Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NURLELAHAYATI

KELAS : B (STAR IV)


AUDIT KINERJA
1. Pengertian Audit Kinerja
Audit kinerja adalah bagian integral dari manajemen terhadap hasil-hasil
(managing for results) yang meliputi perencanaan stratejik, perencanaan kinerja
tahunan, anggaran berbasis kinerja, system pengindikator kinerja, analisis dan
pelaporan capaian kinerja, serta audit kinerja.
Indikator kinerja secara kuantitatif member informasi penting suatu instansi
sektor publik dalam hal capaian kinerja. Indikator kinerja merupakan suatu alat
yang membantu untuk memahami, mengelola maupun memperbaiki tentang halhal apa saja yang seharusnya dilakukan oleh instansi sector publik.
Audit kinerja terkait erat dengan konsep akuntabilitas yang dikenal dengan istilah
akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah antara lain diatur
melalui Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP). Audit Kinerja mencakup tentang ekonomi, efisiensi dan program.
Istilah yang sering dikaitkan dengan Konteks audit kinerja adalah :
Kinerja
Indikator kinerja
Indikator kinerja kunci
Efisiensi berkaitan dengan hubungan antara input yang digunakan untuk
menghasilkan output
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian hasil (outcome) yang ditetapkan
telah dicapai dengan output.
Syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan indicator kinerja, antara lain :
1. Relevan
2. Layak dan valid
3. Fair
4. Objektif
5. Bebas dan bias
6. Jelas
7. Dapat dikuantifikasikan
8. Dapat diverifikasi
9. Biaya dan Waktu
10.Jumlah indikator kinerja terbatas.

2. Tujuan Audit kinerja


Tujuan audit kinerja adalah untuk mendapatkan tingkat keyakinan yang memadai
terhadap laporan kinerja yang diaudit dengan melakukan pengujian informasi
kinerja
yang
dilaporkan
dan
untuk
meningkatkan
kinerja
secara
berkesinambungan.

3. Manfaat Audit Kinerja


1

Summary of : Performance Audit

Menurut Indra Bastian (2007:48) bahwa pentingnya audit kinerja dalam


menunjang akuntabilitas publik adalah sebagai berikut:
Dengan audit kinerja, tingkat akuntabilitas pemerintah dalam proses
pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggungjawab akan meningkat,
sehingga mendorong pengawasan dan kemudian tindakan koreksi.
4. Pemeriksaan kinerja adalah :
Evaluasi independen atas kehematan (ekonomi) dan efisiensi operasi auditee,
serta efektivitas atas program di sektor publik.
Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan
aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. (UU No.
15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara)

SPKN AUDIT KINERJA


Standar Umum

Standar Pelaksanaan

Standar Pelaporan

1.Kecakapan professional

1.Perencanaan yg memadai

1.LHP harus dibuat

2.Independen:Independen
in fact (sikap mental yang
ada dalam diri pribadi
akuntan-sulit dilihat)
dan independen in
appearance(tindakan/perila
ku independen yg dpt
dilihat, misal auditorauditee bukan
sodara/teman dekat dll)

2.Supervisi

2.Isi LHP : pemeriksaan


sesuai standar; ada
tujuan, ruanglingkup,
metodologi; temuan,
simpulan, rekomendasi;
tanggapan pejabat;
informasi rahasia jika ada

3.Bukti audit cukup,


kompeten, dan relevan
4.KKP

3.Cermat dan seksama

3.Tepat waktu, lengkap,


akurat, objektif,
meyakinkan, jelas dan
ringkas

4.Sistem kendali mutu

4.Penyerahan LHP

Audit
kinerja
ini
juga
bukanlah
termasuk
bentuk
audit
berdasarkan checklist seperti audit keuangan. Kompleksitas dan keberagaman
pertanyaan dalam audit kinerja ini mensyaratkan seorang auditor mempunyai
kemampuan berkomunikasi yang baik. Untuk melakukan audit kinerja ini perlu
seorang auditor kinerja yang mempunyai pengetahuan yang luas di multidisiplin
ilmu lain selain ilmu akuntansi, seperti ilmu ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain.
Hal ini dikarenakan dalam mengaudit kinerja dari suatu program, kriteria
2
Summary of : Performance Audit

penilaian yang digunakan lebih subjektif dan menuntut auditor kinerja untuk
memiliki kemampuan analisis yang tinggi dan dengan memiliki kemampuan di
ilmu multidisiplin seorang auditor akan lebih mudah dalam menganalisis karena
bisa memandang persoalan dari berbagai disiplin keilmuan.

PERTANYAAN :
1. Jika dalam audit keuangan opini audit yang diberikan bersifat baku, yaitu
unqualified, qualified, adverse, atau disclaimer, maka bagaimanakah untuk
audit kinerja ?
2. Audit kinerja ini termasuk baru di dalam dunia pengauditan, bagaimana
dengan kompetensi auditornya?, karena kriteria penilaian yang digunakan
lebih subjektif dan menuntut auditor kinerja untuk memiliki kemampuan
analisis yang tinggi.

Summary of : Performance Audit

Anda mungkin juga menyukai