Makalah Fix
Makalah Fix
Pendahuluan
Dewasa ini, koflik Palestina-Israel seakan-akan menjadi kota
kelahiran setiap manusia. Sehingga ketika mereka ditanya tentang
konflik Palestina-Israel, sedikit banyak mereka akan menjawab
pertanyaan tersebut layaknya ketika mereka ditanya kota kelahiran
mereka. Meski demikian, ada pula yang menganggapnya sebagai
hal yang tabu dan menjadi masa lalu. Barangkali pendapat mereka
benar, kenyataannya dunia Internasional hari ini -diakui maupun
tidak- nyaris sependapat dengan pendapat tersebut.
Pagi ini, dunia internasional sedang mencanangkan two-state
solution dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel. Masyarakat
internasional, termasuk Indonesia, secara serentak menyatakan
dukungannya
terhadap
two-state
solution
sebagai
bentuk
untuk
membagi
roti
tersebut
agar
dapat
dinikmati
B. Menganalisa Sejarah
Sebelum memasuki tentang apa dan bagaimana two-state
solution, ada beberapa hal dari masa lalu yang perlu diluruskan.
Banyak orang yang salah dalam memahami konflik Palestina-Israel
terlebih ketika mereka dimintai untuk memberi solusi, dikarenakan
pada hakekatnya mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya
terjadi. Di manakah Palestina ? Siapakah penduduk asli Palestina ?
Siapa itu Bani Israel ? Bagaimana dengan Yahudi dan Zionis ?
Pertanyaan-pertanyaan asas semacam inilah yang seharusnya
dipahami terlebih dahulu, sebelum menyatakan penilaian mereka
terhadap konflik tersebut. Mendukung rakyat Palestina atau pun
membenci rakyat Israel tanpa alasan, adalah salah lagi keliru
menurut akal sehat dan hati nurani. Oleh karenanya, di awal
pembicaraan makalah ini akan mencoba untuk menyampaikan
pernyataan-pernyataan yang selama ini dibenarkan oleh sebagian
Arab bukan keturunan Bani Israel. Bahkan, jika saja ada anggapan
bahwa Semit bukan keturunan Israel maupun Arab, maka anggapan
ini sama sekali tidak membenarkan anggapan mereka bahwa
bangsa Arab adalah keturunan Bani Israel.
Kata Palestina sudah ada sejak 800 SM
Pada masa pemerintahan Raja Assyiria, kawasan ini dikenal
dengan
istilah
Palestina.
Di
kala
itu,
Raja
Assyiria
telah
rakyatnya
untuk
membayar
pajak.
Dan
sejarah
penduduk
Yerussalem-yang
sebelumnya
menjadi
konflik
tersebut
mengakibatkan
lepasnya
beberapa
wilayah, kecuali Syiria, Palestina, Yordania, serta kawasan Bilad AlSham lainnya. Setelah itu, Syiria yang awalnya setia dengan Dinasti
Umayyah mulai merapat ke Ali Zubeir, rival Umayyah kala itu,
sedangkan Palestina dan Yordania tetap bersiteguh membela
Umayyah. Seiring berjalannya waktu, Palestina pun goyah dan
merapat ke Ali Zubeir yang kala itu semakin kuat dan semakin luas
kekuasaannya. Sehingga, Yordania menjadi satu-satunya pendukung
Dinasti Umayyah. Akan tetapi semua berubah paska perang Marj
Rahit, Syiria dan Palestina merapat ke Umayyah. Meski demikian,
karena sebelumnya terdapat banyak konflik internal di dalam
Dinasti Umayyah, ditambah lagi munculnya banyak pemberontakan
dari berbagai kota, Dinasti Umayyah pun binasa dan digantikan
dengan Dinasti Abbashiyah.
munculnya
Negara
Tulun.
perluasan
kekuasaan
ini
memicu
terjadinya
berbagai
Seiring
berjalannya
waktu,
bangsa
keturunan dari
Seljuk
semakin
rakyatnya,
melakukan
berbagai
kekerasan
dan
Eropa
tidak
sebegitu
mudahnya
disebarkan
sebagaimana
ini
dapat
terealisasikan.
Sejatinya,
semua
itu
hanya
yang
terjadi
di
antara
Kerajaan
Arab,
demi
agama
Ibrahim
as
dan
menyembah
berhala.
Memasuki era Musa as, Bani Israel pergi meninggalkan Mesir guna
menyelamatkan diri dari kekejaman Firaun.
Di bawah bimbingan Musa as, Bani Israel menolak untuk kembali
kepada agama Ibrahim as, kecuali segelintir orang. Di masa Yusa,
pengganti Musa as setelah Harun as, Bani Israel bersama Yusa
berpindah dan memasuki Palestina. Di sinilah awal kejayaan Bani
Israel, kemudian berlanjut hingga Kerajaan Sulaeman.
Munculnya
menamakan
keyakinan
mereka
sebagai
agama
Yahudi.
tinggal
senantiasa
mengalami
kegoncangan
dan
yang
berhasil
menimbun
kekayaan
yang
luar
biasa
negara
sendiri
guna
meminimalisasi
sekaligus
didukung
oleh
doktrin
tanah
yang
dijanjikan
dan
melanggar
ketentuan
agama
dan
menghianati
para
Nabi
pekerjaan
yang
layak
bahkan
mencabut
di
Eropa
yang
kataya
menyanjung
prinsip
membuat
orang-orang
Yahudi
semakin
kesulitan
untuk
memasuki Amerika.
Berbeda dengan kondisi Yahudi di wilayah Eropa, kondisi orangorang Yahudi di Arab jauh lebih terjamin keamanannya. Baik dari
zamannya Nabi Muhammad saw maupun para khalifah setelahnya,
orang-orang
Yahudi
diberi
jaminan
keselamatan
bahkan
pada
Israel
dan
sampai
kapanpun
mereka
harus
mempertanggungjawabkannya.
HAMAS bukan teroris
Sebelumnya, apa itu terorisme ? Jika, kata Terorisme hanya
mensyaratkan adanya aksi kekerasan, adanya aksi terror, dan
adanya tujuan politik, lantas apa bedanya terorisme dengan
patriotisme ? Bukankah kaduanya akan terlihat sama jika dipandang
dari sudut yang sama ? Apakah bijak jika para pahlawan yang telah
membebaskan negeri ini dari penjajahan disebut teroris ? Memang
akan
menyetujui
perdamaian,
mengajak
kepada
Hanya
saja
hamas
hanya
akan
mennyetujui
hakekatnya
hanya
akan
menghalalkan
kedzaliman
dan
yang
sama,
AS
dan
Rusia
berunding
bersama
dan
semua
menawarkan
perdamaian
namun
Israel
menolaknya.
Tahun-tahun setelahnya diwarnai dengan kisah yang sama di
mana masyarakat internasional menyarankan perdamaian namun
Israel menolaknya. Akan tetapi, semua gosip ini seakan-akan
menjadi dusta dikarenakan pengaruh media yang sangat kuat.
Dalam hal ini salah satu media terkenal seperti The New York Times
memiliki peran yang sangat besar dalam memanipulasi fakta dan
membangun opini masyarakat internasional.
menganaslisa
sejarah
sebelumnya,
tiba
waktunya
solusi
dua
negara
(two-states
solution)
untuk
diulang
lagi
dengan
diberi
nama
Protective
Edge
Operation.
Seorang sejarawan Yahudi Ilan Pappe mengatakan bahwa twostate solution lebih merupakan sebuah cara untuk mengatur sejenis
pemisahan antara penjajah dan yang dijajah, daripada sebuah solusi
permanen yang terkait dengan kriminalitas Israel tahun 1948,
dengan keberadaan 20% orang Palestina di dalam wilayah Israel,
ide
itu
memberikan
payung
bagi
Israel
untuk
kedok
dua
negara
untuk
dua
bangsa
permukiman-
dua
negara
ini
sama
halnya
mendukung
terjadinya
dari
pemaparan
Mahasiswi
Doktor
Hubungan
harus
dibentuk
dan
Akibatnya,
lagi-lagi,
penindasan
akan
terus
berlangsung
di
Palestina.
Bila ide ini diterima, konsekwensinya, rezim Zionis harus
dibubarkan, begitu pula Otoritas Palestina, semua batas wilayah
Palestina-Israel dihapus dan dilebur ke dalam satu negara. Setelah
itu, para pengungsi diizinkan kembali ke tanah/rumah mereka
masing-masing, serta dilakukan referendum untuk menentukan
bentuk pemerintahan dan menetapkan pejabat pemerintahan itu.
Secara garis besar ada dua masalah dalam penerapan ide ini,
pertama dari sisi orang-orang Israel dan kedua dari sisi orang-orang
Palestina. Bagi kebanyakan orang Israel, melepaskan cita-cita
historis pendirian negara khusus Yahudi adalah hal yang sangat
sulit. Cita-cita itu telah berurat-berakar dalam benak banyak orang
dan sebagian mereka menyatakan, lebih baik mati dari pada
melepaskan cita-cita ini. Orang-orang Israel juga mengkhawatirkan
bahwa bila dibentuk negara bersama, otomatis mereka akan
menjadi penduduk minoritas, sehingga negara yang dibentuk itu
akan menjadi sebuah negara Islam dengan dipimpin oleh kelompokkelompok garis keras semacam Hamas. Selain itu, umumnya
mereka selama 60 tahun hidup dalam dunia mereka sendiri, hidup
di permukiman-permukiman yang dijaga ketat dan terisolir dari
kehidupan orang-orang Arab, dan menerima informasi satu arah.
Banyak di antara mereka yang tidak percaya bahwa militer Israel
sedemikian kejam seperti yang diceritakan orang-orang kepada
mereka. Mereka memandang orang-orang Arab Palestina dengan
citra yang buruk dan identik dengan teroris. Itulah sebabnya, sulit
harus
diakui,
banyak
hidup
makmur
berkat
two-states
solution,
yang
sebenarnya
hanya
memperpanjang konflik.
Namun yang namanya kesepakatan itu akan sulit tercapai jika
tidak ada kemauan saling memahami satu sama lain. Sebagian
orang
mengkhawatirkan
nasib
orang-orang
Yahudi
bila
para
pengungsi Palestina diizinkan kembali ke tanah mereka masingmasing. Namun, hal itu bisa diatasi bila ada undang-undang yang
adil. Di antara solusinya adalah ganti rugi yang layak bagi orangorang Palestina yang rumah atau tanahnya ternyata sudah diduduki
orang Yahudi. Dengan uang ganti rugi itu, mereka bisa membeli
tanah/rumah baru di lokasi yang berdekatan atau di tempat lain.
Tidak perlu ada pengusiran di manapun karena akan menimbulkan
konflik baru.
Akhirnya, telah tiba waktunya untuk menegakkan semua sisi
persaudaraan dan perdamaian. Tentu saja, yang mengambil langkah
awal
dalam
menegakkan
keadilan
adalah
para
pemikir,
tangan
dalam
melakukan
usaha
global
untuk
E. Kesimpulan
Solusi dua negara atau two-state solution merupakan solusi yang
baik dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Akan tetapi, jika
dilihat dari sejarah kedua bangsa serta realita hari ini, two-state
solution hanya akan menjadi wacana belaka dan meneruskan
kegagalan perjanjian-perjanjian damai sebelumnya.
One state solution adalah ide untuk mendirikan sebuah negara
bersama Palestina-Israel, dengan dihuni oleh semua ras dan agama
yang semuanya memiliki hak suara. Tidak ada dikriminasi di antara
kedua bangsa, keduanya hidup secara harmonis dan damai. Dengan
tatanan negara yang baru, tanpa ada perbedaan antara wilayah
Palestina dan Israel.
Akan tetapi, ide ini selamanya akan tetap menjadi ide jika tidak
didukung oleh masyarakat internasional. Oleh karenanya, penulis
berharap agar PBB, negara-negara maju, dan seluruh masyarakat
internasional, untuk bersama-sama mewujudkan one-state solution.
Daftar Pustaka
Syalabi, Ahmad. 2006. Sejarah Yahudi dan Zionisme. Arti
Bumi Intaran : Yogyakarta
Pappe, Ilan. 2009. Pembersihan Etnis Palestina. Elex Media
Komputindo : Jakarta
Irawan, Aguk. 2009. Rahasia Dendam Israel. Kinza Books :
Jakarta
Davin, rod.2007. Arab Israel. Resist Book : Yogyakarta
Al-Ghodiry, Fawzi. Sejarah Palestina.
Makalah
Menolak Two-States Solution
Dalam Menyelesaikan
Konflik Palestina-Israel
Dibuat Oleh :
Mustofa Zahir
14010413120026
Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Diponegro
2014