Anda di halaman 1dari 2

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber

daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat
diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah
segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia danmikro-organisme (virus dan bakteri). (Wikipedia)
Pada era ini kesadaran masyarakat akan lingkungan semakin menipis. Banyak dari
mereka yang selalu membuang sampah seenaknya tanpa memperhatikan lingkungan. Budaya
membuang sampah pada tempatnya mulai menghilang. Tak hanya terjadi di lingkungan
kota ,masyarakat desa pun sekarang sudah hilang kesadarannya akan lingkungan. Purworejo,
Kota Berirama ,tempat lahirku. Terutama desa Cangkreplor ,yang dulunya tidak ada
perumahan-perumahan sekarang sudah banyak perumahan yang dibangun. Bahkan
jumlahnya terus bertambah. Sawah-sawah yang keberadaannya sangat membantu ekonomi
masyarakat sudah mulai berkurang. Dengan banyaknya perumahan yang didirikan jumlah
sampah rumah tangga semakin meningkat dan tidak terkontrol jumlahnya. Petugas sampah
yang datangnya kadang tidak sesuai jadwal ,dan malasnya warga untuk membuang sampah
pada tempat yang telah disediakan.
Di sebelah rumah saya terdapat sebuah selokan ,selokan yang mengalir dari utara ke
selatan memisahkan dua tempat(RW) dan terpisah dengan jalan raya. Namun, ketika musim
kemarau tiba banyak sekali sampah yang mengalir di selokan ini ,mulai dari pempres,
softek,tempat makanan ,dan sampah rumah tangga lainnya. Para pemuda dari RT saya telah
melakukan kegiatan pembersihan selokan dan berkomunikasi pada masyarakat disekitar
selokan tetapi masih hanya dalam lingkungan RT. Setelah beberapa minggu ,sampah-sampah
rumah tangga kembali hadir mengalir dengan perlahan. Dan saat itu ,diamati bahwa sampahsampah tersebut bukan berasal dari warga RT saya. Namun , sampah-sampah tersebut
mengalir dari sebrang jalan utara menuju ke selatan. Tentunya ,ketika musim penghujan
sampah-sampah ini akan menyumbat aliran selokan dan menyebabkan air meluap. Ini sangat
membahayakan masyarakatan yang rumahnya terlewati selokan ini. Pernah saya temukan
,ketika saya berjalan-jalan melewati perumahan tersebut , salah satu warga perumahan
dengan santai membuang isi bak sampahnya ke selokan tanpa memikirkan efek yang akan
ditimbulkan terhadap warga sekitar. Sampah-sampah yang menumpuk di selokan ,sampahsampah yang menyumbat aliran selokan ,ketika musim penghujan tiba akan kembali kepada
warga sekitar. Kondisi ini sangat memprihatinkan ,para masyarakat yang sudah lupa akan
kesadaran lingkungan ,membuang sampah disembarang tempat. Salah satu buang sampah
sembarangan ,seluruh warga mendapat imbasnya.

Di samping hal itu , pembangunan perumahan terjadi secara besaran-besaran , yang


menyebabkan lahan pertanian berkurang dan beberapa tempat hijau menghilang ,pohonpohon ditebangi hanya untuk membangun perumahan. Ini terjadi didaerah saya beberapa
tahun yang lalu. Banyak perumahan yang dibangun hanya menguntungkan para investorinvestor ,merugikan masyarakat yang kehilangan ladang hijau mereka,sumber oksigen
mereka. Pendirian perumahan yang terus-terusan berlangsung,dengan harga ratusan juta,yang
merelakan lahan-lahan hijau demi kepentingan pribadi. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak
layak untuk dilakukan oleh generasi terpelajar. Pemanasan global yang terus meningkat
,sampah-sampah yang volumenya tiap tahun bertambah , dan lahan-lahan hijau yang semakin
menipis jumlahnya , polusi-polusi udara bertambah , menyempitnya aliran-aliran sungai ,
banyaknya pendirian bangunan yang memakan banyak tempat,serta pendirian bangunan yang
menyerap/menggali sumber air dari warga. Kondisi seperti inilah yang saat ini terjadi.
Kepedulian terhadap lingkungan yang semakin terabaikan ,dengan adanya sosialisasi yang
terus dilakukan, penempelan slogan-slogan kepedulian lingkungan ,berharap seluruh
masyarakat peduli akan lingkungan semakin meningkat. Namun kenyataan sangatlah
berbeda. Masyarakat yang suka akan lingkungan teruslah meningkat,namun tidak sebanding
dengan orang yang tak acuh pada lingkungan. Setiap kali berkunjung ke suatu tempat ,tak
lepas dari pemandangan orang melempar sampah ke sembarang tempat, tak hanya ketika
berkunjung ke suatu tempat, disekitar kita masih banyak orang-orang yang seperti itu.
Perilaku yang tak sepatutnya dilakukan ,namun kerap kali dilakukan. Pemandangan yang
setiap hari dapat disaksikan , betapa mirisnya kondisi seperti ini.
Pemerintah juga diobrak-abrik dengan uang , disuap dengan uang ,mengijinkan seluruh
pembangunan yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembangunan seperti ini terus
terjadi ,semakin meningkat tiap tahunnya. Para masyarakat resah , duka ,namun rintahannya
tidak terdengarkan. Seperti kondisi jogja saat ini, pembangunan hotel yang terus-terusan
,perubahan regulasi pemerintah yang mengijinkan seluruh pembangunan . Dampak buruk
yang diakibatkan pun kini dirasakan oleh masyarakat. Walaupun kesadaran masyarakat akan
lingkungan juga agak kurang ,namun disaat terjadi seperti ini kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan akan berubah.
Meningkatnya kesadaran/kepekaan masyarakat terhadap
lingkungan tidak hanya diperoleh dengan belajar , mengikuti sosialisasi/diskusi tentang
lingkungan , dengan membaca slogan-slogan namun juga dengan merasakan dampak buruk
dari lingkungan itu sendiri. Dengan berubahnya sikap dan sadar akan dampak yang
ditimbulkan ,mereka akan perlahan sadar akan pentingnya lingkungan terhadap diri mereka.
Pada kesimpulannya masyarakat yang tidak cinta lingkungan dan pemerintah yang tidak
peduli dengan lingkungan itu sama-sama ada.

Anda mungkin juga menyukai