No. Dokumen
LPK DPL
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
DOK-KKN-PPM-QP08-2
22 Desember 2011
05
1 dari 67
LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
UNIT
: JTM 05
KECAMATAN
:Temayang
KABUPATEN :Bojonegoro
PROPINSI
:Jawa Timur
Oleh:
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
BIDANG PENGELOLAAN KKN, PENGEMBANGAN UMKM, DAN PELAYANAN
MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
DOKUMEN
No. Dokumen
LPK DPL
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
DOK-KKN-PPM-QP08-2
22 Desember 2011
05
i dari 67
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................................................i
BAB I
: Kata Pemgantar.......................................................................................1
BAB II
BAB III
: Pendahuluan............................................................................................3
BAB IV
: Isi Laporan..............................................................................................5
BAB V
Lampiran
I.
DOKUMEN
No. Dokumen
LPK DPL
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
DOK-KKN-PPM-QP08-2
22 Desember 2011
05
1 dari 67
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta
kemudahan yang telah diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Unit JTM- 05, oleh dosen, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada dengan tema Pengembangan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan Guna Mendukung Gerakan Desa Sehat dan Cerdas.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini disusun untuk memenuhi pelaporan seluruh rangkaian
kegiatan KKN-PPM UGM yang dilakukan di Desa Ngujung, Temayang, Bojonegoro, Jawa
Timur secara overall. Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, tim penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dwikorita Karnawati, M. Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
2. Eko Puryanto, S.T. selaku Kepala Desa Ngujung, Temayang, Bojonegro, Jawa Timur.
3. Mochlisiin Andi Irawan, S.STP.MM selaku Camat Kecamatan Temayang, Bojonegoro,
Jawa Timur.
4. Seluruh masyarakat Desa Ngujung yang telah bersedia berperan aktif untuk mendukung
program KKN-PPM UGM.
Dalam penyusunan laporan ini masih terdapat ketidaksempurnaan dan kekurangan. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat diperbaiki hal-hal yang masih
kurang di masa yang akan datang.
Yogyakarta, 20 September 2015
II.
DOKUMEN
No. Dokumen
LPK DPL
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
DOK-KKN-PPM-QP08-2
22 Desember 2011
05
2 dari 67
No
1
2
3
4
Nama
Lea Brahmantia
Fanny Zafira M
Muthia Nurul H
Rathi Paramastri
5 Rosa Amalia
6 Sabrina Umi Khabibah
7 Popy Hudayani
NIM
12/330647/EK/18832
12/333490/TK/39843
12/330393/TK/39563
12/329231/KU/15000
12/333191/TP/10452
12/333369/FA/09315
11/315642/KH/7080
8 Adhelia Tiara G P
9 Nursia Hanis Latifah
10 Kurnianti Nur P.
12/333282/TP/10498
12/334505/PS/06408
11/315857/KH/7140
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
12/329826/TP/10376
12/330666/EK/18850
12/333846/TK/40188
12/329063/SA/16369
12/335286/SA/16744
11/314089/GE/07043
12/333560/TK/39908
12/330343/TK/39518
12/333472/FA/09327
12/330214/TK/39398
12/335813/EK/19046
12/333601/TK/39949
12/334554/PS/06426
12/333617/TK/39963
12/333689/TK/40032
Dian Islamiyati
Dyan Asri Rahmadanti
Sarah Faudah
Rita Anggraeni
Tohir Mustofa
Apdul Rohman
Davin Demas Sanchorehan
Andreas Diga
Fahmi Rosyadi
Dany Ezah Fazwi
Insan Abdau Hatta
M Hanif Ramadhan
Muchlas A
Alifan Cahyadi
Luthfi Alfikri K
Jurusan
Akuntansi
Teknik Geodesi
Teknik Industri
Gizi dan Kesehatan
Teknologi Industri
Pertanian
Farmasi
Kedokteran Hewan
Teknologi Industri
Pertanian
Psikologi
Kedokteran Hewan
Teknologi Industri
Pertanian
Akuntansi
Teknik Industri
Sastra Arab
Sastra Arab
Geografi
Teknik Mesin
Teknik Kimia
Farmasi
Teknik Mesin
Ilmu Ekonomi
Teknik Mesin
Psikologi
Teknik Sipil
Teknik Industri
III.
DOKUMEN
No. Dokumen
LPK DPL
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
DOK-KKN-PPM-QP08-2
22 Desember 2011
05
3 dari 67
Pendahuluan
diterjunkan pada tanggal 2 Juli 2015. Sesampainya di lokasi kegiatan KKNPPM, unit JTM-05 melakukan asesmen awal berupa observasi dan wawancara
kepada masyarakat Desa Ngujung, Temayang, Bojonegoro.
Sedikit gambaran mengenai lokasi dan kehidupan masyarakat di lokasi KKN
UGM JTM-05 sub-Unit 3. Kehidupan masyarakat bisa dikatakan masih
konvensional dalam hal adat dan kebudayaan. Masyarakat masih sangat
menjunjung tinggi gotong royong, nilai agama yang masih sangat kental, serta
rumah yang mayoritas masih semi permanen. Ditambah dengan perkembangan
desa yang masih sangat bergantung dengan hasil dari
bidang pertanian
dan
DOKUMEN
No. Dokumen
LPK DPL
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
karena
ketersediaan
air
DOK-KKN-PPM-QP08-2
22 Desember 2011
05
4 dari 67
yang
sangat
minim-)
menjadikan desa ini menjadi sasaran KKN UGM JTM-05 yang tepat dan diharapkan
mampu berjalan sesuai filosofi KKN PPM UGM.
Dalam Pelaksanaannya, tim Sub-Unit KKN UGM JTM-05 tidak menemui
hambatan
yang
berarti
Tim
KKN
kedatangan
dikarenakan
UGM
masyarakat
terbukti
dengan
cukup
antusias
keramahan
warga
dengan
dalam
menanggapi kedatangan kami. Mulai dari Perangkat Desa, Karang Taruna, dan
Tokoh
Masyarakat
menyambut
kami
dengan
ramah
dengan
mengadakan
IV.
DOKUMEN
No. Dokumen
LPK DPL
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
DOK-KKN-PPM-QP08-2
22 Desember 2011
05
5 dari 67
Isi Laporan
Selain dampak yang terjadi pada desa maupun masyarakat, Dampak positif
juga didapat oleh peserta KKN. Peserta KKN unit JTM-05 mampu mengaplikasikan
sekaligus membandingkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan di kelas dengan
yang mereka praktekkan di lapangan. Seperti bagaimana teknik berwirausaha yang
baik dan bagaimana bercocok tanam yang tepat di lingkungan nyata. Selain itu sikap
kemandirian pada mahasiswa tumbuh dan mahasiswa mampu berlatih sopan santun,
bagaimana hidup dalam kehidupan bermasyarakat.
Bagi Universitas Gadjah Mada selaku pengembang keilmuan adalah jelas
bahwa tema yang diangkat ini dapat menjadikan pembelajaran baru bagi mahasiswa
dan harapannya dapat diteruskan pada studi di dunia perkuliahannya. Entah dalam
bidang pertanian, karena tanah di desa Ngujung termasuk tanah yang sulit ditanami
dan berbanding terbalik dengan kebutuhan masyarakat yang mayoritas petani. Selain
itu UGM semakin dipercaya masyarakat sebagai penyedia agent of change maupun
Iron Stock bangsa yang berkulitas, adaptif terhadap berbagai masalah, dan solutif
dalam memberikan opsi-opsi penyelesaian permasalahan.
Tema pada KKN selanjutnya akan dilanjutkan akana tetapi sepertinya lebih
akan dititikberatkan kepada bidang pertanian, pengolahan pertanian, dan
pemasarannya. Hal ini dikarenakan cukup mendesak kebutuhan masyarakat desa
Ngujung ataupun kecamatan Temayang untuk dapat memajukan desanya melalui
potensi-potensi yang mereka miliki.
Berikut ini merupakan laporan kegiatan yang dilakukan mahasiswa JTM-05
selama periode KKN berlangsung,
Agro
Desa Ngujung memiliki jumlah penduduk kurang lebih sebanyak 2200 jiwa.
Sebagian besar penduduk Desa Ngujung yang berprofesi sebagai petani lebih sering
menanam tembakau dan palawija, mengingat kondisi cuaca dan tekstur tanah Desa
Ngujung. Akan tetapi, hasil pertanian tersebut memiliki harga jual yang rendah
karena dijual dalam bentuk bahan mentah. Selain itu, irigasi yang tidak memadai
menyebabkan produktivitas menurun. Adapun penyebab lain yang berupa serangan
hama yang menghambat proses pertumbuhan tanaman.
Tantangan dan hambatan yang terjadi adalah pada sosialisasi untuk publikasi
acara dari penyuluhan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya antusiasme masyarakat
untuk menghadiri acara epnyuluhan. Undangan formal yang tersebar tidak sama
jumlahnya dengan orang yang datang. Namun, ketika penyebaran undangan
dilakukan secarana non formal, masyarakat yang datang akan lebih banyak.
Pada pelaksanaannya, program ini dibantu oleh Bapak Ujung dan Bapak
Suhardi sebagai narasumber pengisi acara. Peran mahasiswa KKN adalah sebagai
fasilitator untuk mengundang narasumber. Pada saat acara berlangsung, masyarakat
melakukan praktik pengolahan dengan dipandu narasumber. Desa Ngujung memiliki
banyak pengrajin tempe, sehingga dapat dikembangkan untuk pengolahan tempe
yang dapat menghasilkan produk baru. Apabila program penyuluhan pengolahan
dapat dilakukan secara berkelanjutan, dapat memberikan dampak positif terhadap
diversifikasi pangan local, terutama pada pangan berbahan dasar tempe.
2. Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman dalam Pot
Program ini dilaksanakan menindaklanjuti terbatasnya lahan pribadi di Desa
Ngujung. Tujuan dilakukannya program ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai cara bercocok tanam tanpa menggunakan lahan yang luas, cukup dengan
pekarangan rumah. Vertikultur merupakan program penanaman secara bertingkat
yang disampaikan melalui penyuluhan. Selain untuk menghemat lahan, vertikultur
dapat menjadi penghias rumah dan pemanfaatan barang bekas Karena alat yang
digunakan berupa botol bekas. Penyuluhan dilaksanakan dengan pemberian materi
yang disampaikan oleh mahasiswa KKN. Kemudian, ibu-ibu PKK melakukan
praktik perakitan alat vertikultur secara langsung. Dengan demikian, vertikultur
dapat dipraktikan di pekarangan rumah dengan lahan terbatas.
Tantangan dan hambatan yang terjadi adalah cara berkomunikasi dengan warga
yang agak sulit. Bahasa daerah yang digunakan oleh warga cenderung berbeda,
sehingga untuk penyampaian materi perlu dilakukan dengan Bahasa Indonesia. Hal
tersebut menyebabkan kurang menariknya materi presentasi yang diberikan.
Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu PKK. Dalam pelaksanaannya, program
ini dibantu oleh ketua ibu-ibu PKK yaitu Ibu Evie sebagai pemberi saran program
dan sebagai jembatan untuk bersosialisasi dengan anggota PKK lainnya. Program
10
Apabila tanaman tersebut tumbuh subur, dapat menarik petani sekitar untuk
menanam tanaman yang sama. Dengan demikian, hasil pertanian yang dipanen tidak
hanya tembakau.
Program-program untuk bidang pertanian dilaksanakan untuk mendukung
produktivitas dari sektor pertanian desa sendiri, program tersebut adalah sebagai
berikut.
4. Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil Makanan
Program ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai
diversifikasi pangan dari hasil pertanian. Program dilakukan dengan memberikan
penyuluhan mengenai praktik pengolahan pangan dengan bahan alam. Penyuluhan
dibagi menjadi dua, yaitu mengenai kewirausahaan dan praktik pengolahan pangan.
Penyuluhan kewirausahaan dilakukan dengan tujuan memberikan pola pikir pada
masyarakat untuk berwirausaha yang lebih kreatif. Penyuluhan kewirausahaan
disampaikan oleh Bapak Ujung selaku PPL Kecamatan Temayang. Kewirausahaan
yang disampaikan berupa materi mengenai pengolahan produk inovatif berbasis
pertanian. Praktik pengolahan pangan dilaksanakan dengan penyuluhan berupa cara
membuat brownies dan roti kukus gula merah yang disampaikan oleh Bapak Suhardi,
selaku pelatih pengolahan pangan. Ibu-ibu PKK dibimbing dengan praktik secara
langsung untuk pembuatan produk pangan. Selain itu, praktik pengolahan pangan
juga dilaksanakan dengan penyuluhan pembuatan bubuk cabai dan nugget tempe
yang dibimbing langsung oleh mahasiswa KKN.
Tantangan dan hambatan yang terjadi adalah pada sosialisasi untuk publikasi
acara dari penyuluhan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya antusiasme masyarakat
untuk menghadiri acara epnyuluhan. Undangan formal yang tersebar tidak sama
jumlahnya dengan orang yang datang. Namun, ketika penyebaran undangan
dilakukan secarana non formal, masyarakat yang datang akan lebih banyak.
Pada pelaksanaannya, program ini dibantu oleh Bapak Ujung dan Bapak
Suhardi sebagai narasumber pengisi acara. Peran mahasiswa KKN adalah sebagai
fasilitator untuk mengundang narasumber. Pada saat acara berlangsung, masyarakat
melakukan praktik pengolahan dengan dipandu narasumber. Desa Ngujung memiliki
banyak pengrajin tempe, sehingga dapat dikembangkan untuk pengolahan tempe
11
12
yang sudah lama tidak aktif. Dengan dilakukan pengelolaan ulang, diharapkan ibuibu PKK dapat turut aktif untuk menata ulang greenhouse yang sudah tersedia.
Penyuluhan diberikan diawal mengenai keuntungan greenhouse yang dapat
ditindaklanjuti melalui penanaman secara langsung ke ladang. Kemudian, dilakukan
penataan dan perawatan ulang pada greenhouse yang pada akhirnya akan
menghasilkan bibit tunas tanaman yang dapat diambil dan dimanfaatkan oleh warga
sekitar.
Hambatan dan tantangan ditemui pada cara mengajak ibu-ibu PKK untuk
mengelola greenhouse secara berkelanjutan. Pada dasarnya, greenhouse yang
terdapat di Desa Ngujung adalah milik ibu-ibu PKK. Namun, kegiatan greenhouse
belum dilaksanakan secara intens dan masih terbengkalai. Hambatan tersebut perlu
diselesaikan untuk menyadarkan masyarakat agar greenhouse dapat digunakan secara
optimal.
Pada pelaksanaannya, program ini dibantu oleh Bapak Ujung selaku PPL
Kecamatan Temayang. Bapak Ujung berperan sebagai penasihat dari inovasi cara
bercocok tanam pada lahan kering yang terbatas. Keterlibatan masyarakat cukup
antusias mengingat bibit yang disemai di greenhouse akan dibagikan secara gratis
untuk ditanam di ladang. Keberlanjutan dari program ini adalah penanaman di ladang
persawahan. Bibit yang sudah cukup umur dipindahkan dari greenhouse dan ditanam
di ladang. Sebagai percobaan penanaman, ladang Bapak Kepala Desa ditanami
dengan berbagai macam sayuran, seperti kangkung, sawi sendok, cabai, dan tomat.
Apabila tanaman tersebut tumbuh subur, dapat menarik petani sekitar untuk
menanam tanaman yang sama. Dengan demikian, hasil pertanian yang dipanen tidak
hanya tembakau.
Saintek
1. Pelatihan Roket Air
Roket air adalah salah satu jenis roket yang menggunakan air sebagai
bahan bakarnya. Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya
terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Air dipaksa keluar oleh udara
yang bertekanan, biasanya udara yang telah terkompresi. Istilah "aquajet" telah
digunakan di bagian Eropa, namun lebih dikenal umum dengan "roket air" dan
di beberapa tempat mereka juga disebut sebagai "roket botol" (yang dapat
13
14
adalah kumpul bersama di suatu pohon yang dikeramatkan di desa dan dilakukan
doa bersama oleh seluruh warga desa. Setelah semua rangkaian acara utama
selesai, akan dilangsungkan pertunjukan wayang semalam suntuk sebagai
penutup.
Gapura dibuat dari bambu yang disusun sedemikan rupa dan diletakkan di
gerbang masuk lokasi penyelenggaraan acara manganan tersebut. Persiapan
pembuatan gapura telah dilakukan sejak minggu pertama penyelenggaraan
KKN, mencakup observasi warga desa, survey lokasi, pembuatan sketsa kasar,
perancangan dengan komputer, perhitungan konstruksi dan material melalui
software Autodesk Inventor, hingga evaluasi terakhir sebelum eksekusi
pengerjaan.
Sub-program
berikutnya
adalah
instalasi
listrik
untuk
lapangan,
15
16
Data jumlah kepadatan penduduk di dapat dari data desa. Sedangkan dalam
pemetaan wilayahnya dilakukan observasi langsung bersamaan dengan observasi
guna program peta potensi dan plangisasi.
Penggambaran menggunakan software AutoCad, awalnya citra tersebut
digeoreferensikan agar orientasi arah utaranya benar, selanjutnya melakukan
digitasi batas RT dan juga batas desa. Hasil dari digitasi tersebut selanjutnya
diexport ke dalam format shapefile. Shapefile-shapefile tersebut kemudian
digunakan dalam melakukan layouting menggunakan software ArcGIS. Tahap
selanjutnya adalah mencetak peta tersebut dengan ukuran A0, dan pembuatan
pigura peta. Selanjutnya peta dipasang di balai desa, agar dapat digunakan
sebagai informasi publik.
Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program ini adalah citra yang
digunakan untuk keperluan pembuatan peta memiliki resolusi yang kurang tinggi
sehingga sedikit kesusahan dalam melakukan interpretasi dari citra tersebut. Hal
tersebut menyebabkan lamanya proses penggambaran peta. Luasnya cakupan
wilayah yang turut memperlama proses observasi. Serta kurang jelasnya batasbatas RT, menyebabkan harus dilakukannya observasi secara berulang.
Tantangan yang diperoleh adalah sifat dari peta ini adalah datanya yang
dapat terus berubah-ubah setiap dilakukan sensus kependudukan. Untuk itu
seharusnya perlu adanya updating untuk peta tersebut.
Dari observasi wilayah tersebut, diketahui bahwasanya Desa Ngujung ini
sangat luas hanya saja pemukimannya mengumpul di sekitar jalan raya saja,
sedang wilayah yang lainnya merupakan area persawahan.
Hasil dari program ini adalah terpasangnya peta kepadatan penduduk Desa
Ngujung di balai desa.
6. Plangisasi
Setelah pemetaan potensi yang berkembang di Desa Ngujung, program
pembuatan plang dari rumah-rumah industri tersebut pun dilaksanakan.
Pembuatan plang ditujukan agar industri-industri tersebut dapat lebih diketahui
masyarakat Papan penunjuk lokasi letak-letak industri rumahan merupakan
17
observasi
dilaksanakan
bersama-sama
dengan
pelaksanaan
observasi guna kebutuhan untuk peta potensi desa dan juga peta kepadatan
penduduk. Selanjutnya pembuatan plang berupa banner yang ditempelkan pada
kerangka kayu. Desain banner didesain menggunakan software CorelDraw.
Pemasangan dilakukan di rumah-rumah warga yang memiliki sentra industri
tersebut, letaknya mengikuti keinginan warga.
Tantangan yang didapatkan adalah kurangnya informasi tentang sentrasentra usaha yang ada di Desa Ngujung, sehingga harus melakukan observasi
sendiri ke rumah-rumah warga. Dan karena kurangnya informasi tersebut, maka
observasi harus dilakukan berulang kali, karena terkadang ada industri yang
terlewat belum didata.
Warga menyambut baik adanya program ini, terbukti dengan rasa bahagia
mereka setelah papan plang tersebut terpasang dirumah mereka. Usaha-usaha
warga yang dibuatkan papan plang antara lain begkel, penjahit, produsen tempe,
produsen tahu, dan budidaya jamur.
Hasil dari program ini adalah terpasang nya papan plang di rumahrumah warga RT 6- RT 9 yang memilliki sentra industri tersebut
7. Pembuatan Biobriket
Program pertama yang saya lakukan adalah pembuatan biobriket.
Biobriket merupakan salah satu bahan bakar pengganti kayu bakar ataupun
arang. Biobriket dapat dibuat dengan proses pyrolisis dengan menggunakan
sampah organik. Sampah organik pada program ini berasal dari sekam padi yang
ternyata di Desa Ngujung terdapat banyak jumlahnya. Hal itu dikarenakan
banyak penduduk Desa Ngujung yang berprofesi sebagai petani, sehingga untuk
mengumpulkan sampah sekam padi merupakan hal yang tidak sulit. Selain
menggunakan sekam padi, dalam proses pembuatan biobriket memerlukan
media bakar untuk membuat arang sekam padi, pembakaran ini menggunakan
bahan bakar serbuk gergaji dimana serbuk gergaji dapat mudah ditemukan di
Desa Ngujung karena adanya pengusaha mebel kayu.
18
19
20
menunjukkan bahwa warga desa Ngujung memiliki kemauan untuk belajar hal
baru serta mengikuti jaman, oleh karena itu perpustakaan desa ini dapat menjadi
sarana bagi warga untuk memenuhi hasrat dalam mencari ilmu.
Hambatan dalam pengadaan perpustakaan desa adalah kurangnya jumlah
buku yang didapatkan dan susahnya dalam mencari sumber buku. Selain itu,
tempat untuk perpustakaan desa juga belum memiliki fasilitas tempat duduk
21
22
mata pelajaran SD ini diharapkan dapat menjadi program lanjutan yang akan
dikembangkan oleh mahasiswa KKN dari UGM untuk tahun selanjutnya, karena
dengan berjalannya program tersebut banyak hasil yang diperoleh, antara lain
siswa SD dan MI di desa Ngujung merasa sangat terbantu dan mempunyai
sarana belajar lain yaitu pendidikan non formal selain pendidikan formal. Selain
itu, siswa SD dan MI dan mahasiswa menjadi mempunyai keterikatan emosional
dan menjadi sangat akrab karena hampir setiap hari bertemu dan saling sharing
baik mengenai pelajaran formal maupun hanya sekedar bertegur sapa.
3. Tenaga Pengajar Kegiatan Pendidikan Al Quran
Program tenaga pengajar kegiatan pendidikan Al Quran ini awalnya
dibentuk untuk membantu anak-anak desa Ngujung dalam pemberian pendidikan
Al Quran atau yang lebih sering disebut dengan TPQ. Observasi awal mahasiswa
KKN khususnya kluster sosio humaniora yaitu tidak adanya sarana pembelajaran
pendidikan Al Quran di desa Ngujung. Namun hal tersebut sangat bertolak
belakang dengan pemikiran kami. TPQ di desa Ngujung sudah sangat maju, dan
pendidikan Al Quran sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Jumlah siswa yang
mengikuti TPQ lebih banyak dari pendidikan formal sekolah dasar. Setiap TPQ
jumlahnya hampir 200 sedangkan siswa sekolah dasar keseluruhan dari kelas 1
sampai kelas 6 jumlahnya hanya mencapai 88 siswa. Perbandingan tersebut
menunjukkan bahwa pendidikan Al Quran di desa Ngujung sudah sangat maju,
dan mengaji Al Quran menjadi kebiasaan dan akhirnya kebiasaan tersebut
terbentuk menjadi sebuah tradisi yang harus dilakukan oleh setiap anak-anak di
desa Ngujung. Tradisi mengaji tersebut tidak hanya dilakukan oleh anak-anak
namun juga oleh remaja dan masyarakat secara keseluruhan. Tradisi masyarakat
desa Ngujung tersebut sangat kental sehingga mahasiswa KKN mendapatkan
pengalaman dan menjadi lebih religius. Terlebih periode KKN mulai saat bulan
ramadhan, kegiatan rutin mengaji dan pendidikan non formal tersebut dapat
menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat bagi saya dan mahasiswa KKN pada
umumnya. Dalam program tersebut terdapat sub program yaitu adanya
pengajaran qori, kaligrafi, dan tilawah. Antusiasme anggota TPQ atau yang
lebih sering disebut dengan santri sangat baik. Pembelajaran qori yang diberikan
oleh mahasiswa KKN menjadi suatu hal baru yang belum pernah mereka
23
24
25
26
27
Cek Kesehatan
Cek kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat agar
28
2015 pukul 10.00-12.30. Program ini diikuti oleh siswa-siswi kelas IX.
Sosialisasi kesehtan reproduksi ini diawali dengan observasi untuk mengetahui
kelompok sasaran yang tepat. Lalu dilanjutkan dengan mengurus perijinan ke MTs
Al-Irsyad. Setelah mendapat perijinan, penulis mulai mencari materi yang akan
digunakan sebagai materi sosialisasi.
Pada hari dilaksanakannya sosialisasi, program dapat terlaksana dengan baik.
Program ini dilaksanakan secara interdisipliner karena tidak hanya dari kluster
medika namun juga dari kluster lain yang ikut membantu. Selain itu, peran aktif
peserta sosialisasi membuat kegiatan ini berjalan dengan lancer.
29
Kendala dalam program ini yakni penulis lupa membawa speaker yang
digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi, sehingga suara dari video yang telah
disiapkan tidak dapat terdengar jelas oleh peserta sosialisasi.
Dari program ini diharapkan siswa-siswi MTs mengerti pentingnya menjaga
kesehatan reproduksi.
5. Penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) Untuk
Siswa SD dan MI
30
31
32
V.
33
VI.
34
Kegiatan Observasi Calon Kandang Sapi Perah pada program Pembinaan Organisasi Kelompok
Tani Peternak
35
36
37
38
39
40
41
Plangisasi
42
43
44
45
Sortir buku
46
Gambar 2 : Kegiatan program Tenaga Pengajar Mata Pelajaran SD dalam rangka kegiatan
pramuka.
47
Gambar 4 : Kegiatan program Tenaga Pengajar Kegiatan Pendidikan Al-Quran dalam rangka
Pelatihan Qori
48
Gambar 6 : Kegiatan program Tenaga Pengajar Mata Pelajaran SD dalam rangka mengajar
Bahasa Inggris dan Matematika.
49
Gambar 8 : Kegiatan program Tenaga Pengajar Kegiatan Pendidikan Al-Quran dalam rangka
kegiatan pondok ramadhan
50
51
52
53
54
55
56
57
(Foto bersama pihak BPJS setelah penyuluhan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim)
58
59
60
61
62
63