| Cintailah Istanamu
CINTAILAH ISTANAMU
Cintailah Istanamu
Untuk kalangan Santri Assalam sendiri
Hak Cipta @ 2016 pada Majalah Al HUSNA
Penulis
Quinz
Desain
: Sheila Assalam
Percetakan
: Al HUSNA press
I
damai,
stana
selama
dan
ini
bisa
aku
hanya
dari
kejauhan.
Indah,
damai,
lekat
istana
itu,
indah,
Kupalingkan wajah
dan kupandang
langkah
mendekati
kuseret
kaki
demi
tuntutan-tuntutan masyarakat.
Aku
remaja
yang
manis
berebut
Ya Robb... seandainya
saja aku
ketentuanMu,
mungkin
akan
desisan
angin
dan
deburan
apapun,
Ketakutan
kecuali
saat
sebuah
mendengar
kemudian
menjadi
badai,
dan
Aku
terbangun
dengan
badan
hari
semua
orang
sibuk
Berjenis-jenis
bunga
bermacam-
Tiba-tiba
aku
berdiri
didepan
namanya.
Ternyata
pak
kita
jelajahi
istana".
Katanya
Padahal
aku
baru
saja
melihatku.
"Harus
dimulai
dari
diri
sendiri".
Sulaiman
membantuku
wajah
Sulaiman
menyimpan
rahasia.
senang,
puas
dan
Pak
Kami
membuka
sebuah
pintu
sampah-sampah
kamarku
pemilik
yang
sesak dengan
sama
seperti
di
menggali
tanah
untuk
menganga.
penghuninya
Lubang
yang
digali
oleh
sampah hatinya.
"Apa mereka tidak sadar kalau lubang itu
terduduk
tertawa.
lunglai,
Tertawa
pak
jahat.
menantangku.
"Bagaimana
kita
bisa
masuk
kamar
apa-apa.
misteri.
"Raja
Senyumnya
jahat
penuh
dan
sangat
sibuk
ratu
perlukan
untuk
memimpin
istana.
bekerja". Suara pak Sulaiman melayanglayag dan kemudian hilang di balik pintu
bersama
menjauhnya
si
empunya
dari
kamarku.
* * *
Pagi ini aku bangun terlambat. Malas.
Aku takut mengetahui yang lebih ngeri dari
yang kemaren. Aku
menikmati
pagi.
suasana
Aku
enggan
mendapati
pak
Sulaiman
sedang
menunggu. Sepertinya
sana, tapi wajahnya
tapi
tak
terlalu
besar.
Entah
pukul
terus
berjalan
cepat
menjajari
terhenti
mendengarnya.
Aku
* * *
Tidak, aku tak akan sanggup melihat
lubang-lubang yang mungkin ada di bawah
lantai kamar perdana mentri. Aku tak ingin
melihatnya. Tidak, aku menggeleng kuatkuat.
Aku terbaring lelah. Lubang-lubang
itu
melayang-layang
di
langit-langit
terbaring,
dan
mataku
masih
dan
mungkin
seterusnya.
Egoku
hatimu,
kau
harus
tetap
melihat
apa
yang
sebenarnya
setelah
yakin
aku
tak
kan
dan
dengan
cepat
melewati
tersenyum.
jalan
dan
yg
Kami
tanpa
belum
berjalan
suara,
kami
aku
kenal.
kami
saling
memandang,
kami
heran
istana". Jelasnya.
"Maksudnya?". Aku belum paham juga apa
yang dibicarakan olehnya.
keadaan
istana.
Dan
yang
paling
tenang
berwibawa.
Orang
yang
aku
menangis,
masih
sampai
saja
pak
terduduk
Sulaiman
dan
selesai
Sulaiman
menarik
tanganku,
saat,
ia
melepaskan
sangat
menyelesaikan
lelah,
tapi
kau
petualangan
telah
ini.
delapan.
Ku
lemaskan
otot-otot
Mereka
Jadi
(raja,
untuk
ratu,
apa
aq
perdana
aku
tau,
aku
tak
perlu
jelas
aku
tak
kan
mampu
sebanyak-banyaknya
untuk
teringat
pak
Sulaiman
dengan
harus
meninggalkannya,
aku
akan