Anda di halaman 1dari 22

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

I. KOMPETENSI UMUM
Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara pengujian secara
mikrobiologi produk sediaan farmasi meliputi obat tradisional, makanan,
minuman dan kosmetika
II. KOMPETENSI KHUSUS
Praktikan mampu mengetahui dan memahami metode pengujian
produk sediaan farmasi meliputi pengujian ALT bakteri, ALT kapang dan
MPN.
III.PRINSIP
Mengetahui dan memahami cara pengujian secara mikrobiologi
produk sediaan farmasi melalui metode uji ALT bakteri, ALT kapang dan
IV.

MPN dengan menggunakan medium penduga dan medium spesifik


LANDASAN TEORI
Pengawasan mutu dan keamanan produk farmasi dan makanan
sangat penting dilakukan guna memberikan jaminan kepada masyarakat
bahwa produk-produk yang mereka gunakan dan konsumsi memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. (Radji, 2002)
Pengujian cemaran bakteri dilakukan pada sediaan obat, obat
tradisional, makanan, minuman, kosmetika dan alat kesehatan. Sebelum
pengujian cemaran bakteri dalam sampel dilakukan, sampel perlu
dihomogenkan. Pengujian cemaran bakteri mencakup berbagai cara
berikut (Radji, 2002) :
1. Angka Lempeng Total (ALT)
2. Metode filtrasi
3. Angka Kapang-Khamir (AKK)
4. Pemeriksaan bakteri pathogen

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Angka lempeng total merupakan pengujian yang dilakukan untuk


menghitung angka bakteri aerob mesofil yang terdapat dalam suatu
sampel. (Radji, 2002)
Keamanan produk terutama pada makanan, minuman, kosmetika,
sediaan obat atau obat tradisional (jamu) merupakan suatu tuntutan yang
telah dikemukakan sejak munculnya gangguan kesehatan manusia
akibat

adanya

cemaran

mikroorganisme.

mikroorganisme

tersebut

dapat

Produk

memproduksi

yang

racun

tercemar

yang

dapat

menyebabkan timbulnya penyakit. (Pratiwi, 2008)


Kerusakan obat akibat cemaran mikroorganisme ini dapat terjadi pada
setiap tahap produksi, sehingga proses monitoring bahan baku berupa
material maupun air, ekstrak, hingga produk jadi mutlak diperlukan.
Keracunan

produk

obat

atau

makanan

akibat

kontaminasi

mikroorganisme dapat dibagi menjadi dua, yaitu intoksikasi dan infeksi.


Intoksikasi biasanya terjadi karena mengonsumsi produk yang telah
mengandung toksin yang dikandung oleh mikroorganisme bakteri
ataupun kapang. (Pratiwi, 2008)
Yang akan diuraikan adalah uji mikrobiologik, uji mikrobiologis adalah
salah

satu

pengujian

yang

menggunakan

perubahan

sifat

mikroorganisme terhadap lingkungan sebagai tolak ukurnya (Djide, 2008)


a. Angka Lempeng Total (ALT) Bakteri

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Angka lempeng total bakteri adalah bilangan yang menyatakan


perkiraan jumlah bakteri aerob. Tujuan pengujian ini adalah untuk
menilai tingkat kebersihan bahan baku, simplisia maupun sediaan
obat tradisional
b. Angka Lempeng kapang
Angka lempeng kapang ialah bilangan yang menyatakan perkiraan
jumlah koloni kapang (jamur) pada suatu sediaan. Tujuan uji angka
lempeng kapang ini adalah untuk menilai tingkat kebersihan suatu
sediaan dengan cara menghitung pekiraan jumlah cemaran kapang
c. Bakteri pathogen ditujukan terhadap sejumlah bakteri tertentu yang
dapat menimbulkan penyakit bila mereka masuk ke dalam tubuh
Makanan dan minuman berasal dari dua sumber dari tumbuhan dan
binatang. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila dalam sediaan
makanan dan minuman sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan
makanan tidak akan bebas dari pegaruh adanya mikroba. (Anonim,
2014).
Pengujian mikrobiologi terhadap produk perbekalan farmasi dan
makanan yang beredar di seluruh Indonesia sangat perlu dilakukan,
dengan mengingat bahwa produk tersebut sangat muda dikontaminasi
oleh mikroorganisme. Keberadaan mikroorganisme dalam perbekalan
farmasi dan makanan tidak diharapkan karena dapat berdampak nergatif
terhadap kesehatan para konsumen. Disamping itu juga dalam rangka
menghadap ketersediaan semua produk-produk dalam bentuk siap
RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB
150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

pakai, maka pengontrolan dan pengujian secara mikrobiologik mutlak


dibutuhkan. (Bibiana, 1992)
V. METODE KERJA
A. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah botol coklat, cawan petri,
Erlenmeyer, lampu spiritus, rak tabung, tabung reaksi, spoit dan
tissue
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah aquadest, medium NA,
medium PDA, medium LB, medium PW, medium VJA, goodtime,
hydrococo, jamu, dan lipstik
C. Cara kerja
1) Penyiapan sampel
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dimana

pengerjaannya

dilakukan

secara

aseptis.

Setelah

itu,ditimbang sampel Jamu Jahe Wangi sebanyak 1 gram dan


dimasukkan ke dalam botol pengenceran 10 -1 yang berisi aquadest
9 ml yang telah disterilkan, lalu dihomogenkan. Kemudian dipipet
1 ml sampel dari botol pengenceran 10 -1 dan dimasukkan ke
dalam botol pengenceran 10 -2 yang telah berisi aquadest 9 ml
yang telah disterilkan,lalu dihomogenkan. Diulangi pengerjaan
yang sama untuk pengenceran 10 -3 ,10-4 dan 10-5. Pada botol
pengenceran terakhir dipipet 1 ml kemudian dibuang.
2) Pengujian sampel
a) Pengujian kuantitatif
- Uji Angka Lempeng Total ( ALT ) Bakteri
RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB
150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dilakukan


pengerjaan secara aseptis. Dipipet 1 ml sampel dari tiap
tingkat pengenceran. Pada sampel Jamu Jahe Wangi (10-2,
10-3, 10-4). Kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam
cawan petri steril lalu dituang medium NA hingga menutupi
semua dasar cawan petri.

Kemudian dihomogenkan

dengan cara memutar cawan petri secara perlahan


membentuk angka 8 dan dibiarkan memadat. Setelah itu,
dibungkus dengan kertas pembungkus dan diikat dengan
karet dan

diiinkubasi pada inkubator pada suhu 37C

selama 1 x 24 jam kemudian diamati lalu dihitung jumlah


-

koloni bakterinya.
Uji Angka Lempeng Total ( ALT ) Kapang
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dilakukan
pengerjaan secara aseptis. Dipipet 1 ml sampel dari tiap
tingkat pengenceran. Pada sampel Jamu Jahe Wangi (10-1,
10-2, 10-3). Kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam
cawan petri steril lalu dituang medium PDA hingga
menutupi

semua

dasar

cawan

petri.kemudian

dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri secara


perlahan membentuk angka 8 dan dibiarkan memadat.
Setelah itu, dibungkus dengan kertas pembungkus dan

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

diikat dengan karet dan diiinkubasi pada inkubator pada


suhu kamar selama 1 x 24 jam kemudian diamati lalu
dihitung jumlah koloni bakterinya
-

Uji MPN Coliform


Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dilakukan
pengerjaan secara aseptis. Dipipet 1 ml sampel dari tiap
tingkat pengenceran. Pada sampel Jamu Jahe Wangi (10-1,
10-2, 10-3).Dimasukkan masing-masing ke dalam masingmasing 3 seri tabung reaksi yang berisi 9 ml medium LB
dan tabung durham. Kemudian ditutup tiap tabung reaksi
dengan sumbat kapas dan masing-masing seri tabung
diikat dengan karet. Diinkubasi di inkubator pada suhu 37c
selama 1 x 24 jam dan diiamati perubahan warna yang
terjadi dan adanya gelembung gas yang menandakan ada

tidaknya bakteri coliform.


b) Pengujian Mikroorganisme Patogen dengan menggunakan
medium
- Uji SA dengan menggunakan medium PW (Pepton Water)
ke VJA (Vogel Jonhson Agar)
Disiapkan satu buah tabung reaksi kemudian diisi
dengan medium PW sebanyak 10 ml lalu dimasukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-1. Kemudian dihomogenkan.
Setelah itu diinkubasi selama 1x 24 jam pada suhu 37 oC.
RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB
150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

diamati, jika ada kekeruhandan endapan maka positif untuk


dilanjutkan ke medium selektif.
Disiapkan satu buah cawan petri steril yang kemudian
diisi dengan medium VJA sebanyak 10 ml secara aseptis
dan dibiarkan memadat diambil 1 ose bulat ke sampel uji
yang positif dari medium PW dan digoreskan pada medium
VJA, kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu
37oC. Diamati, jika terbentuk zona kuning koloni hitam pada
medium
-

tersebut

maka

positif

adanya

bakteri

Staphylococcus aureus.
Uji ST dengan menggunakan medium SCB (Selenite
Cystine Broth) ke SSA (Salmonella Shigella Agar)
Disiapkan satu buah tabung reaksi kemudian diisi
dengan medium SCB sebanyak 10 ml lalu dimasukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-1. Kemudian dihomogenkan.
Setelah itu diinkubasi selama 1x 24 jam pada suhu 37 oC.
diamati, jika ada kekeruhandan endapan maka positif untuk
dilanjutkan ke medium selektif.
Disiapkan satu buah cawan petri steril yang kemudian
diisi dengan medium SSA sebanyak 10 ml secara aseptis
dan dibiarkan memadat diambil 1 ose bulat ke sampel uji
yang positif dari medium SCB dan digoreskan pada
medium SSA, kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam pad

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

suhu 37oC. Diamati, jika terbentuk zona kuning koloni hitam


pada medium tersebut maka positif adanya bakteri
-

Salmonella thyposa
Uji PA dengan menggunakan medium TSB (Tryptine Soy
Broth) ke CETA (Cetrimide Agar).
Disiapkan satu buah tabung reaksi kemudian diisi
dengan medium TSB sebanyak 10 ml lalu dimasukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-1. Kemudian dihomogenkan.
Setelah itu diinkubasi selama 1x 24 jam pada suhu 37 oC.
diamati, jika ada kekeruhandan endapan maka positif untuk
dilanjutkan ke medium selektif.
Disiapkan satu buah cawan petri steril yang kemudian
diisi dengan medium CETA sebanyak 10 ml secara aseptis
dan dibiarkan memadat diambil 1 ose bulat ke sampel uji
yang positif dari medium TSB dan digoreskan pada medium
CETA, kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam pad suhu
37oC. Diamati, jika terbentuk zona kuning koloni hitam pada
medium

tersebut

maka

positif

adanya

bakteri

Pseudomonas aeruginosa.
Uji E. coli dengan menggunakan medium LB (Lactosa
broth) ke EMBA (Eosin Metilen Blue Agar)
Disiapkan satu buah cawan petri steril yang kemudian
diisi dengan medium EMBA sebanyak 10 ml secara aseptis
dan dibiarkan memadat. Setelah memadat diambil 1 ose

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

bulat ke sampel uji yang positif dari medium LB dan


digoreskan pada medium EMBA, kemudian diinkubasi
selama 1 x 24 jam pada suhu 37 oC. Diamati, jika terbentuk
warna hijau metalik pada medium tersebut maka positif
adanya bakteri Eschercia coli.
1.

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

VI.

HASIL PRAKTIKUM
A. FOTO PENGAMATAN
Uji MPN
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Sampel : Jamu Jahe Wangi


Medium : LB 10-1

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Sampel : Jamu Jahe Wangi


Medium : LB 10-2

LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Sampel : Jamu Jahe Wangi


Medium : LB 10-3
B. TABEL PENGAMATAN
RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB
150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Uji ALT Bakteri


Pengenceran
10-2 10-3 10-4
6
10
10

No

Sampel

Good time

10
#

Hydrococo

12

11

14

Jamu Jahe Wangi

22

12

10

Lipstik

-1

10-5
#

Keterangan :
#

= tidak dilakukan pengujian

Uji ALT Kapang


Pengenceran
10-2 10-3 10-4
1
#

No

Sampel

Good time

10-1
18

Hydrococo

Jamu Jahe Wangi

56

14

Lipstik

10-5
#

Keterangan :
#

= Tidak dilakukan

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Uji MPN

Good time

10-1
+++

Pengenceran
10-2 10-3 10-4
-++-#

Hydrococo

--+

-+-

+-+

Jamu Jahe Wangi

+++

+++

-+-

Lipstik

No

Sampel

10-5
#

Keterangan :
#

= Tidak dilakukan

= Tidak terdapat gelembung gas dan atau perubahan warna

= Terdapat gelembung gas dan perubahan warna

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

C. PEMBAHASAN
Uji mikrobiologis makanan dan minuman adalah uji yang ditujukan
untuk menentukan apakah sediaan tersebut telah tercemar mikroba
atau tidak, sehinga aman dikonsumsi oleh masyarakat. Pengujian ini
biasanya dilakukan oleh Balai Pemeriksaan Makan dan Minuman
terhadap produk baru atau produk yang beredar di pasaran. Uji
mikrobiologis dibagi menjadi 2, yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji
kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang
ada dalam sediaan tersebut. Sedangkan uji kuantitatif dilakukan untuk
mengetahui berapa jumlah mikroorganisme yang mencemari sediaan
tersebut.
Pada percobaan kali ini, dilakukan uji mirkobiologis pada sampel
Jamu Jahe Wangi. Digunakan sampel ini karena akan dihitung
mikroorganisme yang terdapat di dalam sampel dengan beberapa
pengujian untuk obat tradisional yang dilakukan meliputi ALT bakteri,
ALT kapang dan MPN. Sehingga dari pengujian ini, kita dapat
menyimpulkan

apakah

sampel

tersebut

layak

atau

tidak

di

pasarkan/dikonsumsi oleh masyarakat.


Untuk uji ALT bakteri dan uji MPN (E.coli) digunakan pengenceran
mulai dari tingkat 10-2 karena perkembangbiakan dan pertumbuhaan
bakteri terjadi dengan sangat cepat, sehingga bila digunakan tingkat
pengenceran 10-1 maka jumlah koloni bakteri akan menumpuk
sehingga akan sulit untuk dihitung. Sebaliknya untuk perhitungan ALT
RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB
150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

kapang digunakan pengenceran mulai dari tingkat pengenceran 10 -1


karena perkembangbiakan dan pertumbuhaan kapang lebih lambat
dibandingkan dengan bakteri.
Untuk uji kualitataif, medium yang digunakan untuk identifikasi
bakteri koliform (E. coli) adalah LB (Laktosa Broth) yang ditambahkan
indikator Bromtimol Blue Hasil positif yang menunjukkan adanya
bakteri Coliform ditandai dengan terjadinya perubahan warna medium
LB dari hijau menjadi kuning atau terbentuk gas dalam tabung
durham, dan untuk E.Coli ditandai dengan perubahan warna hijau ke
kuning, terbentuk gas dalam tabung durham, dan terjadi kekeruhan.
Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri koliform yang bersifat aerobik
dan anaerob fakultatif.
Pada uji ALT bakteri, medium yang digunakan adalah medium NA
(Nutrient Agar), sebab medium ini mengandung karbon dan nitrogen
yang dapat digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses
metabolisme. Sedangkan untuk ALT kapang digunakan medium PDA
(Potato Dextrosa Agar) karena medium ini mengandung karbohidrat
yang berperan penting dalam pertumbuhan kapang.
Cawan Petri diinkubasi terbalik bertujuan agar embun yang
terdapat pada penutup cawan Petri/permukaan atasnya tidak jatuh
pada medium yang yang diujikan.

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Medium lanjutan dilakukan apabila uji dari medium selektif


menunjukkan hasil yang positif, yang indikasinya dapat dilihat dari
adanya perubahan warna, kekeruhan atau gas yang timbul.
1 Pada medium LB, setelah diinkubasikan terjadi perubahan warna
medium dari hijau ke kuning dan terbentuk gas pada tabung
durham yang menunjukkan adanya bakteri coliform.
2 Pada medium EMBA, setelah diinkubasi hasil yang diperoleh
negatif.
3 Pada medium PW dimana terjadi kekeruhan pada medium.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai ALT bakteri dari sampel Jamu
Jahe Wangi adalah 1.105 kol/g, sedangkan nilai ALT kapang
5,6.102 kol/g.
Pada uji MPN sampel Jamu Jahe Wangi, ditemukan pertumbuhan
mikroba pada pengenceran 10-1 dan 10-2 dimana terjadi perubahan
warna pada medium LB, dan adanya gelembung udara pada tabung
durham,

oleh

karena

itu

pengujian

ini

dilanjutkan

dengan

menggunakan medium EMBA.


Pada pengujian lanjutan, pertama-tama disiapkan satu buah capet
steril yang kemudian diisi dengan medium EMBA sebanyak 9 ml
secara aseptis dan dibiarkan memadat. Setelah memadat diambil 1
ose bulat ke sample uji yang positif dari medium LB dan digoreskan
RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB
150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

pada medium EMBA, kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam pada


suhu 37C. Diamati, jika terbentuk koloni merah bata pada medium
tersebut makan positif adanya bakteri E. coli. tapi dari pengujian ini
tidak terjadi perubahan warna.

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

VII.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Sampel Jamu Jahe Wangi memiliki ALT kapang 5,6.102 kol/g koloni/gr
dan ALT bakterinya 1.105 kol./g
2. Pada uji lanjutan, tidak terdapat bakteri patogen seperti E.coli
3. Dari hasil percobaan kali ini saya dapat menyimpulkan bahwa sampel
Jamu Jahe Wangi masih memenuhi persyaratan SNI sehingga masih
layak dikonsumsi, digunakan, dan beredar dimasyarakat.

VIII.

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

IX.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Universitas Muslim


Indonesia : Makassar
Djide, M.N., Sartini. 2003. Mikrobiologi Farmasi Terapan , Laboratorium
Mikrobiologi Farmasi, Jurusan Farmasi. UNHAS, Makassar.
T. Pratiwi, Sylvia. Mikrobiologi Dasar. 2008. Fakultas Farmasi. Universitas
GadjahMada : Yogyakarta
Radji, Maksum. 2002. Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi &
Kedokteran. EGC : Bandung.

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

Salmonella typhosa
Staphylococcus aureus

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

LAMPIRAN

A. SKEMA KERJA
Uji Mikrobiologi makanan-minuman, obat tradisional dan sediaan non steril

PW

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

Staphylococcus aureus
PW

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

Uji Mikrobiologi sediaan kosmetika

B.
C.

VJA

Candida albicans
Pseudomonas aeruginosa

TSB

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

UJI MIKROBIOLOGI PRODUK SEDIAAN FARMASI

B PERHITUNGAN
1 Angka Lempeng Total
Karena pada pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 jumlah koloni yang
tumbuh tidak masuk range 30-300 kol/g, maka nilai pengenceran
tertinggi yang diambil. Jadi :
ALT bakteri = v x n x
= 1 ml x 10 kol. x
= 1 ml x 10 kol. x 104
= 1.105 kol./g
Karena pada pengenceran 10 -1 jumlah koloni yang tumbuh masuk
pada range 10-150 kol/g, maka nilai pengenceran 10 -1 yang diambil.
Jadi :
ALT kapang = v x n x
= 1 ml x 56 kol. x
= 1 ml x 56 kol. X 10
= 5,6.102 kol/g

RIMA ERMITA PRATIWI THAYEB


150 2012 0442

NURUL FUADY

Anda mungkin juga menyukai