Asumsi kaum realis mengenai negara sebagai aktor yang paling utama
dapat dikaitkan dengan permasalahan lingkungan hidup yang saat ini sedang
dihadapi oleh masyarakat dunia. Negara memiliki kedaulatan penuh atas
rakyatnya, sehingga berdasarkan pemikiran kaum realis, negara dapat
menggunakan kekuasaannya atau power untuk memaksa masyarakatnya agar
lebih peduli dan sadar terhadap lingkungan hidup.
Negara merupakan aktor pertama dalam menangani permasalahan
lingkungan hidup global, negara juga merupakan faktor utama untuk mendorong
kesadaran masyarakat dalam negara tersebut. Kesadaran ini kemudian
berkembang dalam lingkup yang lebih luas kepada masyarakat global, sehingga
permasalahan lingkungan hidup ditangani oleh masyarakat global. Jadi dapat
disimpulkan bahwa negara menjadi aktor utama dalam mendorong penanganan
masalah lingkuan hidup global.
Kesadaran tentang penanganan malasalah lingkungan hidup ini terkait
dengan peran negara yang memiliki tiga tanggung jawab, yaitu tanggung jawab
nasional, tanggun jawab internasional, dan tanggung jawab kemanusiaan.
Tanggung jawab nasional adalah tanggun jawab dimana negara bertanggung
jawab kepada warga negaranya untuk keamanan nasional. Lalu tanggung jawab
internasional merupakan tanggung jawab negara kepada negara-negara lain atas
permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam ruang lingkup internasional.
Sedangkan tanggung jawab kemanusiaan merupakan tanggung jawab negara
kepada manusia dimanapun atas hak asasi manusia. Dalam permasalahan
lingkungan hidup, maka negara dituntut perannya sesuai dengan tanggung jawab
internasional. Oleh karena itu, negara memiliki tanggung jawab untuk
berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup dengan cara
menghimbau masyarakat baik menggunakan cara yang paling halus sampai cara
yang paling memaksa untuk peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup.
Negara Denmark sebagai Pedoman Penanganan Lingkungan Konferensi
Kopenhagen
hal tersebut, digunakanlah turbin angin dalam jumlah sangat banyak untuk
memaksimalkan tenaga angin di Denmark. Hal ini memberikan dampak yang
cukup signifikan dalam penghematan energi di Denmark. Tidak seperti negaranegara lain dimana penggunaan sumber energi alternatif hanya menyumbang
beberapa persen dalam konsumsi energi negaranya, Denmark dalam penggunaan
tenaga anginnya berkontribusi cukup besar dalam pemenuhan konsumsi negara.
Selain itu, fokus penanganan masalah lingkungan hidup lainnya di
Denmark adalah tentang pencegahan perubahan iklim dengan mereduksi polusi
udara. Dalam melaksanakan tindakan penanganan ini, Denmark menggunakan
mobil dengan energi listrik sebagai sumber energinya. Mobil dengan energi listrik
ini, tidak menghasilkan karbonmonoksida dalam jumlah yang besar seperti
penggunaan bahan bakar fosil. Mobil ini, hanya menyumbang porsi yang sangat
sedikit dalam pengeluaran gas karbon yang bersifat polutan terhadap udara.
Dalam berjalannya tindakan-tindakan penanganan lingkungan di Denmark
ini, terdapat 3 komponen utama yang mendorong kesadaran masyarakatnya
terhadap permasalahan lingkungan. Salah satu komponen penting dalam tindakan
penanganan lingkungan ini adalah kebijakan-kebijakan yang \diterapkan negara
tersebut. Seperti contohnya, Denmark memberikan kebijakan dalam menerapkan
tarif terhadap masyarakat-masyarakat yang tidak menggunakan mobil listrik.
Pemberian tarif atau pajak ini, ternyata berdampak signifikan terhadap kontribusi
pencemaran linngkungan, terbukti dengan banyaknya masyarakat Denmark yang
akhirnya memilih menggunakan sepeda dibanding dengan mobil. 4
Kesadaran-kesadaran masyarakat Denmark ini, ikut terseret dalam
penanganan masalah global yang dilakukan oleh masyarakat internasional. Hal ini
dapat dilihat pada konferensi yang dilakukan di negara Denmark, yaitu konferensi
Kopenhagen yang dilaksanakan pada tahun 2006. Dalam konferensi ini,
kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan Denmark dalam menangani permasalahan
lingkungan menjadi pedoman untuk merumuskan konvensi yang diinginkan oleh
banyak negara.
4 PBB, Environment, diakses pada 9 Nov 2012, [http://www.un.org/en/globalissues/environment/]
mendorong
kesadaran
masyarakat
internasional
untuk
mengikuti