d12 sin 12
Y2 = Y1 + d12 cos 12
Keterangan :
X1, Y1

koordinat yang diketahui

X2, Y2

koordinat yang dicari

d12 sin 12 :

proyeksi sisi 1-2 pada sumbu X yang telah dikoreksi

d12 cos 12 :

proyeksi sisi 1-2 pada sumbu Y yang telah dikoreksi

11

2.5

Pengukuran Waterpasss
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menentukan elevasi dari titik-titik diatas

patok. Alat ukur yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah alat ukur wild NAK-2
atau sederajat dan memenuhi syarat yakni menggunakan Compensator dengan
perbesaran telescop 20 kali, sensitivitas nivo 40/2 mm.
Pengukuran tinggi dengan waterpass ialah menentukan beda tinggi antara 2
titik atau suatu cara pengukuran tinggi dimana selisih-selisih tinggi antara
titik yang berdekatan ditentukan dengan garis-garis vizir horisontal yang
ditujukan ke rambu (baak-baak) ukur yang vertikal, seperti gambar di bawah ini:

4
3
0

2
Gambar 2. Pengukuran Waterpass

Perhitungan Waterpasss
BA
BT
BB
P0
Belakang

P1
muka belakang

P2
muka

Keterangan :
BA

Benang Atas

BT

Benang Tengah

BB

Benang Bawah

a. Menghitung jarak dari alat waterpasss ke rambu ukur dapat dihitung dari
rumus :
D = 100 ( Benang atas Benang bawah )

12

b. Menghitung beda tinggi antara dua titik yaitu :


h = BT belakang BT muka
c. Menghitung beda tinggi rata-rata antara pengukuran pergi dan
pengukuran pulang yaitu :
h pergi
hrata-rata

pula ng

koreksi beda tinggi yaitu

di h
r ata

rata

Pada waterpasss tertutup jumlah beda tinggi rata-rata sama dengan nol,
jika hal ini tidak sesuai berarti merupakan koreksi beda tinggi.
h = 0
sedangkan pada waterpasss terbuka jumlah beda tinggi rata-rata adalah selisih
antara tinggi akhir dengan tinggi awal
h = hakhir hawal
d. Menghitung beda tinggi definitif
Beda tinggi definitif adalah beda tinggi setelah dikoreksi yaitu
penjumlahan antara beda tinggi rata-rata dengan koreksi beda tinggi
e. Menghitung tinggi titik
Tinggi titik = tinggi titik yang telah diketahui + beda tinggi definitif
f. Ketelitian pengukuran
Toleransi bacaan BA + BB = 2BT adalah 2mm.
Salah penutup tinggi maksimal sebesar 7-10 mm D, dimana D
adalah
panjang kring dalam km.
Beda tinggi ukuran pergi dan pulang maksimal 7-10 mm D. dimana
D
adalah jarak dalam km.
2.6

Pengukuran Penampang Melintang


Pengukuran

penampang

melintang

diukur

dengan

pengukuran

waterpass terbuka. Pengukuran ini termasuk pekerjaan pengukuran waterpass


detail, dimana yang diukur dalam pengukuran penampang melintang ini adalah
detail-detail jalur

13

yang sudah direncanakan di sepanjang titik tetap. Penampang melintang


merupakan irisan-irisan tegak lurus penampang memanjang.
Maksud

pengukuran

penampang

melintang

ini

adalah

untuk

menentukan lebar dari jalur irigasi yang akan direncanakan. Pengukuran


penampang

melintang

dapat

juga

digunakan

untuk

mencari

volume

galian/timbunan. Diharapkan dengan pengukuran penampang melintang ini air


dapat mengalir sebagaimana yang sudah direncanakan.

Gambar 3. Sketsa Penampang Melintang Saluran irigasi persawahan

Cara pengukuran penampang melintang :


Dirikan waterpass lalu centering kemudian tembak ke bak ukur yang ada
P1 sebagai patokan baru kemudian tembak bak ukur pada titik detail 1, 2, 3, dst.
Dari pengukuran ini kita akan mendapatkan BA, BT, BB dari setiap detail
dan kita akan mengetahui beda tinggi detail-detail tersebut.

2.7

Pengukuran Penampang Memanjang


Penampang memanjang sama dengan pengukuran waterpass terbuka. Yang

dimaksud dengan waterpass memanjang / penampang memanjang yaitu suatu


pekerjaan pengukuran waterpass untuk memperoleh suatu rangkaian tinggi
titik tetap ( seperti pengukuran titik-titik dasar ).
Pengukuran memanjang ini diperlukan untuk mengetahui arah aliran
air. Pengecekan air bisa mengalir atau tidak pada daerah perencanaan irigasi
tersebut.

14

2.8

Perhitungan
Pekerjaan

perhitungan

dimaksudkan

untuk

mendapatkan

besaran

yang definitif berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, dan selanjutnya


hasil perhitungan ini

akan

digunakan

sebagai

bahan

pelaksanaan pekerjaan penggambaran.


Pekerjaan perhitungan ini dilaksanakan oleh personil yang telah
mengerti dan memahami serta dapat menggunakan rumus hitungan plane
surveiing dan proyeksi peta di dalam pelaksanaannya disupervisi oleh direksi
pekerjaan.
Metode pelaksanaan/sistem perhitungan mengikuti petunjuk di dalam TOR
sebagai berikut:
a) Perhitungan koordinat dilakukan terhadap suatu sistem koordinat lokal
b) Perhitungan sipat datar dan poligon menggunakan metode atau cara
perataan Bowditch
2.9

Penggambaran
Pekerjaan penggambaran dimaksudkan untuk mendapatkan gambar

penampang melintang, penampang memanjang dan situasi detail secara teliti,


lengkap, benar dan rapi dari keseluruhan daerah pengukuran.
Metode pelaksanaan penggambaran ini mengikuti petunjuk di dalam TOR
sebagai berikut ini :
a) Penggambaran situasi dibuat pada kertas milimeter kemudian dipindahkan
di atas kertas kalkir
b) Skala yang dipakai peta situasi skala 1 : 500
c) Interval kontur setiap 0,5 m
d) Legenda yang digunakan disesuaikan dengan legenda yang ditentukan
e) Peta akhir digambar satu warna (hitam) di atas kertas kalkir sesuai
persyaratan kartografi
f) Ukuran tiap lembar peta memenuhi ketentuan, adalah A1 termasuk ruang
informasi dan legenda

15

g) Ketelitian peta meliputi garis grid, planimetris, garis kontur


sebagai berikut:
Garis grid dengan interval setiap 10 cm digambarkan pada setiap
lembar peta dengan ketelitian 0.1 milimeter
Planimetris untuk 90% gambar harus dengan ketelitian 0,8 mm
dari koordinat sebenarnya.
Garis kontur untuk 90% garis kontur harus dengan ketelitian 0,5 mm
h) Skala gambar cross section H = 1 : 100 ; V = 1 : 100
i) Skala gambar long section H = 1 : 2000 ; V = 1 : 100
j) Ukuran kertas yang digunakan memenuhi ketentuan adalah ukuran A1
2.10 Pembuatan Laporan
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibuat laporan pekerjaan yang terdiri dari
laporan pendahuluan, mingguan, bulanan, dan laporan akhir sebagai berikut :
a) Laporan pendahuluan yang berisi rencana kerja, schedule pelaksanaan,
time table, jumlah alat dan bahan, serta daftar personil pelaksana dan
metode pelaksanaan yang diterapkan.
b) Laporan mingguan yang diserahkan kepada direksi atau petugas yang
ditunjuk. Isi laporan mingguan meliputi presentase kemajuan progres
pekerjaan di lapangan, jumlah tenaga pelaksana, peralatan yang
digunakan, foto-foto dokumentasi kegiatan di lapangan serta hal-hal
lain yang dianggap perlu.
c) Laporan bulanan yang diserahkan kepada direksi atau petugas
yang ditunjuk. Isi laporan bulanan meliputi persentase kemajuan
pekerjaan dilengkapi dengan kurva kemajuan pekerjaan sebenarnya
dibandingkan dengan rencana, jumlah tenaga pelaksana, peralatan yang
digunakan, foto- foto dokumentasi kegiatan serta hal-hal lain yang
dianggap perlu..

d)

Laporan akhir yang diserahkan sesuai dengan batas waktu yang

telah disepakati

dalam

kontrak.

Kerangka

laporan

akhir

yang

diperiksakan dan disetujui terlebih dahulu oleh direksi atau petugas yang
ditunjuk. Laporan akhir antara lain berisi hal-hal sebagai berikut :
a; Penjelasan umum pelaksanaan pekerjaan
b; Daftar tenaga pelaksana dan organisasi
c; Daftar peralatan yang digunakan
d; Metode pelaksanaan
e; Ketentuan teknis yang diisyaratkan
f; Analisa ketelitian hasil pengukuran dibandingkan denagn ketentuan
teknis yang diberikan
g; Hasil dan hitungan pekerjaan
h; Hasil outputnya berupa peta garis atau peta kontur perencanaan.

BAB III
ANALISA PEKERJAAN
3.1 Analisa Pekerjaan Persiapan
a. Kantor
Dalam pekerjaan pengukuran drainase kota di Kabupaten Muara
Enim, Sumatera Selatan. Kantor Pusat Pelaksana yaitu PT. Medika Karya
Husada berada di Kota Bandung. Dan base camp terletak di sekitar lokasi
proyek yaitu di sekitar daerah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah mobilisasi dan demobilisasi personil dan
peralatan.
b. Kalibrasi Alat
Alat-alat teknis yang dibutuhkan dalam pengukuran drainase kota
harus dipersiapkan terlebih dahulu dan dicek alatnya agar mengefektifkan
proses pengukuran nantinya. Alat-alat teknis yang dibutuhkan antara lain:
No Jenis Alat Teknis

Set

H/B

1.

Alat ukur theodolite

29 H

2.

Alat ukur waterpasss

32 H

3.

Alat ukur total station / EDM

11 H

4.

Komputer

2B

5.

Printer A4

2B

Plotter A1

1B

c. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi adalah pekerjaan yang merupakan pekerjaan persiapan.
Mobilisasi terdiri dari pemindahkan personil, peralatan, supply, dan halhal yang tidak terduga dalam proyek.
Sedangkan

demobilisasi

yaitu

pekerjaan

untuk

pemulangan

personil, peralatan dan hal-hal lain yang dibutuhkan selama proyek


berlangsung ke kantor pusat. Demobilisasi dilakukan setelah proyek selesai.
Mobilisasi
perencanaan

dan

demobilisasi

pengukuran

Sumatera Selatan, antara lain:

yang

Drainase

dibutuhkan
di

Kabupaten

dalam

pekerjaan

Muara

Enim,

v Mobilisasi dari Kantor Pusat PT. Medika Karya Husada di Bandung ke


Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menggunakan mobil dinas yang
disediakan oleh Kantor Pusat.
v Mobilisasi

dari

Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandara

Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera


Selatan. Dilakukan dengan pesawat Garuda.
v Mobilisasi dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin
II Palembang, Sumatera Selatan, ke lokasi proyek di Kabupaten
Muara Enim, Sumatera Selatan menggunakan mobil yang disewa dari
rental.
v Demobilisasi

dari

lokasi

proyek

ke

Bandara

Internasional

Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan,


menggunakan mobil yang disewa dari rental.
v

Demobilisasi

dari

Bandara

Internasional

Sultan

Mahmud

Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan ke Bandara SoekarnoHatta, Jakarta, menggunakan pesawat Garuda.
v Demobilisasi dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ke Kantor Pusat
menggunakan mobil dinas yang disediakan oleh Kantor Pusat.
d. Tenaga yang Dibutuhkan Dalam Pekerjaan Pengukuran Drainase Kota, antara
lain:
No Kebutuhan tenaga

Org/bln atau Org/hr

1.

Manager Proyek

1 OB

2.

Tenaga ahli Geodesi

2 OB

3.

Suporting Profesional Staff

4.

a. Surveyor

1 OB

b. Assisten Surveyor

2 OB

c. Operator AutoCAD

1 OB

Suporting Staff
a. Secretary

1 OB

b. Tenaga local

3 OH

c. Office Boy

1 OB

3.2 Analisa Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Benchmark


a. Volume pekerjaan

: 27 BM

b. Kapasitas pekerjaan

Pembuatan BM

: 4 BM/hari

Pemasangan BM

: 4 BM/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 8 hari

d. Personil terdiri dari

Ahli geodesi

: 2 orang

Tenaga lokal

: 3 orang

e. Alat yang diperlukan

: Alat-alat tukang dan meteran

f. Keterangan

: BM dipasang per 2 Km.

3.3 Analisa Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Patok Kayu (STA)


a. Volume pekerjaan

: 1400 patok

b. Kapasitas pekerjaan

: 100 patok/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 14 hari

d. Personil terdiri dari

Ahli Geodesi

: 2 orang

Tenaga lokal

: 3 orang

e. Alat yang diperlukan

: Alat-alat tukang dan meteran

f. Keterangan

: Patok kayu dipasang per 50 m.

3.4 Analisa Pekerjaan Pengukuran Poligon


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 5 Km/hari/tim

c. Waktu yang diperlukan

: 11 hari

d. Personil terdiri dari

Surveyor

: 1 orang

Asisten surveyor

: 1 orang

Tenaga lokal

: 3 orang

e. Alat yang diperlukan

: Theodolit dan EDM atau Total Station


Meteran Baja (Steel Tape)

3.5 Analisa Pekerjaan Pengukuran Waterpasss


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 4 Km/hari/tim

c. Waktu yang diperlukan

: 14 hari

d. Personil terdiri dari

Surveyor

: 1 orang

Asisten surveyor

: 2 orang

Tenaga lokal

: 3 orang

e. Alat yang diperlukan

: Waterpasss, Bak ukur dan Meteran baja (Steel


Tape)

3.6 Analisa Pekerjaan Pengukuran Penampang Melintang


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 3 Km/hari/tim

c. Waktu yang diperlukan

: 18 hari

d. Personil terdiri dari

Surveyor

: 1 orang

Asisten surveyor

: 2 orang

Tenaga lokal

: 3 orang

e. Alat yang diperlukan

: Waterpasss, Bak Ukur dan Meteran baja


(Steel Tape)

3.7 Analisa Pekerjaan Pengukuran Situasi


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 3 Km/hari/2tim

c. Waktu yang diperlukan

: 18 hari

d. Personil terdiri dari

Surveyor

: 1 orang
21

Asisten surveyor

: 2 orang

Tenaga lokal

: 3 orang

e. Alat yang diperlukan

: Theodolit, Bak ukur dan Meteran Baja


(Steel Tape)

3.8 Analisa Perhitungan Poligon


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 20 Km/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 3 hari

d. Personil terdiri dari

Ahli Geodesi

: 1 orang

Surveyor

: 1 orang

Asisten surveyor

: 2 orang

e. Alat yang diperlukan

: Alat tulis kantor, Kalkulator, Komputer


dan Printer

3.9 Analisa Perhitungan Waterpasss


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 15 Km/har

c. Waktu yang diperlukan

: 4 hari

d. Personil terdiri dari

Ahli Geodesi

: 1 orang

Surveyor

: 1 orang

Asisten surveyor

: 1 orang

e. Alat yang diperlukan

: Alat tulis kantor, Kalkulator, Komputer dan


Printer

3.10 Analisa Perhitungan Penampang Melintang


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 15 Km/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 4 hari

d. Personil terdiri dari

22

Ahli Geodesi

: 1 orang

Surveyor

: 1 orang

Asisten surveyor

: 1 orang

e. Alat yang diperlukan

: Alat tulis kantor, Kalkulator, Komputer dan


Printer

3.11 Analisa Perhitungan Situasi


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 15 Km/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 4 hari

d. Personil terdiri dari

Ahli Geodesi

: 1 orang

Surveyor

: 1 orang

Asisten surveyor

: 2 orang

e. Alat yang diperlukan

: Alat tulis kantor, Kalkulator, Komputer dan


Printer

3.12 Analisa Penggambaran Penampang Memanjang


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 20 Km/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 3 hari

d. Personil terdiri dari

Ahli Geodesi

: 1 orang

Operator AutoCAD

: 1 orang

e. Alat yang diperlukan

: Komputer, Plotter dan Kalkir

2.13 Analisa Penggambaran Penampang Melintang


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 20 Km/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 3 hari

d. Personil terdiri dari

:
23

Ahli Geodesi

: 1 orang

Operator AutoCAD

: 1 orang

e. Alat yang diperlukan

: Komputer, Plotter dan Kalkir

2.14 Analisa Penggambaran Situasi


a. Volume pekerjaan

: 54 Km

b. Kapasitas pekerjaan

: 20 Km/hari

c. Waktu yang diperlukan

: 3 hari

d. Personil terdiri dari

Ahli Geodesi

: 1 orang

Operator AutoCAD

: 1 orang

e. Alat yang diperlukan

: Komputer, Plotter dan Kalkir

3.15 Analisa Pembuatan Laporan


a. Waktu yang diperlukan

: 3 hari

b. Personil terdiri dari

Ahli Geodesi

: 1 orang

Administrasi Kantor

: 1 orang

Office Boy

: 1 orang

c. Alat yang diperlukan

: Komputer, Printer dan Kertas A4

24

BAB IV

4.1
Persiapan

RENCANA ANGGARAN BIAYA


Harga
Satuan
(Rp)

Jumlah Total
(Rp)

No

Uraian Pekerjaan
Jumlah

Satuan

Peta digital RBI


2.000.000,00
Alat tulis kantor
500.000,00
Formulir ukur
250.000,00
Foto copy
22.500,00
Mobilisasi dan Demobilisasi:
Kantor Airport SoekarnoHatta Jakarta (P - P)

CD

500.000,00

LS

250.000,00

Rim

50.000,00

Lembar

150

150,00

2
3
5
6

Tiket pesawat Jakarta Palembang (P - P)

Unit
2
400.000,00

100.000,00

Orang
9
9.000.000,00

1.000.000,00

Rental mobil Palembang


Muara Enim (P - P)
7

Akomodasi :
Sewa Base Camp
Sewa Mobil

Unit
2
1.000.000,00

250.000,00

Tim/bln
3
6.000,000,00
Tim/bln
3
15.000.000,00
Jumlah

2.000.000,00
5.000.000,00

34.172.500,00
4.2 Honor dan Tunjangan
No

Uraian Pekerjaan
Harga Satuan

Satuan

Jumlah Total
(Rp)

Jumlah
(
R
p
)
Orang Bulan Hari

1
Honor :
Manager Proyek
Tenaga Ahli Geodesi
Surveyor
Asisten Surveyor
Operator AutoCAD

Orang/Bln
1
45.000.000,00
Orang/Bln
2
72.000.000,00
Orang/Bln
1
27.000.000,00
Orang/Bln
2
36.000.000,00
Orang/Bln
1

15.000.000,00

12.000.000,00

9.000.000,00

6.000.000,00

6.000.000,00

Tenaga Administrasi Kantor


Office Boy
Tenaga Lokal
2

Tunjangan Lapangan:
Manager Proyek
Tenaga Ahli Geodesi
Surveyor

18.000.000,00
Orang/Bln
1
9.000.000,00
Orang/Bln
1
4.500.000,00
Orang/hr
3
11.850.000,00

3.000.000,00

1.500,000.00

Orang/hr
1
19.750.000,00
Orang/hr
2
31.600.000,00
Orang/hr
1
7.900.000,00
Jumlah

79

50,000.00

79

250.000,00

79

200.000.00

79

100.000,00

282.600.000,00

25

4.3 Pembuatan dan Pemasangan Benchmark


No
Satuan

Uraian Pekerjaan

Satuan

Jumlah

Jumlah Total
(Rp)

Harga
(Rp)

Benchmark (20 cm X 20 cm
X 100 cm)

2
3

Cat minyak
Kuas

Buah

Kg
Buah
Jumlah

27

150.000,00

2
2

25.000,00
5.000,00

4.050.000,00

50.000,00
10.000,00
4.110.000,00

4.4 Pembuatan dan Pemasanagn Patok Kayu (Stationing)


No
Satuan

Uraian Pekerjaan

Satuan

Jumlah

Harga

Jumlah Total
(Rp)

(Rp)
1
2
3
4
5
6

Patok Kayu (4 cm X 6 cm X 50
cm)
Buah
7.000.000,00
Cat minyak
Kg
Kuas
Buah
Paku seng
Kg
50.000,00
Spidol
Dos
Meteran Baja (Steel Tape)
Buah
1.500.000,00
Jumlah

1400

5.000,00

6
5
5

25.000,00
5.000,00
10.000,00

150.000,00
25.000,00

2
2

60.000,00
1.500.000,00

120.000,00

8.845.000,00
4.5 Pengukuran Poligon
No

Uraian Pekerjaan

Satuan

Jumlah

Harga
Satuan
(Rp)

Jumlah Total
(Rp)

Alat
Hari
1

Sewa Total Station

Hari
Jumlah

11

250.000,00 2.750.000,00
2.750.000,00

4.6 Pengukuran Waterpass


No

Uraian Pekerjaan

Satuan

Jumlah

Harga
Satuan
(Rp)

Jumlah Total
(Rp)

Alat
Hari
1
2

Sewa Waterpass
Bak ukur

Hari
Hari
Jumlah

1
2

14
14

50.000,00
10.000,00

700.000,00
280.000,00
980.000,00

26

4.7 Pengukuran Penampang Melintang


No

1
2

Uraian Pekerjaan

Satuan

Sewa Waterpass
Bak ukur

Hari
Hari

Jumlah
Alat
2
2

Hari
18
18

Jumlah

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah Total
(Rp)

50.000,00 1.800.000,00
10.000,00 360.000,00
2.160.000,00

4.8 Pengukuran Situasi


No

1
2

Uraian Pekerjaan

Sewa Theodolit
Bak ukur

Satuan

Hari
Hari
Jumlah

Jumlah
Alat
2
2

Hari
18
18

Jumlah Total
Harga
(Rp)
Satuan (Rp)
50.000,00 350.000,00
10.000,00 350.000,00
700.000,00

4.9 Perhitungan dan Penggambaran


No

Uraian Pekerjaan

1
2
3

Sewa Komputer
Sewa Printer
Sewa Plotter A1

Tinta Printer

Tinta Plotter

6
7
8
9

Kertas Kalkir 100 mg


Kertas HVS A4
Ballpoint Pilot
Pensil 2B

Satuan

Bulan
Bulan
Bulan
Cartrid
g
e
Cartridg
e
Rol
Rim
Dos
Dos
Jumlah

Jumlah Total
Harga
(Rp)
Satuan (Rp)

Jumlah
Al
a
t
3
2
1

Bulan
2
2
1

300.000,00
150.000,00
400.000,00

2.400.000,00
600.000,00
400.000,00

300.000,00 900.000,00

2
3
2
1
1

350.000,00 700.000,00
75.000,00
225.000,00
35.000,00
70.000,00
75.000,00
75.000,00
60.000,00
60.000,00
5.430.000,00

27

4.10 Pembuatan Laporan


No

Uraian Pekerjaan

1
2
3
4

Tinta Printer
Kertas HVS A4
Fotocopy
Jilid Laporan Bulanan

Jilid Laporan
Awal/Akhir

Satuan

Jumlah

Cartridge
Rim
Lembar
Buku

2
2
100
1

Buku
Jumlah

Harga Satuan
(Rp)

Jumlah Total
(Rp)

300.000,00
35.000,00
150,00
5.000,00

600.000,00
70.000,00
15.000,00
5.000,00

10.000,00

20.000,00
710.000,00

BAB V
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
No

Uraian Pekerjaan

Jumlah

1.

Persiapan

Rp. 27.172.500,00

2.

Honor dan tunjangan

Rp. 282.600.000,00

3.

Pembuatan dan pemasangan benchmark

Rp.

4.110.000,00

4.

Pembuatan dan pemasangan patok kayu (stationing)

Rp.

8.845.000,00

5.

Pengukuran poligon

Rp.

2.750.000,00

6.

Pengukuran waterpass

Rp.

980.000,00

7.

Pengukuran penampang metintang

Rp.

2.160.000,00

8.

Pengukuran situasi

Rp.

700.000,00

9.

Perhitungan dan penggambaran

Rp.

5.430.000,00

10.

Pembuatan laporan

Rp.

710.000,00

Jumlah
PPN 10%

Rp. 335.457.500,00
Rp. 33.545.750,00

Jumlah Total

Rp. 369.003.250,00

Semarang, 14 Juni 2014


Disusun Oleh:

Anisa Rachmawati
21110112130060
29

LAMPIRAN

30

Jadwal Pelaksanaan Perencanaan Pengukuran Drainase


di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan
No

1
2
3
4
5

6
7
8
9
10

Uraian Pekerjaan

Minggu Ke6

10

11

12

Persiapan
Pembuatan & Pemasangan
Bencmark
Pemasangan Patok Stationing
Pengukuran Poligon
Pengukuran waterpass
Pengukuran Penampang
Melintang dan Memanjang
Pengukuran Situasi
Perhitungan
Penggambaran

Selama pekerjaan berlangsung ( 3 bln )

Pembuatan Laporan Akhir

31

32

33

PETA LOKASI DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM


PROVINSI SUMATERA SELATAN

34

Anda mungkin juga menyukai