TINJAUAN UMUM
2.1
Kokap adalah salah satu kecamatan di Kulon Progo dengan luas wilayah
379,95 Ha atau 12,59% dari total luas wilayah Kulon Progo.
Gambar 2.1
Peta Kesampaian Daerah
2.2
Kabupaten Kulon Progo mempunyai iklim tropis, dengan dua musim yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Kondisi curah hujan digambarkan dalam
curah hujan pada tahun 2004-2013 seperti terlihat pada tabel 2.1. Data curah hujan
diperoleh dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Kulon Progo pada
tahun 2004-2013. Curah hujan (CH) rata rata per tahun adalah 155.5708 mm
dengan hari hujan (HH) rata rata sebanyak 8 hari.
Gambar 2.2
Grafik Curah Hujan rata-rata bulanan
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY tahun 2004 2013
2.3
Gambar 2.3
Grafik Hari Hujan bulanan
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY tahun 2004- 201
Kondisi Geologi
Morfologi
Dusun Gunung Rego merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian
250-400 m diatas permukaan air laut. Pada daerah penambangan, di sisi sebelah
barat dan sebelah selatan merupakan lereng yang curam dengan kemiringan 45.
Kondisi lahan sebagian besar merupakan tanah tegalan yang ditanami tanaman
palawija, buah-buahan dan lahan perkebunan. Sebagian besar tanah penutup
(overburden) ditumbuhi oleh semak belukar. Di sebelah selatan terdapat sungai,
dengan aliran sungai yang tidak terlalu deras dan dangkal. Sebelah barat
merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian kurang lebih 400 mdpl.
Morfologi Desa Hargorejo merupakan daerah pegunungan yang curam dan
dibentuk oleh satuan massa batuan beku yang bersifat basa. Batuan beku tersebut
yaitu Andesit.
2.3.2
Stratigrafi
Kulon Progo merupakan daerah yang termasuk dalam kubah Kulon Progo
yang masuk dalam formasi andesit tua (van Bemmelen,1949) merupakan daerah
yang kompleks gunung api purba dengan pusat erupsi Gunung Gajah, Ijo dan
Menoreh yang secara berturut-turut menghasilkan batuan berkomposisi basaltik
andesit. Secara umum kenampakan geologi dari Kabupaten Kulon Progo adalah :
1. Formasi Nanggulan
10
dengan
selang-seling
batupasir
tufan,
batugamping
dan
11
Formasi Andesit Tua tersusun oleh breksi andesit, tuf, tuf lapili, anglomerat,
dan sisipan aliran lava andesit. Komposisi lava terutama terdiri dari andesit
hiperten dan andesit augit hornblende. Kepingan tuf napalan yang
merupakan hasil rombakan dari lapisan yang lebih tua dijumpai dikaki
Gunung Mudjil . Di bagian bawah formasi ini mengandung fosil plankton
yang menunjukan umur oligosen akhir. Oleh karena bagian bawah formasi
Sentolo berumur Miosen Awal. Mempunyai ketebalan kira-kira lebih dari
600 meter. Untuk Formasi Andesit Tua ini dibagi lagi kedalam Formasi
Kulon Progo yang mempunyai lingkungan darat dan Formasi Giripurwo
dengan lingkungan laut. Formasi Andesit Tua terbentuk lebih dari 1
sumber gunung api yaitu gunung api Gajah, gunung api ijo dan Gunung
apiMenorah (Van Bemmelen, 1949).
Jenis batu andesit yang ada di Dusun Gunung Rego, Desa Hargorejo dan
12
13
14
Gambar 2.5
Stratigrafi Kabupaten Kulon Progo
15
Batu Andesit
Gambar 2.5
Singkapan Batu Andesit di Dusun Gunung Rego
2.4
sebesar 7.277 orang. Dibandingkan tahun 2013 angka ini mengalami penurunan
sebesar 8,63 persen. Di tahun 2014 pencari kerja di Kabupaten Kulon Progo
masih didominasi oleh lulusan SMA sederajat sebanyak 20,39 persen, terdapat
sebanyak 16,30 persen pencari kerja dengan lulusan SD, 20,28 persen merupakan
pencari kerja dengan lulusan SMP. Sedangkan pencari kerja dengan lulusan
sarjana muda (D I - D III) dan sarjana masing-masing sebesar 13,43 persen dan
14,70 persen. Tingginya jumlah lulusan SMA yang mencari kerja karena
banyaknya lulusan SMA sederajat yang tidak melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi sehingga mereka memutuskan untuk langsung terjun ke
dunia kerja.
Tabel 2.1
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
No.
Usia
Persentase (%)
1.
0-14
23,06
2.
15-49
64,77
3.
65 tahun keatas
12,17
16
2.5
Kegiatan Pertambangan
Pada areal penambangan bahan galian batuan andesit, kondisi bahan galian
Gambar 2.6
17
Gambar 2.7
Pembuatan Jalan Tambang Awal
material dilakukan dengan cara mekanis menggunakan alat gali / muat yaitu rock
breaker excavator.
Gambar 2.8
Kegiatan Pembongkaran Batuan Andesit
b. Pemuata
n
Pemuatan
(Loading)
merupakan
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
Gambar 2.9
Kegiatan Pemuatan Batuan Andesit
19
c. Pengangkutan
Kegiatan pengangkutan (Hauling) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengangkut material andesit dari front penambangan untuk dibawa ke pemasaran
yang dituju. Pengangkutan dilaksanakan dengan sistem siklus yang artinya dump
truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu dump truck
yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi
penambangan untuk dimuati kembali.
Kegiatan pengangkuatan menggunakan dump truck, dimana dalam satu
kali pengangkutan bahan galian andesit yang dibawa seberat 10 ton (1 ritase).
Jumlah DT dalam satu hari sebanyak 45 50 truk tergantung banyaknya material
dari hasil pembongkaran.
Gambar 2.10
Kegiatan Pengangkutan Andesit CV. HK
20
Gambar 2.12
Armada Tangki Air CV. HK
21