Bahan Manajemen Puskesmas
Bahan Manajemen Puskesmas
SERVICES MANAGEMENT)
Dr. Suparyanto, M.Kes
DEFINISI PUSKESMAS
Maksud unit pelaksana adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan yang
melaksanakan tugas teknis operasional
3.
4.
MISI PUSKESMAS
1.
2.
3.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
4.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
FUNGSI PUSKESMAS
3.
2. Model POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling) dengan rincian fungsi manajemen
sebagai berikut:
1.
Planning atau perencanaan
2.
3.
4.
3.Model P1 P2 P3
1.
P1 = Perencanaan, berbentuk perencanaan tingkat puskesmas
2.
3.
P1: Perencanaan
1.
Rencana Usulan Kegiatan
2.
Penyelenggaraan
3.
Pemantauan
Pertanggungjawaban
INDIKATOR KEBERHASILAN
Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat, yang ditandai dengan makin tumbuh dan
berkembangnya UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), BPP (Badan Penyantun
Puskesmas), atau BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat)
Makin baiknya fungsi pemberdayaan keluarga yang ditandai dengan makin tingginya IPKS
(Indeks Potensi Keluarga Sehat) yang berarti makin banyak keluarga yang berpotensi sehat
Makin baiknya fungsi pelayanan kesehatan, ditandai dengan makin tinggi cakupan program
dan kualitas pelayanan
Informasi: hasil rapat dinas kab /kota, rapat kecamatan, kebijakan, program dan konsep baru
Proses .
Analisis hambatan dan masalah, Analisis sebab masalah,
Proses penggalangan kerjasama tim lintas Sektor Puskesmas dengan pendekatan sistem
Masukan
Laporan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait
Inventarisasi masalah/hambatan dari masingmasing sektor dalam pelaksanaan program
kesehatan
Keluaran
Rencana kerja tribulan yang baru
Kesepakatan bersama (untuk hal-hal yang dipandang perlu)
SUPERVISI
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan eksternal.
1.
Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.
2.
Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta
berbagai institusi pemerintah terkait.
Pengawasan mencakup aspek administratif, keuangan dan teknis pelayanan. Apabila pada
pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundang-undangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
POLINDES
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan
dari pembangunan kesehatan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA dan KB.
Dikelola BDD kerjasama dengan dukun bayi serta dibawah pengawasan dokter Puskesmas
Tinggi badan <145 cm Jarak antar dua kehamilan <2 th Jumlah paritas >3
Kriteria faktor risiko tinggi:
1.
Perdarahan selama kehamilan
2.
3.
Eklamsi
4.
PERSYARATAN POLINDES
1.
Adanya BDD
2.
Adanya peralatan: bidan kit, IUD kit, imunisasi, TB, Infus set, obat sederhana & uterotonika,
buku KIA-KB, inkubator
3.
Memenuhi syarat rumah sehat: air bersih, ventilasi cukup, penerangan cukup, SPAL,
pekarangan bersih, ukuran minimal: 3x4m2
4.
5.
TUJUAN POLINDES
Tujuan Umum:
Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan KIA-KB kepada
masyarakat desa
Tujuan Khusus:
1.
Meningkatkan jangkauan dan mutu ANC dan persalinan normal di desa
2.
3.
4.
KEGIATAN POLINDES
1.
ANC
2.
Persalinan normal
3.
4.
5.
Pelayanan KB
6.
7.
Menampung rujukan dukun bayi dan merujuk ke fasilitas kes yg lebih mampu
8.
9.
Penyuluhan kesehatan
10.
POLINDES
1.
Pembinaan oleh dokter Puskesmas
2.
3.
Untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia, hak kesehatan di Indonesia telah di akui
secara formal sejak tahun 1960 dengan adanya UUD no 23 tahun 1992 tentang
kesehatan,yang memuat pasal-pasal mengatur hak dan kewajiban warga Negara dan
pemerintahan sebagai berikut:
Setiap hak mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.(pasal 4)
Setiap orang berkewajiban untuk ikut dalam memelihara dan meningkatkan derajat
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. MANAJEMEN PUSKESMAS
Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini
hanya akan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :
1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya Principles of Management mengemukan
sebagai berikut : manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang
dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain (Management involves getting things
done thought and with people).
2. Mary Parker Folllett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
3. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management menyampaikan
pendapatnya : manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and
followed in order to accomplish predetermined objectives)
4. James A.F. Stoner dalam bukunya Management (1982) mengemukakan manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usahausaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dan
penilaian,berbentk
pemantauan
wilayah
masyarakat.Manajemen
baik
di
tingkat
ARRIF
menghasilkan
kecamatan,
profil
kabupaten/kota,
peran
provinsi
serta
maupun
pusat/nasional.
5. ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring dan evaluasi).
Model ini sama seperti ARRIF, hanya fungsi monitoring dan evaluasi secara tegas
dipisah, karena aspek yang dikelola meliputi 3 fungsi puskesmas, sehingga fungsi
monitoring dan evaluasi harus di pisah.
6. ARRIMES
(analisis,
rumusan,
rencana,
implementasi,
monitoring,
evaluasi,
sosialisasi).
Model ini merupakan penyempurnaan dari ARRIME yang setelah diterapkan di lokasi
uji coba selama 2 tahun, ada fungsi manajeman yang harus ditambahkan, yaitu
sosialisasi hasil evaluasi pembangunan kesehatan diwilayah tersebut kepada lintas
sector terkait dan juga masyarakat itu sendiri. Ini terutama berkaitan dengan fungsi
pertama yaitu pusat pembangunan berwawasan kesehatan, dan fungsi kedua yaitu
pemberdayaan masyarakat termasuk pemberdayaan keluarga.
2. STRATIFIKASI PUSKESMAS
Dalam upaya peningkatan fungsi puskesmas telah dikembangkan suatu pola
pembinaan Puskesmas melalui stratifikasi puskesmas. Penilaian prestasi kerja puskesmas
dilakukan dengan menggunakan pedoman stratifikasi puskesmas dimana dikelompokkan
dalam 3 strata yaitu :
a. strata puskesmas dengan prestasi kerja baik
b. strata puskesmas dengan prestasi kerja cukup
c. strata puskesmas dengan prestasi kerja kurang
Aspek yang dinilai dalam stratifikasi puskesmas meliputi 4 aspek atau kelompok
variabel yaitu hasil kegiatan puskesmas dalam bentuk cakupan dari masing-masing kegiatan,
hasil dan cara pelaksanaan menejemen puskesmas, sumberdaya yang tersedia dipuskesmas
serta keadaan lingkungan yang mempengaruhi pencapaian hasil kegiatan puskesmas.
Kegiatan stratifikasi mencakup pengumpulan data, pengolahan data, analisis masalah dan
penentuan langkah penanggulangannya yang dilakukan mulai dari tingkat puskesmas,
kabupaten, provinsi sampai ketingkat pusat.srtatifikasi puskesmas dilaksanakan setahun
sekali secara menyeluruh dan serantak disemua puskesmas dan bertahap sesuai dengan
jenjang administrasi sampai kepusat.
3. PERENCANAAN MIKRO
4. LOKAKARYA MINI
Sebagai tindak lanjut lokakarya penggalangan / peningkatan kerja sama dalam tim,
setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar petugas puskesmas untuk
membandingkan rencana kerja bulan yang lalu dengan hasil kegiatan serta cakupan
daerah binaan. Bilamana dijumpai masalah, dibahas dan dipecahkan bersama, serta
kemudian menyusun rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga.
4.5 PENGGALANGAN / PENINGKATAN KERJASAMA LINTAS SEKTORAL
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor
yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerja sama lintas sektor,yang
dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali.untuk itu perlu dijelaskan
manfaat bersama dari upaya pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan bagi sektor-sektor yang bersangkutan. Sebagai hasil pertemuan adalah
kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembangkan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anak.
5. SISTEM
PENCATATAN
PUSKESMAS (SP2TP)
DAN
PELAPORAN
TERPADU
Dalam menejemen diperlukan adanya data yang akurat, tepat waktu dan kontiniu serta
mutakhir secara periodik. Berdasarkan SK Mentri No. 63/Menkes/II/1981,berlaku Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan
Puskesmas meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta
hasil yang dicapai oleh Puskesmas. Dengan melakukan SP2TP yang baik maka akan didapat
data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan, penggerakan pelaksanaan,
pemantauan, pengawasan, pengendalian dan penilaian penampilan Puskesmas serta situasi
kesehatan masyarakat umumnya. SP2TP dilakukan oleh semua Puskesmas termasuk
Puskesmas Perawatan, Puskesmas Pembantu danPuskesmas Keliling.
Pencatatan dan pelaporan mencakup data umum dan demografi wilayah kerja
Puskesmas, data ketenagaan, data sarana yang dimiliki Puskesmas yang dilakukan
secara periodik (bulanan, tribulan, semester dan tahunan) dengan menggunakan formulir
yang baku.
TUJUAN UMUM
1. Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas
2. secara lebih berhasil guna dan berdaya guna melalui
3. pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yg menunjang
TUJUAN KHUSUS
1. Dasar penyusunan perencanaan Tk. Puskesmas.
2. Dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas (Lokakarya mini)
3. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas
DAFTAR PUSTAKA
1. Departeman kesehatan. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
2001. Penyelenggaraan
Departemen Kesehatan.
puskesmas
di
Era
Desentralisasi.
Jakarta
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat adalah
kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per orang, tetapi juga oleh
keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan status
kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan,
salah satu di antaranya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di
Indonesia adalah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang
merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kotamadya
dan diberi tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap
wilayah kecamatan dari kabupaten/ kotamadya bersangkutan. Pelayanan
kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang
penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah
diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan dan Pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak. Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang
diselenggarakan oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas pelayanan
3.
PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Dalam rangka pemerataan pelayanan
kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di bangun Puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. BAB III KESIMPULAN Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu
ditunjang oleh manajeman Pelayanan Puskesmas yang baik. Manajemen
Pelayanan Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Selain itu untuk
menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas
dilengkapidengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1.
2.
3.