I. IDENTITAS
Nama
: Tn.S
Tanggal Dirawat
: 02.09.2106
Umur
: 49 tahun
Tanggal Pengkajian
: 13.09.2016
Pendidikan
: SD
Ruang Rawat
: Kakak Tua
Agama
: Islam
Sumber Informasi
: Pasien
Status
: Kawin
Alamat
: Kediri
Pekerjaan
: Tani
: 114XXX
FAKTOR PRESIPITASI
Pasien mempunyai keponakan yang ditinggal mati oleh ayahnya dan ditinggal menikah
lagi oleh ibunya,, sehingga keponakan tersebut terlantar. Pasien merasa iba sehingga
mengasuh anak itu. Pasien mulai bingung disaat anak itu meminta biaya untuk keperluan
sekolah, sedangkan pasien sendiri bekerja sebagai buruh tani. Ditambah lagi biaya
perawatan istri yang sedang sakit. sejak 3 bulan yang lalu pasien mulai mendengar
bisikan-bisikan. Anak pertama dari pasien mencoba berobat di dukun tetapi bisikan itu
tidak hilang hingga akhirnya keluarga berinisiatif membawa pasien ke RSJ dr.Radjiman
Wediodiningrat lawang untuk berobat dan akhirnya dokter menyarankan untuk rawat
inap.
IV.FAKTOR PREDISPOSISI
Kulit bersih, tidak terdapat benjolan, bentuk kepala simetris, rambut putih,
tidak ada ketombe. Wajah simetris, jumlah mata 2, bentuk simetris, sejajar.
Hidung sejajar, simetris, tidak ada polip. Mulut simetris dibawah hidung, tidak
Dada
tidak ada krepitasi, tidak ada nyeri dada, ronchi/whezzing (-), tidak ada
Tangan
Perut
benjolan
Bentuk simetris, berjumlah 2 (kiri dan kanan) dengan jumlah jari 5 kiri dan 5
Kaki
VI.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan:
Bisa bapak ceritakan bagaimana bapak waktu kecil dahulu? Dan bagaimana cara
orang tua bapak mendidik bapak Samsir?
kulo riyen di emong pake kalih mboke, dulur kulo wonten gangsal (5) kulo riyen
kudu kerja ngrencangi bapak ten sabin, lekne wasul sekolah telat kulo diseneni, pake
kerjo dados buruh tani, kulo di didik ken kerjo mawon lek mboten purun kerjo kulo di
seneni pake (saya dulu diasuh oleh bapak dan ibu, saya 5 bersaudara, saya dulu
harus kerja membantu bapak disawah, jika telat pulang adri sekolah saya di marahi
oleh bapak saya. Bapak saya kerja jadi buruh tani, saya di didik hanya kerja, jika
tidak mau kerja bapak saya ,marah-marah)
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh:
Inggih mas, syukur alhmdulillah kulo di paringi badan lengkap mboten cacat
(iya mas, syukur alhmdulillah saya diberikan tubuh lengkap tanpa cacat))
b. Identitas:
kulo paring asmo S yuswo 49 taun kulo bersyukur dados tiang jaler, dados
kepala keluarga (nama saya S umur 49 saya bersyukur jadi laki-laki, jadi
kepala keluarga)
c. Peran:
kulo dados kepala keluarga, kulo kerjo buruh tani kagem ngopeni keluargo kulo
(saya jadi kepala keluarga, saya bekerja sebagai buruh tani untuk menghidupi
keluarga saya)
d. Ideal Diri:
kulo pengin enggal wasul, kulo pun mboten krasan ten mriki (saya ingin cepat
pulang saya sudah tidak krasan disini)
e. Harga Diri:
keluargo kulo gathi mas, makane niku kulo diobatne ten mriki (keluarga saya
perhatian mas, maka dari itu saya diobatkan disini)
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Istri saya dan anak mbarep/anak pertama.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
sak derenge kulo ten mriki, lekne wonten kerja bakti kulo mesti derek, kalih
yasinan (Saya waktu belum disini selalu ikut kerja bakti dan yasinan)
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
kulo mesti ngobrol kalih tanggi, kalih tiyang nyambut damel ten sawah (Saya
selalu ngobrol dengan tetangga, dan orang-orang yang bekerja di sawah)
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Apa agama yang bapak anut, bapak yakin adanya Tuhan? agami kulo islam, kulo
yakin gusti ALLOH niku wonten (Agama saya islam, saya percaya bahwa
ALLOH itu ada)
b. Kegiatan ibadah:
Apa bapak selalu mengerjakan sholat 5 waktu? he...he...he.. kulo mboten nate
VII.
sholat, kulo mesti supe (saya tidak pernah mengerjakan sholat, saya sering lupa).
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan rapi, rambut potong pendek tidak ada ketombe dan menggunakan baju
sebagaimana mestinya.
Masalah keperawatan : Tidak ada Masalah
2. Interaksi Selama Wawancara
Pasien tenang menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh perawat dengan jelas.
Pasien mampu berkonsentrasi, kontak mata fokus. Siapa nama bapak? S. Kenapa
bapak dibawa kesini? kulo asring mirengne swanten-swanten, ngengken kulo lungo
ten mriko (saya sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruh saya ke suatu
tempat).
3. Pembicaraan
Kecepatan
: Sedang.
Nada
: Sedang.
Kualitas
: Komunikatif.
4. Aktifitas Motorik
Selama pengkajian pasien tetap tenang,rileks, tidak gelisah.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
5. Kesadaran
a. Kuantitatif
Apakah bapak sering melamun, apakah saat itu halusinasi selalu muncul?
Inggih kadang-kadang kulo mirengne lekne pas nglamun(iya kadang-kadang
saya mendengar jika saya melamun).
b. Kualitatif
Tidak berubah
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
6. Orientasi
Waktu:
Sekarang jam berapa? Tanggal? Bulan? Tahun?
Kulo mboten ngertos mas, supe, niki mboten kelntu september, 2016. (Saya tidak
tahu mas, lupa, kalau tidak salah ini september, tahun 2016)
Tempat :
Bapak tahu sekarang dimana? kulo ten RSJ lawang berobat (saya di RSJ lawang
untuk berobat).
Orang:
Bapak masih ingat saya? berapa teman bapak dalam kamar? tasih, mas doni, kintenkinten sedoso tiyang mas (masih, mas Doni, kira-kira 10 orang mas).
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Perasaan
a. Emosi : mampu mengontrol halusinasi
kulo mireng bisikan kadang ngengken kulo tenpundi, kadang kulo turuti kadang
nggih mboten mas, nanging asring kulo turuti (saya mendengar bisikan kadang
menyuruh saya pergi kesuatu tempat, kadang saya turuti dan kadang saya abaikan
tetapi sering saya turuti).
13. Daya Tilik Diri
kulo sadar lekne kulo sakit, halusinasi wonten sing mbisiki sing ngengken kulo ten
mriko (saya sadar, saya sakit, halusinasi, ada bisikan yang menyuruh saya ke suatu
VIII.
tempat)
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
Saat bapak makan apakah perlu dibantu? mboten mas kulo saged piyambak (tidak
mas, saya bisa sendiri).
2. BAB/BAK
Bantuan Minimal
kulo saged pipis piyambak, kulo saged BAB piyambak (saya bisa BAK dan BAB
sendiri).
3. Mandi
Bantuan Minimal
enjing wau kulo siram piyambak (pagi tadi saya mandi sendiri).
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
kulo saged ndamel rasukan piyambak (saya bisa memakai baju sendiri)
5. Istirahat dan Tidur
Tidur siang, lama 12.00 s/d 14.00
Tidur malam, lama 19.30 s/d 04.30
Apakah bapak selalu beraktifitas sebelum tidur sperti olahraga atau menyapu??
mboten nate mas, kalau ngantuk nggih tilem (tidak pernah mas, kalau nagntuk ya
tidur)
6. Penggunaan Obat
Bantuan Minimal
inggih, di bantu kalih perawate biasane sampun disiapne ten wadahe obat (iya,
biasanya dibantu oleh perawat yang sudah disiapkan dalam tempat obat)
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan: ya
Sistem pendukung: ya
8. Aktifitas Dalam Rumah
Mempersiapkan makanan: ya
Menjaga kerapihan rumah: ya
Mencuci pakaian: ya
Pengaturan keuangan: tidak
9. Aktifitas di Luar Rumah
Belanja: tidak
Transportasi: tidak
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
IX.
MEKANISME KOPING
Maladatif: Diam
Masalah keperawatan : koping individu inefektif
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Pasien mempunyai keluarga, teman dan perawat diruang kakak tua
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Pasien jarang berkomunikasi dengan temannya, tetapi jika ditanya menjawab
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Pasien lulusan SD
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Pasien bekerja sebagai buruh tani
Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Pasien tinggal dengan istri, anak pertama dan keponakan
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Pasien bekerja menjadi buruh tani hasilnya sedikit ditambah biaya perawatan istri
yang sakit dan keluarga
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Jika pasien sakit keluarga membawa ke puskesmas
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
XI.
XII.
ASPEK MEDIS
Diagnosa medik : skizofrenia hebefrenik
Terapi medik
1. Vitamin B complek 1-0-1
2. Resperidon 2mg
2mg 0 2mg
3. Clozapine 25mg
0 0 50mg
4. Ranitidin 150mg
150mg 0 150mg
5. Antasida
3x1
XIII.
ANALISA DATA
N
O
1
DATA
DS:
kulo asring mirengne swanten-swanten,
ngengken kulo lungo ten mriko (saya
sering mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh saya ke suatu tempat).
DO:
Pasien sesekali terdiam, kadang
membisikkan sesuatu
DS:
kulo asring mirengne swanten-swanten,
ngengken kulo lungo ten mriko, kadang
kulo turuti kadang nggih mboten mas,
nanging asring kulo turuti (saya sering
mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh saya ke suatu tempat, kadang
saya turuti dan kadang saya abaikan,
tetapi sering saya turuti)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
pendengaran
DO:
3
DS:
estri kulo gerah stroke awit taun 2014,
kulo niki bingung kok mboten mantunmantun, ragad damel berbat mboten
wonten, kulo niki namung buruh tani
(Istri saya sakit stroke mulai tahun 2014,
saya ini bingung kok tidak sembuhsembuh, biaya untuk berobat tidak ada
saya ini hanya buruh tani).
DO:
Pasien selalu berdiam diri, jarang
berkomunikasi dengan temannya
Mekanisme koping maladatif (diam)
XIV.
POHON MASALAH
XV.
No
Dx
No.RM: 114XXX
Perencanaan
Tujuan
TUM:.
Pasien
dapat
menghilangkan
halusinasi
Tuk 1 :
Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
Dengan
terbinanya
hubungan saling percaya
akan
memudahkan
interaksi
selama
wawancara
dan
mempermudah
dalam
penatalaksanaan
suatu
treatment atau terapi
yang apada akhirnya
diharapkan
akan
membantu mempercepat
penyembuhan
TUK 2 :
Klien dapat
mengenal
halusinasinya
dasar klien
Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
Adakan kontak sering dan singkat Menimbulkan kesadaran
secara bertahap
pasien sehingga mudah
Observasi tingkah laku klien terkait untuk
menggerakkan
dengan halusinasinya (* dengar
pasien sehingga sadar
/lihat /penghidu /raba /kecap), jika dan
mampu
diajak
menemukan klien yang sedang
bekerja sama dalam
halusinasi:
proses keperawatan dan
Tanyakan apakah klien
terapiutik
mengalami sesuatu
( halusinasi dengar/ lihat/
penghidu /raba/ kecap )
Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang sedang
dialaminya
Katakan bahwa perawat
percaya klien mengalami
hal tersebut, namun
perawat sendiri tidak
mengalaminya ( dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
Katakan bahwa ada klien
lain yang mengalami hal
yang sama.
Katakan bahwa perawat
klien
halusinasinya.
TUK 3 :
Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
3.1.
menikmati
Setelah.x interaksi
3.1 Identifikasi bersama klien cara
klien menyebutkan tindakan
atau tindakan yang dilakukan
yang biasanya dilakukan
jika terjadi halusinasi (tidur,
untuk mengendalikan
marah, menyibukan diri dll)
halusinasinya
3.2 Diskusikan cara yang digunakan
3.2.
Setelah ..x interaksi
klien,
klien menyebutkan cara baru
Jika cara yang digunakan
mengontrol halusinasi
adaptif beri pujian.
3.3.
Setelah.x interaksi
Jika cara yang digunakan
klien dapat memilih dan
maladaptif diskusikan
memperagakan cara
kerugian cara tersebut
mengatasi halusinasi
3.3 Diskusikan cara baru untuk
(dengar/lihat/penghidu/raba/k
memutus/
mengontrol
ecap )
timbulnya halusinasi :
Katakan pada diri sendiri
3.4.
Setelah x interaksi
bahwa ini tidak nyata
klien melaksanakan cara
( saya tidak mau dengar/
yang telah dipilih untuk
lihat/ penghidu/ raba /kecap
mengendalikan halusinasinya
pada saat halusinasi terjadi)
Menemui orang lain
3.5.
Setelah X pertemuan
(perawat/teman/anggota
klien mengikuti terapi
keluarga) untuk
aktivitas kelompok
menceritakan tentang
halusinasinya.
Membuat dan melaksanakan
jadwal kegiatan sehari hari
yang telah di susun.
Meminta keluarga/teman/
perawat menyapa jika
sedang berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara yang
sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dipilih dan
dilatih.
3.6 Pantau pelaksanaan yang telah
dipilih dan dilatih , jika berhasil
beri pujian
3.7 Anjurkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi
realita, stimulasi persepsi
TUK 4 :
4.1 Setelah x interaksi klien
4.1 Diskusikan dengan klien tentang
Klien dapat
menyebutkan;
manfaat dan kerugian tidak
memanfaatkan obat
Manfaat minum obat
minum obat, nama , warna,
dengan baik
dosis, cara , efek terapi dan efek
Kerugian tidak minum
samping penggunan obat
obat
Nama,warna,dosis, efek 4.2 Pantau klien saat penggunaan
obat
terapi dan efek samping
4.3 Beri pujian jika klien
obat
menggunakan obat dengan
4.2 Setelah ..x interaksi klien
benar
mendemontrasikan
4.4
Diskusikan akibat berhenti
penggunaan obat dgn benar
minum obat tanpa konsultasi
4.3 Setelah .x interaksi klien
dengan dokter
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi 4.5 Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada dokter/ perawat jika
dokter
terjadi hal hal yang tidak di
inginkan .
Selain komunikasi
terapeutik tindakan
pengobatan juga
membantu mengurangi
halusinasi pasien
Tgl &
jam
13/09
2016
09.00
No.RM:114XXX
EVALUASI
S:
Pagi mas, walaikumsallam
Iya mas doni
Nama saya samsir
Dipanggil samsir
Alhmdulillah, baik, saya tidur
nyenyak
Iya bisa
Iya
Di kursi teras saja
Iya
Saya mendengar bisikan-bisikan
kadang menyuruh saya ke suatu
tempat
Suara itu kadang muncul sewaktu
saya sendiri
Terkadang saya mengikuti bisikan itu
dan kadang mengabaikan, tapi lebih
sering saya turuti
Iya, saya mau
Iya
Pergi kamu... saya tidak mau dengar.
Kamu itu palsu. Pergi kamu...
Perasaan saya lebih ringan dan enteng
Iya
Jam 14.00 di kursi teras
Iya mas
Pagi
O:
Pasien kooperatif, menyebutkan nama
lengkap, mengungkapkan perasaan ,
mengenal halusinasi
A:
BHSP
Pasien mampu mengenal dan
menghardik halusinasi
P:
P pasien: anjurkan pasien mencoba
menghardik
P perawat: mengajarkan cara yang ke
dua yaitu mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan orang
lain