Anda di halaman 1dari 11

Contoh Tumbuhan Tingkat Tinggi Dan Tingkat Rendah

Contoh tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah di lingkungan ini atau di muka bumi ini
ada banyak sekali jenis tumbuhan yang hidup dan ada bermacam macam bentuk, ukuran dan
juga warna yang bermacam macam. Ada banyak sekali spesies atau jenis tumbuhan yang hidup
di negara indonesia. Karena banyaknya jenis tumbuhan yang hidup di negara indonesia,
sehingga membuat para ahli mengelompokan tumbuhan tersebut berdasar pada jenisnya
masing-masing.
Salah satu jenis tumbuhan yang ada di indnesia adalah tumbuhan tngkat tinggi dan juga
tumbuhan tingkat rendah. Apa yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat tinggi? Dan aakah yang
dimaksud dengan tumbuhan tingkat rendah? Apakah anda sudah tahu pengertian dari
keduanya? Jika anda belum tahu, baca lah artikel berikut, karena disini akan dijelaskan tetang
contoh dan juga pengertian dari tumbuhan tingkat tinggi dan juga tumbuhan tingkat rendah.
Semoga artikel yang mungkin hanya sedikit ini dapat memberikan sedikit manfaat untuk
menambah ilmu pengetahuan anda tentang tumbuhan tingkat tinggi dan juga tingkat rendah,
sehingga anda bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat tinggi dan
tumbuhan tingkat rendah, serta dapat menyebutan contoh contohnya. Supaya bisa lebih jelas,
mari kita simak bersama penjelasan yang
ada di bawah ini.

Contoh tumbuhan tingkat tinggi


Sebelum kita mulai membahas masalah tentang contoh tumbuhan tingkat tinggi, saya bahas
dulu tentang tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji.
Tumbuhan tingkat tinggi dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini

merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang
disertai dengan organ tambahan yang meliputi buah dan juga daun.
Tumbuhan biji juga sering dikenal dengan tumbuhan berbunga. Bunga yang terdapat pada
tumbuhan merupakan alat reproduksi atau juga sering disebut dengan alat perkawinan bagi
tumbuhan. Tumbuhan berbiji di bagimenjadi dua golongan yaitu tumbuhan yang berbiji
terbuka atau yang sering disebut dengan gymnospermae dan juga ada pula tumbuhan biji
tertutup atau yang sering disebut dengan istilah angiospermae. Contoh tumbuhan tingkat
tinggi diantaranya adalah tumbuhan paku pakuan dan juga tumbuhan bunga bungaan.

Contoh tumbuhan tingkat rendah


Jika diatas telah dijelaskan pengertian tumbuhan tingkat tinggi dan juga contohnya, maka kini
dibahas tentang tumbuhan tigkat rendah. Apa itu tumbuhan tingkat rendah? Dan apa saja
kah contoh tumbuhan tingkat rendah? Yuk, kita bahas sama sama. Tumbuhan tingkat rendah
yaitu salah sattu jenis tumbuhan yang tidak pernah menghasilkan bunga. Tumbuhan
tingkat tingggi dan tumbuhan tingkat rendah sebenarnya memiliki ciri ciri khusus salah
satu ciri ciri tumbuhan tingkat tinggi adalah memiliki akar yang berbentuk serabut,
sedangkan tumbuhan tingkat rendah salah satu cirinya adalah tidak memiliki bunga
sepanjang hidupnya.

Keanekaragaman Tumbuhan
Keanekaragaman Tumbuhan
Di dunia ini terdapat bermacam-macam tumbuhan dengan warna, bentuk, dan ukuran yang berbedabeda . Banyak dari spesies tumbuhan tersebut dapat ditemukan di Indonesia. Banyaknya spesies tersebut tidak
lain dikarenakan adanya perbedaan dan persamaan ciri pada tumbuhan. Dengan banyaknya spesies yang ada
maka para ahli mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.
Tumbuhan dimasukkan ke dalam kingdom Plantae. Ciri-ciri kingdom Plantae adalah memiliki zat hijau daun atau
klorofil, dapat membuat makanan sendiri (autrotof) kecuali tanaman parasit, tidak dapat bergerak aktif, memiliki
dinding sel, dan memiliki vakuola sel yang besar.
Tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan tingkat
tinggi diklasifikasikan menjadi beberapa divisi, yaitu:
1.

Tumbuhan tidak berpembuluh

a. Divisi Hepatophyta (Lumut hati)


b. Divisi Anthocerophyta (Lumut tanduk)
c. Divisi Bryophyta (Lumut daun)
2. Tumbuhan berpembuluh
a. Tumbuhan tidak berbiji

Divisi Psilophyta (Paku purba atau Paku telanjang)

Divisi Lycophyta (Paku kawat)

Divisi Sphenophyta atau Equisetophyta (Paku ekor kuda)

Divisi Pterophyta atau Polipodiophyta (Paku sejati)

b. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

Divisi Coniferophyta (Pinus)


Divisi Cycadophyta (Pakis haji)

Divisi Ginkgophyta (Ginkgo)


Divisi Gnetophyta (Melinjo)

Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)

Divisi Anthophyta (Tumbuhan berbunga)


Tumbuhan tingkat tinggi secara umum diklasifikasikan menjadi tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku
(Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Ciri-ciri tumbuhan lumut adalah tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Lumut hanya mempunyai akar
semu berupa rhizoid, batang semu, dan daun semu. Rhizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh serta
menyerap air dan unsur hara. Lumut biasanya tumbuh di tempat yang lembab, basah atau berair. Lumut ada
yang berbentuk beledu dan ada yang berbentuk lembaran.
Tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut. Daun semunya kecil, sempit, panjang, tidak bertulang
daun. Tumbuhan lumut berkembangbiak secara vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif
dengan membentuk spermatozoid dan sel telur. Bagian yang menghasilkan spermatozoid adalah anteridium dan
bagian yang menghasilkan sel telur adalah arkegonium.

Gambar 1. Bagian-bagian tunbuhan lumut


Metagenesis atau pergiliran keturunan tumbuhan lumut adalah sebagai berikut:
1.

Tumbuhan lumut adalah generasi gametofit.

2.

Anteridium dan arkegonium terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan
melepas sel-sel sperma.

3.

Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium
untuk membuahi ovum.

4.

Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit.

5.

Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung.

6.

Sporogonium masak akan melepaskan spora.

7.

Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas
dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

Gambar 2. Metagenesis tumbuhan lumut

Gambar 3. Skema metagenesis tumbuhan lumut


2. Tumbuhan paku
Berdasarkan penggolongannya, tumbuhan paku memiliki pembuluh. Ciri-ciri tumbuhan paku yaitu memiliki akar
serabut, batang, dan daun sejati. Tumbuhan paku tidak memiliki bunga, daun mudanya selalu menggulung,
daunnya majemuk, dan memiliki sorus di bagian bawah daun yang sudah dewasa. Sorus adalah kantong spora
yang akan menyimpan spora sebelum matang. Tumbuhan paku ada yang menyerupai pohon namun tidak
bercabang.

Gambar 4. Bagian-bagian tumbuhan paku


Pergiliran keturunan atau metagenesis tumbuhan paku adalah sebagai berikut:

1.

Tumbuhan paku ialah generasi sporofit yang menghasilkan spora

2.

Generasi gametofitnya disebut protalium, berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau,
mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun,
tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab.

3.
4.

Dari prothallium berkembang anteridium dan arkegonium


Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju
archegonium.

5.

Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku
baru.

Gambar 5. Metagenesis tumbuhan paku

Gambar 6. Skema metagenesis tumbuhan paku


3. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji meliputi tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan berbiji tertutup (angiospermae).
a. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae)
Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah biji tidak terlindung dalam bakal buah, tidak memiliki bunga sejati, tidak ada
mahkota bunga, dan organ reproduksi terdapat dalam strobilus. Contoh : melinjo, pakis haji, pinus, dan damar.
b. Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae)
Tumbuhan biji terbuka dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan berkeping dua (dikotil). Ciricirinya biji terlindungi oleh daun buah atau daging buah, memiliki bunga sejati, dan umumnya berupa pohon,
perdu, semak, liana dan herba.

Monokotil

Ciri-cirinya yaitu mempunyai biji berkeping satu/ 1 daun lembaga, berakar serabut, ukuran batangnya dari
pangkal sampai ujung hampir sama besarnya, umumnya tidak bercabang, tulang daun sejajar atau melengkung,
biasanya berpelepah, akar dan batang tidak berkambium, bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya, dan
berkas pengangkut tersebar. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), dan lain-lain.

Dikotil

Ciri-cirinya yaitu berkeping biji dua, berakar tunggang, batang berkambium sehingga membesar dan bercabang,
tulang daunnya menyirip/menjari, bunga (mahkota dan kelopak) kelipatan 2, 4, atau 5, serta tipe berkas
pengangkut melingkar teratur dengan tipe kolateral terbuka (xilem dan floem dipisahkan kambium). Contoh:
mangga, jambu, rambutan, dan lain-lain.

Gambar 7. Perbedaan dikotil dan monokotil

TUMBUHAN TINGKAT RENDAH DAN


TINGKAT TINGGI ^_^
Soal
1. Jelaskan perbedaan mendasar antara jamur dan tumbuhan!
2. Jelaskan perbedaan antara tumbuhan timgkat rendah dengan tumbuhan tingkst tinggi.
Serta berikan contohnya masing-masing (Indonesia/Ilmiah) !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. Daun tunggal
b. Daun majemuk
c. Bunga lengkap
Jawab

1. Tumbuhan tingkat tinggi harus memenuhi 5 persyaratan mutlak, yaitu:


1. Berakar
2. Berbatang
3. Berdaun
4. Berbunga
5. Berbuah
Jamur memiliki persamaan dengan tumbuhan tingkat tinggi dalam 3 hal: berakar,
berbatang, berdaun. Perbedaannya, yaitu Jamur tidak berbunga dan berbuah. Dengan
demikian jelas bagi kita bahwa Jamur adalah: tumbuhan tingkat rendah. Jamur berbeda
dengan tumbuhan karena jamur tidak memiliki akar dan daun sejati (thallophyta), juga
tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis. Namun, yang
membingungkan Jamur itu masuk di tumbuhan rendah (filum Plantae) ato di filum
Fungi, karena sifatnya itu jamurdigolongkan atau diklasifikasikan tersendiri karena
tidak jamur dapat digolongkan dalam tumbuhan atau hewan. Dengan demikian jamur
merupakan organisme heterotrof dan memperoleh makanan dengan menyerap
senyawa organik dari lingkungan atau substratnya.
Tumbuhan

2. Tumbuhan tingkat tinggi telah mempunyai jaringan pembuluh (memiliki jaringan


pengangkut, dan memiliki daun, batang, dan akar sejati) Contohnya pteridophyta
(paku) dan spermatophyta (tumb. bunga), tumbuhan paku berpembuluh misalnya,
paku ekor kuda (Sphenophyta), pakis haji(Cycas rumphii), dan Adiantum sp.
(suplir).Selain itu ada pula contoh tumbuhan tingkat tinggi lainnya yaitu Piper

betle(Sirih) Piper nigrum (Lada), Ipomoea aquatica (kangkung air), Ipomoea


batatas(Ubi jalar), dan Ipomoea reptansi(kangkung darat), Buah naga (Hylocereus
undatus) masuk dalam family Cactaceae, Kemiri (Aleurites moluccana) termasuk
kedalam famili Euphorbiaceae (getah-getahan), Caesalpinia pulsherrima (kembang
merak), Zea mays (jagung), Mangifera indica (mangga), Moringa oleifera (kelor),
Hibiscus rosa sinensis (kembang sepatu).
Tumbuhan tingkat rendah tidak mempunyai jaringan pembuluh (tidak memiliki
jaringan pengangkut, dan memiliki daun, batang, dan akar sejati), sehingga materi
disalurkan dengan cara difusi antarsel. Contohnya bryophyta (lumut), Chara sp.
(termasuk jenis Alga hijau pada kingdom protista mirip tumbuhan), pada kingdom
fungi/jamur seperti mucor sp (jamur roti), dan rhizopus sp (jamur roti).

3.
a. Daun tunggal
Daun yang hanya terdiri dari satu helai setiap tangkai/dahannya
b. Daun majemuk
Daun yang terdiri dari beberapa helai dalam satu tangkai
c. Bunga lengkap
Jika bunga memiliki kelengkapan bunga seperti : kelopak, mahkota, benang sari dan
putik.

Anda mungkin juga menyukai