Kebutuhan jaringan komunikasi tersebut dipenuhi oleh 9 provider, baik yang berbasis satelit
maupun terestrial.
Namun, seiring dengan terus meningkatnya pengembangan bisnis, kebutuhan akan
tersedianya jaringan komunikasi berbasis satelit terus meningkat. Beranjak dari kondisi
tersebut di atas, dan sesuai dengan arahan Presiden, kata Sofyan, Bank BRI berinisiatif
mengembangkan teknologi komunikasi satelit yang dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dirut Bank BRI itu meyakini, dengan keberadaan satelit akan mendukung pengembangan
bisnis, serta meningkatkan tingkat efisiensi proses bisnis, sehingga Bank BRI mampu
menyediakan kualitas layanan yang prima.
Dengan mengoperasikan satelit sendiri, maka business process, standar layanan dan
competitive advantage Bank BRI, akan jauh lebih baik, sehingga kinerja perusahaan akan
meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan wealth para pemegang saham, papar
Sofyan Basir.
Sebelumnya Menkominfo Tifatul Sembiring mengemukakan, peralihan manajamen slot orbit
150.5 Bujur Timur itu akan ditetapkan dalam suatu aturan baru.
Ia juga menambahkan pihaknya juga membuka kerja sama dengan berbagai perusahaan
telekomunikasi termasuk Indosat dalam pengelolaan satelit tersebut nantinya.
Tumbuh 6 Kali Lipat
Dalam laporannya, Dirut Bank BRI Sofyan Basyir mengemukakan, aset Bank BRI dalam
periode 2003-2013 tumbuh lebih dari 6 kali lipat, yaitu dari Rp 95 triliun menjadi Rp 606
Triliun. Pertumbuhan ini jauh diatas rata rata pertumbuhan industri perbankan nasional.
Dengan pertumbuhan asset yang konsisten tersebut, market share Bank BRI meningkat dari
7.80% di tahun 2003, menjadi 12.24% diakhir tahun 2013, jelas Sofyan.
Dalam bidang perkreditan, kredit Bank BRI tumbuh lebih dari 10 kali lipat, yaitu dari Rp 47
triliun di tahun 2003, menjadi Rp 431 triliun di tahun 2013. Keberhasilan penyaluran kredit
ini menjadikan Bank BRI sebagai penyalur kredit terbesar dengan market share 13.08%. di
tahun 2013.
Dari sisi penghimpunan Dana, Bank BRI berhasil menghimpun lebih dari Rp 486 triliun di
akhir tahun 2013, atau meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan posisi tahun 2003, yang
tercatat sebesar Rp 76 triliun.
Sedangkan dari sisi laba, dalam satu dekade meningkat dari Rp 2,58 triliun di tahun 2003
menjadi Rp 21,16 triliun di tahun 2013, atau kurang lebih meningkat 8 kali lipat. Hal ini
merupakan pencapaian laba tertinggi di perbankan nasional sejak tahun 2005, jelas Sofyan.
Sofyan juga menyampaikan, Bank BRI merupakan bank penyalur Kredit Usaha Rakyat
(KUR) terbesar. Sejak diluncurkan pada Nopember 2007, sampai dengan Desember 2013,
Bank BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 87 triliun kepada 9,3 juta debitur.
http://nasional.sindonews.com/read/1116804/18/brisat-era-baru-teknologikomunikasi-bank-1465965510/1
http://financeroll.co.id/news/pt-bank-rakyat-indonesia-menerbitkan-sertifikatdeposito-rp-955-miliar/