Laporan
Laporan
Diterima Instruktur
(Tgl & Paraf)
LAPORAN
PRAKTIK BENGKEL
Nama
NIM
: 215027, 215033
Kelas
: 2A, 2B
Praktik
: Milling 3
AKADEMI TEKNIK
SOROAKO
PRAKTIK BENGKEL
: 311KPM2P
Minggu Praktik ke
:3
Hari
Tanggal Praktik:13-16/09/2016
Kegiatan
Waktu
L
I
B
U
R
Senin
8 jam
Selasa
Apel Pagi
Toolbox Meeting
Membubut bakal roda gigi
Housekeeping
Apel Sore
8 jam
Rabu
8 jam
Kamis
8 jam
Apel Pagi
Memfrais roda gigi
House
Keeping
Jumat
Apel sore
[Type text]
8 jam
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah sehingga laporan ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang
telah ditentukan.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam menjalani praktik.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktik Milling 3 selama 5 hari. Laporan ini juga
dapat menjadi sember referensi apabila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
instruktur yang telah membimbing penulis selama proses praktik berlangsung, serta
rekan-rekan praktik yang telah banyak membantu dan telah membagi ilmunya hingga
tersusunnya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan penulisan laporan berikutnya.
Penulis
[Type text]
Page 2
DAFTAR ISI
1.2.
Tujuan............................................................................................................................... 6
Defenisi ............................................................................................................................ 7
2.2.
2.2.1.
Defenisi ..................................................................................................................... 7
2.2.2.
Fungsi ........................................................................................................................ 7
2.2.3.
2.3.
2.3.1.
2.3.2.
2.3.2.1.
2.3.2.2.
2.3.2.3.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
Finishing ......................................................................................................................... 15
Permasalahan .................................................................................................................. 16
[Type text]
Page 3
4.2.
Solusi .............................................................................................................................. 16
4.3.
Saran ............................................................................................................................... 16
Kesimpulan..................................................................................................................... 17
[Type text]
Page 4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Frais adalah proses menghilangkan/pengambilan fatal-fatal dari bahan atau benda
kerja dengan pertolongan dari alat potong yang berputar dan mempunyai sisi potong,
kecuali pahat potong yang bersisi tunggal yang juga digunakan.
Mesin Milling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan
suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau Milling (cutter) sebagai pahat penyayat
yang berputar pada sumbu mesin. Prinsip kerja dari mesin Frais yaitu pahat
potong/pemotong Frais melakukan gerak rotasi dan benda kerja dihantarkan pada
pemotong Frais tersebut.
Pada era teknologi yang semakin maju, manusia terus berusaha berfikir untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tak lepas dari makin pesatnya perindustrian di
bidang teknik mesin, konstruksi, dan industri lainnya yang sangat membutuhkan material
logam (ferrous atau non ferrous) sebagai bahan dasar. Bahan dasar ini akan dibentuk
menjadi suatu benda yang memiliki nilai tambah yang lebih seperti untuk perlengkapan
konstruksi mesin atau untuk hal lainnya contohnya untuk pembuatan roda gigi miring
(helical gear).
Dengan demikian, maka peranan teknologi semakin penting dan dominan, dimana
kita dituntut untuk menguasai teknologi yang semakin berkembang dan juga usaha kita
untuk mengembangkan teknologi yang telah kita kuasai. Salah satu cabang teknologi
tersebut adalah permesinan (machining). Proses permesinan yang akan dilakukan untuk
pembuatan roda gigi adalah proses milling. Untuk pembuatan bakal roda gigi dilakukan
pada mesin bubut. Oleh karena masih banyak para pekerja yang kurang mengetahui
langkah - langkah pembuatan helical gear, maka penulis menyusun laporan tentang
pembuatan rack gear ini untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
[Type text]
Page 5
1.2.
TUJUAN
Adapun tujuan mahasiswa melakukan praktek Milling 3 (Helix Gear), yaitu:
[Type text]
Page 6
BAB 2
TEORI DASAR
2.1.
DEFENISI
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan
gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja
bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan
mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi,
dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda
gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber
dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
2.2.
2.2.1. Defenisi
Roda gigi helix ialah roda gigi yang profil giginya dipotong (dibuat) mem-bentuk
sudut dengan sumbu aksial roda gigi.Sudut itu disebut sudut helix.
2.2.2.
2.2.3.
Fungsi
Memindahkan putaran/gaya dari poros yang sejajar
Memindahkan gaya/beban yang berat Contoh: - Gear box mobil - Roda gigi
penggerak katup-katup pada mesin motor - Roda gigi pengganti kecepatan tinggi dan
beban berat pada mesin-mesin perkakas.
Memindahkan putaran/gaya dari dua poros yang membentuk sudut tetapi terletak
pada dua bidang yang sejajar. Sudut yang terbentuk tergantung dan sudut heliks
masing-masing roda gigi, misalnya sudut heliks pertama 60 kekanan dan sudut
heliks kedua 20 kekiri, maka sudut poros 60 - 20 = 40. Contoh peng berlawanan satu
sama lain.Penggunaan double heliks gears antara lain untuk:
Pemindahan putaran pada poros parallel.
Pemindahan benda yang berat dan memiliki beban kejut.
Pemindahan benda pada kecepatan tinggi. Double heliksgear
Bagian-bagian utama roda gigi helix
Bagian-bagian utama roda gigi miring dapat dilihat pada gambar berikut:
[Type text]
Page 7
Keterangan
D : diameter jarak bagi
Df : diameter kaki gigi
Dk : diameter kepala gigi
h : tinggi gigi
hf : tinggi kaki gigi
hk : tinggi kepla gigi
b : sudut kemiringan gigi/penyetelan
ta : jarak antara busur gigi diukur dari alas
tn : jarak antara bhusur gigi normal
2.3.
SAFETY RULE
[Type text]
Pakaian Safety
Berfungsi untuk melindungi tubuh sewaktu bekerja, agar tetap aman dan
mengurangi potensi bahaya yang dapat terjadi.
2.3.2.2.
Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.
2.3.2.3.
Safety Glasses
Berguna sebagai pelindung mata saat bekerja. Alat ini melindungi mata dari
partikel-partikel kecil, debu, radiasi, atau sinar yang menyilaukan.
[Type text]
Page 9
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1.
Langkah awal dalam pembuatan roda gigi helix adalah proses perancangan roda gigi,
dalam proses ini roda gigi helix dibuatkan Operation Plan dan Gambar kerja.
[Type text]
Page 10
[Type text]
Page 11
3.2.
Setelah melakukan proses perancangan roda gigi, langkah selanjutnya yaitu proses
pembuatan bakal roda gigi helix. Langkah yang di maksud di sini adalah proses pembubutan
yang bertujuan untuk membuat diameter luar roda gigi, diameter dalam roda gigi, step yang ada
pada roda gigi dan ketebalan roda gigi.
Dalam proses pembuatan bakal roda gigi ini diusahakan agar ukuran yang akan dicapai itu benar
agar pembuatan roda gigi selanjutnya itu tidak salah.
3.3.
Dalam proses ini semua data yang diwajibkan ada dalam pembuatan roda gigi, data yang
harus ada yaitu:
Setelah data telah didapat segera melakukan perhitungan roda gigi helix dengan rumus sebagai
berikut:
[Type text]
Page 12
3.4.
PENYETTINGAN MESIN
Dalam proses penyettingan mesin ini semua peralatan yang dibutuhkan harus disiapkan,
seperti:
Cutter Modul
Cutter Modul berfungsi sebagai alat potong yang akan digunakan dalam proses dalam
pembuatan roda gigi helix.
Center Tetap dan Center putar
Center tetap dan center putar ini akan digunakan untuk mencekam benda kerja sebab
metode pencekaman yang digunakan ialah between center.
Tail Stock (Kepala Lepas)
Kepala lepas berfungsi sebagai dudukan center tetap serta sebagai pengunci antara center
tetap dan meja mesin
Dividing Head (Kepala Pembagi)
Kepala pembagi berfungsi sebagai dudukan center putar dan plat index serta sebagai
pengunci antara center putar dan meja
Grease
Grease digunakan sebagai pelumas dan diberikan pada center tetap, center putar dan
lubang center pada mandrill.
Mandrill
Mandrill disini berfungsi sebagai dudukan benda kerja.
Lathe Dog
Lathe Dog disini berfungsi sebagai pengikat antara mandrill dan kepala pembagi agar
saat kepala pembagi diputar maka benda kerja akan ikut terputar
Combination Wrench (Kunci Kombinasi)
Kunci kombinasi disini berfungsi untuk mengencangkan baut yang harus dikencangkan
Allen Key (Kunci L)
Kunci L disini berfungsi untuk mengencangkan baut yang harus di kencangkan
Rangkaian roda gigi
Rangkaian roda gigi disini berfungsi sebagai pemutar balik arah putaran pada pembuatan
roda gigi helix
Plat Index
Plat index sendiri difungsikan sebagai penentu jarak roda gigi yang akan di buat
Setelah semua peralatan telah disiapkan naikkan kepala pembagi dan kepala lepas ke atas meja
dan kencangkan baut penguncinya menggunakan kunci kombinasi, Pasang center tetap dan
center putar ke tempatnya masing-masing lalu pasang benda kerja di mandrill beserta lathe dog
lalu naikkan di atas meja dan pasang diantara 2 center yang telah di pasang sebelumnya, Setelah
itu pasang cutter modul di arbor lalu pasang di lengan mesin.
[Type text]
Page 13
Kepala Pembagi
Cutter Modul
Kepala Lepas
Meja Mesin
Combination Wrench
3.5.
Menempatkan pahat sesumbu dengan benda kerja dengan cara menghitung pegeseran.
=2
1
3.6.
Untuk menyetel sudut helix bisa dengan memiringkan meja mesin ataupun dengan
memiringkan kepala mesin namun lebih baik dilakukan dengan memiringkan meja mesin.
[Type text]
Page 14
3.7.
Penyetelan posisi cutter pada benda kerja carannya yaitu dapat menggunakan tissue yang
diberikan oli agar dapat melengket pada permukaan bakal roda gigi lalu naikkan meja mesin
perlahan-lahan hingga cutter yang sedang berputar mnyentuh dan tissue robek, kemudan
bebaskan.
Kemudian atur kedalaman gigi, lakukan pemakanan secara bertahap sampai sesuai
dengan perhitungan.
3.8.
FINISHING
Lakukan finishing dengan membersihkan roda gigi dari sisa bram/tatal yang masih
melengket pada roda gigi, kikir benda kerja hingga bersih.
Seteleh itu lakukan penandaan roda gigi dengan cara stamping roda gigi helix.
[Type text]
Page 15
BAB 4
PERMASALAHAN, SOLUSI & SARAN
4.1.
1.
2.
3.
4.
4.2.
1.
2.
3.
4.
4.3.
PERMASALAHAN
Pasak penahan rangkaian roda gigi longgar
Tangan teriris sisi tajam benda kerja
Rangkaian roda gigi yang tidak baik
Hasil benda kerja yang kurang serius
SOLUSI
Gunakan plat untuk mengganjal jika longgar
Kikir atau chamfer sisi benda kerja yang tajam
Hitung dengan baik rangkaian roda gigi yang akan digunakan
Pastikan saat mengerjakan benda kerja dengan serius
SARAN
[Type text]
Page 16
BAB 5
PENUTUP
5.1.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam pembuatan roda gigi miring kita harus mampu menentukan rangkaian
roda gigi dengan menggunakan perhitungan berikut:
[Type text]
Page 17
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/pemesinan-kompleksproses-frais-pembuatan-roda-gigi-helik.pdf
http://machiningtool.blogspot.co.id/2015/11/perhitungan-roda-gig-helik-metrik.html
https://www.scribd.com/doc/121966076/PEMBUATAN-RODA-GIGI-HELIX-HELICALGEAR
[Type text]
Page 18