Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DESTILASI SEDERHANA
Disusun Oleh
: Kelompok 2
Anggota
: Amiliah (A1F014002)
Okti Mindi Safitri (A1F014009)
Nurul Zulhulaifah (A1F014016)
Tina Hartiana (A1F014019)
Andespal (A1F014026)
Florentina Astiani (A1F014034)
Weny Sintia (A1F014035)
Dosen
: Elvinawati, M.Si
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Destilasi Sederhana
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik
didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk sebagai
unit operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan proses ini didasarkan pada
teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada
titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum
dalton.
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih
yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu.
Selain
perbedaan
titik
didih,
juga
perbedaan
kevolatilan,yaitu
kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada
tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan
campuran air dan alkohol.
2.2 Rangkaian Alat Destilasi Sederhana
kondensor tidak akan memenuhi isi pendinginan sehingga tidak dapat digunakan
untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu
pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendinginan
atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan
komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi
berwujud cair.
Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destilasi
sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk
memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung destilat
yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk
menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (erlenmeyer)
sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer
dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas
berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat.
Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat
proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung
panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel
serta untuk mencegah terjadinya ledakan. Sedangkan statif dan klem berguna
untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak
jatuh atau goyang.
alat penguap
Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar
dan kosong tanpa perpindahan panas dan pemindahan massa yang
disengaja atau dipaksakan yang dapat menyebabkan kondensat
mengalir kembali ke lat penguap.
Jika perlu, tetes-tetes cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa
dalam uap dipisahkan dengan bantuan siklon dan disalurkan kembali
berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik
didih yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik
didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Dalam hal ini campuran yang
akan dipisahkan dimasukkan kedalam alat penguap dan dididihkan. Pendidihan
terus dilangsungkan hingga sejumlah tertentu komponen yang mudah menguap
terpisahkan. Proses pendidihan erat hubungannya dengan kehadiran udara
permukaan. Pendidihan akan terjadi pada suhu dimana tekanan uap dari larutan
sama dengan tekanan udara di permukaan cairan. Proses penguapan komponen zat
ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat yang
memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap dan uap tersebut melewati
kondensor atau pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga
akan terkondensasi atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair
sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu erlenmeyer.
Pada proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal
ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi
suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik
karena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu
ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah
destilat murni. Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi
penempatan ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer
harus tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang
teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Pada proses
destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan yang
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Destilasi sederhana adalah salah satu teknik pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat
volatil.
Rangkaian alat destilasi:
alat penguap
Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar
dan kosong tanpa perpindahan panas dan pemindahan massa yang
disengaja atau dipaksakan yang dapat menyebabkan kondensat
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA