Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini banyak bermunculan produkproduk softener dengan berbagai macam keunggulan. Salah satu diantaranya adalah
produk dengan keunggulan satu kali bilas. Mungkin produk tersebut memiliki dampak
positif tentang penghematan air, namun di sisi lain kita juga perlu memperhatikan
dampak yang ditimbulkan terhadap biota air seperti ikan dan tumbuhan air lainnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kadar Detergen Dalam Air
Polutan adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah
softener termasuk polutan karena di dalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis
softener yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah
softener sekali bilas. Softener jenis ini mengandung ABS (Alkyl Benzene Sulphonate)
yang merupakan detergen yang tergolong keras. Softener tersebut sukar di uraikan oleh
mikroorganisme sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan
perairan yang tercemar limbah softener kategori keras ini dalam konsentrasi tinggi akan

mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan manusia yang mengkonsumsi
biota tersebut.
B. Gerak Operculum Ikan
Operculum pada ikan adalah tutup insang membuka dan menutup insang pada
ikan.
Ikan Platty adalah organisme air yang responsif atau peka terhadap perubahan
yang terjadi pada lingkungannya. Insang adalah alat yang digunakan untuk bernafas. Pada
insang terjadi pertukaran O2 dan CO2. Mekanismenya adalah tutup insang menutup, mulut
terbuka, air masuk melalui mulut, lalu air melewati insang, terjadi pertukaran oksigen dan
karbon dioksida, lalu mulut menutup, tutup insang (operculum) terbuka, dan akhirnya air
keluar dari insang. Oksigen masuk ke aliran darahnya.
C. Pengaruh Kadar Softener Terhadap Gerak Operculum Ikan
Konsentrasi larutan softener lebih tinggi dari pada sitoplasma sehingga partikel
softener berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan softener terus-menerus
berdifusi ke sel-sel insang daninsang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel
insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel softener terus berdifusi.
Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan
lendir. Setelah sel-sel insangnya pecah, tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernafas
sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan softener lemas dan kemudian mati satu per satu.
Cepat lambatnya insang ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh
konsentrasi softener pada air. Semakin tinggi konsentrasi softener pada air, semakin cepat
ikan itu akan mati.

Anda mungkin juga menyukai