Tugas Terstruktur
Epidemiologi Malaria
Disusun oleh:
Hani Septiana
(2110610001)
Izzatul Bahriyah (2110610002)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2014
i2
Kata Pengantar
Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul
Epidemiologi Malariadisadur dari Disadur dari Malaria Epidemiology
Johns Hopking and Clive shiff Bloomberg School of Public health copyright
2006)dapat terselesaikan. Ribuan ucapan terimakasih juga tidak lupa penulis
sampaikan kepada dosen mata kuliah Bioprospeksi sebagai mata kuliah perdana
tahun 2014 yang telah membimbing penulis baik dalam proses perkuliahan
maupun saat proses pembuatan makalah. Makalah ini dibuat guna memenuhi
syarat perkuliahan sebagai tugas mata kuliah Bioprospeksi. penulis menyadari
bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini.Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Malang,
2014
iii
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut sejarah kata malaria berasal dari bahasa italia yang terdiri dari
dua suku kata mal dan aria yang berarti udara yang jelek. Hal ini dikarenakan
karena orang Italia pada masa lalu mengira bahwa penyakit ini di sebabkan oleh
musim dan udara yang jelek. Penyakit malaria sudah dikenal sejak 4000 tahun
yang lalu. Dalam sejarah peradaban menyebutkan bahwa penyakit malaria
disebabkan oleh protozzoa genus plasmodium kelas Sporozoa dan suku
Haemosporida. (Miller et al,. 1994 dalam Arsin, 2012).
Tingginya kasus malaria merupakan sesuatu yang perlu segera disikapi. Hal
ini bisa saja terjadi oleh karena resistensi obat atau karena kesalahan diagnosa
terutama jika diagnosa malaria hanya berdasarkan gejala dan tanda klinis. Padahal
gejala dan tanda klinis malaria di daerah endemis umunya tidak khas dan hampir
sama seperti gejala dan tanda klinis pada penderita infeksi lainnya, terutama pada
fase awal infeksi. (Harjinto, 2002). Malaria merupakan merupakan penyakit
parasitik tropikal yang menyebabkan mortalitas paling tinggi saat ini yang
ditularkan oleh parasit nyamuk dari keluarga Anopheles.(Sach dan Malaney,
2002).
Penyakit malaria di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat,
menurut Departeman Kesehatan (2001) terdapat 15jutakasus malaria dengan
38.000 kematian setiap tahunnya dan 70% penduduk Indonesia tinggal di daerah
beresiko tertular malaria. Dari 484 kabupaten/kota di Indonesia, 338 dari 484
adalah endemis malaria. (Prabowo, 2004).
Metode survival WHO di Afrika memperkirakan prevalensi malaria dengan
menggunakan data iklim dan survei. Dari data di sebutkan ada 45 negara dari 109
negara endemik malaria di Afrika menyatakan bahwa tahun 2006 kasus melaria
terjadi di daerah Kongo, Ethiopia, Kenya, Nigeria dan Tanzania (Medical, 2008).
Sedangkan di Indonesia dinyatakan oleh Direktur Pengendalian Penyakit
Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan, Andi Muhandir (2012) menyatakan
prevalensi penyakit malaria di Indonesia masih tinggi, mencapai 417.819 kasus
positif pada tahun 2012. Penyakit malaria pernah menjadi KLB di daerah Kupang
pada tahun 2000 yang menyerang 1.730 orang sabu dan 556 orang semau serta
merenggut nyawa 8 bocah. (Pos Kupang, 2000).
Menurut The World Malaria Report (2005), Badan Kesehatan Dunia
(WHO), menggambarkan walaupun berbagai upaya dilakukan, hingga tahun 2005
malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di 107 negara di dunia.
Diperkirakan masih sekita 3,2 miliar orang hidup di daerah endemis malaria. Di
Indonesia, diperkirakan 30 juta kasus malaria terjadi setiap tahunnya di Indonesia
Waulaupun ditularkan oleh nyamuk, penyakit malaria sebenarnya
merupakan suatu penyakit ekologis. Penyakit malaria sangat dipengaruhi oleh
kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak
dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit
malaria. (Prabowo, 2004).
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan di atas maka perlu untuk
diketahui
bagaimana
keragaman
penyakit
malaria,
faktor-faktor
yan
BAB II
Pembahasan
2.1. Definisi dan Etiologi Malaria
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut, menular maupun infeksi kronik,
disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke
dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Penyakit
malaria juga memiliki nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam
tropik, demam pantai, demam charges, demam kura dan paludisme. (Prabowo,
2004).
Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk kedalam
plasmodium. Ada empat Plasmodia yang dapat menginfeksi manusia yaitu
Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax, dan
Plasmodium ovale. Plasmodium falciparum ditemukan terutama di daerah tropis
dengan resiko kematian yang lebih besar bagi orang dengan kadar imunitas
rendah. Penularan dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles atau melalui transfusi
darah atau jarum suntik yang tercemar dan dari ibu hamil kepada janinnya.
Species
yang
paling
berbahaya
adalah
Plasmodium
falciparum
yang
Gambar 1.
Nyamuk Anopheles
(Sumber;
Shiff,siklus
2006) hidupnya, yaitu
Parasit malaria
memerlukan
dua hospes
untuk
(Pribadi, 2000).
b. Mediator Endotoksin Makrofag
Sebanyak 90% kematian terjadi pada anak-anak dengan rasio 1:4 anak balita
di Afrika meninggal karena malaria. Di Asia Tenggara negara yang termasuk
wilayah endemis malaria adalah : Bangledesh, Bhutan, India, Indonesia,
Maldives, Myanmar. Nepal, Srilanka dan Thailand. Penyebaran malaria terjadi
dalam wilayah-wilayah yang terbentang luas meliputu belahan bumi utara dan
selatan seperti Kenya atau 2,800 m diatas permukaan laut.
b. Gambaran Malaria Berdasarkan Laporan
Stratifikasi Malaria : Di Indonesia sejak tahun 2007 menggunakan
indikator Annual Parasite Includiendce (API) denga syarat bahwa setiap
kasus malaria harus dibuktikan dnegan hasil pemeriksaan sediaan darah
dan semua kasus positif harus di obati dengan pengobatan kombinasi
berbasis aetemisinin atau ACT (Artemisinin based Combination
Therapies). Berdasarkan API provinsi tertinggi pada tahun 2008-2009
adalah Papua Barat NTT dan Papua.
Hanya saja anak-anak lebih rentan terhadap infeksi malaria. Menurut Gunawan
(2000), perbedaan prevalensi malaria menurut umur dan jenis kelamin berkaitan
dengan derajat kekebalan karenavariasi keterpaparan kepada gigitan nyamuk.
Orangdewasa dengan berbagai aktivitasnya di luar rumah terutama di tempattempat perindukan nyamuk pada waktu gelap atau malam hari, akan sangat
memungkinkan untuk kontak dengan nyamuk.Epidemi malaria seringkali
dilaporkan dari berbagai wilayah dengan angka kematian yang lebih tinggi pada
anak-anak dibawah 5 tahun dibanding orang dewasa.
- Jenis Kelamin : Infeksi malaria tidak membedakan jenis kelaminakan
tetapi apabila menginfeksi ibu yang sedang hamil akan menyebabkan anemia
yang lebih berat.
- Ras
Pola
hidup
seseorang
atau
sekelompok
tidur tidak pakai kelambu, dan sering berada di luar rumah pada malam hari tanpa
menutup badan dapat menjadi faktor risiko terjadinya penularan malaria.
- Status Gizi
Apabila status gizi seseorang baik akan mempunyai peranan dalam upaya
melawan semua agent yang masuk ke dalam tubuh. Defisiensi zat besi dan
riboflavin mempunyai efek protektif terhadap malaria berat (Harjanto, 2003).
b. tempat
Batas dari penyebaran malaria adalah 640LU (Rusia)dan 320LS (Argentina).
Ketinggian yang dimungkinkan adalah 400 meter dibawah permukaan laut (laut
mati dan kenya) dan 2600 meter di atas permukaan laut (Bolivia). Plasmodium
vivax mempunyai distribusi geografi yang paling luas, mulai dari daerah beriklim
dingin, subtropik sampai ke daerah tropik.Malaria di suatu daerah dikatakan
endemik apabila kesakitannya yang disebabkan oleh infeksi alamiyah, kurang
lebih konstan selama beberapa tahun berturut-turut. Berdasarkan hasil spleen rate
(SR), yaitu presentase penduduk yang limpanya membesar dari seluruh penduduk
yang diperiksa pada kelompok usisa 2-9 tahun, Endemisistas suatu daerah dapat
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
1. Hipoendemik SR < 0-10 %, penularan yang terjadi pada anak-anak dan
orang dewasa. Terjadi gangguan fungi hati, gangguan fungsi ginjal pada
usia dewasa.
2. Mesoendemik SR 11-50 % pada usia 2-10 tahun
3. Hiperendemik SR < 50% (SR dewasa tinggi 25 %)
4. Holoendemik SR > 75 % (SR dewasa rendah), Holoendemik banyak
penderitanya anak-anak dengan anemia berat (Shiff, 2006).
Berdasarkan AMI daerah malaria dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Low Malaria Incident. AMI <10 kasus/1000 penduduk
2. Medium, AMI 10-50 kasus/1000 penduduk
3. High, AMI > 50 kasus/ 1000 penduduk
2.4. Pola Transmisi Penyakit Malaria
Pola atau cara tarnasmisi penyakit malaria, yaitu:
a. penularan secara alamiyah (natural infection)
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang infektif.
nyamuk menggigit orang sakit malaria maka parasit akan ikut terhisap bersama
darah penderita malaria. Di dalam tubuh nyamuk parasit akan berkembang dan
11
Grafik 2.Pengaruh suhu terhadap fase Sporogony & hubungan suhu dan kelangsungan
hidup sehari-hari(Sumber ;Shiff, 2006)
12
Gambar5.Transimisi
(penularan) menggunakan data
bertahan dari suhu dan waktu
pada fase Sporogony di Benua
Afrika periode tahunan
(Sumber; Shiff,2006)
Gambar 6.(a) model kesesuaian iklim; (b) peta malaria historis risiko malaria di
Kenya (Nelson, 1959dalam Shiff, 2006) dan Tanzania(Wilson, 1956 dalam Shiff,
2006)
13
Kondisi
Perkotaanmenyebabkantransmisi
perkembangbiakan
dankondisi
karena
terkait
Pedesaanmenyebabkan
dengan
transmisi
tempat
dengan
Menuruttempatperkembangbiakannya,
dapatdikelompokandalam
perbukit/hutan,
tipeyaitu
vector
malaria
berkembangbaikdipersawahan,
danpantaiataualiransungai.
Vector
yang
vector
malaria
yang
14
Faktor
yang
mempengaruhihostberupa
factor
lingkunganyaitu
angina,
sinarmatahari,
arus
air
dankadargaram.
nasry.2004).Lingkungan
social-
budayasepertitingkatkesadaranterhadappembratasan
malaria,
peperangandanperpindahanmengakibtakan
malaria,
meningkatnyakunjunganpariwisatadanperjalanandaridaerahendemik.
denganmenggunakaninteksida,
ikanpemakanjentikdanmemeperbaikimanajemenlingkungan.
Sedangkanuntuk
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut sejarah kata malaria berasal dari bahasa italia yang terdiri dari dua
suku kata mal dan aria yang berarti udara yang jelek. Penyakit malaria pernah
menjadi KLB di daerah Kupang pada tahun 2000 yang menyerang 1.730 orang
sabu dan 556 orang semau serta merenggut nyawa 8 bocah.Menurut The World
Malaria Report (2005), Badan Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkan
walaupun berbagai upaya dilakukan, hingga tahun 2005 malaria masih menjadi
masalah kesehatan utama di 107 negara di dunia.Malaria adalah penyakit yang
bersifat akut, menular maupun infeksi kronik, disebabkan oleh protozoa dari
genus Plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia dan
ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Berdasarkandata WHO (2010)
memperkirakaninsiden malaria di dunia mencapa 215 juta kasus dan diantara
terinfeksi
parasit
Plasmodium
sekitar
655
ribu.).
Adapunfaktor
yang
dan tingkat kelembaban serta hujan 2) Fluktuasi musiman nyamuk 3) Banyak nya
species vektor. SedangkanFaktor yang mempengaruhihost (manusia)yaitu, factor
fisik, biologidan social budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Muhandir .2012. http://www.voaindonesia.com/content/who-upayapengendalian-malaria/1808301.html Diaskes 9 Juni 2014
Arsin, A. 2012. AnalisisPerilaku Masyarakat TerhadapKejadian Malaria di
Pulau Kapoposang kabupatenPangkajene Kepulauan; Jurnal Kedokteran dan
FarmasiMEDIKA; Jakarta, 2003
Harjinto, 2002Malaria DariMolekuler Ke Klinis. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Depkes RI, 2006. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malariadi Indonesia.
Departemen Kesehatan, DirektoratJenderal P2PL
.
Prabowo, A. 2004. Malaria Mencegah dan Mengatasinya. PuspaSwara, Jakarta
Noor, Nasry. 2004. Epidemiologi. Lembaga Penerbit UniversitasHasanuddin:
Makassar
Kemenkes RI,. 2009. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010).Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
WHO, 2011,. Global Malaria Programme. World MalariaReport 2011 Fact Sheet
17
18