PENELITIAN EKSPERIMENTAL
KELOMPOK 6
Armizha Rahmatika
041524253005
Yolanda Hartati S.
041524253023
Chapter Sembilan
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Penelitian eksperimental (percobaan) dibangun diatas prinsip-prinsip
pendekatan positivitis. Para ilmuwan alam (misalnya ahli kimia atau ahli
biologi)dan pneliti dalam bidang terapan terkait (misalnya, ahli kimia atau ahli
biologi) dan peneliti dalam bidang terapan terkait (misalnya pertanian, teknik,
dan kedokteran) melakukan percobaan. Dilakukan juga eksperimen dalam
bidang pendidikan, peradilan pidana, jurnalistik, pemasaran, keperawatan, ilmu
politik, psikologi, pekerjaan sosial, dan sosiologi untuk menelaah berbagai
persoalan sosial dan teori.
Dalam bahasa yang masuk akal, eksperimen berarti mengubah satu hal
dalam suatu situasi dan kemudian membandingkan hasilnya dengan hal yang
ada tanpa modifikasi. Dibandingkan dengan teknik penelitian sosial, penelitian
eksperimental menawarkan uji hubungan kausal yang paling kuat. Hal ini terjadi
karena kita secara sadar merancang percobaan untuk memenuhi tiga kondisi
untuk kausalitas (yaitu, urutan sementara dengan variabel independen
mendahului variabel dependen, bukti hubungan, dan mengsampingkan
penyebab alternatif).
TEKNIK YANG TEPAT
Orang yang baru terjun dalam penelitian sosial mungkin cemas dengan
teknik penelitian mana yang paling sesuai dengan pertanyaan penelitian
tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari kelebihan dan kelemahan
berbagai teknik riset, membaca bagian metodologi dari berbagai terbitan
penelitian, membantu peneliti sosial yang berpengalaman, dan memperoleh
pengalaman praktis dengan melakukan penelitian sendiri.
Eksperimental dapat dengan kuat menguji dan memfokuskan bukti
mengenai hubungan kausal. Dibandingkan dengan teknik penelitian lain,
percobaan memiliki kelebihan dan keterbatasan, dan hal ini membantu untuk
melihat situasi/kondisi saat percobaan menjadi teknik yang paling sesuai.
Eksperimental sering bersifat artifisial. Hal ini merupakan penyederhanaan
yang disengaja dari dunia sosial yang kompleks. Artifisial (buatan) berarti bahwa
eksperimen secara sengaja mengontrol situasi penelitian dan sengaja
menggabungkan variabel-variabel yang secara teoretis relevan sewaktu
mengesampingkan variabel tanpa kepentingan kausal untuk suatu hipotesis.
Artifisial juga berarti mempertajam fokus dan mempersempit target pengaruh
yang tidak dapat dengan mudah kita temui di dunia nyata. Kita menyertakan
variabel dependen dan independen, tetapi tidak memasukkan variabel yang
tidak relevan atau variabel rancuan (yaitu, variabel yang bukan merupakan
bagian dari uji hipotesis kita).
Teknik eksperimental biasanya paling sesuai untuk masalah yang memiliki
lingkup atau skala yang sempit. Kita sering dapat merakit dan melakukan
berbagai eksperimen dengan sumber daya yang terbatas dalam waktu singkat
namun tetap menguji hipotesis yang secara teoretis signifikan.
perlakuan, berapa kali mengukur variabel dependen,dan apa yang akan dialami
oleh kelompok peserta dari awal hingga akhir penelitian. Kita sering melakuak uji
coba (pilot test) terhadap percobaan (yaitu, melakukannya sebagai gladi resik).
Kontrol dalam Eksperimen
Kontrol penting dalam penelitian eksperiman. Mengendalikan seluruh
aspek situasi percobaan untuk memisahkan efek perlakuan. Dengan mengontrol
variabel-variabel yang bertentangan (membingungkan), kita menyingkirkan
alternatif penjelasan yang dapat merusakkan upaya kita untuk menetapkan
kausalitas.
Terkadang menggunakan penipuan untuk mengontrol pengaturan
eksperimental. Penipuan terjadi ketika kita sengaja menyesatkan peserta
penelitian melalui perintah tertulis atau lisan, tindakan terhadap orang lain, atau
aspek-aspek pengaturan//latar. Menggunakan penipuan mungkin melibatkan
persekongkolan (konfederasi)yakni, seseorang yang berpura-pura menjadi
peserta penelitian lain atau pengamat tetapi yang benar-benar bekerja untuk
peneliti dan sengaja menyesatkan peserta.
Tujuan penipuan adalah untuk mengontrol hal-hal yang didengar dan
dilihat oleh para peserta dan hal-hal yang didengar dan dilihat oleh para peserta
dan hal-hal yang mereka yakini sedang terjadi. Hal ini biasanya berarti membuat
cerita rekaan, penjelasan palsu mengenai tujuan penelitian yang diberikan
kepada peserta untuk menyesatkan mereka dari tujuan yang sesungguhnya.
Cerita rekaan membantu memuaskan rasa ingin tahu tetapi mengurangi
karakteristik permintaan.
Jenis-Jenis Rancangan
Penggabungan bagian-bagian dari percobaan (misalnya, prauji, kelompok
kontrol) ke dalam rancangan percobaan. Beberapa desain memiliki prauji,
beberapa tidak memiliki kelompok kontrol, dan yang lain memiliki banyak
kelompok eksperimental. Penting untuk mempelajari desain standar untuk dua
alasan. Pertama, ketika membaca laporan penelitian, peneliti mungkin menamai
desain standar bukan menjabarkannya. Kedua, desain standar mengilustrasikan
cara umum untuk menggabungkan bagian-bagian desain. Kita bisa
menggunakannya untuk eksperimen yang kita lakukan atau membuat variasi.
Rancangan Percobaan Klasik. Semua desain merupakan variasi dari
rancangan percobaan klasik, jenis desain yang dibahas sejauh ini, yang memiliki
penugasan acak, prauji dan pascauji, kelompok eksperimental, dan kelompok
kontrol.
Rancangan Pra-Percobaan. Beberapa desain memiliki penugasan acak dan
bersifat kompromi atau jalan pintas. Kita menggunakan acak dan bersifat
kompromi atau jalan pintas. Kita menggunakan desain pra-percobaan ini dalam
situasi yang sulit untuk menggunakan desain klasik. Desain ini memiliki
kelemahanyang mempersulit penarikan kesimpulan mengenai hubungan kausal.
dependen.
7
Notasi Rancangan
Notasi rancangan adalah sistem singkatan untuk melambangkan bagian-bagian
dalam rancangan percobaan yang selanjutnya dapat digunakan untuk membuat
diagram.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
10
11.
12.
Karakteristik Permintaan
Karakteristik permintaan merupakan ancaman bagi validitas internal
terkait dengan reaktivitas. Hal ini terjadi ketika peserta penelitian
memperoleh petunjuk tentang hipotesis atau tujuan percobaan dan
kemudian memodifikasi perilaku mereka sesuai dengan perkiraan mereka
mengenai tuntutan penelitian terhadap mereka (yaitu, mendukung
hipotesis)
Efek Plasebo
Efek Plasebo merupakan hasil yang terjadi ketika para peserta tidak
menerima perlakuan sesungguhnya tetapi menerima perlakuan non-aktif
atau tiruan tetapi merespons seolah-olah mereka telah menerima
perlakuan yang sesungguhnya.
Dalam meningkatkan validitas internal, peneliti sering melakukan cek
manipulasi. Cek manipulasi merupakan proses untuk memverifikasi variabel
penting secara teoritis (misalnya, variabel independen, dependen). Tujuannya
ialah untuk memeriksa validitas pengukuran (misalnya, variabel benar-benar
mengukur konsep teoritis) mengenai apakah kondisi dalam percobaan
memiliki efek yang dimaksud. Dengan adanya cek manipulasi, kita dapat
memastikan bahwa berbagai variabel dan kondisi dalam percobaan
beroperasi sebagaimana yang dimaksud dan membantu mengesemapingkan
kemungkinan ancaman terhadap validitas internal. Cek manipulasi dapat
dilakukan dengan uji perintis dan pembekalan percobaan. Uji perintis
merupakan uji coba dari keseluruhan prosedur percobaan, dimana dalam uji
ini
peneliti dapat mencari
potensi kelemahan, kecelakaan
dan
kesalahpahaman. Selanjutnya, peneliti dapat melakukan pembekalan
percobaan sesudah melakukan uji perintis atau percobaan yang sebenarnya.
Peneliti dapat mewawancarai peserta mengenai rincian percobaan.
11
1.
Generalisasi Populasi
Pertanyaan kunci terkait generalisasi populasi adalah bisa
tidaknya peneliti menggeneralisasi dari apa yang dipelajari dengan
sekumpulan orang tertentu dalam penelitian untuk jagad/semesta
atau populasi orang/kasus secara akurat. Untuk meningkatkan
bentuk generalisasi populasi dari validitas eskternal dalam
percobaan, peneliti dapat mengambil sampel acak dari suatu
populasi dan melakukan percobaan pada peserta yang menjadi
sampelnya.
2. Generalisasi Naturalistis
Pertanyaan kunci terkait generalisasi naturalistis ialah mengenai
bagaimana kemampuan peneliti menggeneralisasi dari hal-hal yang
12
PERTIMBANGAN PRAKTIS
13
ETIKA
Pertimbangan etis adalah persoalan yang signifikan dalam sebagian
besar percobaan karena sering bersifat mengganggu dan terdapat
ketidakjujuran. Ketika melakukan eksperimen sosial, terkadang peneliti
menggunakan penipuan dengan cara menyesatkan peserta untuk
sementara waktu. Oleh karena itu, peneliti diharuskan memberitahu
peserta penelitian secepat mungkin bahwa mereka telah ditipu untuk
sementara waktu dan menjelaskan situasi yang sebenarnya.
KESIMPULAN
14
15