Anda di halaman 1dari 7

METODOLOGI PENELITIAN

FENOMENOLOGI

NAMA

: ERNI SUPRIATI

NIM

: I2A 015 054

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MATARAM
2016

A. DATA CATATAN PENGALAMAN


Alhamdulillah, saya bisa menjadi bagian dari program pasca sarjana MM ini. Bahagia
karena mungkin banyak diantara teman-teman yang lain menginginkan posisi saya saat ini.
Maret 2016, saya resmi menjadi mahasiswa pasca sarjana, menjadi mahasiswa lagi dan akan ada
tugas, ujian MID, Semester dll. Bosan? Jelas sangat apalagi harus menjadi anak kos-kosan lagi.
Mulai dari awal lagi, menjadi mahasiswa baru, semester satu. Diawal-awal perkuliahan sangat
berat menurut saya, karena di diwaktu S1, jumlah mahasiswa dalam satu kelas itu hampir
mancapai 50 orang, ramai sekali dan tugaspun jarang banget dikasi sama dosen, jauh berbanding
terbalik dengan kondisi yang di S1. S2 jumlah mahasiswa hanya 17 orang dan sangat dituntut
untuk mandiri dan lebih aktif dikelas, belum lagi dengan tugas-tugas yang super banyak dan
waktu kuliah yang lama menurut saya. Belum lagi dari persaingan pengetahuan dan kemampuan
sesama teman dikelas. Teman-teman rerata sudah bekerja dan sangat cakap sekali untuk
memberikan argumen-argumen terhadap kasus-kasus yang diberikan oleh para dosen. Fasih
sekali berbicara didepan pada saat diskusi kelas. Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu
manajemen adalah ilmu terapan, jadi teman-teman yang sudah bekerja tentu sekali akan cepat
paham dengan materi yang dijelaskan dan mudah mengerti dengan kasus-kasus yang menjadi
tugas. Nah, saya bagaimana? Pengalaman kerja tidak ada sama sekali, kecakapan dikelaspun
sangat minus. Saya adalah tipe orang yang akan mudah mengerti apabila dengan praktis, kalau
teori-teori saya masih merasa meraba-raba, sementara temen yang lain sudah lari, lah saya masih
ngerangkak, ketinggalan jauh kan.
Syok adalah kata yang sangat tepat untuk menggambarkan kondisi saya diawal-awal
perkuliahan. Berat memang, sangat berat malah saya rasa. Salah satu teman mengatakan bahwa
dibalik kekurangan pasti ada kelebihan, walaupun sampe sekarang saya belum menemukan
kelebihan apa yang saya miliki dibandingkan dengan teman-teman saya.
Semester 1 kelas A, jumlah mahasiswa 17 orang, sedikit tapi kompaknya itu luar biasa,
saya banyak belajar dari teman-teman, dan yang paling saya suka banget dari teman-teman itu
mau mengajarkan, mau mendiskusikan, mau berbagi pengalaman, intinya itu tidak ada yang pelit
ilmu, pengalaman, informasi dan masih banyak lagi yang lain. Pelan-pelan saya juga mulai
terbiasa dengan tugas-tugas yang banyak, karena kebanyakan tugas diberikan secara
berkelompok, disaat kerja kelompok teman yang memiliki pengetahuan lebih akan menjelaskan

sedetail-detail dari kasus-kasus yang menjadi tugas, tentunya dengan bahasa yang lebih mudah
dimengerti.
Tanggal 5 September 2016 masuk semester dua, selama libur kadang kangen juga
disibukkan dan berpusing ria dengan tugas. Sebelum masuk kuliah ditanggal 5 KHS keluar hari
saptu taggal 3 September 2016, deg-degkan, takut ada nilai yang tidak diinginkan.
Alhamdulillah, nilainya memuskan. Rerata teman-teman dikelas mendapatkan nilai IPK tinggi.
Dan yang paling membahagiakan nilai saya tidak terendah. Terimakasih Ya Allah, tidak hentihentinya mengucap rasa syukur.

B. Mencari kata atau frase yang mengungkapkan pengertian peristiwa


Line
Data
01
Alhamdulillah, saya bisa menjadi bagian dari
02

program pasca sarjana MM ini.


Bahagia karena mungkin banyak diantara teman-

03

teman yang lain menginginkan posisi saya saat ini.


Maret 2016, saya resmi menjadi mahasiswa pasca
sarjana, menjadi mahasiswa lagi dan akan ada

04

tugas, ujian MID, Semester dll


Bosan? Jelas sangat apalagi harus menjadi anak
kos-kosan lagi. Mulai dari awal lagi, menjadi

05

mahasiswa baru, semester satu


Diawal-awal perkuliahan sangat berat menurut
saya, karena di diwaktu S1, jumlah mahasiswa
dalam satu kelas itu hampir mancapai 50 orang,
ramai sekali dan tugaspun jarang banget dikasi
sama dosen, jauh berbanding terbalik dengan

06

kondisi yang di S1
S2 jumlah mahasiswa hanya 17 orang dan sangat
dituntut untuk mandiri dan lebih aktif dikelas,
belum lagi dengan tugas-tugas yang super banyak

07

dan waktu kuliah yang lama menurut saya.


Belum lagi dari persaingan pengetahuan dan

08

kemampuan sesama teman dikelas.


Teman-teman rerata sudah bekerja dan sangat
cakap sekali untuk memberikan argumen-argumen
terhadap kasus-kasus yang diberikan oleh para

09

dosen.
Fasih sekali kalau berbicara didepan pada saat

10

diskusi kelas.
Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu manajemen
adalah ilmu terapan, jadi teman-teman yang sudah

Initial code

Kategori

bekerja tentu sekali akan cepat paham dengan


materi yang dijelaskan dan mudah mengerti
11

dengan kasus-kasus yang menjadi tugas.


Nah, saya bagaimana? Pengalaman kerja tidak ada

12

sama sekali, kecakapan dikelaspun sangat minus


Saya adalah tipe orang yang akan mudah mengerti
apabila dengan praktis, kalau teori-teori saya
masih merasa meraba-raba, sementara temen yang
lain sudah lari, lah saya masih ngerangkak

13

ketinggalan jauh kan.


Syok adalah kata yang sangat tepat untuk
menggambarkan

14
15

kondisi

saya

diawal-awal

perkuliahan.
Berat memang, sangat berat malah saya rasa
Salah satu teman mengatakan bahwa dibalik
kekurangan pasti ada kelebihan, walaupun sampe
sekarang saya belum menemukan kelebihan apa
yang saya miliki dibandingkan dengan teman-

16

teman saya.
Semester 1 kelas A, jumlah mahasiswa 17 orang,
sedikit tapi kompaknya itu luar biasa, saya banyak
belajar dari teman-teman, dan yang paling saya
suka

banget

dari

teman-teman

itu

mau

mengajarkan, mau mendiskusikan, mau berbagi


pengalaman, intinya itu tidak ada yang pelit ilmu,
pengalaman, informasi dan masih banyak lagi
17

yang lain.
Pelan-pelan saya juga mulai terbiasa dengan tugastugas yang banyak, karena kebanyakan tugas
diberikan

secara

berkelompok,

disaat

kerja

kelompok teman yang memiliki pengetahuan lebih


akan menjelaskan sedetail-detail dari kasus-kasus
yang menjadi tugas, tentunya dengan bahasa yang

18

lebih mudah dimengerti.


Tanggal 5 september 2016 masuk semester dua,
selama libur kadang kangen juga disibukkan dan

19

berpusing ria dengan tugas


Sebelum masuk kuliah ditanggal 5 KHS keluar
hari saptu taggal 3 september 2016, deg-degkan,

20
21

takut ada nilai yang tidak diinginkan.


Alhamdulillah, nilainya memuskan.
Rerata teman-teman dikelas mendapatkan nilai
IPK tinggi. Dan yang paling membahagiakan nilai

22

saya tidak terendah


Terimakasih Ya Allah,

tidak

henti-hentinya

mengucap rasa syukur.


Berdasarkan data diatas, maka dapat dikelompokkan kedalam 6 klaster yaitu perasaan, rasional,
pengalaman, kebiasaan, pertemanan dan pendidikan. Dengan demikian dapat diberikan initial
kode untuk mengelompokkan masing masing klaster yaitu :
Intial kode -1 : Perasaan(Line 03: Perasaan senang,)
Initial kode -2 : Rasional (Line 10: Rasional untuk dijalankan, Line 12: Rasional untuk
dijalankan)
Initial kode -3 : Pengalaman (Line 01: Kebutuhan pengalaman, line 11: Kebutuhan
pengalaman line 13: kebutuhan pengalaman)
Initial kode -4 : Kebiasaan (Line 04: kebiasaan di kelas, Line 06: kebiasaan di kelas, line
07: kebiasaan di kelas)
Initial kode -5 : Pertemanan (Line 05: kebutuhan pertemanan)
Initial kode -6 : Pendidikan (Line 02: Kebutuhan pendidikan, line 09: kebutuhan
pendidikan)
Langkah selanjutnya adalah pengelompokkan initial kode kedalam kategori :
Berdasarkan initial kode diatas, maka dapat dibuat 3 tema yaitu kebutuhan pengalaman,
kebutuhan pertemanan dan kebutuhan pendidikan.
Tema
Kebutuhan Pengalaman :
Pengalaman
Rasional
Kebutuhan Pendidikan
Pendidikan

Partisipan
Line 01, 11, 13
Line 10, 12
Line 02, 09

Kebutuhan Pertemanan
pertemanan
perasaan
Kebiasaan

Line 05
Line 03
Line 04, 06, 07

C.INTERPRETASI
Berdasarkan kerangka diatas dapat dianalisis kasus tersebut adalah mengenai perjalanan
selama kulyah di Magister Manajemen yang penuh dengan makna. Mulai dari ilmu
pengetahuan, hubungan pertemanan yang penuh dengan kebahagiaan, pengenalan karakteristik
orang yang berbeda, kebiasaan sehari hari bahkan mengenai materi pembelajaran yang
diberikan selama masa kulyah. Selama kulyah mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas,
bergaul dengan teman kelas yang memiliki latar belakang berbeda dan sebagainya. Tidak hanya
itu dalam kasus ini juga berbicara mengenai system pembelajaran yang dinilai masih perlu
sentuhan sedikit mengenai kasus dalam kulyah yang diberikan. Maka dapat disimpulkan
pernyataan sebagai berikut :
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN SEORANG MAHASISWA AKAN EFEKTIF
APABILA TERDAPAT HUBUNGAN YANG HARMONIS SESAMA MAHASISWA DAN
MATERI PEMBELAJARAN YANG DIBERIKAN MENARIK

Anda mungkin juga menyukai