Manejemen Kafetaria Sekolah
Manejemen Kafetaria Sekolah
A Pendahuluan
Banyak sekolah menghadapi kesulitan mengatur kedisiplinan siswanya untuk
menepati waktu pelajaran dikarenakan siswa harus membeli atau 'jajan makanan atau
minuman di luar sekolah. Begitu juga untuk memperoleh makanan yang sehat dan
bersih serta layanan yang baik guna menciptakan pikiran dan konsentrasi siswa pada
pembelajaran, merupakan permasalahan yang harus dipecahkan sekolah.
Sebagai salah satu unit layanan khusus di sekolah, keberadaan kafetaria
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dan staf sekolah terutama dalam
memperoleh layanan makanan yang sehat dan bersih. Di samping itu, kafetaria juga
dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan atau nilainilai yang terkait dengan hidup sehat. Kebiasaan memilih makanan yang sehat dan
bersih misalnya, merupakan salah satu kebiasaan yang dapat dibentuk melalui
kafetaria sekolah.
Oleh karena itu, keberadaan kafetaria sekolah merupakan salah satu alternatif
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang diduga dapat menghambat
kelancaran penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah, terutama dalam mencapai
tujuan yang telah dtetapkan. Tentu saja, kafetaria sekolah perlu dikelola dengan baik
serta mempertimbangkan karakteristik sekolah sebagai lembaga pendidikan.
A Pengertian
Kafetaria merupakan pelayanan khusus yang menyediakan makanan dan minuman
untuk para siswa dan staf sekolah yang biasanya menempati suatu bangunan yang
merupakan bagian dari bangunan sekolah. Hal ini dimaksudkan agar para siswa tidak
perlu pergi keluar komplek sekolah selama waktu istirahat hanya untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum selama belajar.
A. S. Harnby dalam bukunya Oxford Anvanced Learnes Dictionary of Current
English memberikan batasan pengertian Cafetaria adalah:
1. Caf Place where the public my by and drink coffe bear, wine, spirites, etc., tea,
shop small restaurant atwch weal.
2. Cafetaria is restaurant which custumers called their meal on terais at counters
and carry them to table
Secara lebih khusus, Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education
mengatakan bahwa: cafetaria a room or building in which public school pupuils or
college student select prepared food and serve themselves Kafetaria adalah suatu
ruang atau bangunan yang berada di sekolah maupun perguruan tinggi, di mana
menyediakan makanan pilihan/sehat untuk siswa dan dilayani oleh petugas kafetaria.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa kafetaria sekolah adalah suatu usaha
(tempat) yang dilakukan sekolah untuk memberikan pelayanan kepada para siswa atau
unsur sekolah lainya yang membutuhkan makanan maupun minuman sehat sehingga
kegiatan-belajar mengajar di sekolah dapat mencapai tujuan secara maksimal.
Kafetaria merupakan bagian integral dari keseluruhan program sekolah.
B Tujuan dan Fungsi Kafetaria Sekolah
Sebagian besar sekolah menyajikan fasilitas kafetaria untuk membantu program
sekolah secara menyeluruh. Kafetaria di sekolah merupakan suatu komponen yang
penting dan merupakan bagian yang integral dari program pendidikan di sekolah.
Wawasan kepala sekolah tentang hubungan antara layanan kafetaria dengan usaha
sekolah secara keseluruhan sangat bernilai bagi anak-anak yang membutuhkan
layanan kafetaria. Sekolah harus dapat menggunakan kafetaria sebagai suatu upaya
sekolah yang sangat bernilai bagi tujuan-tujuan sekolah seperti kesehatan, efektivitas
sosial, efisiensi
Ekonomi, hubungan-hubungan kelompok, apresiasi keindahan, dan sebagainya.
Untuk mengusahakan ini, staf sekolah, murid dan orang tua harus memahami nilai-nilai
yang terkandung dalam belajar yang secara tidak langsung diberikan usaha layanan
program kafetaria.
William H. Roe dalam bukunya School Business Management menyebutkan
adanya sejumlah kemungkinan pendidikan untuk layanan makanan atau masakan di
sekolah-sekolah, antara lain:
1. memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang
baik atau sehat;
2. memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata;
3. menganjurkan kebersihan dan kesehatan;
4. menekankan kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan kehidupan
bersama;
5. menekankan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang
berlaku di masyarakat;
6. memberikan gambaran tentang manajemen yang praktis dan baik;
7. menunjukan adanya koordinasi antara bidang pertanian dengan bidang industri;
8. menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan
kebersihannya dan kesehatannya.
Dilihat dari tujuan kafetaria sekolah di atas, maka kafetaria sekolah dapat berfungsi
untuk:
1. membantu pertumbungan dan kesehatan siswa dengan jalan menyediakan
makanan yang sehat, bergizi, dan praktis;
2. mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang;
3. untuk memberikan pelajaran sosial kepada siswa;
4. memperlihatkan kepada siswa bahwa faktor emosi berpengaruh pada kesehatan
seseorang;
5. memberikan batuan dalam mengajrkan ilmu gizi secara nyata;
6. mengajarkan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang
berlaku di masyarakat;
7. sebagai tempat untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah, dan
tempat menunggu apabila ada jam kosong.
Sehubungan dengan tujuan dan fungsi kafetaria diatas, maka sekolah harus
menyediakan kafetaria yang bersih, hangat, menyenangkan, menarik, tenang dan tertib.
baik.
Jadwal
yang
kurang
baik dibeberapa
sekolah, mungkin
akan
usaha
sekolah
diupayakan
untuk
menciptakan
suatu
lingkungan
berbahaya, tapi harga yang diminta untuk sedikit air yang diberi rasa manis dan
perwarna, sangat tinggi. Masih banyak makanan yang bernilai kesehatan lebih baik,
harus disediakan di kafetaria dan siswa didorong untuk memesannya.
Seringkali dipertanyakan, apakah suatu keputusan yang baik untuk melarang
penjualan permen, minuman segar, dan makana popular lainnya, yang mempunyai nilai
kesehatan yang rendah. Cara hidup yang demikian lebih banyak kejelekannya dari
pada kebaikannya. Dibeberapa negara , sekolah dapat secara mudah mengabaikan
makanan yang demikian, sedang di negara lain dimana sikap masyarakat tidak begitu
baik, barangkali rencana terbaik adalah mengurangi penjualan makanan yang tidak
baik trsebut sebanyak mungkin, dan medorong parktik-praktik yang baik secara
maksimal. Sebetulnya banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah lokasi
garis pelayanan. Beberapa sekolah membatasi persediaan permen dan sejenisnya,
sedangkan sekolah yang lain tidak mengijinkan untuk dijual hingga 101 menit
menjelang
kafetaria
ditutup.
Sekolah
sering
mengkombinasikan
pembatasan-
pembatasan ini dengan memberikan pengajaran yang positif dalam kelas, dengan
poster di aula dan kafetaria yang menunjukan rendahnya nilai suatu makanan dan
betapa tingginya harga makanan-makanan tersebut.
5. Organisasi Penyelenggaraan Kafetaria Sekolah
Penyelenggaraan kafetaria sekolah yang baik tentunya melibatkan semua unsure
sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung, guruguru juga ikut memikirkan program-program kafetaria sekolah yang dapatdimanfaatkan
untuk pencapaian tujuan pengajaran. Disamping itu perl juga menetapkan personilpersonil sekolah yang secara langsung menangani penyelenggaraan kafetaria.
a. Kepala Sekolah (Wakil Kepala Sekolah): menentuka kebijakan, mengawasi, dan
memberikan supervise untuk kelancaran usaha kafetaria;
a Manajer Kafetaria: melaksanakan kebijakan kepala sekolah; bertanggung jawab
atas kegiatan kafetaria sehari-hari;
a Bendahara: mempertanggungjawabkan semua pemasukan dan pengeluaran
keuangan
kepada
manajer;
membuat
laporan
keuangan
(harian/bulanan/tahunan);
a Bagian Pembelian: bertanggung jawab atas penyediaan dan pengadaan bahan
makanan sebelum diproduksi;
a Bagian Penjuala: bertanggung jawab atas penjualan dan pelayanan makanan,
dan membuat laporan kepada bagian keuangan (bendahara);
a Bagian Produksi: bertanggung jawab atas menu dan pengolahan makanan
yang disajikan di kafetaria; membuat laporan kepada bagian penjualan dan
bagian keuangan
a Bagian
Kebersihan:
bertanggungjawab
atas
kebersihan
peralatan
dan
lingkungan kafetaria
a Bagian Keamanan: bertangungjawab atas keamanan barang-barang milik
kafetaria dan juga milik pembeli
Tentunya bagan struktur kafearia di atas, khususnya jumlah bagian yang ada di
suatu kafetaria, sangat tergantung pada besar atau kecilnya suatu kafetaria sekolah.
Semakin besar suatu kafetaria sekolah, semakin banyak dibutuhkan bagian-bagian
tersebut.
Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimankeberadaan kafetaria di suatu
sekolah, tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa, namun juga
dapat sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran,
saling menghargai, dan sebagainya.