Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH


UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI
PNPM MANDIRI

Kelompok Kerja
Penanggulangan Kemiskinan berbasis
Pemberdayaan Masyarakat

Tahun Angggaran 2012

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN


Gedung Grand Kebon Sirih Lantai 4 - 6
Jalan Kebon Sirih 35, Jakarta Pusat
Telepon : (021)-3912 812 Faks: (021) 3912 513
Website: http://tnp2k.wapresri.go.id; Email: tnp2k@wapresri.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

1.

Latar Belakang
Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
telah dilaksanakan di Indionesia sejak digulirkannya Proyek Inpres Desa
Tertinggal (IDT) pada tahun 1993. Selanjutnya pendekatan pemberdayaan
masyarakat menjadi salah satu pendekatan program-program penanggulangan
kemiskinan yang telah dilaksanakan oleh berbagai Kementerian dan Lembaga,
seperti Proyek Pembangunan Prasarana Daerah Tertinggal (P3DT), Program
Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP), Community Empowerment for Rural Development
(CERD), Program Pembangunan Prasarana Desa (P2D) dan lainnya.
Secara umum program-program penanggulangan kemiskinan memiliki
kesamaan dalam sasaran maupun prinsip-prinsip program. Sasaran program
penanggulangan kemiskinan adalah masyarakat atau kelompok masyarakat
miskin di wilayah perdesaan dan perkotaan. Prinsip-prinsip program antara
lain adalah: partisipatif, transparansi, akuntabilitas, desentralisasi, demokratis,
kebersamaan dan keberlanjutan. Sementara tujuan program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat, kelembagaan masyarakat dan kapasitas aparatur
pemerintah daerah. Masyarakat miskin dan kelembagaan masyarakat
dimampukan agar memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah kemiskinan
di wilayah domisilinya melalui kegiatan stimulant dengan dibantu tenaga
pendamping (Technical Assistance) dari mulai proses perencanaan, meliputi
kegiatan identifikasi masalah dan potensi, identifikasi kebutuhan penanganan
masalah kemiskinan, penyusunan prioritas kegiatan, pelaksanaan dan
pemantauan kegiatan masyarakat, serta pemeliharaan terhadap asset-aset yang
telah terbangun. Melalui proses ini pada saatnya diharapkan akan terbangun
masyarakat mandiri
Pada 30 April 2007, pemerintah meluncurkan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, dengan melakukan integrasi dan
sekaligus scaling up program pemberdayaan masyarakat, yakni Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dikelola oleh Kementrian Dalam
Negeri, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang dikelola
oleh Kementrian Pekerjaan Umum, dan Program Pengembangan Daerah
Tertinggal dan Khusus (P2DTK) yang dikelola oleh Kementrian Pengembangan
Daerah Tertinggal.
Saat ini, Pada tanggal 30 April 2007 pemerintah telah meluncurkan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dengan tujuan untuk
mengintegrasikan berbagai program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat kedalam PNPM Mandiri, sebagai satu-satunya
program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di
Hal. 2

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

tingkat nasional, dengan basis PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri
Perkotaan. Dengan diluncurkannya PNPM Mandiri, maka program-program
penanggulangan kemiskinan barbasis pemberdayaan masyarakat lainnya
(sektoral) harus berintegrasi kepada PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM
Mandiri Perkotaan, sesuai dengan wilayah sasarannya. PNPM Mandiri saat ini
telah beroperasi di 33 provinsi dan mencakup seluruh kecamatan di Indonesia,
serta melibatkan partisipasi hampir seluruh desa/kelurahan serta warga
masyarakat yang masih miskin.
Sejalan dengan diberlakukannua Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Desentralisasi dan Otonomi Daerah serta Undang-Undang No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), mengingat
pemerintah Kabupaten/Kota merupakan pemerintahan terdekat dengan
masyarakat di wilayah otonominya, maka diharapkan pada tahun 2013 PNPM
Mandiri telah dapat dikelola oleh pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota sehingga terbangun integrasi perencanaan partisipatif dengan
perencanaan regular sejalan dengan arah kebijakan pembangunan di daerah.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014,
menetapkan program prioritas pembangunan Kabinet Indonesia Bersatu II,
dab penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas dari 11 prioritas
pembangunan nasional. Berbagai kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan yang sudah berjalan, akan terus disempurnakan guna mencapai
sasaran sudah ditetapkan, dengan tujuan mengkoordinaskan kebijakan dan
program penanggulangan kemiskinan, baik di tingkat pemerintah pusat (K/L),
pemerintah daerah maupun dengan pemangku kepentingan lainnya.
Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan telah diterbitkan Peraturan
Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
yang sekaligus membentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K) dan menunjuk Wakil Presiden untuk memimpinnya.
Salah satu tugas Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K) adalah melaksanakan sinergi kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan.
Desentralisasi PNPM Mandiri kepada pemerintah daerah memiliki peran
penting dalam mengintegrasikan perencanaan partisipatif dengan perencanaan
regular di masing-masing kabupaten/kota dan diharapkan dapat meningkatkan
akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar serta meningkatkan
kapasitas masyarakat dan kelembagaan masyarakat di daerah, yang pada
gilirannya dapat mendorong keluar dari kemiskinan.
Untuk itu diperlukan Kajian Kesiapan Pemerintah Daerah Untuk Pelaksanaan
Desentralisasi PNPM Mandiri yang diharapkan dapat memberikan sumbangan
dan masukan kebijakan dalam rangka desentralisasi PNPM Mandiri.
Hal. 3

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

2.

Tujuan
a. Mendapatkan identifikasi efektivitas kelembagaan pemerintah daerah
termasuk ownership pemerintah daerah dalam pelaksanaan PNPM Mandiri.
b. Mendapatkan identifikasi kendala dan hambatan kelembagaan pemerintah
daerah dalam memfasilitasi pelaksanaan PNPM Mandiri.
c. Penyusunan Dokumen/Panduan Percontohan Desentralisasi PNPM
Mandiri.
d. Penyusunan Dokumen Percontohan Desentralisasi PNPM Mandiri yang
menjadi acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten, dan pelaku-pelaku dalam pelaksanaan Desentralisasi PNPM
Mandiri.

3.

Hasil Yang Diharapkan


a. Dokumen panduan percontohan desentralisasi PNPM Mandiri.
b. Panduan Percontohan Desentralisasi PNPM Mandiri

4.

Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan Kajian Kesiapan Pemerintah Daerah Untuk
Pelaksanaan Desentralisasi PNPM Mandiri, meliputi :
4.1. Pekerjaan Persiapan
Lingkup kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan perencanaan
kegiatan kajian mulai dari mobilisasi sumber daya termasuk di dalamnya
tenaga ahli. Pada kegiatan ini pihak konsultan juga merumuskan tentang
kerangka kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Dengan demikian
keluaran dari lingkup kegiatan ini adalah : (1) Metodologi Pelaksanaan
Pekerjaan; (2) Kerangka pikir substansi pelaksanaan studi untuk Kesiapan
Pemerintah Daerah Untuk Desentralisasi PNPM Mandiri; dan (3) Hasilhasil kajian literature dan data sekunder yang diwujudkan dalam Rencana
Kerja;
4.2. Penyusunan Instrumen Studi
Lingkup kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen kajian.
Instrumen berisi tentang daftar pertanyaan. Kegiatan ini minimal meliputi
penyusunan draf instrumen, uji instrumen, dan finalisasi instrumen.

4.3. Pengambilan data dan analisa data


Lingkup kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pengambilan
datan dan analisa data. Data adalah serangkain informasi yang didapatkan
dari lapangan, baik data primer maupun data sekunder. Pada saat
Hal. 4

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

pengambilan data sebagai acuannya adalah istrumen yang telah tervalidasi


pada saat melakukan uji instrument dan finaslisasi instrument. Dari datadata tersebut selanjutnya dilakukan analisa dan interpretasi data. Adapun
metodologi analisis dan interpretasi datanya sangat tergantung dari
rumusan metodologi yang diusulkan oleh perusahaan konsultan.
4.4. Penyusunan Naskah Akademik Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri
Dari rumusan hasil interpretasi/analisis data selanjutnya oleh konsultan
(tenaga ahli) akan dirumuskan sebagai berikut : (1) Dokumen panduan
percontohan desentralisasi PNPM Mandiri; (2) Panduan Pilot Project
Desentralisasi PNPM Mandiri.
4.5. Workshop
Adalah kegiatan pemaparan tim konsultan atas Konsep Laporan Akhir
yang berisi konsep laporan dari seluruh rangkaian kegiatan kajian dari
mulai tahap persiapan hingga penyusunan konsep laporan akhir. Konsep
laporan akhir dilengkapi dengan konsep Panduan Desentralisasi PNPM
Mandiri dan Konsep Panduan Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri.
Tujuan dilaksanakannya Workshop adalah untuk mendapatkan masukan,
saran dan rekomendasi terhadap konsep laporan akhir yang akan
digunakan untuk penyempurnaan Laporan Akhir.

5.

Lokasi Kajian
Lokasi kajian dan pelaksanaan FGD ini dipilih provinsi/kabupaten dengan
jumlah lokasi PNPM Mandiri yang besar dan beragam jenis program, yaitu:

Provinsi Jawa Timur, dengan lokasi sasaran kabupaten/kota Jombang


dan Pasuruan;,

Provinsi Banten, dengan lokasi sasaran kabupaten/kota Pandeglang dan


Lebak;

Provinsi Riau, dengan lokasi sasaran kabupaten/kota Kampar/Bengkalis

Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan lokasi sasaran kabupaten/kota


Lombok Timur dan Sumbawa Besar;

Provinsi Sulawesi Tenggara dengan lokasi sasaran kabupaten/kota


Konawe dan Kolaka.
Untuk setiap setiap lokasi kegiatan (kabupaten/kota) dilaksanakan satu kali
FGD dan wawancara di dua kecamatan. Peserta FGD mewakili pemangku
kepentingan (TKPKD, SKPD terkait) dan pelaku PNPM Mandiri
(konsultan/fasilitator dan pendamping lokal)

6.

Sumber Pendanaan

Hal. 5

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

Sumber pendanaan pekerjaan kajian maksimal Rp. 800.000.000,(Delapan ratus juta rupiah) termasuk pajak-pajak yang berlaku,
bersumber dari APBN tahun 2012.
7.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Pekerjaan kajian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dengan uraian
kegiatan dan perkiraan waktu disajikan pada Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
(terlampir).

8.

Kebutuhan dan Kualifikasi Tenagan Ahli dan Staf Pendukung


Kabutuhan tenaga ahli dan Staf Pendukung untuk melaksanakan pekerjaan ini
dapat dilihat sebagaimana pada Tabel berikut ini :
No.

Posisi

I.
1.
2.
3.
4.
5.

TENAGA AHLI
Ketua Tim/Team Leader
Ahli Perencanaan Pembangunan Daerah
Ahli Kelembagaan
Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Ahli Ahli Keuangan Daerah
Jumlah I
STAF PENDUKUNG
Sekretaris
Operator Komputer
Office Boy
Jumlah II
TOTAL

II.
1.
2.
3.

Kualifikasi

Jumlah

Orang
Bulan

S2
S1
S1
S1
S1

1
1
1
1
1
5

6
6
6
6
6
30

D3
D3
SLTA

1
2
1
4
9

6
12
6
24
54

1. Ketua Tim/Team Leader (1 Orang)


Ketua Tim/ Team Leader adalah seorang tenaga ahli dengan latar belakang
pendidikan minimal S-2 Kebijakan Publik/Sosial/Ekonomi. Memiliki
pengalaman sekurang-kurangnya 7 tahun dengan penugasan sebagai Team
Leader pada proyek pemberdayaan masyarakat. Memiliki kemampuan
berfikir analitis, memimpin organisasi, dan berkomunikasi dengan baik.
Hal. 6

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

Team Leader bertanggung-jawab untuk mengorganisasikan seluruh anggota


tim dalam mencapai output yang diharapkan sesuai dengan persyaratan
yang diminta, standar kualitas, kewajiban dalam kontrak, maupun jadwal
penyerahan yang telah ditetapkan oleh Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan.
Secara
khusus
Team
leader
bertanggungjawab:
a. Melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam pelaksanaan
pekerjaan kesiapan pemerintah daerah untuk desentralisasi PNPM
Mandiri;
b. Mengkoordinir kegiatan studi literatur, penajaman metodologi dan
penyusunan instrument survel pengumpulan data ke daerah serta
melaksanakan pengolahan dan analisis data
c. Merumuskan konsep kerangka kerja pelaksanaan pekerjaan kesiapan
pemerintah daerah untuk desentralisasi PNPM Mandiri, khususnya
dalam penyusunan Panduan Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri.
d. Memberikan masukan dalam penyusunan Panduan Pilot Project
Desentralisasi PNPM Mandiri;
e. Melaksanakan substansi pelaporan dari laporan pendahuluan hingga
laporan akhir;
f. Melaksanakan konsultasi public dengan para pakar yang relevan dengan
pelaksanaan pekerjaan ini;
g. Melaksanakan presentasi dan penjelasan mengenai hasil-hasil
pelaksanaan pekerjaan pada kegiatan Konsultasi Publik dan Workshop
Pusat.
2. Ahli Perencanaan Pembangunan Daerah (1 Orang)
Ahli Perencanaan Pembangunan Daerah adalah seorang tenaga ahli dengan
latar belakang pendidikan S-1 jurusan Sosial Ekonomi/Perencanaan Wilayah.
Memiliki pengalaman kerja pada pekerjaan sejenis minimal 7 tahun.
Ahli Perencanaan Pembangunan Daerah memiliki tanggung-jawab :
a. Bersama anggota tim lainnya melaksanakan kegiatan studi literatur,
penajaman metodologi dan penyusunan instrument survei pengumpulan
data ke daerah serta melaksanakan pengolahan dan analisis data
b. Membantu Ketua Tim mengevaluasi aspek pembangunan daerah dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri dan merumuskan usulan model
pembangunan daerah dalam desentralisasi PNPM Mandiri.
c. Merumuskan konsep perencanaan pembangunan daerah, khususnya
dalam penyusunan Panduan Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri.
d. Memberikan masukan dalam penyusunan Panduan Pilot Project
Desentralisasi PNPM Mandiri sesuai dengan bidang keahliannya;
e. Mmembantu penyusunan substansi pelaporan dari laporan pendahuluan
hingga laporan akhir sesuai dengan bidang keahlianyya;
Hal. 7

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

f. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan konsultasi publik dengan para


pakar yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan ini;
g. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan presentasi dan penjelasan
mengenai hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan.
3. Ahli Kelembagaan (1 orang)
Ahli Kelembagaan adalah seorang tenaga ahli dengan memiliki pendidikan
minimal S-1 jurusan Sosiologi /Sosial/Hukum. Memiliki pengalaman kerja
pada pekerjaan sejenis minimal 7 tahun
Ahli Kelembagaan memiliki tanggungjawab:
a. Bersama anggota tim lainnya melaksanakan kegiatan studi literatur,
penajaman metodologi dan penyusunan instrument survel pengumpulan
data ke daerah serta melaksanakan pengolahan dan analisis data
b. Membantu Ketua Tim mengevaluasi aspek kelembagaan dalam dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri dan merumuskan usulan model kelembagaan
dalam desentralisasi PNPM Mandiri..
c. Merumuskan konsep kelembagaan, khususnya dalam penyusunan Naskah
Akademik dan Panduan Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri.
d. Memberikan masukan dalam penyusunan Panduan Pilot Project
Desentralisasi PNPM Mandiri sesuai dengan bidang keahliannya;
e. Mmembantu penyusunan substansi pelaporan dari laporan pendahuluan
hingga laporan akhir sesuai dengan bidang keahlianyya;
f. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan konsultasi publik dengan para
pakar yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan ini;
g. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan presentasi dan penjelasan
mengenai hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan pada kegiatan Workshop.
4. Ahli Pemberdayaan Masyarakat (1 orang)
Ahli Pemberdayaan Masyarakat adalah seorang tenaga ahli dengan memiliki
latar belakang pendidikan minimal S-1 dari berbagai jurusan pendidikan .
Memiliki pengalaman kerja pada pekerjaan sejenis minimal 7 tahun.
Ahli Pemberdayaan Masyarakat memiliki tanggung jawab
a. Bersama anggota tim lainnya melaksanakan kegiatan studi literatur,
penajaman metodologi dan penyusunan instrument survel pengumpulan
data ke daerah serta melaksanakan pengolahan dan analisis data
b. Membantu Ketua Tim mengevaluasi aspek pemberdayaan masyarakat
dalam pelaksanaan PNPM Mandiri dan merumuskan usulan pendekatan
pemberdayaan masyarakat dalam desentralisasi PNPM Mandiri.
c. Merumuskan konsep pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam
penyusunan Panduan Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri.
d. Memberikan masukan dalam penyusunan Panduan Pilot Project
Desentralisasi PNPM Mandiri sesuai dengan bidang keahliannya;
Hal. 8

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

e. Membantu penyusunan substansi pelaporan dari laporan pendahuluan


hingga laporan akhir sesuai dengan bidang keahlianya;
f. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan konsultasi publik dengan para
pakar yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan ini;
g. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan presentasi dan penjelasan
mengenai hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan pada kegiatan Workshop.
5. Ahli Keuangan Daerah (1 Orang)
Ahli Keuangan Daerah adalah seorang tenaga ahli dengan memiliki latar
belakang pendidikan S-1 jurusan Ekonomi/Keuangan. Memiliki pengalaman
kerja pada pekerjaan sejenis minimal 7 tahun.
Ahli Keuangan Daerah memiliki tanggung-jawab :
a. Bersama anggota tim lainnya melaksanakan kegiatan studi literature,
penajaman metodologi dan penyusunan instrument survel pengumpulan
data ke daerah serta melaksanakan pengolahan dan analisis data
b. Membantu Ketua Tim mengevaluasi aspek keuangan daerah dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri dan merumuskan usulan model keuangan
daerah dalam desentralisasi PNPM Mandiri..
c. Merumuskan konsep keuangan daerah, khususnya dalam penyusunan
Panduan Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri.
d. Memberikan masukan dalam penyusunan Panduan Pilot Project
Desentralisasi PNPM Mandiri sesuai dengan bidang keahliannya;
e. Mmembantu penyusunan substansi pelaporan dari laporan pendahuluan
hingga laporan akhir sesuai dengan bidang keahlianyya;
f. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan konsultasi publik dengan para
pakar yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan ini;
g. Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan presentasi dan penjelasan
mengenai hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan pada kegiatan Konsultasi
Publik dan Workshop Pusat.

9.

Sistimatika Pelaporan
Pelaporan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam suatu kegiatan kajian.
Laporan pelaksanaan pekerjaan yang yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan
diserahkan kepada Sekretariat TNP2K. Laporan dalam pelaksanaan kajian ini
terdiri dari:

Hal. 9

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Berisi pemahaman terhadap KAK, metodologi, rencana kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan dengan dilampiri instrument survei pengumpulan
data di daerah. Laporan pendahuluan dibuat dalam 10 eksemplar dan
diserahkan kepada Sekretariat TNP2K paling lambat pada minggu pertama
bulan kedua sejak diterbitkannya SPMK.
b. Laporan Antara (Mid-term Report)
Berisi laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data di
daerah, kendala dan masalah dalam pengumpulan data di daerah serta
rencana kerja yang akan dilaksanakan. Laporan antara dibuat dalam 10
eksemplar dan diserahkan kepada Sekretariat TNP2K paling lambat minggu
ke empat bulan ke empat sejak diterbitkannya SPMK.
c. Konsep Laporan Laporan Akhir (Draft Final Report).
Berisi konsep laporan seluruh rangkaian kegiatan kajian dari mulai tahap
persiapan hingga penyusunan konsep laporan akhir. Konsep laporan akhir
dilengkapi dengan konsep panduan Desentralisasi PNPM Mandiri dan
Konsep Panduan Pilot Project Desentralisasi PNPM Mandiri. Konsep
laporan Akhir dibuat dalam 10 eksemplar dan diserahkan kepada
Sekretariat TNP2K paling lambat minggu pertama bulan ke enam sejak
diterbitkannya SPMK.
d. Laporan Akhir
Berisi laporan hasil pelaksanaan pekerjaan, dari mulai tahap persiapan
hingga penyusunan laporan akhir. Laporan akhir merupakan Konsep
laporan akhir yang telah diperbaiki sesuai dengan rekomendasi atau
masukan dari kegiatan Workshop pusat, dilengkapi dengan Naskah
Akademik Desentralisasi PNPM Mandiri dan Panduan Pilot Project
Desentralisasi PNPM Mandiri. Laporan Akhir dibuat dalam 10 eksemplar
dan diserahkan kepada Sekretariat TNP2K paling lambat minggu ke empat
bulan ke enam sejak diterbitkannya SPMK.
e. Buku Populer
Buku populer adalah ringkasan dari Laporan akhir, dibuat dalam 100
eksemplar dan diserahkan kepada Sekretariat TNP2K bersama-sama
dengan Laporan Akhir.

Hal. 10

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PELAKSANAAN DESENTRALISASI PNPM MANDIRI

Lampiran :
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN 2012
No.

Uraian Kegiatan

Bulan I
1

Pembahasan TOR, Metodologi &


Jadwal
Koordinasi Rutin dengan Tim Teknis

Pekerjaan Persiapan

Laporan Pendahuluan
Survey Pengumpulan Data dan FGD
di daerah
Pengolahan dan analisis data
Penyusunan Naskah Akademik dan
Panduan Pilot Project Desentralisasi
PNPM Mandiri
Laporan Antara

Konsultasi Publik

5
6
7

10
11
12

Bulan II
4

Bulan III
1

Bulan IV
1

Bulan V
1

Bulan VI
1

Draft Laporan Akhir


Workshop Pusat (Draft Laporan
Akhir)
Laporan Akhir & Buku Populer

Hal. 11

Anda mungkin juga menyukai