I. KOMPETENSI UMUM
Praktikan dapat mengetahui dan memahami cara pengujian secara
mikrobiologi produk sediaan farmasi meliputi obat tradisional, makanan,
minuman dan kosmetika
II. KOMPETENSI KHUSUS
Praktikan mampu mengetahui dan memahami metode pengujian
produk sediaan farmasi meliputi pengujian ALT bakteri, ALT kapang dan
MPN.
III.PRINSIP
Mengetahui dan memahami cara pengujian secara mikrobiologi
produk sediaan farmasi melalui metode uji ALT bakteri, ALT kapang dan
IV.
NURUL FUADY
adanya
cemaran
mikroorganisme.
mikroorganisme
tersebut
dapat
Produk
memproduksi
yang
racun
tercemar
yang
dapat
produk
obat
atau
makanan
akibat
kontaminasi
satu
pengujian
yang
menggunakan
perubahan
sifat
NURUL FUADY
NURUL FUADY
pengerjaannya
dilakukan
secara
aseptis.
Setelah
NURUL FUADY
Kemudian dihomogenkan
koloni bakterinya.
Uji Angka Lempeng Total ( ALT ) Kapang
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dilakukan
pengerjaan secara aseptis. Dipipet 1 ml sampel dari tiap
tingkat pengenceran. Pada sampel Jamu Jahe Wangi (10-1,
10-2, 10-3). Kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam
cawan petri steril lalu dituang medium PDA hingga
menutupi
semua
dasar
cawan
petri.kemudian
NURUL FUADY
NURUL FUADY
tersebut
maka
positif
adanya
bakteri
Staphylococcus aureus.
Uji ST dengan menggunakan medium SCB (Selenite
Cystine Broth) ke SSA (Salmonella Shigella Agar)
Disiapkan satu buah tabung reaksi kemudian diisi
dengan medium SCB sebanyak 10 ml lalu dimasukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-1. Kemudian dihomogenkan.
Setelah itu diinkubasi selama 1x 24 jam pada suhu 37 oC.
diamati, jika ada kekeruhandan endapan maka positif untuk
dilanjutkan ke medium selektif.
Disiapkan satu buah cawan petri steril yang kemudian
diisi dengan medium SSA sebanyak 10 ml secara aseptis
dan dibiarkan memadat diambil 1 ose bulat ke sampel uji
yang positif dari medium SCB dan digoreskan pada
medium SSA, kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam pad
NURUL FUADY
Salmonella thyposa
Uji PA dengan menggunakan medium TSB (Tryptine Soy
Broth) ke CETA (Cetrimide Agar).
Disiapkan satu buah tabung reaksi kemudian diisi
dengan medium TSB sebanyak 10 ml lalu dimasukkan 1 ml
sampel dari pengenceran 10-1. Kemudian dihomogenkan.
Setelah itu diinkubasi selama 1x 24 jam pada suhu 37 oC.
diamati, jika ada kekeruhandan endapan maka positif untuk
dilanjutkan ke medium selektif.
Disiapkan satu buah cawan petri steril yang kemudian
diisi dengan medium CETA sebanyak 10 ml secara aseptis
dan dibiarkan memadat diambil 1 ose bulat ke sampel uji
yang positif dari medium TSB dan digoreskan pada medium
CETA, kemudian diinkubasi selama 1 x 24 jam pad suhu
37oC. Diamati, jika terbentuk zona kuning koloni hitam pada
medium
tersebut
maka
positif
adanya
bakteri
Pseudomonas aeruginosa.
Uji E. coli dengan menggunakan medium LB (Lactosa
broth) ke EMBA (Eosin Metilen Blue Agar)
Disiapkan satu buah cawan petri steril yang kemudian
diisi dengan medium EMBA sebanyak 10 ml secara aseptis
dan dibiarkan memadat. Setelah memadat diambil 1 ose
NURUL FUADY
NURUL FUADY
VI.
HASIL PRAKTIKUM
A. FOTO PENGAMATAN
Uji MPN
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
NURUL FUADY
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
NURUL FUADY
No
Sampel
Good time
10
#
Hydrococo
12
11
14
22
12
10
Lipstik
-1
10-5
#
Keterangan :
#
No
Sampel
Good time
10-1
18
Hydrococo
56
14
Lipstik
10-5
#
Keterangan :
#
= Tidak dilakukan
NURUL FUADY
Uji MPN
Good time
10-1
+++
Pengenceran
10-2 10-3 10-4
-++-#
Hydrococo
--+
-+-
+-+
+++
+++
-+-
Lipstik
No
Sampel
10-5
#
Keterangan :
#
= Tidak dilakukan
NURUL FUADY
C. PEMBAHASAN
Uji mikrobiologis makanan dan minuman adalah uji yang ditujukan
untuk menentukan apakah sediaan tersebut telah tercemar mikroba
atau tidak, sehinga aman dikonsumsi oleh masyarakat. Pengujian ini
biasanya dilakukan oleh Balai Pemeriksaan Makan dan Minuman
terhadap produk baru atau produk yang beredar di pasaran. Uji
mikrobiologis dibagi menjadi 2, yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji
kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang
ada dalam sediaan tersebut. Sedangkan uji kuantitatif dilakukan untuk
mengetahui berapa jumlah mikroorganisme yang mencemari sediaan
tersebut.
Pada percobaan kali ini, dilakukan uji mirkobiologis pada sampel
Jamu Jahe Wangi. Digunakan sampel ini karena akan dihitung
mikroorganisme yang terdapat di dalam sampel dengan beberapa
pengujian untuk obat tradisional yang dilakukan meliputi ALT bakteri,
ALT kapang dan MPN. Sehingga dari pengujian ini, kita dapat
menyimpulkan
apakah
sampel
tersebut
layak
atau
tidak
di
NURUL FUADY
NURUL FUADY
oleh
karena
itu
pengujian
ini
dilanjutkan
dengan
NURUL FUADY
NURUL FUADY
VII.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Sampel Jamu Jahe Wangi memiliki ALT kapang 5,6.102 kol/g koloni/gr
dan ALT bakterinya 1.105 kol./g
2. Pada uji lanjutan, tidak terdapat bakteri patogen seperti E.coli
3. Dari hasil percobaan kali ini saya dapat menyimpulkan bahwa sampel
Jamu Jahe Wangi masih memenuhi persyaratan SNI sehingga masih
layak dikonsumsi, digunakan, dan beredar dimasyarakat.
VIII.
NURUL FUADY
IX.
DAFTAR PUSTAKA
NURUL FUADY
Salmonella typhosa
Staphylococcus aureus
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
Uji Mikrobiologi makanan-minuman, obat tradisional dan sediaan non steril
PW
NURUL FUADY
Staphylococcus aureus
PW
B.
C.
VJA
Candida albicans
Pseudomonas aeruginosa
TSB
NURUL FUADY
B PERHITUNGAN
1 Angka Lempeng Total
Karena pada pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 jumlah koloni yang
tumbuh tidak masuk range 30-300 kol/g, maka nilai pengenceran
tertinggi yang diambil. Jadi :
ALT bakteri = v x n x
= 1 ml x 10 kol. x
= 1 ml x 10 kol. x 104
= 1.105 kol./g
Karena pada pengenceran 10 -1 jumlah koloni yang tumbuh masuk
pada range 10-150 kol/g, maka nilai pengenceran 10 -1 yang diambil.
Jadi :
ALT kapang = v x n x
= 1 ml x 56 kol. x
= 1 ml x 56 kol. X 10
= 5,6.102 kol/g
NURUL FUADY