46. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.huma., ia berkata, Aku mendengar
Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah akan melepaskan seorang laki-laki
dari kalangan umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari Kiamat. Maka
dibentangkan 99 lembar catatan (amal) padanya. Setiap lembar catatan
panjangnya sejauh pandangan mata. Lalu Allah berfirman, Adakah yang kamu
ingkari dari catatan ini? Apakah para (malaikat) juru tulis-Ku menzhalimimu? Ia
menjawab, Tidak wahai Tuhanku. Allah berfirman, Apakah kamu mempunyai
udzur (alasan)? Ia menjawab, Tidak wahai Tuhanku. Allah berfirman, Baiklah,
sesungguhnya di sisi Kami, kamu mempunyai satu kebaikan. Tidak ada satu
kezhaliman pun terhadapmu hari ini. Maka dikeluarkan selembar kartu yang di
dalamnya tertulis: Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan
abduhu wa rasuluhu. Allah berfirman, Hadirilah timbanganmu! Ia berkata,
Wahai Tuhanku, apa artinya selembar kertas ini dibandingkan dengan lembarlembar catatan itu? Allah berfirman, Sesungguhnya kamu tidak akan dizhalimi.
Maka lembar-lembar catatan itu diletakkan di satu sisi timbangan, sedangkan
selembar kertas tadi di sisi yang lain. Maka lembar-lembar catatan itu menjadi
ringan dan selembar kartu tadi menjadi berat, dan tidak ada sesuatu pun yang
lebih berat dari nama Allah. (H.r. Tirmidzi, ia berkata bahwa hadits ini hasan
gharib).
47. Dari Abu Amrah Al-Anshari r.a., ia berkata, Nabi saw. bersabda, Aku bersaksi
bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika
seorang hamba mumin menemui Allah dengan membawa kalimat tersebut, maka
pasti kalimat itu akan menghalanginya dari neraka pada hari Kiamat. Dalam
riwayat yang lain, Jika seseorang menemui Allah dengan membawa dua kalimat
tersebut, maka pasti ia akan dimasukkan ke dalam surga sesuai dengan
amalnya. (H.r. Ahmad dan Thabarani)
48. Dari Itban bin Malik r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, Tidak ada seorang
pun yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah
yang masuk ke dalam neraka atau merasakannya. (H.r. Muslim, penggalan
hadits).
49. Dari Abu Qatadah, dari ayahnya r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
Barangsiapa bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, kemudian lidahnya tunduk terhadap kalimat itu dan hatinya tenang
dengannya, maka api neraka tidak akan menyentuhnya. (H.r. Baihaqi).
40. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Telah datang sekelompok orang dari
kalangan sahabat Nabi saw., lalu mereka bertanya kepada beliau, Sesungguhnya
kami merasakan dalam diri kami, sesuatu yang berat rasanya bagi kami untuk
membicarakannya. Beliau bertanya, Sungguh kalian merasakannya? Mereka
berkata, Benar. Beliau bersabda, Itulah iman yang nyata. (H.r. Muslim)
Keterangan
Yang dimaksud itulah iman yang nyata adalah: Rasa berat hati kalian untuk
membicarakannya itu merupakan iman yang nyata. Karena rasa berat hati, dan
perasaan takut yang sangat terhadap masalah tersebut, juga untuk
membicarakannya, apalagi meyakininya, hanya terjadi pada orang yang imannya
benar-benar sempurna dan hilang keraguan dan kebimbangan dari dirinya.
(Syarah Muslim, Imam Nawawi)
aku berpuasa pada siang hari. Aku seolah-olah melihat arsy Tuhanku ketika
dihadirkan, juga melihat penduduk surga saling berkunjung di dalamnya, dan
seolah-olah aku mendengar teriakan penduduk neraka. Maka Nabi saw. bersabda,
(Engkau adalah) seorang mumin yang hatinya diterangi cahaya. (H.r. AbdurRazzaq)
34. Dari Maiz r.a., dari Nabi saw, bahwasanya beliau ditanya, Amal apakah yang
lebih utama? Beliau saw. menjawab, Iman kepada Allah semata, jihad, lalu haji
yang mabrur. Itu semua melebihi semua amal yang lain, sejauh jarak antara
tempat terbit matahari dan terbenamnya. (H.r. Ahmad)
35. Dari Abu Umamah r.a., ia berkata, Para sahabat bercerita tentang masalah
dunia di dekat Rasulullah saw. Maka Rasulullah saw bersabda, Apakah kalian tidak
mendengar? Apakah kalian tidak mendengar? Sesungguhnya sederhana itu
sebagian dari iman. Sesungguhnya sederhana itu sebagian dari iman, yakni
taqahhul. (H.r. Abu Dawud)
Keterangan
Sederhana (Badzadzah) adalah keadaan yang lusuh dan meninggalkan pakaian
yang membuat sombong. Mengenai taqahhul, ahli bahasa berkata: Mutqahhil
adalah orang yang kulitnya kering disebabkan payahnya kehidupan dan
meninggalkan kemewahan. (Riyadhush-Shalihin).
pergi. Kemudian orang yang satunya lagi menghadap dan memegang tangan
Rasulullah saw. untuk berbaiat kepada beliau. Ia berkata, Bagaimana
pendapatmu mengenai orang yang beriman kepadamu, membenarkanmu, dan
mengikutimu, padahal tidak melihatmu? Beliau menjawab, Keberuntungan
baginya, keberuntungan baginya, keberuntungan baginya. Lalu orang tersebut
mengusap tangan Nabi saw. kemudian pergi. (H.r. Ahmad)
28. Dari Abu Musa r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Ada tiga golongan
yang mendapat dua pahala: seorang dari ahli kitab yang beriman kepada nabinya
dan kepada Muhammad saw., seorang hamba sahaya yang mampu menunaikan
kewajibannya kepada Allah taala dan kewajibannya kepada tuannya, dan seorang
laki-laki yang mempunyai hamba sahaya perempuan, lalu mendidiknya dengan
baik, dan mengajarinya dengan baik pula, kemudian memerdekakan dan
menikahinya, maka ia mendapat dua pahala. (H.r. Bukhari)
Keterangan
Tiga golongan yang mendapat dua pahala: Dikatakan bahwa maksudnya adalah
mendapatkan dua pahala dalam setiap amal seperti shalat dan puasa. Jika bukan
demikian maksudnya, tentu tidak aneh bila orang yang mengerjakan dua amal
akan memperoleh dua pahala.
29. Dari Ausath rahimahullah, ia berkata, Abu Bakar r.a. berkhutbah kepada
kami, ia berkata, Rasulullah saw. berdiri di tempat aku berdiri ini pada tahun
pertama, maka menangislah Abu Bakar r.a., lalu ia melanjutkan, Mintalah
muafah kepada Allah, atau ia berkata afiyah. Maka sesudah keyakinan kepada
Allah, tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih utama daripada muafah atau
afiyah. (H.r. Ahmad)
30. Dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya r.huma., bahwasanya Nabi
saw. bersabda, Awal kebaikan umat ini adalah dengan keyakinan dan zuhud, dan
awal kehancurannya adalah dengan kebakhilan dan angan-angan. (H.r. Baihaqi)
22. Dari Abu Umamah r.a., dari Rasulullah saw., bahwasanya beliau bersabda,
Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena
Allah dan tidak memberi karena Allah, sungguh ia telah menyempurnakan
imannya. (H.r. Abu Dawud)
23. Dari Ibnu Abbas r.huma., dari Nabi saw., bahwasanya beliau bersabda kepada
Abu Dzar r.a., Wahai Abu Dzar, pilar iman yang mana yang paling kuat? Abu
Dzar berkata, Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda, Setia
karena Allah, cinta karena Allah, dan marah karena Allah. (H.r Baihaqi)
24. Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Sungguh
beruntung orang yang beriman kepadaku dan melihatku, beruntung satu kali.
Sungguh beruntung pula orang yang beriman kepadaku padahal ia tidak
melihatku, beruntung tujuh kali. (H.r. Ahmad)
25. Dari Abdurrahman bin Yazid rahimahullah, ia berkata, Orang-orang bercerita
tentang para sahabat Nabi r.hum. dan keimanan mereka di dekat Abdullah. Maka
Abdullah berkata, Sesungguhnya perkara yang dibawa Muhammad saw. sangat
jelas bagi orang yang melihatnya. Demi Dzat Yang tidak ada sesembahan kecuali
Dia, seorang mumin tidaklah bisa beriman dengan keimanan yang lebih utama
daripada iman kepada hal yang ghaib. Lalu ia membaca ayat : (alif laam miim.
Dzalikal kitaabu laa raiba fiih) sampai kepada firman Allah taala (yuminuuna bil
ghaibi). (H.r. Hakim)
Baca Lebih Lengkap or Read More ..
Diposkan oleh GUNTUR TALKS TO U. ANYONE, ANYWHERE di 0 komentar
Label: Iman, Kalimah Thayyibah
berfirman, Keluarkanlah orang yang di dalam hatinya terdapat iman sebesar biji
sawi. Kemudian merekapun dikeluarkan dari neraka dalam keadaan telah
menghitam. Mereka diceburkan ke sungai kehidupan sehingga tumbuhlah mereka
sebagaimana satu benih yang tumbuh di tepi aliran sungai yang deras. Tidakkah
kalian melihat tunasnya keluar berwarna kuning dan melilit (melingkar)? (H.r.
Bukhari)
19. Dari Abu Umamah r.a., bahwasanya Rasulullah saw. ditanya seorang laki-laki,
Wahai Rasulullah, apakah iman itu? Beliau menjawab, Bila amal baikmu
membuatmu merasa senang, dan perbuatan burukmu membuatmu merasa
bersedih, maka kamu adalah orang yang beriman. (H.r. Hakim)
20. Dari Abbas bin Abdil Muththalib r.a., bahwasanya ia mendengar Rasulullah
saw. bersabda, Telah merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha terhadap
Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad saw. sebagai
Rasulnya. (H.r. Muslim)
11. Dari Thalhah bin Ubaidillah r.a., ia berkata, Nabi saw. bersabda, Sungguh aku
mengetahui satu kalimat yang jika diucapkan oleh orang yang sudah hampir mati
pastilah ruhnya akan memperoleh kegembiraan hingga ia keluar dari jasadnya.
Dan kalimat tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari Kiamat. (H.r. Abu
Yala)
12. Dari Anas r.a. (dalam sebuah hadits yang panjang), bahwasanya Nabi saw.
bersabda, Akan keluar dari neraka orang yang pernah mengucapkan Laa ilaaha
illallah, sedang di dalam hatinya terdapat kebaikan (iman) seberat biji jewawut.
Kemudian keluar lagi dari neraka orang yang pernah mengucapkan Laa ilaaha
illallah sedang di dalam hatinya terdapat kebaikan (iman) seberat biji gandum.
Kemudian keluar lagi dari neraka orang yang pernah mengucapkan Laa ilaaha
illallah sedang di dalam hatinya terdapat kebaikan (iman) seberat debu. (H.r
Bukhari)
13. Dari Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a., ia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, Setiap rumah yang ada di atas muka bumi baik di perkotaan maupun
di pedesaan, pasti Allah akan memasukkan kalimat Islam ke dalamnya dengan
penuh kemuliaan atau kehinaan. Baik Allah azza wa jalla memuliakan mereka dan
menjadikan mereka sebagai ahli tauhid ataupun Allah menghinakan mereka
sehingga mereka tunduk kepadanya. (H.r Ahmad)
14. Dari Ibnu Syimamah Al-Mahri, ia berkata, Kami mengunjungi Amr bin Al-Ash,
sedang ia dalam keadaan sakaratul-maut. Ia menangis cukup lama dan
memalingkan wajahnya ke arah dinding. Anaknya berkata, Wahai Ayah, bukankah
Rasulullah saw. telah memberimu kabar gembira mengenai ini dan itu?, Bukankah
Rasulullah saw. telah memberimu kabar gembira mengenai ini dan itu? lalu ia
menghadap dengan wajahnya dan berkata, Sesungguhnya persiapan kami yang
paling utama adalah kesaksian terhadap Laa ilaaha illallah Muhammadur
rasulullah. Sungguh aku telah mengalami tiga keadaan. Sungguh, aku teringat
pada diriku sendiri waktu itu tidak ada yang lebih benci kepada Rasulullah saw.
daripada aku. Tidak ada yang lebih aku sukai daripada aku bisa membunuhnya.
Kalau aku mati dalam keadaan seperti itu, niscaya aku termasuk ahli neraka.
Ketika Allah memasukkan Islam di dalam hatiku, aku datang kepada Nabi saw. Aku
berkata, Ulurkanlah tangan kananmu, sungguh aku akan berbaiat kepadamu.
Beliau pun mengulurkan tangannya. Akan tetapi aku menarik kembali tanganku.
Beliau bertanya, Ada apa denganmu hai Amr? Aku berkata, Aku ingin
mengajukan syarat. Beliau bertanya, Syarat apakah yang ingin kamu ajukan?
Aku berkata, Supaya dosa-dosaku diampuni. Beliau bersabda, Tidak tahukah
kamu hai Amr, bahwa Islam menghapuskan dosa-dosa sebelumnya?, hijrah
Dari Abu Dzar r.a., ia berkata, Nabi saw. bersabda, Jika seorang hamba
mengucapkan Laa ilaaha illallah lalu ia mati di atas kalimat tersebut, maka pasti
masuk ke dalam surga. Aku berkata, Meskipun ia berzina dan mencuri? Nabi
saw. menjawab, Meskipun ia berzina dan mencuri. Aku berkata, Meskipun ia
berzina dan mencuri? Nabi menjawab, Meskipun ia berzina dan mencuri. Aku
berkata, Meskipun ia berzina dan mencuri? Nabi saw. menjawab, Meskipun ia
berzina dan mencuri, meskipun Abu Dzar tidak menyukainya. (H.r. Bukhari)
8.
Dari Hudzaifah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Islam akan semakin
pudar sebagaimana memudarnya pakaian yang berwarna, sehingga tidak
diketahui apa itu puasa, shadaqah, dan nusuk (ibadah tertentu). Kitabullah akan
diangkat (dihilangkan) dalam semalam. Maka tidak ada satu ayat pun yang tersisa
di bumi. Dan masih ada di bumi beberapa kelompok manusia yang sudah sangat
tua dan lemah. Mereka berkata, Kami mendapati bapak-bapak kami di atas
kalimat Laa ilaaha illallah, maka kami pun mengucapkannya. Shilah bin Zufar
bertanya kepada Hudzaifah, Apakah kalimat Laa ilaaha illallah bisa mencukupi
mereka sedangkan mereka tidak mengetahui apa itu puasa, shadaqah, dan
Dari Abdullah bin Umar r.huma., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Maukah
aku kabarkan kepada kalian apa yang diwasiatkan oleh Nuh kepada anaknya?
Para sahabat berkata, Ya. Beliau bersabda, Nuh berwasiat kepada anaknya:
Wahai anakku, aku berwasiat kepadamu dua hal dan melarangmu dari dua hal.
Aku berwasiat kepadamu dengan ucapan Laa ilaaha illallah. Sesungguhnya jika
kalimat tersebut diletakkan di satu sisi timbangan, sedangkan langit dan bumi
diletakkan di sisi yang lain, pasti akan lebih berat kalimat tersebut. Dan
seandainya langit dan bumi tersebut berupa satu lingkaran, niscaya kalimat
tersebut akan membelahnya sehingga ia sampai kepada Allah. (Wasiat yang
kedua), Aku berwasiat kepadamu dengan ucapan Subhanallahil azhim wa
bihamdihi. Sesungguhnya ia merupakan ibadah para makhluk, dan dengan
sebabnya, rezeki mereka dibagikan. Dan aku melarangmu dari dua hal, yaitu
syirik dan sombong, karena keduanya menghalangi dari Allah. (H.r. Bazzar) Baca
Lebih Lengkap or Read More ..
Diposkan oleh GUNTUR TALKS TO U. ANYONE, ANYWHERE di 0 komentar
Label: Iman, Kalimah Thayyibah
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda Iman itu ada tujuh
puluh sekian cabang. Yang paling utama ialah mengucapkan Laa ilaaha illallah.
Sedang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa
malu merupakan salah satu cabang iman. (H.R. Muslim).
Keterangan
Mengenai rasa malu, ulama berkata, Hakikat malu adalah akhlak yang
mendorong orang untuk meninggalkan perbuatan tercela dan mencegahnya dari
melalaikan kewajiban kepada yang bersangkutan. (Riyadhush-Shalihin)
2.
Dari Abu Bakar r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Barangsiapa bersedia
menerima kalimat yang aku tawarkan kepada pamanku yang telah ia tolak, maka
kalimat tersebut akan menjadi sebab keselamatan baginya. (H.R. Ahmad)
3.
Dari Jabir bin Abdillah r.huma., ia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah, dan
yang paling utama adalah Alhamdulillah. (H.R. Tirmidzi, ia berkata bahwa hadits
ini hasan gharib).
5.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw bersabda, "Jika seorang hamba
mengucapkan laa ilaaha illallah dengan ikhlas, pasti dibukakan pintu-pintu langit
untuknya, sehingga kalimat itu sampai ke Arsy, selama ia menjauhi dosa-dosa
besar." (H.R. Tirmidzi, ia berkata bahwa hadits ini hasan gharib).
Baca Lebih Lengkap or Read More ..