Anda di halaman 1dari 2

Tanggungjawab Manusia Dalam Islam

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan
fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan
semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada
dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari
kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan
frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. Manusia dapat memilih dua
jalan (baik atau buruk), tetapi ia sendiri yang harus memper tanggung-jawabkan
perbuatannya. Manusia tidak membebani orang lain untuk memikul dosanya, tidak juga dosa
orang lain dipikulkan keatas pundaknya.
Tetapi dalam AL-Quran surat Al-Anam ayat 164 dinyatakan bahwah tanggung jawab
tersebut akan dimintai pertanggung jawaban apabila telah memenuhi syarat-syarat
tertentu,seperti pengetahuan,kemampuan, serta kesadaran. Dan seorang yang berdosa tidak
dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan menyiksa sebulum kami mengutus
seorang
rasul(QS
Al-Isra
17:15).
Allah tidak membebani seorang kecuali sesuai dengan kemampuannya(QS Al-Baqarah
2:286).
Dari gabungan kedua ayat diatas, kita dapat memetik dua kaidah yang berkaitan dengan
tanggung jawab, yaitu:
1. Manusia tidak dimintai untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak diketahui atau
tidak mampu dilakukannya.
2. Manusia tidak dituntut untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak dilakukannya,
sekalipun hal tersebut diketahuinya.
Disisi lain, ditemukan ayat-ayat yang menegaskan bahwa pertanggung jawaban tersebut
berkaitan dengan perbuatan yang disengaja, bukan gerak refleks yang tidak melibatkan
kehendak Allah. Al-Quran secara tegas menyatakan: Allah tidak akan meminta pertanggungjawabanmu atas sumpah-sumpah yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia akan meminta
pertanggung-jawabanmu terhadap apa yang disengaja dengan hatimu(QS Al-Baqarah 2:225).
Tetepi jika seseorang terpaksa, sedangkan ia tidak menginginkannya, dan tidak pula
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.(QS Al-Baqarah 2:173). Dapat juga
disimpulkan, bahwa karena manusia diberi kemampuan untuk memilih, maka pertanggungjawaban berkaitan dengan niat dan kehendaknya. atas dasar itu pula, maka niat dan kehendak
seseorang mempunyai peran yang sangat besar dalam nilai amal sekaligus dalam
pertanggung-jawabanya. Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman, maka dia
akan mendapatkan kemurkaan Allah, kecuali orang-orang yang terpaksa kafir sedang
dihatinya tetap tenang dalam keimanan(QS An-Nahal 16:106). Jika seandainya kamu orang
baik-baik(Allah akan memaafkan sikap dan kelakuan yang telah kamu lakukan dengan
terpaksa, tidak sadar, atau yang berada diluar kontrol kemampuanmu) karena Allah Maha
Pengampun bagi orang-orang yang bertobat (QS Al-Isra 17:25).

Macam-macam tanggung jawab:


a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
b. Tanggung jawab terhadap kelurga.
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga
orang lain yang menjadi anggota keluarga. setiap anggota keluarga wajib bertanggung-jawab
kepada keluarganya. Tanggung-jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung
jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk
memenuhi tanggung-jawab dalam keluarga diperlukan pengorbanan.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan
kedudukan sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini
merupakan anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat.
d. Tanggung-jawab terhadap Bangsa dan Negara.
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu
Negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah-laku manusia terikat oleh normanorma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunnya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung-jawabkan kepada
Negara.
e. Tanggung-jawab terhadap Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk
mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan
dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun
manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan.
Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung
jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan
untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

Anda mungkin juga menyukai