Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR MATEMATIKA

MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN


DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA
PERSAMAAN LINGKARAN

Oleh:
Nama
NIM
Program Studi
Dosen Pembimbing

: Neneng Khairani
: 06101008013
: Pendidikan Matematika
: Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013

MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN


DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA
PERSAMAAN LINGKARAN

Oleh:
Nama
NIM
Program Studi

: Neneng Khairani
: 06101008013
: Pendidikan Matematika

Telah disetujui untuk diseminarkan pada akhir semester genap 2012/2013


Mengetahui
Koordinator Seminar

Indralaya, Maret 2013


Dosen Pembimbing,

Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd.


NIP. 196411101991022001

Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.


NIP. 196908141993022001

MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MENGGUNAKAN


DETERMINAN MATRIKS DAN APLIKASINYA PADA
PERSAMAAN LINGKARAN
Neneng Khairani
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika
Abstrak
Determinan matriks A didefinisikan sebagai jumlahan hasil kali
bertanda elemen-elemen dari matriks A yang dibentuk dari elemenelemen pada baris-baris yang berbeda dan kolom-kolom yang berbeda.
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan
ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis
lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dinyatakan sebagai
y=mx +c . Lingkaran ialah himpunan titik-titik (pada bidang datar)
yang jaraknya dari suatu titik tertentu sama panjang. Makalah ini berisi
penjelasan mengenai cara menentukan persamaan garis dan persamaan
lingkaran yang melalui tiga titik dengan menggunakan determinan
matriks. Tujuan makalah ini adalah untuk memberi informasi mengenai
cara penyelesaian sistem persamaan linear yang melibatkan tiga
variabel atau lebih dengan menggunakan determinan matriks.
Kata Kunci : Determinan Matriks, Persamaan Garis, Persamaan
Lingkaran

1. Pendahuluan
Persamaan garis adalah materi yang sering keluar di soal ujian nasional atau
seleksi masuk PTN setiap tahunnya. Materi ini juga dapat digunakan untuk
menyelesaikan beberapa soal bentuk lain. Persamaan garis ini disajikan dalam
bentuk sistem persamaan linear. Banyak persoalan dalam matematika murni
maupun terapan yang disajikan dalam sistem persamaan linear. Misalnya,
penerapan Hukum Kirchhoff dalam rangkaian listrik biasanya akan menghasilkan
sistem persamaan linear dengan variabel arus listrik. Untuk menyelesaikan sistem

persamaan linear dengan dua variabel biasanya digunakan metode substitusi atau
eliminasi.

( Tim LBB UGAMA : 2009)

Begitu pula dengan persamaan lingkaran, untuk menyelesaikan persamaan


lingkaran yang melalui tiga titik biasanya digunakan metode substitusi atau
eliminasi. Akan tetapi, untuk sistem persamaan linear yang melibatkan tiga
variabel atau lebih, metode ini ternyata tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan
suatu metode khusus untuk dapat menyelesaikan sistem persamaan linear yang
melibatkan tiga varibel atau lebih, yaitu dengan mengaplikasikan determinan
matriks.
2. Materi Pendukung
a. Persamaan Garis Lurus
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam
bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Bentuk umum
persamaan garis lurus dapat dinyatakan dalam dua bentuk berikut ini.
1. Bentuk Eksplisit
Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai

y=mx +c ,

dengan x dan y variabel atau peubah, m dan c konstanta. Bentuk persamaan


tersebut dinamakan bentuk eksplisit. Dalam hal ini m sering dinamakan
koefisien arah atau gradien dari garis lurus.
2. Bentuk Implisit
Bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat dituliskan
sebagai

Ax + B y+C=0

, dengan x dan y peubah serta A, B, dan C

konstanta. Bentuk tersebut dinamakan bentuk implisit.

Gradien garis lurus yang melalui titik

m AB=

y 2 y 1
x 2x 1

atau

AB=

A (x 1 , y 1 )

per ubahan nilai y


perubahan nilai x
m

dan

B ( x 2 , y 2)

adalah

Jika dua garis sejajar maka kedua garis tersebut mempunyai gradien yang sama,
sedangkan jika dua garis saling tegak lurus maka hasil kali gradiennya adalah -1
Persamaan garis lurus yang melalui dua titik

A (x 1 , y 1 )

dan

B ( x 2 , y 2)

adalah
y y 1 x x1
=
y 2 y 1 x 2x 1
(Dhohuri, Atmini dan Markaban: 2011)
b. Persamaan Lingkaran
Lingkaran ialah tempat kedudukan titik-titik (pada bidang datar) yang jaraknya
dari suatu titik tertentu sama panjang. Selanjutnya titik tertentu itu dinamakan
titik pusat lingkaran dan jarak yang sama tersebut dinamakan jari-jari lingkaran.
Dalam bidang kartesius, tiap titik dapat dinyatakan sebagai pasangan terurut (x,y),
sehingga himpunan titik-titik yang terletak pada lingkaran tertentu memenuhi
persamaan tertentu yang disebut persamaan lingkaran.
1. Persamaan Lingkaran yang Pusatnya (0,0) dan Jari-jari r

Gambar 1. Lingkaran P(0,0) jari-jari r

Misalkan A(x,y) terletak pada lingkaran denga pusat O(0,0) dan jari-jari r
seperti terlihat pada gambar, maka

OA

x 0 2 y 0 2

r x2 y2
r 2 x2 y2
Jadi persamaan lingkaran

yang berpusatu di (0,0) dan jari-jari r memiliki

x2 y2 r 2
persamaan
(Rawuh, dkk : 1958)

2. Persamaan Lingkaran dengan Pusat A(a,b) dan Jari-jari r

Gambar 2. Lingkaran P(a,b) Jari-jari r

Bila pusat lingkaran L tidak berimpit dengan titik pangkal O(0,0), tapi di
titik A(a,b), maka untuk setiap titik P(x,y) yang terletak pada lingkaran L
berdasarkan formula jarak antara dua titik diperoleh :

L P( x, y ) AP r

L P ( x, y ) AP 2 r 2

L P ( x, y ) x a y b r 2
2

Persamaan

x a 2 y b 2 r 2

ini merupakan persamaan lingkaran yang

titik pusatnya (a,b) dan jari-jarinya r

3. Persamaan Umum Lingkaran


Persamaan lingkaran dengan titik pusat (a,b) dan jari-jari r adalah

x a 2 y b 2 r 2
Persamaan tersebut dapat juga diuraikan ke bentuk lain, yaitu:

x a 2 y b 2 r 2
x 2 2ax a 2 y 2 2by b 2 r 2
x 2 y 2 2ax 2by a 2 b 2 r 2 0

2a A;2bB; a 2 b 2 r 2 C
Bila

x 2 y 2 2ax 2by a 2 b 2 r 2 0
maka persamaan

x 2 y 2 Ax By C 0
dapat ditulis sebagai :
yang merupakan persamaan umum lingkaran

A
2

Perhatikan : A= -2a diperoleh

b
, B = -2b diperoleh

B
2

C a2 b2 r 2
r 2 a2 b2 C
A
r

C
(Sukino: 2007)

c. Jenis Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL)


Suatu SPL mungkin memiliki tepat satu penyelesaian, tidak memiliki
penyelesaian, atau memiliki banyak (tak hingga) penyelesaian. SPL yang tidak
memiliki penyelesaian disebut inconsistent.
Contoh SPL yang memiliki tepat satu penyelesaian:

x1 x 2 2 x3 9
2 x1 4 x 2 3x 3 1
3 x1 6 x 2 5 x3 0
Contoh SPL yang tidak memiliki penyelesaian:

x1 2 x 2 x3 4 x 4 1
x1 3x 2 7 x3 2 x 4 2
x1 12 x 2 11x3 16 x 4 5
Contoh SPL yang memiliki banyak penyelesaian:
5 x1 2 x 2 6 x3 0
2 x1 x 2 3x3 1

SPL Homogen
Bentuk umum SPL homogen dengan m persamaan dan n variabel adalah:

a11 x1 a12 x 2 ... a1n x n 0


a 21 x1 a 22 x 2 ... a 2 n x n 0
.
.
.
a m1 x1 a m 2 x 2 ... a mn x n 0

Jenis Penyelesaian SPL Homogen


Ada dua kemungkinan jenis penyelesaian SPL homogen, yaitu penyelesaian
trivial dan penyelesaian non-trivial. Tak ada satu pun SPL homogen yang
inconsistent, karena minimal memiliki penyelesaian trivial.
Contoh SPL homogen yang mempunyai penyelesaian trivial:

2 x1 x 2 3 x3 0
x1 2 x 2 0
x 2 x3 0
Contoh SPL homogen yang mempunyai penyelesaian non-trivial:
3 x1 x 2 x3 x 4 0
5 x1 x 2 x3 x 4 0

d. Determinan Matriks
Setiap matriks bujur sangkar A selalu mempunyai suatu besaran skalar yang
disebut determinan. Sebaliknya, setiap matriks yang tidak bujur sangkar tidak
mempunyai determinan. Determinan adalah nilai real yang dihitung berdasarkan
nilai elemen-elemennya, menurut rumus tertentu yang ditulis dengan simbol det
(A) atau

| A| . Jika nilai determinan itu nol, matriks bujur sangkar tersebut

singular, artinya tidak memiliki invers. Jika nilai determinan suatu matriks tidak
nol, berarti matriks A tersebut nonsingular, yaitu matriks tersebut mempunyai
invers.

1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2


Misalkan diketahui matriks

A=

a11 a12
a13 a22

Determinan matriks A

didefinisikan sebagai berikut :


a
a
det A= 11 12 =a11 a 22a21 a12
a21 a 22

2. Determinan Matriks Ordo 3 x 3


Misalkan diketahui matriks

a11 a 12 a13
A= a21 a 22 a23
a31 a 32 a33

Untuk mencari determinan dari matriks berordo 3 x 3, digunakan metode


Sarrus yang langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua kemudian tempatkan di
sebelah kanan tanda determinan.
a 11 a12 a13 a 11 a12
a21 a22 a23 a21 a22
a31 a32 a33 a31 a32

2. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama, dan


diagonal lain yang sejajar dengan diagonal utama. Nyatakan jumlah
hasil kali tersebut A(+).

a 11 a12 a13 a 11 a12


a21 a22 a23 a21 a22
a31 a32 a33 a31 a32

3. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder, dan


diagonal lain yang sejajar dengan diagonal sekunder. Nyatakan jumlah
hasil kali tersebut A(-).

10

a 11 a12 a13 a 11 a12


a21 a22 a23 a21 a22
a31 a32 a33 a31 a32

A
Determinan matriks A adalah selisih antara A(+) dan A(-), yaitu :
a

11
a
a
+a
a
a
+a
a
a
(
22 33
12 23 31
13 21 32)(a 31 a22 a13 + a32 a23 a 11 +a33 a21 a12 )
detA =
3. Minor dan Kofaktor
Didefinisikan bahwa minor dari matriks

kofaktornya adalah

A
( ij)
. Disini
(1)i+ j det

A ij

A ij

adalah det

( Aij )

dan

adalah matriks A dengan

elemen-elemen baris ke-i dan elemen-elemen kolom ke-j dibuang.


4. Determinan Matriks Ordo n x n
Determinan matriks ordo n x n dihitung menggunakan teorema Laplace.
Teorema Laplace :
Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah perkalian elemenelemen dari sembarang baris/kolom dengan kofaktor-kofaktornya.

det A

a
j 1

ij

.koef ( Aij )
Secara matematis ditulis sebagai berikut :

ai1 .koef ( Ai1 ) ai 2 .koef ( Ai 2 ) ... ain .koef ( Ain )


dengan i sembarang disebut ekspansi baris ke-i, atau

det( A)

a
j 1

ij

.koef ( Aij )

a1 j .koef ( A1 j ) a2 j .koef ( A2 j ) ... anj .koef ( Anj )

11

Koef Aij
dengan j sembarang disebut ekspansi kolom ke-j.

adalah kofaktor

Aij
dari
5. Sifat-sifat Determinan
Beberapa sifat determinan :
1) Nilai determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan.
T
Jadi, det A=det A .

2) det(AB) = det (A) det(B)


3) Jika dua baris/kolom dipertukarkan tempatnya, tanda determinan berubah.
4) Bila pada suatu determinan terdapat 2 baris atau 2 kolom yang identik, maka
harga determinan itu = 0.
5) Nilai determinan tidak berubah, jika elemen-elemen sebuah baris/kolom
ditambah atau dikurangi dengan suatu kelipatan nilai real dari elemenelemen dari baris/kolom lain.
6) Besar determinan menjadi kali, bila suatu baris/kolom dikalikan dengan
skalar .
7) Apabila semua unsur dalam satu baris atau satu kolom = 0, maka harga
determinan = 0.
8) Jika suatu matriks merupakan matriks segitiga atas atau segitiga bawah,
maka hasil determinannya merupakan hasil kali dari elemen-elemen yang
terletak pada diagonal utamanya.
9) Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali elemenelemen pada diagonal utama.
(Sutojo, dkk : 2010)
3. Materi Pokok
1. Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik yang Berbeda
Misalkan diberikan dua buah titik yang berbeda di dalam bidang masingmasing

(x 1 , y 1)

melalui titik (x , y )

dan

( x 2 , y 2)

maka ada sebuah garis lurus yang

dengan persamaan ax +by +c=0

12

Ingat persamaan garis yang melalui dua buah titik

(x 2 , y 2) adalah

y y 1 x x1
=
y 2 y 1 x 2x 1

Sehingga diperoleh :
y y1
x x1

y 2 y 1 x2 x1

x2 x1 y y1 y2 y1 x x1
x2 x1 y y1 y2 y1 x x1 0
x2 y x2 y 1 x1 y x1 y 1 xy2 x1 y 2 xy1 x1 y 1 0

x1 y 2 x2 y1 xy2 x2 y xy1 x1 y 0
Sehingga :
x1
x2

y1
x

y 2 x2

x
det x1
x2

y
x

y 2 x1

y
0
y1

y 1
y1 1
y 2 1

Sekarang akan dibuktikan apakah

x
det x1
x 2

y
y1
y2

1
1 x1 y 2 x 2 y 1 xy2 x 2 y xy1 x1 y
1

Pembuktian :
y 1
x
x

det x1 y 1 1 x1
x 2 y 2 1
x2

y1 1 H 2,1

y2 1
=

13

(x 1 , y 1)

dan

x
x1 x
x2

y
1
1
y1 y 0 H 3,1
y2
1

x
x1 x
x2 x

y
1
y1 y 0
y2 y 0

Dengan menggunakan aturan perluasan kofaktor di sepanjang kolom ketiga,


diperoleh :
x
det x1
x 2

y
y1
y2

1
x x
1 1. 1
x2 x
1

x1 x
x2 x

y1 y
y2 y

x2 x

y2 y

x1 x

y1 y

y1 y
y2 y

x1 x y 2 y y1 y x 2 x

x1 y 2 x1 y xy2 xy x 2 y1 xy1 x 2 y xy
x1 y 2 x1 y xy2 x 2 y1 xy1 x 2 y

x1 y 2 x 2 y1 xy2 x 2 y xy1 x1 y

Jadi terbukti

x
det x1
x 2

y
y1
y2

1
1 x1 y 2 x 2 y 1 xy2 x 2 y xy1 x1 y
1

Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-1,2) dan (3,5) !
Jawab :
-

Cara biasa

14

y y1
x x1

y 2 y1 x2 x1
y 2 x 1

5 2 3 1
y 2 x 1

3
4
4 y 2 3 x 1
4 y 8 3x 3
3 x 4 y 11 0

3 x 4 y 11 0
Jadi persamaan garis tersebut adalah
-

Menggunakan determinan matriks


x
det x1
x 2

y
y1
y2

1
x y 1
1 det 1 2 1

3 5 1
1

1 2
x y
x y
det
det

3 5
3 5
1 2
11 3 y 5 x 2 x y
3 x 4 y 11
det

3 x 4 y 11 0
Jadi persamaan garis tersebut adalah

2. Persamaan Lingkaran yang Melalui Tiga Titik


Misalkan diberikan tiga titik yang berbeda di dalam bidang masing-masing

( x 1 , y 1 ) , ( x 2 , y 2) dan ( x 3 , y 3 ) yang tidak semuanya terletak pada


sebuah garis. Menurut ilmu analitis, ada sebuah lingkaran yang melalui titik
(x , y )

dengan persamaan

a(x 2 + y 2)+ bx+ cy+ d=0

15

Dimana a, b, c,

dan d adalah konstanta. Untuk ketiga titik tersebut harus memenuhi


persamaan berikut :

a x 2 + y 2 bx cy d 0

a x 1 + y1 bx1 cy1 d 0

2
2
a x 2 + y 2 bx 2 cy 2 d 0
a x 3 2 + y 3 2 bx3 cy 3 d 0

Persamaan di atas merupakan sistem persamaan linier homogen. Agar


sistem mempunyai solusi nontrivial, maka determinan koefisien-koefisien
matriksnya harus nol.
x2 y2
x
y 1
2
2
x1 y1
x1 y1 1
0
2
2
x2 y 2 x2 y 2 1
2
2
x3 y 3
x3 y 3 1
Contoh :
Tentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik P(1,0), Q(0,1) dan
T(2,2)!
Jawab :
-

Cara biasa
Misalkan persamaan lingkaran yang dicari adalah

x 2+ y 2 + Ax+ By+ C=0

. Karena titik-titik P,Q dan R pada lingkaran ini, maka koordinatkoordinatnya masing-masing memenuhi persamaan tersebut. Sehingga
dengan substitusi koordinat-koordinat dari titik tersebut diperoleh
P(1,0)

: 1 + 0 + A + 0.B + C = 0

Q(0,1)

: 0 + 1 + 0.A + B + C = 0

R(2,2)

: 4 + 4 + 2.A + 2.B + C = 0

16

Kita memperoleh sistem persamaan yang terdiri atas 3 persamaan dengan


variabel A, B dan C. Jika persamaan pertama pertama dikurangi kedua
diperoleh A B = 0, yaitu A = B.
Jika persamaan ketiga dikurangi dengan persamaan kedua diperoleh 2A + B
+ 7 = 0. Selanjutnya karena A = B, maka

A=B=

ini pada persamaan pertama akan diperoleh

C=

7
3

Substitusi harga A

4
3

Jadi persamaan lingkaran yang dicari adalah


7
7 4
x 2+ y 2 x + =0
3
3 3
3 x2 +3 y 27 x +4=0

Menggunakan determinan matriks


x2 y2
2
2
x1 y1
2
2
x2 y 2
2
2
x3 y 3

x
x1
x2
x3

y
y1
y2
y3

1
1
0
1
1

Masukkan nilai setiap titik pada

Sehingga :
x2 y2
1
1
8

x y 1
1 0 1
0
0 1 1
2 2 1

Dengan mengekspansi determinan ini menurut kofaktor-kofaktor pada baris


pertama, kita memperoleh :

17

1 0 1
1 0 1
1 1 1
1 1 0
x y 0 1 1 x 1 1 1 y 1 0 1 1 1 0 1 0
2 2 1
8 2 1
8 2 1
8 2 2
2

3 x2 y 2 7x 7 y 4 0
3x 2 3 y 2 7 x 7 y 4 0

3. Aplikasi Lain dari Determinan Matriks


a. Menentukan Persamaan Bidang Datar yang Melewati Tiga Titik
Misalkan tiga titik A1 = (x1, y1, z1), A2 = (x2, y2, z2), dan A3 = (x3, y3, z3)
terletak pada bidang (tidak pada garis yang sama). Tentukan persamaan
bidang yang melewati ketiga titik tersebut.
Jawab :
Persamaan bidang secara umum dapat ditulis sebagai berikut :
ax +by +cz +d =0

a,b,c R

Jika M = (x, y, z) titik pada bidang tersebut dan setelah ketiga titik
disubstitusi ke persamaan bidang diperoleh sistem persamaan linier
homogen berikut.
ax by cz d 0
ax by cz d 0

1
1
1

ax2 by 2 cz 2 d 0

ax3 by3 cz 3 d 0

Agar persamaan tersebut mempunyai solusi, haruslah :

18

x
x1
x2
x3

y
y1
y2
y3

z
z1
z2
z3

1
1
0
1
1

Contoh :
Tentukan persamaan bidang yang melewati tiga titik (1, -1, 3), (0, 1, 7), dan
(4, 0, -1).
Jawab :
x y
z
1 1 3
0 1 7
4 0 1

1
1
0
1
1

Setelah dihitung dan disederhanakan diperoleh persamaan bidang berikut :

b. Menentukan Persamaan Umum Irisan Kerucut


Dalam koordinat kartesius, persamaan umum irisan kerucut adalah
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0
Dimana tidak

semua A, B, and C bernilai 0. Nilai diskriminan akan

berpengaruh pada bentuk kurva, berbentuk hiperbola, parabola, elips, atau


lingkaran.
B2 - 4AC > 0, hiperbola
B2 - 4AC = 0, parabola
B2 - 4AC < 0, ellips atau lingkaran (lingkaran, jika B = 0 dan A = C)
Menentukan Nilai A, B, C, D, E, dan F

19

Misalkan koordinat dari lima poin (m, n), (p, q), (r, s), (u, v), dan (w, z).
Persamaan irisan kerucut ditemukan dengan menghitung determinan matriks
6 x 6. Persamaan matriks adalah:

Dimana

dan seterusnya.
Contoh :
Tentukan persamaan irisan kerucut melalui titik (3, 3), (2, -1), (1, -2), (-2,
1), dan (-3, - 3).
Dengan menghitung determinan matriks diperoleh persamaan kerucut
-1188x2 + 1404xy - 1188y2 + 0x + 0y + 8748 = 0.

4. Kesimpulan
Determinan matriks dapat digunakan untuk menentukan persamaan garis yang
melalui dua titik dan juga menentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga
titik. Aplikasi lain dari determinan matriks adalah menentukan persamaan bidang
yang melalui tiga titik, dan juga menentukan persamaan umum irisan kerucut.

5. Daftar Pustaka
Dhohuri, Atmini dan Markaban. 2011. Pembelajaran Persamaan Garis Lurus di
SMP. http:// www.p4tkmatematika.org. Diakses tanggal 20 Maret 2013.
20

Rawuh, dkk. 1958. Ilmu Ukur Analitis. Bandung : Tarate.


Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Sutojo, dkk. 2010. Teori dan Aplikasi Aljabar Linier & Matriks. Semarang: Andi.
Tim LBB UGAMA. 2009. Logic The Quickest and Easiest Solution. Yogyakarta :
LBB UGAMA.

LAMPIRAN
Saran-saran :
1. Dra.Trimurti Saleh, M.A.
Menambahkan jenis penyelesaian SPL Homogen, yaitu trivial dan
nontrivial pada materi penunjang. (Telah ditambahkan pada halaman 5)
2. Septy Sari Yukans, S.Pd.,M.Sc.
Memperbaiki tampilan slide powerpoint (Telah diperbaiki)
3. Haris Kurniawan, M.Pd
Memperbaiki kata-kata pada kesimpulan, dan menambahkan contoh lain
penggunaan determinan matriks yang melibatkan lebih dari tiga variabel.
(Telah ditambahkan pada halaman 14)

21

Anda mungkin juga menyukai