Digital - 132797-T 27811-Studi Gangguan-Tinajaun Literatur PDF
Digital - 132797-T 27811-Studi Gangguan-Tinajaun Literatur PDF
BAB II
LANDASAN TEORI
tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi pada saat operasi dapat saja terjadi
penurunan tegangan sehingga kualitasnya menurun, untuk itu perlu alat pengatur
tegangan agar tegangan selalu pada kondisi terbaik, konstan dan berkelanjutan.
Ditinjau dari cara pengoperasiannya, tap changer terdiri dari dua tipe yaitu onload yang bekerja secara otomatis jika merasakan tegangan kurang/lebih dan off-load
yang dapat dipindah tap hanya jika trafo tidak berbeban/bertegangan.
Alat pernapasan (Dehydrating Breather).
pemuaian minyak isolasi akibat panas yang timbul, maka minyak ditampung pada
tangki yang sering disebut sebagai konservator. Pada konservator ini permukaan
minyak diusahakan tidak boleh bersinggungan dengan udara, karena kelembaban udara
yang mengandung uap air akan mengkontaminasi minyak walaupun proses
pengkontaminasinya berlangsung cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut, udara
yang masuk kedalam tangki konservator pada saat minyak menjadi dingin memerlukan
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
suatu media penghisap kelembaban, yang digunakan biasanya adalah silica gel.
Kebalikan jika trafo panas maka pada saat menyusut maka akan menghisap udara dari
luar masuk kedalam tangki dan untuk menghindari terkontaminasi oleh kelembaban
udara maka diperlukan suatu media penghisap kelembaban yang digunakan biasanya
adalah silica gell, yang secara khusus dirancang untuk maksud tersebut diatas
2.2. Peralatan Proteksi Internal
Proteksi internal adalah peralatan yang telah terpasang melekat pada
transformator tenaga yang berfungsi sebagai pengaman jika transformator mengalami
tekanan mendadak dan temperature tinggi.
2.2.1. Relai Bucholz,
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan
terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas.
Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
a. Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
Relai deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap
ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu transformator
terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan kontak trip yang pada
umumnya terhubung dengan rangkaian trip Pemutus Arus dari instalasi transformator
tersebut.
2.2.2. Jansen Membran
Alat ini berfungsi untuk pengaman tekanan lebih (Explosive Membrane) /
Bursting Plate. Relai ini bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan didalam
transformator, karena tekanan melebihi kemampuan membran/selaput yang terpasang,
maka membran akan pecah dan minyak akan keluar dari dalam transformator yang
disebabkan oleh tekanan minyak
2.2.3. Relai Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay),
Flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu transformator terendam
minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu tekanan lebih didalam tangki, karena
gas yang dibentuk oleh dekomposisi dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
sebuah relai pelepasan tekanan lebih pada trafo, maka tekanan lebih yang
membahayakan tangki trafo dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak
dapat dieliminasi dalam waktu beberapa millidetik, maka terjadi panas lebih pada
cairan tangki dan trafo akan meledak. Peralatan pengaman harus cepat bekerja
mengevakuasi tekanan tersebut.
2.2.4. Relai Thermis (Temperature Relay)
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan
isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih.
Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah kenaikan suhu.
Setelan dari relai ini dibagi menjadi dua tingkat (stage) yaitu 1st stage sebagai
alarm dan 2nd stage sebagai trip.
2.3. Peralatan Tambahan Pengaman Transformator
Sistem pegaman transformator tenaga ditinjau dari daerah pemangamanannya
dikelompokan menjadi dua yaitu proteksi terhadap gangguan di dalam transformator,
dan proteksi terhadap gangguan di luar transformator [1].
2.3.1. Relai Diferensial
Relai diferensial merupakan proteksi utama transformator tenaga. Relai ini
hanya bekerja apabila terjadi gangguan yang berada di daerah pengamanannya yaitu di
antara transformator arus di sisi kumparan primer dan transformator arus di sisi
kumparan sekunder.
Prinsip
kerja
relai
diferensial
adalah
dengan
membandingkan
atau
menjumlahkan nilai arus pada CT (current transformer) di sisi kumparan primer dan
CT (current transformer) sisi kumparan sekunder. Jika hasil penjumlahan arus dari
kedua CT tersebut melebihi nilai setelan yang telah ditentukan, maka relai akan trip
dan mengirim perintah kepada CB (circuit breaker) sisi kumparan primer dan CB sisi
kumparan sekunder untuk membebaskan transformator tenaga dari tegangan.
Sebagai proteksi utama relai ini bekerja dengan waktu seketika (instantaneous)
atau bekerja dengan kecepatan dibawah 100 ms. Selektifitas relai harus terbukti, relai
harus trip apabila terjadi gangguan di daerah pengamanannya. Relai tidak boleh trip
ketika terjadi gangguan di luar daerah pengamanannya.
I1
I2
Ires1
Ires2
Id = Ires1 + Ires2
I2
Ires1
Ires2
Id = Ires1 - Ires2
10
Setelan slope ditentukan sebesar total prosentase dari hal-hal tersebut, dari contoh di
atas maka setelan slope ditentukan 30%.
2.3.2. Relai Arus Lebih
Relai arus lebih adalah relai yang bekerja terhadap arus lebih, ia akan bekerja
bila arus yang mengalir melebihi nilai settingnya (I set). Relai arus lebih berfungsi
untuk mengamankan gangguan singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah
pengaman transformator. Relai ini juga diharapkan mempunyai sifat komplementer
dengan relai beban lebih.
Sistem proteksi transformator tenaga menggunakan relai arus lebih dan relai
gangguan tanah sebagai proteksi cadangan (back up protection). Relai arus lebih atau
OCR (Overcurrent Relay) merupakan relai yang bekerja ketika arusnya melebihi
ambang-batas setelan yang telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan karakteristik kerjanya relai arus lebih
[2]
1. Relai sesaat (Instantaneous relay), relai yang bekerja secara langsung atau tanpa
waktu tunda berdasarkan perbedaan tingkat arus gangguan pada lokasi yang
berbeda.
2. Relai arus lebih waktu pasti (definite independent time)
Relai yang bekerja berdasarkan waktu tunda yang telah ditentukan sebelumnya dan
tidak tergantung pada perbedaan besarnya arus.
3. Relai waktu terbalik (inverse time)
Relai yang bekerja dengan waktu operasi berbanding terbalik terhadap besarnya
arus yang terukur oleh relai. Relai ini mempunyai karakteristik kerja yang
dipengaruhi baik oleh waktu maupun arus.
4. Inverse Definite Time Relay
Relai ini mempunyai karakteristik kerja berdasarkan kombinasi antara relai invers
dan relai definite. Relai ini akan bekerja secara definite bila arus gangguannya
besar dan bekerja secara inverse jika arus gangguannya kecil.
11
12
Panas
berlebih pada
sambungan
Panas pada
sambungan
dapat
menyebabkan
kertas
laminasi
terbakar
Arus putar
Arus putar
Busur api
Panas berlebih
dan bunga api
13
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan isolasi antara lain adanya partikel padat,
uap air dan gelembung gas.
Dari beberapa kasus yang terjadi menunjukkan bahwa kegagalan isolasi ini
berkaitan dengan adanya partial discharge. Partial discharge ini dapat terjadi pada
material isolasi padat, material ioslasi cair dan juga material isolasi gas. Mekanisme
kegagalan pada material isolasi padat meliputi kegagalan asasi (intrinsik), elektro
mekanik, streamer, termal dan kegagalan erosi. Pada material isolasi gas kegagalan
terutama disebabkan oleh mekanisme Townsend dan mekanisme streamer. Sedangkan
kegagalan pada material isolasi cair disebabkan oleh adanya kavitasi, adanya butiran
pada zat cair dan tercampurnya material isolasi cair.
2.5.2. Mekanisme Kegagalan Isolasi
Kegagalan isolasi disebabkan karena beberapa hal antara lain isolasi tersebut
sudah lama dipakai, berkurangnya kekuatan dielektrik dan karena isolasi tersebut
dikenakan tegangan lebih. Pada perinsipnya tegangan pada isolator merupakan suatu
tarikan atau tekanan (stress) yang harus dilawan oleh gaya dalam isolator itu sendiri
agar supaya isolator tidak gagal.
Dalam struktur molekul material isolasi, elektron-elektron terikat erat pada
molekulnya, dan ikatan ini mengadakan perlawanan terhadap tekanan yang disebabkan
oleh adanya tegangan. Bila ikatan ini putus pada suatu tempat maka sifat isolasi pada
tempat itu hilang. Bila pada bahan isolasi tersebut diberikan tegangan akan terjadi
perpindahan elektron-elektron dari suatu molekul ke molekul lainnya sehingga timbul
arus konduksi atau arus bocor. Karakteristik isolator akan berubah bila material
tersebut kemasukan suatu ketidakmurnian (impurity) seperti adanya arang atau
kelembaban dalam isolasi yang dapat menurunkan tegangan gagal.
Kegagalan isolasi juga dapat diakibatkan oleh arus tinggi yang terus-menerus
yang mengalir pada konduktor yang akan menimbulkan temperature konduktor
tersebut naik.
bersirkulasi maka tekanan panas terus meningkat menuju titik nyala minyak isolasi
tersebut.
Akibat lain dari kegagalan isolasi cair adalah adanya parsial discharge yang
terjadi pada minyak isolasi pada bushing yang terus menerus, dan penurunan daya
isolasi akibat oleh umur minyak isolasi tersebut akibatnya akan mengakibatkan
dekomposisi. Dalam kondisi tekanan thermal dan elektrik, molekul hidrokarbon
minyak mineral dapat terpecah dan membentuk hidrogen aktif dan potongan-potongan
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
14
hidrokarbon. Potongan hidrokarbon ini dapat berkombinasi satu sama lain membentuk
gas, seperti hidrogen (H2), metana (CH4), etana (C2H6), etilen (C2H4), asetilen (C2H2)
yang kesemuanya merupakan gas yang mudah terbakar.
Pada bagian bawah bushing transformator tenaga terdapat mantel berisolasi,
yang merupakan bahan isolasi padat. Jika campuran dielektrik zat cair-padat memiliki
kekuatan gagal yang berbeda beda maka jika tegangan listrik dinaikkan, akan terjadi
kegagalan pada zat yang paling lemah. Hal ini dapat mengakibatkan kegagalan parsial
(partial discharge). Pelepasan ini mengakibatkan pemburukan perlahan lahan karena :
1). Disintegrasi dielektrik padat yang diakibatkan pemboman oleh elektron dan ion
yang dihasilkan.
2). Aksi kimiawi pada dielektrik karena ionisasi gas
3). Suhu tinggi di daerah pelepasan.
Pemburukan elektro-kimiawi terjadi karena ion-ion yang dibebaskan oleh arus
pada elektroda bisa menyebabkan kerusakan. Derajat kerusakan yang terjadi
tergantung pada sifat ion yang terbawa dan reaksi kimia dengan ionisasi.
2.5.3. Mekanisme Kegagalan Bahan Isolasi Padat [3]
Mekanisme kegagalan pada bahan isolasi padat meliputi kegagalan asasi
(intrinsik), elektro mekanik, streamer, thermal dan kegagalan erosi. Kegagalan pada
bahan isolasi cair disebabkan oleh adanya kavitasi, adanya butiran pada zat cair dan
tercampurnya bahan isolasi cair. Pada bahan isolasi gas mekanisme townsend dan
mekanisme streamer merupakan penyebab kegagalan. Dari uraian di atas menunjukkan
bahwa kegagalan isolasi ini berkaitan dengan adanya partial discharge.
Mekanisme kegagalan bahan isolasi padat terdiri dari beberapa jenis sesuai
fungsi waktu penerapan tegangannya. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
15
F A
.
L L
d0
V2
= yLn
2
d
2d
d
Jika kekuatan asasi (intrinsik) tidak tercapai pad 0 = 0,6 , maka zat isolasi
d
akan gagal bila tegangan V dinaikkan lagi. Jari kekuatan listrik maksumum
V
Y
adalah E d =
= 0,6
d0
0 r
Dimana :
F
: gaya yang bekerja pada zat padat,
L
: pertambahan panjang zat padat
L
: panjang zat padat,
A
: pertambahan zat yang dikenai gaya,
: tebal zat padat sebelum dikenai tegangan V,
d0
d
: tebal setelah dikenai tegangan V dan
0 r : permitivitas
16
pada waktu membentur. Jika lintasan bebas cukup panjang maka tambahan energi
yang diperoleh melebihi pengionisasi latis (latice). Akibatnya dihasilkan tambahan
elektron pada saat terjadi benturan. Jika suatu tegangan V dikenakan terhadap
elektroda bola, maka pada media yang berdekatan (gas atau udara) timbul tegangan.
Karena gas mempunyai permitivitas lebih rendah dari zat padat sehingga gas
akan mengalami tekanan listrik yang besar. Akibatnya gas tersebut akan mengalami
kegagalan sebelum zat padat mencapai kekuatan asasinya. Karena kegagalan tersebut
maka akan jatuh sebuah muatan pada permukaan zat padat sehingga medan yang
tadinya seragam akan terganggu.
Bentuk muatan pada ujung pelepasan ini dalam keadaan tertentu dapat
menimbulkan medan lokal yang cukup tinggi (sekitar 10 MV/cm). Karena medan ini
melebihi kekuatan intrinsik maka akan terjadi kegagalan pada zat padat. Proses
kegagalan ini terjadi sedikit demi sedikit yang dapat menyebabkan kegagalan total.
2.5.3.4 Kegagalan termal
Adalah kegagalan yang terjadi jika kecepatan pembangkitan panas di suatu titik
dalam bahan melebihi laju kecepatan pembuangan panas keluar. Akibatnya terjadi
keadaan tidak stabil sehingga pada suatu saat bahan mengalami kegagalan. Gambar
kegagalan ini ditunjukkan seperti :
17
Karena adanya faktor ini, maka rugi rugi pada medan arus bolak balik lebih
besar dari arus searah. Akibatnya kuat gagal thermal pada tegangan AC lebih kecil dari
pada kuat gagal thermal medan arus DC. Kuat gagal thermal untuk medan bolak balik
juga menurun dengan naiknya frekuensi tegangan.
2.5.3.5. Kegagalan Erosi
Adalah kegagalan yang disebabkan zat isolasi padat tidak sempurna, karena
adanya lubang lubang atau rongga dalam bahan isolasi padat tersebut. Lubang/rongga
akan terisi oleh gas atau cairan yang kekuatan gagalnya lebih kecil dari kekuatan zat
padat. Gambar kegagalan isolasi dan rangkaian ekivalennya ditunjukkan oleh gambar
dibawah ini:
18
Untuk t <<< d yang mencerminkan keadaan sebenarnya, bila rongga terisi gas,
maka tegangan pada C1 adalah V1= r. t/dt Va
Dimana :
Dimana : Vi
Va
n
A
19
Jika elektroda memiliki bagian permukaan tidak rata (ada yang runcing) maka
kuat medan yang terbesar terdapat pada bagian yang runcing tersebut. Kuat maksimum
ini akan mengeluarkan elektron e1 yang akan memulai terbentuknya banjiran elektron.
Elektron yang dihasilkan e1, e2, e3 dan en yang kemudian akan menyebabkan
timbulnya arus konduksi dalam zat cair pada kuat medan yang tinggi. Arus yang
timbul mempunyai kerapatan (Schottky) :
J = J 1e
dimana : J
J1
Ea
m
4.44 E
T
:
:
:
:
dimana : E
h
C
20
3 1 E 0
dimana
2 1 + 1
21
Jika suatu zat isolasi cair mengandung sebuah bola cair atau jenis cairan lain,
maka dapat terjadi kegagalan akibat ketidakstabilan bola cair tersebut dalam medan
listrik. Bola cair yang dikenai medan E akan beruabah bentuk menjadi sferoida seperti
ditunjukkan dalam gambar berikut dengan medan di dalamnya sebesar E2, maka
hubungan antara kedua medan adalah :
E2 =
1 .E
R
1 .Cosh 1.
dimana G = 2
.
1 dan = 2
2
1/ 2
1 ( 1 2 )G
R1
1 ( 1)
Kegagalan ini disebabkan oleh adanya butiran (particle) didalam bahan isolasi
yang akan menyebabkan terjadinya kegagalan seperti yang ditunjukkan dalam gambar
di bawah. Besar gaya yang bekerja pada butiran dalam medan tak homogen (Kok):
E : gradien tegangan
22
maksimum (FB). Gaya F ini akan besar bila 2 besar. Untuk butiran penghantar 2
sehingga F=1/2 R3 grad.E2.
Untuk medan yang seragam, medan paling kuat ditempat yang seragam, disini
grad.E2=0. Oleh sebab itu butiran akan tertarik ke tempat dimana medannya seragam.
Akibatnya butiran akan sejajar diantara kedua elektroda dan seolah-olah membentuk
jembatan yang mengawali terjadinya kegagalan isolasi. Adanya butiran penghantar
diantara elektroda akan mengakibatkan pembesaran medan dalam zat cair didekat
permukaan butiran. Pembesaran medan ini ditentukan oleh bentuk butiran.
2.5.4.5. Kegagalan Campuran Zat Cair-Padat
23
Rumus kimia
PCB (poly chlorinated biphenyl)
gas
y C5H12 C17H36
cair
y C18H38 - .
padat
24
temperatur, sehingga hubungan antara gas yang muncul dan temperatur dapat
diperoleh untuk masing-masing gas.
y Gas yang dihasilkan sejalan dengan meningkatnya temperatur : H2 CH4 C2H6
C2H4 C2H2
y Hidrogen (H2) dihasilkan pada temperatur rendah dan jumlahnya terus meningkat
y Asetilen (C2H2) muncul pada temperatur yang sangat tinggi (sekira 1000oC) dan
terus meningkat
2.6.1. Mekanisme Pembentukan Gas
2.6.1.1. Pembentukan Gas Akibat Dekomposisi Minyak
Bila selulosa dipanaskan sampai terurai dengan proses pirolisis dan temperatur
diatas 250oC dalam sistem tertutup, maka akan terbentuk lebih banyak karbon
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
25
monoksida (CO) dari pada karbon dioksida (CO2) dengan jumlah kira-kira CO lebih
besar empat kali dari CO2.
Parsial discharge
Hydrogen (H2)
Busur api/arching
Asethylene (C2H2)
Kegagalan thermal /
thermal fault
Carbon hydrides
(CH4, C2H4, C2H6)
Deteriorasi / pemburukan
kertas penyekat
Gambar 2.18 : Penyebab dan gas yang timbul dalam minyak isolasi
2.6.2. Sifat Fisika Dan Kimia Gas
1. H2
a. Berbentuk gas
b. BM : 1,00794
a. Mudah terbakar dan meledak
b. MP : - 259,2 oC (13,96 oK)
c. BP : - 252,77 oC (20,39 oK)
2. CH4
a. Berbentuk gas
b. BM : 16,04
c. Mudah terbakar
a. MP : -182,6 oC
b. BP : -161,4 oC
c. BJ : 0,717 kg/m
3. C2H6
a. Berbentuk gas
b. BM : 30,07
c. Mudah terbakar
d. MP : -172 oC
e. BP : -88 oC
f. BJ : 1,212 kg/m
4. C2H4
a. Berbentuk gas
b. BM : 28,05
c. Mudah terbakar
d. MP : -169,4 oC
e. BP : -102,4 oC
f. BJ : 1,178g/L
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
26
5. C2H2
a. Berbentuk gas
b. BM : 26,04
c. Mudah terbakar
d. MP : -84 oC
e. BP : -80,8 oC
f. BJ : 1,09670 kg/m
6. Sumber Oksigen (O2)
y Secara teoritis, tidak mungkin menghilangkan O2 dalam minyak transformator
meskipun telah dilakukan proses vakum. Sisa yang mungkin ada sekitar 0,25%
[11]
.
y Kebocoran pada seal.
2.7. Partial Discharge [5]
Partial
discharge dapat terjadi pada bahan isolasi padat, bahan isolasi cair dan bahan isolasi
gas. Partial discharge berupa bunga api listrik kecil yang terjadi dalam isolasi listrik.
Partial discharge dapat terjadi pada isolasi pada switchgear, kabel, transformator dan
belitan dalam motor dan generator besar.
Partial discharges merupakan akibat dari konsentrasi electrical stress pada satu
lokasi didalam atau pada permukaan isolasi. Secara umum discharges terlihat sebagai
pulsa/sinyal dengan durasi jauh lebih kecil dari 1s. Bentuk yang lebih kontinyu
mungkin terjadi, seperti contoh yang biasa dikenal sebagai pulse-less discharges pada
dielektrik gas. Partial discharge biasanya dibarengi oleh adanya emisi suara, cahaya,
panas dan reaksi kimia.
Seperti halnya setiap material memiliki karakteristik kekuatan tarik , masingmasing material juga memiliki kekuatan dielektrik yang mewakili intensitas listrik
yang diperlukan untuk arus mengalir dan pelepasan listrik. Bahan-bahan isolasi seperti
epoxy, polyester, dan polietilen mempunyai kekuatan dielektrik yang sangat tinggi.
Sebaliknya, memiliki kekuatan dielektrik relatif rendah. Kegagalan listrik di udara
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
27
Permukaan elektroda
28
Gambar 2.19: Pengukuran parsial discharge pada saat on-line, dengan AED-2000
Karena sinyal induksi akustik akan mengirimkan sejumlah kaki di dinding
sebelum menjadi benar-benar dilemahkan, lokasi sumber harus ditentukan dengan
menyelidik di beberapa lokasi di pola pencarian sampai sinyal terkuat diperoleh (count
rate tertinggi). Sebuah program pemeliharaan rutin mungkin termasuk rekaman
29
pembacaan pada lokasi standar pada bodi bagian luar transformator. AED-2000 dapat
menyimpan bacaan-bacaan ini untuk kemudian meng-upload ke database komputer.
Kadang-kadang parsial discharge terjadi
bawah kondisi beban tinggi. AED-2000 dapat digunakan secara terus-menerus Log
pembacaan ke komputer melalui interface serial port.
Pelepasan biasanya terjadi dalam pola teratur yang terkait dengan 60-cycle
gelombang AC ditunjukkan seperti pada gambar osiloskop di bawah ini :
Gambar 2.20.: Hasil pengukuran monitor yang mendeteksi adanya parsial discharge
30
perkembangan penurunan kondisi isolasi dari waktu ke waktu, sehingga langkahlangkah untuk mengatasinya dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan.
2.8. Tangen Delta
Salah satu metode untuk mengetahui proses pemburukan isolasi adalah dengan
pengujian tangen delta.
Isolasi transformator tenaga merupakan bahan dielektrik yang berfungsi untuk
memisahkan dua bagian yang bertegangan, misalnya antara kumparan dengan tangki
transformatornsformator tenaga. Transformator tenaga dengan isolasinya dapat
dimodelkan sebagai rangkaian kapasitor yang pararel dengan resistor. Kapasitor yang
sempurna apabila dicatu tegangan bolak balik maka arusnya akan tertinggal sebesar 90
derajat terhadap tegangannya, tetapi karena adanya disipasi daya (dimodelkan sebagai
resistor R) maka beda sudut antara arus dan tegangannya lebih kecil dari 90 derajat.
Daya yang terdisipasi pada resistor dapat dinyatakan dengan :
PD = Ir2.R = V. I cos = V.I sin = V. .C .V. sin /cos
PD = V2 . .C . tan
Tan menyatakan faktor rugi rugi daya, besaran inilah yang menjadi indikasi
besarnya daya yang terdisipasi, semakin besar nilai tangen delta maka semakin besar
daya yang terdisipasi yang berarti kualitas isolasi semakin buruk.
2.8.1. Pengukuran/Pengujian Tangen Delta
31
Ground
H1
Y3
Y2
Y1
H2
220 V
H3
Saklar pengaman
X1 X2 X3
LV Kabel
HV Kabel penghubung
SUPLAI AC
Suplai kabel
Kabel HV
Grounding
Pemeliharaan bukanlah suatu pekerjaan yang luar biasa, akan tetapi harus
dilakukan
secara baik dan tepat serta mengikuti petunjuk yang sesuai, sehingga
peralatan akan menampilkan keandalan yang tinggi dengan biaya yang wajar. Oleh
karena itu masalah pemeliharaan ini perlu mendapat perhatian yang sesuai.
Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau
proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan
yang menyebabkan kerusakan.
Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untuk menjamin
kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalannya, antara lain :
a. Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency.
b. Untuk memperpanjang umur atau masa guna peralatan.
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
32
dilakukan dengan cara memprediksi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan
kapan kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan
memprediksi kondisi tersebut dapat diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara
yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan
beroperasi atau tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil
khusus untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan
kondisi (Condition Base Maintenance ).
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
33
(2) Preventive
Maintenance
(Time
Base
Maintenance)
adalah
kegiatan
pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk
kerja
rendah
pada
saat
menjalankan
fungsinya
dengan
tujuan
untuk
(2)
34
(3)
transformator adalah sebagai media isolasi baik antar belitan maupun antara belitan ke
body/ground, sebagai media pendingin belitan transformator, sebagai media pemadam
saat terjadi arcing dan minyak juga melarutkan gas gas hasil dari proses pemburukan
minyak dan isolasi kertas.
35
banyaknya partikel-partikel kecil hasil oksidasi minyak dan kertas. Oksidasi akan
menghasilkan air dalam minyak, meningkatkan nilai keasaman minyak dan pada
kondisi tertentu akan menyebabkan pengendapan(sludge).
(4) Kandungan air dalam minyak (Water content)
Salah satu hal yang membahayakan transformator adalah kandungan air.
Kandungan air dan oksigen yang tinggi akan mengakibatkan korosi, menghasilkan
asam, endapan dan cepat menurunkan usia transformator. Dari hasil penelitian
EPRI didapat bahwa setiap peningkatan kandungan air 2 kali lipat pada temperatur
yang sama akan menurunkan usia isolasi menjadi 0.5 kali. Kandungan air dalam
transformator dapat berasal dari udara saat transformator dibuka untuk keperluan
inspeksi, dan apabila terjadi kebocoran maka uap air akan masuk ke dalam
transformator karena perbedaan tekanan parsial uap air.
(5) Angka kenetralan (Neutralization Number / NN)
Merupakan jumlah kalium hidroksida (KOH) yang dibutuhkan (dalam mg) untuk
menetralkan 1 gram minyak sample. Semakin banyak KOH yang dibutuhkan,
maka semakin asam minyak dan semakin besar pula angka kenetralannya. Proses
oksidasi pada kertas dan minyak akan menghasilkan asam. Kandungan asam dalam
minyak mempercepat penurunan kondisi minyak dan kertas, yaitu :
a. asam akan membentuk lebih banyak asam dari minyak dan kertas
b. bereaksi dengan kertas menghasilkan air
c. asam bersifat korosif terhadap logam dan akan membentuk lebih banyak
partikel-partikel logam pada belitan dan bagian bawah tangki minyak.
(6) Flash point
Temperatur minimum dimana minyak menghasilkan uap yang cukup untuk dibakar
bersama udara. Flash point merupakan indikator ketidakstabilan minyak. Minyak
yang bagus mempunyai nilai flash point tinggi. Minyak yang bagus mempunyai
nilai flash point tinggi.
(7) Sludge.
Endapan/sedimen (Sludge) dihasilkan oleh adanya oksigen dan kandungan air
dalam minyak transformator. Sludge terutama terjadi pada belitan transformator
bagian bawah dan terus meningkat. Slugde akan mengakibatkan suhu
transformator naik pada beban yang dan hasil pengujian IFT akan mengalami
penurunan.
Studi gangguan..., M. Solikhudin, FT UI, 2010. Universitas Indonesia
36
37
Furan adalah molekul organic yang dihasilkan dari penurunan isolasi kertas
akibat pemanasan berlebih, oksidasi dan asam. Pengujian yang dilakukan adalah
pengujian untuk 5 macam furan yang disebabkan oleh hal, yaitu :
1. 5H2F (5 hidroksimetil 2 furaldehid) yang disebabkan oleh oksidasi.
2. 2FOL (2 fulfurol) disebabkan kandungan air yang tinggi pada kertas.
3. 2FAL (2 furaldehid) disebabkan oleh pemanasan berlebih.
4. 2ACF (2 Asetilfuran) disebabkan oleh petir.
5. 5M2F (5 Metil 2 Furaldehid) disebabkan oleh hotspot pada belitan.
Pada isolasi yang bagus, seharusnya jumlah keseluruhan furan yang terdeteksi
kurang dari 100 parts per billion (ppb). Jika terjadi kerusakan pada kertas, maka hasil
uji furan akan lebih dari 100 ppb sampai 70.000 ppb. Minyak harus direklamasi jika
jumlah furan melebihi 250 ppb, karena kertas telah mengalami penurunan kondisi dan
usia transformator berkurang. Hasil pengujian furan ini dikorelasikan dengan hasil
pengujian IFT dan keasaman. Asam menyerang isolasi kertas menghasilkan furan dan
akan menyebabkan IFT turun. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, analisa hasil
pengujian dilakukan berdasarkan pada tren hasil pengujian bukan pada 1 hasil
pengujian saja.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kondisi isolasi transformator
adalah kandungan gas oksigen. Gas ini sangat berbahaya karena menimbulkan oksidasi
di dalam transformator. Oksigen di dalam minyak berasal dari adanya kebocoran dan
penurunan kondisi isolasi. Beberapa ahli dan organisasi termasuk EPRI meyakini
bahwa kandungan oksigen dalam lebih dari 2000 parts per million (ppm) akan
mempercepat pemburukan kondisi kertas. Minyak harus di-treatment apabila
kandungan oksigen mencapai 10.000 ppm.
Dari informasi besarnya kandungan gugus furan, besarnya 2Fal (2-furfural)
yang terdeteksi, dapat diketahui estimasi atau perkiraan kondisi DP yang dialami
isolasi kertas dan estimasi sisa umur daripada kertas isolasi tersebut (Estimated
percentage of remaining life %EPRL).
Rumus perhitungan estimasi DP & %EPRL :
DP =
[Log (2Fal
10
ppb
* 0,88) 4,51
0,0035
0,00602
38
Bila nilai 2 Fal yang diketahui dari hasil pengujian furan diolah berdasarkan
perhitungan diatas, maka akan didapat estimasi DP & %EPRL.
Copper Sulfide. Copper sulfide akan terbentuk dipermukaan tembaga dan meresap ke
dalam lapisan isolasi kertas yang membungkus belitan transformator. Karena sifat dari
copper sulfide adalah konduktif maka semakin banyak senyawa tersebut terbentuk
maka akan semakin banyak juga penurunan kekuatan isolasi dari kertas tersebut.
transformator melebihi
39
dielektrik penuh akan muncul kembali. Kegagalan isolasi sebagian yang mungkin
menghasilkan pelacakan karbon terjadi sedangkan gas bebas tetap ada.
2. Evolusi gas bebas dari isolasi yang berdekatan dengan bagian struktur logam yang
dihubungkan oleh flux elektromagnetik yang dihasilkan oleh belitan atau arus
utama juga dapat mengurangi kekuatan dielektrik
3. Penuaan dan pemburukan isolasi konduktor sebagai fungsi dari waktu dan
4.
5.
6.
7.
bertambahnya dekomposisi minyak di area suhu yang sangat tinggi pada titik
kontak ketika changer dibebani di luar rating. Dalam keadaan ekstrem, ini bisa
mengakibatkan kondisi peningkatan panas yang cepat dengan tahanan busur dan
evolusi gas violet.
8. Ketika suhu minyak bagian atas melebihi 105oC (65oC rise over 40oC ambient,
according to IEEE C57.12.00-1987[1]). Kemungkinan pemuaian minyak akan
mengakibatkan minyak hilang menuju peralatan pressure relief.
Temperatur minyak bagian atas tidak boleh melebihi 110oC kapan saja.
Pembebanan ini disebabkan oleh gangguan suatu system dan lebih berat dari beban
yang direncanakan di luar rating desain. Kedua kerugian umur isolasi dan resiko yang
lebih besar dari beban yang direncanakan di luar rating desain. Diharapkan bahwa
hanya akan ada dua atau tiga kejadian dalam umur transformator.
40
atau
41
Perhatikan bahwa untuk setiap temperatur yang lebih tinggi, resiko lebih besar
kondisi pembebanan dapat diasumsikan sebagai bahan tambahan untuk kondisi risiko
lebih kecil diterima oleh pengguna kecuali untuk pembebanan darurat waktu singkat.
Rencana pembebanan melampaui rating desain, menjelaskan suatu kondisi
dimana transformator begitu dibebani temperature titik terpanas adalah pada rentang
suhu 120oC-130oC selama maksimal 4 jam sehari. Karakterisik jenis pembebanan ini
adalah tidak ada gangguan, kejadian biasa dan relative sering terjadi. Gambar 2.23.(b)
menggambarkan perencanaan profile beban melampaui rating desainnya.
Pembebanan darurat waktu lama menjelaskan suatu kondisi dimana
transformator begitu dibebani titik terpanas suhunya pada rentang 120oC 130oC
untuk maksimum 4 jam dan pada rentang suhu 130oC-140oC untuk maksimal 6 jam
sehari. Karakteristik dari jenis pembebanan ini adalah salah satu gangguan yang lama
dari bagian system transmisi, dua atau tiga kejadian selama transformator beroperasi,
setiap kejadian dapat berlangsung beberapa bulan dan resikonya lebih besar daripada
pembebanan yang direncanakan di luar rating desain.
Gambar 2.23.(c)
Gambar 2.23.(d)
42
dapat menyebabkan kegagalan dielektrik saat kondisi tegangan lebih dan mungkin
pada tegangan frekuensi daya nominal.