Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kasus

SIROSIS HEPATIS
ANAMNESIS
Seorang laki-laki 37 tahun datang diantar keluarga ke RSUD Setjonegoro Wonosobo
dengAutoanamnesi dan Alloanamnesis dengan keluarga pasien
1. Keluhan Utama: Perut Mual, Tubuh kelihatan kuning
2. Riwayat Penyakit Sekarang: 20 hari SMRS perut terasa kembung sering terasa eneg
dan sebah, 12 hari SMRS perut dan kaki terasa membesar, seluruh tubuh kelihatan
kuning, perut terasa eneg dan sebah nafsu makan menurun , 2 hari SMRS belum bisa
BAB ,BAK warna merah seperti teh. Keluarga membawa ke BRSD SETJONEGORO
3. Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat merokok tapi sudah berhenti 2 bln yll, Riwayat
alkoholik disangkal. Riwayat DM disangkal, Riwayat hipertensi disangkal, riwayat
asma disangkal, riwayat penyakit jantung disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak terdapat anggota keluarga dengan riwayat penyakit
yang sama dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK (30 Oktober 2008)
Kondisi umum: gelisah
Kesadaran : Compos Mentis
Vital sign:

T:130/70

N: 60

Rr: 28

S: 37

Status Generalis
1. Pemeriksaan Kepala:
Bentuk kepala: mesochepal, simetris
Rambut: warna hitam, tidak mudah dicabut
2. Pemeriksaan Mata:

Konjuctiva: anemis (+/+)


Sclera: ikterik (+/+)
Pupil: reflek cahaya (+/+), isokor 3 mm
3. Pemeriksaan Telinga: otore (-/-), deformitas (-/-), nyeri tekan (-/-)
4. Pemeriksaan Hidung: deformitas (-/-), rinore (-/-)
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring:
Atrofi papil lidah (-), lidah kotor (-), bibir kering (-), hiperemis(-)
6. Pemeriksaan Leher:
Deviasi trakea (-), kelenjar tiroid tidak membesar, kelenjar limfonodi tidak teraba membesar,
JVP tidak meningkat (5-2 cmH2O)
7. Pemeriksaan Dada:
Jantung:
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba tidak kuat angkat di SIC V LMC Sin
Perkusi: batas jantung atas : SIC II LMC Sin
batas jantung kanan : SIC V LPS Dex
batas jantung kiri: SIC V LAA Sin
Auskultasi: bunyi jantung S1,S2 reguler, bising (-), gallop (-)
Paru:
Inspeksi: Simetris kanan = kiri, retraksi intercostal (-),
Palpasi: ketinggalan gerak napas (-)
Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru, Vocal fremitus kanan = kiri
Auskultasi: SD vesikuler, Ronkhi basah tidak nyaring (+/+), wheezing (-/-)
8. Pemeriksaan Abdomen:
Inspeksi: cembung, venektasi.
Auskultasi: peristaltik (+) N

Palpasi: distensi, nyeri tekan keempat kuadran (+), hepar dan lien tidak teraba, undulasi (+)
Perkusi: timpani, pekak beralih (+)
9. Pemeriksaan Ektremitas: akral dingin (-), oedem (+)
Diagnosis Sementara (di IGD)
Sirosis Hepatis
Terapi (di IGD)

Infus D 5% 10 tetes/menit

Cefotaxim inj. 2 x 1gr

Ranitidin 2 x 1 amp

Dexanta syr 3x 15 cc

Spironolacton 1 x 100 mg (pagi)

Curcuma 3 x 1 tab

Methion 3 x 1 tab

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium: (31 Oktober 2008)

Darah rutin:

AL =9,57.103/l
AE =4,10 .106/l
Hb = 10,2 g/dl
Hmt = 31,49%
AT = 353. 103/mm3
LED jam = 4
LED 1 jam = 5
Ureum: 31,7
Creatinin: 0,78

Cholesterol total: 142


Trigliserid: 113
Bilirubin total: 6,24
Bilirubin direk: 16,5
As. Urat:3,83
Protein total: 6,24
Albumin: 3,12
SGOT: 656
SGPT: 249
HbsAg: +
AntiHB Hasil laboratorium, tanggal 12 November 2008
Albumin: 2,54
Hasil Ro foto thorax PA, tanggal 31 Oktober 2008
Cor : kesan tak membesar
Pulmo : corakan bronkovaskular bertambah
Sinus tumpul
Kesan : Efusi pleura minimal
Hasil USG abdomen tanggal 31 Oktober 2008
Hepar : membesar, berbenjol
Usus : dbn
Kesan : hepatomegali, cenderung ascites +++
Assesment (A): Sirosis Hepatis
Planning (P):

Infus D5% 10 tts/mt

NGT

Puasa

Kalmoksilin 4x1

Curcuma 3x1

Inpepsa syr 3x10cc

Farmakrol syr 3x10cc

Lansoprazol 1x1

Opilax 3x10cc

- Tanggal 13 November 2008


Pasien pulang paksa
Keadaan terakhir : belum sembuh
Diagnosis Akhir : Sirosis Hepatis
PEMBAHASAN
Pendekatan Diagnostik
Diagnosis penyakit Sirosis Hepatis ditegakkan dengan:
Tanda-tanda sirosis hepatis:
Kriteria soebandiri: bila terjadi 5 dari 7:
1. Spider nevi
2. Venectasi/vena kolateral
3. Ascites (dengan atau tanpa edema kaki)
4. Splenomegali
5. Varises oesophagus (hematemesis melena)
6. Ratio albumin: globulin terbalik
7. Palmar eritem
Pemeriksaan laboratorium

Pada kasus ini pemeriksaan laboratorium yang dilakukan didapatkan hasil laboratorium
berupa Hb = 10,2 g/dl, Hmt = 31,49%, AT = 353. 103/mm3, Cholesterol total: 142, Bilirubin
total: 6,24, Bilirubin direk: 16,5, Albumin: 3,12, SGOT: 656, SGPT: 249, HbsAg: +, AntiHB
Pemeriksaan radiologis
Pada kasus ini,Ro thorax didapatkan gambaran radiologis corakan bronkovaskular bertambah
dengan kesan Efusi pleura minimal
Pada USG didapatkan gambaran Hepatomegali dgn kesan ascites +++
Terapi

Infus D5% 10 tts/mt

Kalmoksilin 4x1

Curcuma 3x1

Inpepsa syr 3x10cc

Farmakrol syr 3x10cc

Lansoprazol 1x1

Opilax 3x10cc

Furosemid

Albumin

Sirosis hepatis
Definisi:
Suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatic yang
berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan
nodulus regeneratif.
Klasifikasi
Secara konvensional diklasifikasikan sebagai makronodular dan mikronodular.
Secara etiologis dan morfologis dibagi menjadi: 1. alkoholik, 2. kriptogenik, dan post
hepatitis(pasca nekrosis), 3. biliaris, 4. kardiak, 5. Metabolic, keturunan, dan terkait obat.
Manifestasi klinis

Stadium awal sirosis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada waktu pasien
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau karena kelainan penyakit lain. Gejala awal
sirosis (kompensata) meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang ,
perasaan perut kembung , mual, berat badan menurun, pada laki-laki timbul impotensi, testis
mengecil, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas. Bila sudah lanjut (sirosis
dekompensata), gejala-gejala lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi kegagalan hati
dan hipertensi porta, meliputi hilangnya rambut badan, gangguan tidur, dan demam tak begitu
tinggi. Mungkin disertai adanya gangguan pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis,
gangguan siklus haid, ikterus dengan air kemih berwarna seperti teh pekat, muntah darah dan/
atau melena, serta perubahan mentasl, meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung,
agitasi, sampai koma.
Temuan klinis
Spider angioma-spiderangiomata: lesi vascular yang dikelilingi beberapa vena-vena kecil.
Tanda ini seringditemukan di bahu, muka, dan lengan atas. Tanda ini juga bisa ditemukan
selama hamil, malnutrisi berat bahkan ditemukan pula pada orang sehat, walau umumnya
ukurannya kecil.
Eritema Palmaris: warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan. Berkaitan
dengan perubahan metabolisme hormone estrogen. Tanda ini tidak spesifik pada sirosis.
Perubahan kuku-kuku Muchrche berupa pita putih horizontal dipisahkan dengan warna
normal kuku. Mekanisme belum diketahui tapi diperkirakan akibat hipoalbuminemia.
Jari gada lebih sering ditemukan pada sirosis bilier
Kontraktur dupuytern akibat fibrosis fasia Palmaris menimbulkan kontraktur fleksi jarijari berkaitan dengan alkoholisme tapi tidak secara spesifik berkaitan dengan sirosis
Ginekomastia secara histologis berupa proliferasi benigna jaringan glandula mammae lakilaki, kemungkinan akibat peningkatan androstedion
Atrofi testis hipogonadisme menyebabkan impotensi dan infertile. Menonjol pada sirosis
alkoholik dan hemokromatosis.
Hepatomegali pada awal sirosis, bila hepar sudah mengkerut maka prognosisnya buruk
Splenomegali
Asites
Fetor hepatikum
Ikterus
Asterixis-bilateral
Tanda-tanda lain yang menyertai:

Demam yang tak tinggi akibat nekrosis hepar


Bau pada vesika velea akibat hemolisis
Pembesaran kelenjar parotis terutama pada sirosis alkoholik, hal ini akibat sekunder
infiltrasi lemak, fibrosis, dan edema.
Gambaran Lab
AST naik, ALT naik, AST>ALT
ALP naik kurang dari 2-3 kali harga batas normal atas
GGT tinggi pada penyakit hati alkoholik kronik
Bilirubin bisa normal pd sirosis hati kompensata tapi bisa meningkat pada sirosis lanjut
Albumin menurun sesuai dengan perburukan sirosisnya
Globulin meningkat sesuai sirosis
Waktu protrombin memanjang. Mencerminkan tingkatan disfungsi sintesis hati
Natrium serum menurun terutama pada sirosis dengan asites. Dikaitkan dengan
ketidakmampuan ekskresi air bebas
Kelainan hematologi anemia
Pemeriksaan marker serologi petanda virus seperti HBsAg/HBsAb, HBeAg/HbeAb, HBv
DNA penting untuk menentukan etiologi sirosis hepatis.
Pengobatan
Tergantung penyebabnya
Bila tidak ada koma hepatic diberikan diet mngandung protein 1g/kgBB dan kalori sebanyak
2000-3000 kkal/hari
Tatalaksana sirosis kompensata:
Alcohol dan bahan2 hepatotoksik dihentikan
Hepatitis B: IFN alfa SC 3 MIU 3 kali seminggu selama 6 bulan,
Lamivudin
Hepatitis C kronik: IFN + Ribavirin
Tatalaksana sirosis dekompensata:

Asites: tirah baring, diet rendah garam+ spironolacton/ furosemid, parasentesis bila asites
sudah sangat besar.
Ensefalopati hepatic: laktulosa untuk mengeluarkan ammonia, Neomisin
Varises esofagus: propanolol, waktu perdarahan akut bisa diberikan somatostatin atau
oktreotid, diteruskan dengan tindakan skleroterapi atau ligasi endoskopi

Anda mungkin juga menyukai